Bahasa Sansekerta


Hai, Sobat Pio! Kita akan mempelajari tentang bahasa Sangsekerta. Apa sih bahasa Sansekerta itu? Bahasa Sansekerta merupakan salah satu bahasa kuno yang ada di dunia. Menurut sejarawan, bahasa Sansekerta merupakan bahasa lisan pertama yang ada di bumi. Hal ini dibuktikan dari anggapan yang diajarkan semua lembaga pendidikan dan universitas seluruh dunia yang menganggapnya sebagai bahasa yang paling kuno. Tetapi, belum ada bukti yang memastikan kapan bahasa tersebut digunakan. Bahasa Sansekerta memiliki makna bahasa yang sempurna, antonim dari bahasa rakyat atau prakerta yang banyak dipakai untuk keperluan ilmiah. Bahasa Sansekerta memiliki beberapa ciri-ciri agar dapat dibedakan dengan bahasa yang lainnya. Dalam bahasa Sansekerta memiliki delapan tata bahasa yaitu tata bahasa nominatif, tata bahasa vokatif, tata bahasa akusatif, tata bahasa instrumentalis, tata bahasa dativ, tata bahasa ablatif, tata bahasa generatif, dan tata bahasa lokatif. Selain itu, bahasa Sansekerta juga memiliki ciri yang lain yaitu memiliki tiga gender, feminim untuk perempuan, maskulin laki-laki, dan juga netral. Memiliki tiga jenis jumlah, singular benda yang berjumlah satu, dualis benda yang berjumlah dua, dan jamak untuk benda yang berjumlah lebih dari dua. Memiliki skema dasar dan juga mempunyai hukum sandhi. Bahasa Sansekerta sampai ke Indonesia pada abad ke 5 Masehi oleh pendeta yang berasal dari India dan sekitarnya. Bahasa Sansekerta membawa pengaruh yang besar lewat kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu. Bahasa Sansekerta mulai ditinggalkan pada abad 14 karena runtuhnya kekuasaan kerajaan Hindu yang berganti Islam yang lebih banyak menyebarkan bahasa Arab dan Melayu. Namun, bahasa Sansekerta masih berpengaruh dengan bahasa Indonesia yang masih digunakan dan tercatat dalam KBBI. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari mempelajari bahasa Sansekerta ini. Kita sebagai bagsa Indonesia harus melestarikan bahasa Sansekerta dan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi agar tidak terlebur oleh waktu. Oleh karena itu, kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar bahasa Indonesia dapat terus diabadikan dan kita tidak kehilangan identitas nasional Indonesia. (RED_NDY&RED_KEY)

Sumber: https://www.gramedia.com

Tantangan Dakwah Digital


Hai, Sobat Pio! Dakwah digital merupakan kegiatan menyebarkan ajaran Islam menggunakan teknologi digital dan platform online, seperti media sosial, aplikasi, podcast, video, blog, hingga situs web. Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, cara berdakwah pun mengalami perkembangan dan perubahan. Dakwah tidak lagi dilakukan secara sederhana hanya sebatas dalam mimbar, namun pada generasi milenial, mulai memanfaatkan kemajuan media teknologi. Hal ini dilakukan agar dalam penyampaian pesan dakwah tetap menarik, efektif, dan efisien sehingga para mad’u (jamaah yang sedang menuntut ajaran agama islam) akan terus tertarik untuk selalu mendengarkan ceramah. Dalam hal ini peran seorang da’i sangat penting, yakni harus pintar dalam memanfaatkan perkembangan atau kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang ada. Untuk itu, cara berdakwah generasi milenial harus dikemas melalui konten-konten yang menarik dan kekinian, tidak selalu berupa tulisan, sehingga tidak terkesan monoton dan ketinggalan zaman. Hal tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi seorang da’i untuk memaksimalkan perkembangan teknologi yang pesat ini dengan membuat sesuatu yang lebih bermanfaat. Dengan menggunakan internet, dakwah Islam tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu, memungkinkan para pendakwah untuk menjangkau audiens yang lebih luas, bahkan di seluruh dunia. Dakwah digital memiliki peran penting dalam menyebarkan pesan Islam bagi kalangan anak muda. Dakwah harus bisa memanfaatkan media ini untuk menyebarkan pesan Islam secara efektif, namun juga perlu berhati-hati dengan keberagaman informasi yang tersebar luas di internet. Informasi yang tidak valid dapat menyesatkan pemahaman agama dan memecah belah umat. Keberadaan internet dan media sosial memang menghadirkan potensi distraksi, seperti penyebaran hoaks, fitnah, hingga konten yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Namun kondisi tersebut harusnya menjadi tantangan sekaligus sebagai peluang untuk terus berdakwah secara lebih luas dan efektif. Maka dari itu, da’i harus memastikan setiap informasi yang disebarkan telah terverifikasi dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman pada ajaran Islam. Dakwah yang efektif harus selalu mengedepankan kebenaran dan kebaikan, sejalan dengan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah. Mari bergerak menyebarkan dakwah dengan penuh hikmah, mendidik, dan inspiratif berjuang untuk meluruskan dan memajukan umat di tengah gempuran perubahan zaman. (RED_NVI&RED_IFI)

Sumber :kompasiana.com

Peran Gen Z Dalam Melestarikan Budaya


Hai, Sobat Pio! Pasti kalian tidak asing dengan Generasi Z. Generasi Z adalah generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, memiliki peran penting dalam melestarikan budaya di era teknologi yang semakin maju ini. Dengan akses mudah ke informasi melalui internet, Gen Z dapat mengeksplorasi dan mempelajari berbagai tradisi, bahasa, dan seni dari seluruh dunia. Melalui platform sosial media, mereka tidak hanya menjadi konsumen budaya, tetapi juga produsen konten yang mampu mengangkat warisan budaya lokal yang ada di Indonesia.Ada banyak cara yang dapat dilakukan Gen Z dalam ikut serta pelestarian budaya. Salah satu cara Gen Z berkontribusi dalam pelestarian budaya adalah melalui kreativitas mereka. Banyak dari mereka yang menggunakan aplikasi seperti TikTok dan Instagram untuk berbagi video, cerita, dan seni yang mencerminkan warisan budaya mereka. Misalnya, mereka seringkali mengadaptasi tarian tradisional atau menyanyikan lagu-lagu daerah dalam bentuk yang lebih modern, sehingga menarik perhatian generasi muda lainnya. Ini menciptakan jembatan antara tradisi dan inovasi, membuat budaya lebih relevan di mata masyarakat saat ini. Selain itu, Gen Z memiliki kesadaran yang tinggi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka sering terlibat dalam kampanye yang mendukung pelestarian budaya, seperti melestarikan bahasa yang terancam punah atau mendukung komunitas adat. Kegiatan ini tidak hanya membantu menjaga identitas budaya, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengenal keberagaman budaya di dunia yang semakin global.Gen Z juga memanfaatkan teknologi untuk mendokumentasikan dan mendistribusikan pengetahuan budaya. Melalui blog, podcast, dan video dokumenter, mereka dapat mendeskripsikan praktik budaya dan tradisi yang mungkin terlupakan. Inisiatif ini membantu generasi berikutnya untuk memahami dan menghargai warisan budaya mereka. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Gen Z memiliki potensi besar untuk melestarikan dan merayakan budaya, memastikan bahwa kekayaan warisan budaya tetap hidup dan berkembang di masa depan. Karena Gen Z tidak kalah kreatif dari generasi-generasi yang sebelumnya. (RED_ JDS & RED_ SNA)

Sumber: https://www.kompasiana.com

DAMPAK TIDUR DI PAGI HARI


Hai, Sobat Pio! Tidur adalah salah satu cara untuk beristirahat dan memulihkan stamina tubuh kita. Sebagian orang yang begadang mempunyai berbagai alasan seperti insomnia, menonton film, dan mengerjakan tugas sehingga membuat waktu tidur kita berkurang. Akibatnya waktu di pagi hari digunakan untuk tidur, padahal jika terus dilakukan dapat meningkatkan risiko terkena berbagai masalah kesehatan. Tidur sangat penting untuk kesehatan fisik dan kesehatan mental. Setiap orang memiliki kebutuhan waktu tidur yang berbeda-beda tergantung pada usia, gaya hidup, serta kondisi kesehatannya. Namun, orang dewasa memerlukan waktu tidur antara 7–9 jam setiap harinya. Lelahnya pekerjaan yang dilakukan, kurangnya waktu tidur, atau sekadar begadang menonton televisi dapat membuat waktu tidur kita berkurang. Sehingga tidak sedikit orang menjadikan tidur di pagi hari sebagai solusi karena kurangnya waktu tidur kita saat malam hari. Berikut adalah bahaya tidur pagi yang harus diwaspadai.

  • Obesitas.

Berdasarkan hasil studi, risiko obesitas lebih tinggi dialami oleh orang yang waktu tidurnya kurang dari 7 jam di setiap malamnya. Seseorang yang sering begadang pada malam hari, nafsu makan mereka akan meningkat sehingga sangat besar kemungkinannya untuk makan lebih banyak.

  • Sulit Berpikir dan Berkonsentrasi.

Kekurangan waktu tidur dapat menyebabkan seseorang lebih sulit untuk fokus dalam pekerjaannya dan sulit untuk berkonsentrasi. Menurut penelitian, jika seseorang memiliki kuantitas dan kualitas tidur yang cukup dapat membantu seeorang untuk berpikir lebih jernih.

  • Suasana Hati Tidak Stabil.

Tidur di pagi hari dapat menyebabkan emosi menjadi tidak stabil karena kelelahan, kurangnya tidur di malam hari dapat menyebabkan adanya perubahan pada mood hingga risiko depresi.

Karena lelahnya pekerjaan hingga kurangnya jam tidur selalu menjadi alasan seseorang melakukan tidur pagi saat hari libur. Sebaiknya, dampak negatif tidur di pagi hari jangan dipandang sebelah mata. Kita harus memiliki kualitas dan kuantitas tidur yang seimbang setiap harinya. Kita dapat mengganti aktivitas tidur di pagi hari dengan hal yang lebih bermanfaat, seperti berolahraga, berkebun, membersihkan rumah atau mencuci kendaraan agar terhindar dari dampak negatif tidur pagi yang dapat membahayakan kesehatan. (RED_SNA&RED_EML)

Sumber: https://telemed.ihc.id

ETIKA GEN Z


Hai, Sobat Pio! Kali ini kita akan membahas tentang masalah etika gen z. Gen z adalah generasi yang lahir pada tahun 1997–2012. Gen z yang dikenal sebagai generasi yang paling melek teknologi, mereka menggunakan internet dan handphone untuk berkomunikasi, bertransaksi, dan berbagai macam kegiatan di dalamnya. Menggunakan gadget atau HP menjadi pengaruh dalam kehidupan dan kepribadian mereka. Kebiasaan inilah yang membuat gen z mengalami krisis nilai moral juga etika. Gen z memiliki pengetahuan minim akan etika yang baik dan menjadikan mereka dipandang buruk oleh banyak orang. Namun, ada juga sisi lain dari generasi ini yang menunjukkan bahwa mereka dapat mengubah dunia dengan perhatiannya terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Menghadapi generasi z yang minim etika membutuhkan kesabaran, pemahaman, dan strategi yang relevan dengan karakteristik mereka. Pendidikan mengenai etika gen z perlu dimulai sejak usia dini. Peran penting orang tua, pendidikan, dan komunitas sangatlah krusial dalam membimbing generasi z untuk menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan bertanggung jawab. Melalui program edukasi dan dialog terbuka, generasi z dapat lebih memahami dampak dari setiap tindakan mereka dalam dunia digital. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk membantu meningkatkan kesadaran etika di kalangan generasi z. Yaitu dengan awasi anak dalam penggunaan internet, sampaikan apa situs yang boleh dan tidak boleh dibuka, minta anak untuk menceritakan apa saja yang dilakukan saat menggunakan internet, dan juga memberi mereka contoh orang-orang yang menggunakan internet dengan baik. Contohnya, penjual online, penulis blog, atau orang yang sukses bekerja dengan menggunakan internet. Dan juga mengedukasi orang-orang yang menyalahgunakan internet untuk hal-hal yang tidak baik dan dapat merugikan masyarakat. Misal, judi, penipuan, dan kejahatan lain yang dilakukan secara online. Sehingga anak mendapat gambaran tepat dalam menggunakan teknologi. Pada akhirnya, etika digital adalah tentang membangun budaya penggunaan teknologi yang positif dan konstruktif. Gen z memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi secara kreatif dan inovatif. Namun di balik itu semua dapat dilihat sisi lain dari generasi ini. Bahwa faktanya, generasi z merupakan generasi dengan orang-orang berkemampuan untuk mengubah dunia melalui perhatiannya terhadap isu-isu di dunia dan menumbuhkan kesadaran. Gen z juga dipenuhi dengan idealis agresif yang tidak takut untuk berdiri dan berbicara. (RED_YMN&RED_ADD)

Sumber: https://www.kompasiana.com

Sumpah Pemuda


Hai, Sobat Pio! Sumpah Pemuda merupakan ikrar kebangsaan yang dirumuskan melalui putusan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Ikrar ini berisi pernyataan kebangsaan pemuda-pemuda Indonesia dari berbagai latar belakang yang berbeda, seperti daerah, suku, dan agama yang menyatukan keyakinan mereka bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa persatuan ialah Indonesia. Keyakinan itu kemudian disebarluaskan untuk dijadikan asas bagi semua perkumpulan kebangsaan Indonesia setelah peristiwa Kongres Pemuda Kedua. Kongres Pemuda Kedua ini digagas oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia. Kongres tersebut bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan yang telah tumbuh di dalam benak dan sanubari pemuda-pemudi bangsa Indonesia. 

         Kongres Pemuda Kedua ini digelar ditiga tempat yang berbeda yaitu gedungKatholieke JongenlingenBond,Oost Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw (Rumah Indekos, Kramat No. 106). Keseluruhan biaya yang digunakan akan ditanggung oleh organisasi-organisasi yang menghadiri kongres serta sumbangan sukarela. Kepanitiaan kongres ini terdiri dari Sugondo Djojopuspito (PPPI) sebagai ketua, R.M. Djoko Marsaid (Jong Java) sebagai wakil ketua, Muhammad Yamin (Jong Sumatranen Bond) sebagai sekretaris, Amir Sjarifudin (Jong Bataks Bond) sebagai bendahara, Johan Mahmud Tjaja (Jong Islamieten Bond) sebagai pembantu I, R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia) sebagai pembantu II, R.C.L. Sendoek (Jong Celebes) sebagai pembantu III, Johannes Leimena (Jong Ambon) sebagai pembantu IV, Mohammad Rochjani Su’ud (Pemoeda Kaoem Betawi) sebagai pembantu V. 

        Setelah melakukan tiga kali pertemuan, Kongres Pemuda Kedua menghasilkan Keputusan berupa ikrar “Sumpah Pemuda”. Berikut ini adalah isi dariikrar Sumpah Pemuda :

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

        Sumpah pemuda juga menumbuhkan semangat dan komitmen generasi muda dalam persatuan dan kesatuan untuk lepas dari penjajahan dan menumbuhkan sikap patriotisme, nasionalisme, dan gotong royong, serta membentuk Bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Selain itu, Sumpah Pemuda dimaknai sebagai awal dari perjuangan bagi para pelajar dan tugas mereka kini adalah mempertahankan rasa persatuan dan kesatuan. (RED_NDA&RED_SMR)

Sumber : https://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id

COKELAT DUBAI


Hai, Sobat Pio! Kali ini kita akan membahas makanan yang bernama Cokelat Dubai. Mungkin Sobat Pio sudah tidak asing lagi dengan nama ini karena sekarang sedang populer makanan yang manis-manis ini, salah satu cokelat yang sedang viral belakangan ini adalah Dubai Chocolate Bar atau yang juga dikenal Cokelat Dubai. Cokelat Dubai berasal dari kota yang berlokasi di Uni Emirat Arab. Cokelat ini memiliki nama asli “Can’t Get Khafeh of It” dan diciptakan oleh Sarah Hamouda, pendiri Fix Dessert Chocolatier. Ciri khas cokelat ini terletak pada penggunaan pistachio dan kunafa, sebuah dessert khas Timur Tengah yang tampilannya mirip bihun tapi rasanya manis. Dubai Chocolate Bar menawarkan kombinasi rasa yang tidak biasa, menyajikan kombinasi lezat antara manis, gurih, dan sedikit asin yang sulit ditemukan pada produk cokelat lain. Rasanya yang enak dan unik membuat Cokelat Dubai menjadi buruan para pencinta kuliner di Indonesia. Di bagian dalamnya, tersembunyi mentega pistachio yang lembut, kunafa panggang yang memberikan tekstur renyah, serta garam laut yang menghadirkan keseimbangan rasa yang sempurna. Kunafa sendiri merupakan makanan penutup tradisional yang sangat populer di Timur Tengah, terbuat dari adonan filo atau semolina yang diisi dengan keju atau krim, lalu dipanggang hingga renyah. Garam laut memberikan lapisan rasa tambahan, menciptakan keseimbangan antara manis dan sedikit asin yang tidak mudah ditemukan pada cokelat biasa. Sensasi rasa ini membuat banyak orang penasaran dan tertarik untuk mencicipinya. Cokelat Dubai ini dibungkus dengan balutan Cokelat Valrhona yang mewah dan tebal. Dalam setiap gigitan, penggemar cokelat akan disuguhi perpaduan tekstur dan rasa yang unik. Mentega pistachio menghadirkan kelembutan yang kaya dengan rasa kacang yang khas, sementara kunafa menambahkan elemen renyah yang kontras dengan lelehan cokelat. Bagi Sobat Pio yang tertarik untuk membuat Cokelat Dubai di rumah dapat mengikuti resep dibawah ini, berikut resep yang dapat kalian ikuti: untuk bahan: Cokelat Couverture, 250 gram kacang pistachio, 20 gram minyak sayur, ⅛ sdt garam, 160 gram knafeh, 1 ½ sdm mentega tawar, 100 gram cokelat putih. Selanjutnya adalah langkah-langkah untuk membuat mentega pistachio, rebus 250 gram pistachio mentah, lalu rendam air dingin. Keringkan dan panggang dalam suhu 150 derajat celcius selama 13 menit. Haluskan pistachio dengan blender hingga benar-benar halus. Kemudian, tambahkan 20 gram minyak sayur dan haluskan kembali. Potong-potong knafeh lalu sangrai dengan 1 ½ sdm unsalted butter hingga berwarna keemasan. Sisihkan dan tunggu hingga dingin. Campur knafeh yang sudah disangrai dengan ⅛ sdt garam, pistachio butter, 100 gram white chocolate yang sudah dilelehkan dan aduk hingga rata. Lelehkan couverture chocolate dan tuangkan ke dalam cetakan hingga menutup seluruh bagian cetakan. Tunggu hingga cokelat mengeras. Tuangkan isian knafeh dan tutup kembali dengan lelehan couverture chocolate. Tunggu hingga mengeras dan Cokelat Dubai siap dihidangkan. (RED_RES&RED_KNA)Sumber: https://mediaindonesia.com

Mengatasi Kesenjangan Perlindungan Privasi di Platform E-Commerce


Perkembangan pesat e-commerce telah memberikan kemudahan bagi konsumen di seluruh dunia, namun juga menghadirkan tantangan besar dalam hal perlindungan privasi. Berbelanja secara online kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dengan transaksi yang kian mudah berkat platform-platform besar. Di balik kemudahan ini, konsumen sering kali membayangkan pada risiko ekosistem data pribadi mereka.

Masalah utama yang sering muncul adalah kurangnya keseimbangan posisi tawar antara platform e-commerce dan konsumen. Konsumen sering tidak memiliki pilihan selain menyetujui kebijakan privasi yang ada, meskipun mereka tidak sepenuhnya memahami isi dari kebijakan tersebut. Ketidakpahaman ini diperparah dengan bahasa yang kompleks dan kurangnya transparansi mengenai bagaimana informasi pribadi akan digunakan. Dalam hal ini, penegakan perlindungan privasi masih belum optimal, baik dari segi platform kebijakan maupun regulasi pemerintah. Seiring dengan pertumbuhan platform e-commerce, perlindungan privasi konsumen menjadi lebih penting dari sebelumnya. Kurangnya keseimbangan antara platform e-commerce dan konsumen terkait kebijakan privasi menjadi isu yang signifikan. Konsumen tidak memiliki kemampuan untuk menawar atau mengubah ketentuan tersebut, yang menjadikan mereka hanya sebagai penerima pasif. Solusi yang diciptakan untuk memperkuat perlindungan privasi meliputi penerapan prinsip informed consent yang lebih jelas dan transparan. Beberapa platform seperti Meituan dan Douyin telah mulai menerapkan kebijakan privasi versi ringkas, yang menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Selain itu, pengenalan mekanisme pengawasan independen melalui pihak ketiga juga penting untuk memastikan transparansi dalam perlindungan privasi.

Dengan meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap platform e-commerce melalui kebijakan privasi yang lebih transparan dan mekanisme pengaduan yang jelas, perusahaan dapat membangun ekosistem digital yang lebih aman dan berkelanjutan. Di sisi lain, pemerintah juga harus berperan aktif dalam membuat regulasi yang tegas serta menyediakan jalur pengaduan yang efektif untuk konsumen. Hal ini akan menciptakan keseimbangan antara inovasi teknologi dan perlindungan hak-hak privasi di era digital. Tanpa upaya bersama dari berbagai pihak, privasi konsumen akan terus berada dalam risiko, dan kepercayaan terhadap e-commerce dapat terkikis. (RED SYA&RED_LZA)

Sumber : https://www.kompasiana.com

Lukisan sebagai sumber sejarah


Hai, Sobat Pio! Kali ini kita akan mempelajari tentang lukisan sebagai sumber sejarah. Lukisan merupakan sebuah bentuk ekspresi ide dan emosi yang dituangkan melalui bentuk, garis, warna, dan tekstur. Lukisan dapat dijadikan sebagai sumber sejarah karena merupakan salah satu contoh sumber visual, yaitu sesuatu yang bisa dilihat. Tidak hanya lukisan, namun masih ada sumber visual lainnya yaitu foto, video, dan peta. Salah satu lukisan yang dapat dijadikan sebagai sumber sejarah adalah lukisan gua. Lukisan gua yang berusia ribuan tahun merupakan salah satu sumber sejarah seni lukis dunia. Lukisan gua merupakan refleksi kehidupan manusia pada masa prasejarah yang bergantung pada alam. Lukisan gua menjadi bukti bagi manusia pada jaman sekarang untuk mempelajari kehidupan pada masa itu. Lukisan gua umumnya berbentuk coretan, lukisan, atau cap yang terdapat di dinding gua atau tebing yang dibuat oleh orang-orang jaman dulu sebagai media untuk menyampaikan pesan atau catatan-catatan peristiwa yang terjadi pada jaman itu. Bentuk visual yang terdapat di dinding-dinding gua digunakan sebagai alat komunikasi antar manusia pada jaman itu. Dengan melihat dan menelaah gambar-gambar yang barada di dinding gua kita dapat mengetahui kegiatan apa saja yang mereka lakukan dan bagaimana suasana pada jaman itu. Lukisan yang digambarkan dalam gua pada masa prasejarah merupakan bentuk refleksi dari kehidupan yang dijalani pada masa itu. Kehidupan mereka pada masa itu masih sangat bergantung pada alam. Gua sebagai tempat tinggal dijadikan sebagai salah satu tempat untuk mengekspresikan perjalanan hidup mereka pada saat itu. Lukisan pada dinding gua merupakan sebuah ungkapan kata-kata manusia pada masa itu yang ingin disampaikan kepada masyarakat lainnya yang pada akhirnya menjadi bukti bagi manusia jaman sekarang untuk mempelajarinya. Lukisan pada jaman tersebut juga dijadikan sebagai inspirasi bagi pelukis untuk membuat sebuah karya seni lukisan dalam bentuk dan bahan yang berbeda-beda. Nah, Kalian sudah tahukan kenapa lukisan dapat dijadikan sebagai sumber sejarah. Di dalam sebuah karya lukisan selalu ada cerita yang ingin disampaikan oleh pembuat lukisan kepada orang-orang lain. Karena itulah lukisan dapat digunakan sebagai sumber sejarah. Kita bisa mengambil banyak manfaat dengan meneliti dan mengetahui isi yang disampaikan dalam sebuah karya lukisan. (RED_NDY&RED_KEY)Sumber: https://id.wikipedia.org

Lukisan sebagai sumber sejarah


Hai, Sobat Pio! Kali ini kita akan mempelajari tentang lukisan sebagai sumber sejarah. Lukisan merupakan sebuah bentuk ekspresi ide dan emosi yang dituangkan melalui bentuk, garis, warna, dan tekstur. Lukisan dapat dijadikan sebagai sumber sejarah karena merupakan salah satu contoh sumber visual, yaitu sesuatu yang bisa dilihat. Tidak hanya lukisan, namun masih ada sumber visual lainnya yaitu foto, video, dan peta. Salah satu lukisan yang dapat dijadikan sebagai sumber sejarah adalah lukisan gua. Lukisan gua yang berusia ribuan tahun merupakan salah satu sumber sejarah seni lukis dunia. Lukisan gua merupakan refleksi kehidupan manusia pada masa prasejarah yang bergantung pada alam. Lukisan gua menjadi bukti bagi manusia pada jaman sekarang untuk mempelajari kehidupan pada masa itu. Lukisan gua umumnya berbentuk coretan, lukisan, atau cap yang terdapat di dinding gua atau tebing yang dibuat oleh orang-orang jaman dulu sebagai media untuk menyampaikan pesan atau catatan-catatan peristiwa yang terjadi pada jaman itu. Bentuk visual yang terdapat di dinding-dinding gua digunakan sebagai alat komunikasi antar manusia pada jaman itu. Dengan melihat dan menelaah gambar-gambar yang barada di dinding gua kita dapat mengetahui kegiatan apa saja yang mereka lakukan dan bagaimana suasana pada jaman itu. Lukisan yang digambarkan dalam gua pada masa prasejarah merupakan bentuk refleksi dari kehidupan yang dijalani pada masa itu. Kehidupan mereka pada masa itu masih sangat bergantung pada alam. Gua sebagai tempat tinggal dijadikan sebagai salah satu tempat untuk mengekspresikan perjalanan hidup mereka pada saat itu. Lukisan pada dinding gua merupakan sebuah ungkapan kata-kata manusia pada masa itu yang ingin disampaikan kepada masyarakat lainnya yang pada akhirnya menjadi bukti bagi manusia jaman sekarang untuk mempelajarinya. Lukisan pada jaman tersebut juga dijadikan sebagai inspirasi bagi pelukis untuk membuat sebuah karya seni lukisan dalam bentuk dan bahan yang berbeda-beda. Nah, Kalian sudah tahukan kenapa lukisan dapat dijadikan sebagai sumber sejarah. Di dalam sebuah karya lukisan selalu ada cerita yang ingin disampaikan oleh pembuat lukisan kepada orang-orang lain. Karena itulah lukisan dapat digunakan sebagai sumber sejarah. Kita bisa mengambil banyak manfaat dengan meneliti dan mengetahui isi yang disampaikan dalam sebuah karya lukisan. (RED_NDY&RED_KEY)Sumber: https://id.wikipedia.org