Overthingking


Hai, Sobat Pio! Apakah kalian tahu bahwa berlebihan dalam memikirkan sesuatu akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental? Overthinking adalah kecenderungan seseorang untuk terus-menerus memikirkan suatu situasi, masalah, atau kejadian secara berlebihan dan berulang-ulang. Overthinking masuk kedalam kategori psychological disorder atau gangguan psikologis karena menimbulkan kecemasan atau anxiety pada penderitanya. Overthinking juga disebut paralysys analysys, dimana orang tersebut terus menerus memikirkan suatu permasalahan tanpa menemukan solusi. Sehingga mengganggu kualitas tidur dan aktivitas sehari-hari penderita.

Penyebab overthinking pada setiap orang tentu berbeda-beda, karena faktor-faktor yang mendasari setiap pemikiran seseorang bisa berbeda-beda. Salah satunya adalah pengalaman traumatis yang dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk mengalami overthinking. Seseorang dapat terus-menerus berpikir negatif, mengantisipasi kemungkinan buruk, dan khawatir akan pengulangan kejadian di masa lalu. Tidak hanya itu, rasa takut membuat keputusan yang salah dan mengecewakan orang lain dapat mendorong seseorang untuk terus menganalisis dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Kecemasan akan terjadinya konsekuensi yang tidak diinginkan atau rasa takut akan kegagalan sering kali menjadi pemicu overthinking.

Overthinking merupakan kebiasaan yang sulit untuk dihentikan, hal ini dapat menguras energi mental dan emosional. Jika kamu merasa terlalu banyak berpikir, ada beberapa langkah yang dapat kamu coba untuk membatasi kekhawatiran dan mengatasi dengan cara yang lebih sehat. Tidak ada salahnya untuk bicara dengan psikolog atau psikiater. Mereka akan membantumu menemukan penyebab dan cara penanganan overthinking yang tepat. Jangan lupa untuk melakukan kebiasaan sehat seperti makan makanan yang seimbang dan berolahraga. Hindari semua hal atau kebiasaan yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Perhatikan berapa banyak kafein atau alkohol yang kamu konsumsi, karena ini dapat meningkatkan gejala kecemasan dan masalah kesehatan mental lain. Selain itu, cobalah untuk menghindari pemakaian media sosial atau konsumsi berita berlebihan yang bisa membuat kamu mengalami overthinking. (RED_KYS)

Sumber: https://www.halodoc.com

Menjaga Kesehatan Tubuh


Hai, Sobat Pio! Kesehatan adalah aset yang sangat berharga dalam kehidupan setiap individu. Tanpa kesehatan yang baik, segala hal lain seperti karir, hubungan sosial, dan pencapaian pribadi tidak akan dapat dinikmati sepenuhnya. Penting bagi setiap orang untuk mengutamakan kesehatan mereka dengan berbagai cara yang tepat dan berkelanjutan.

Gizi seimbang, makanan adalah bahan bakar bagi tubuh kita. Konsumsilah makanan yang seimbang dari berbagai kelompok makanan, termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein nabati, dan hewani. Hindari makanan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam berlebihan. Pastikan untuk minum cukup air setiap hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Olahraga Teratur, aktivitas fisik yang teratur sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung, meningkatkan sirkulasi darah, dan memperkuat otot-otot. Setidaknya 30 menit hingga satu jam setiap hari untuk berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau aktivitas lainnya dapat memberikan manfaat yang besar bagi tubuh dan pikiran. Istirahat cukup, tidur yang cukup adalah bagian penting dari menjaga kesehatan. Saat tidur, tubuh memiliki kesempatan untuk memulihkan dan memperbaiki dirinya sendiri. Usahakan untuk tidur selama 7-9 jam setiap malam untuk memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup.

Mengelola stres, stres dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Temukan cara untuk mengelola stres seperti meditasi, yoga, atau hobi yang menyenangkan. Berbicara dengan orang yang Anda percayai juga dapat membantu dalam mengurangi tingkat stres. Rutin Pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan kesehatan secara berkala sangat penting untuk mendeteksi penyakit atau kondisi medis sedini mungkin. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan untuk menjaga kesehatan tubuh Anda secara optimal. Jaga Kebersihan diri, menjaga kebersihan diri, termasuk mencuci tangan secara teratur, dapat membantu mencegah penyebaran infeksi dan penyakit. Selalu praktikkan kebersihan yang baik, terutama saat sedang sakit atau berada di lingkungan yang berisiko tinggi.

Menjaga kesehatan tubuh adalah investasi jangka panjang untuk kualitas hidup yang lebih baik. Dengan mengadopsi gaya hidup sehat melalui pola makan yang baik, olahraga teratur, manajemen stres, dan perawatan diri yang tepat, anda dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Ingatlah bahwa kesehatan adalah hak Anda dan tanggung jawab Anda sendiri untuk merawatnya dengan baik.(RED_MVA)

Sumber : https://www.cnnindonesia.com

KESEHATAN MENTAL


Hai, Sobat Pio! Apasih yang dimaksud dengan kesehatan mental itu? Kesehatan mental adalah keadaan di mana seseorang memiliki kemampuan untuk mengelola emosi, pikiran, dan perilaku mereka dengan seimbang dan sehat. Ini mencakup kemampuan untuk mengatasi stres, mengelola perasaan negatif, membangun hubungan sosial yang sehat, dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan produktivitas dan kebahagiaan.

Bagaimana sih cara menjaga kesehatan mental kita agar tetap stabil? Untuk menjaga kesehatan mental, Kita dapat mengikuti beberapa langkah seperti:

  • Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam-dalam.
  • Berkomunikasi secara terbuka dengan orang-orang terdekat tentang perasaan dan masalah.
  • Melakukan aktivitas fisik secara teratur untuk merangsang produksi endorfin.
  • Mendapatkan cukup tidur setiap malam.
  • Menghindari penggunaan zat-zat berbahaya seperti alkohol atau narkoba.
  • Mencari dukungan dari keluarga, teman sebaya, atau profesional kesehatan mental jika diperlukan.

Apa saja tanda-tanda masalah kesehatan mental? Tanda-tanda masalah kesehatan mental dapat bervariasi tergantung pada jenis gangguan yang dialami seseorang. Beberapa tanda-tanda umum termasuk:

  • Perubahan mood yang drastis atau tidak stabil
  • Kehilangan minat dalam aktivitas yang biasanya dinikmati
  • Gangguan tidur yang signifikan
  • Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan
  • Perasaan takut atau waswas yang berlebihan
  • Perasaan bersalah atau tidak layak secara berlebihan
  • Perasaan depresi atau kecemasan yang berlebihan. (RED_NLA)

Sumber: halodoc.com

KESEHATAN LINGKUNGAN


Hai, Sobat Pio! Tubuh yang sehat bisa didapatkan dari berolahraga secara teratur, mengonsumsi makanan yang bergizi, serta lingkungan sehat dan bersih. Lingkungan yang sehat terkadang sering tidak kita perhatian karena kesibukan dalam beraktivitas sehingga lingkungan sekitar tidak dijaga keberhasilannya. Akibat dari lingkungan yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, salah satu yang mengkhawatirkan adalah demam berdarah (DBD) karena dapat menyebabkan kematian.

Kesehatan lingkungan sangat penting untuk dijaga bersama dan harus ada kesadaran dari tiap masyarakat dari semua kalangan betapa penting dan berharganya kesehatan lingkungan. Apakah kalian tahu, tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, yaitu secara umum dan secara khusus.

Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara umum, antara lain: koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia, melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia, serta melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga non pemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.

Dan adapun tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang di antaranya berupa: menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan, makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat, pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batu bara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem, serta limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.

Nah, untuk menjaga lingkungan tetap sehat, kita dapat melakukan lima langkah pelestarian yaitu, tidak membuang sampah sembarangan, tidak membakar sampah, menggunakan produk daur ulang, menanam pohon, dan mengurangi sampah. Jangan lupa juga untuk mengajak keluarga atau teman terdekat agar ikut melestarikan lingkungan, ya. Karena dengan melestarikan lingkungan, artinya kita turut menjaga masa depan bumi. (RED_DEW)

Sumber : https://dinkes.banyuasinkab.go.id

Kesehatan Mental Anak Remaja


ㅤHai, Sobat Pio! Kalian tau gak sih apa itu kesehatan mental? Yuk simak pengertian tentang kesehatan mental berikut ini. Masa remaja adalah periode penting untuk mengembangkan kebiasaan sosial dan emosional yang penting untuk kesejahteraan mental. Hal ini termasuk menerapkan pola tidur yang sehat; berolahraga secara teratur; mengembangkan keterampilan mengatasi masalah, pemecahan masalah, dan interpersonal; dan belajar mengelola emosi. Lingkungan yang melindungi dan mendukung keluarga, di sekolah, dan masyarakat luas adalah hal yang penting.

ㅤBerbagai faktor mempengaruhi kesehatan mental. Semakin banyak faktor risiko yang dialami remaja, semakin besar potensi dampaknya terhadap kesehatan mental mereka. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres pada masa remaja antara lain paparan terhadap kesulitan, tekanan untuk menyesuaikan diri dengan teman sebaya, dan eksplorasi identitas. Pengaruh media dan norma gender dapat mempertemukan antara realitas kehidupan remaja dan persepsi atau aspirasi mereka terhadap masa depan. Faktor penentu penting lainnya termasuk kualitas kehidupan rumah tangga dan hubungan dengan teman sebaya. Kekerasan (terutama kekerasan seksual dan intimidasi), pola pengasuhan yang kasar, serta masalah sosial ekonomi yang parah merupakan risiko yang dapat mengganggu kesehatan mental.

ㅤBeberapa remaja mempunyai risiko lebih besar terhadap kondisi kesehatan mental karena kondisi kehidupan mereka, stigma, diskriminasi atau pengucilan, atau kurangnya akses terhadap dukungan dan layanan berkualitas. Kelompok ini termasuk remaja yang tinggal di lingkungan yang rentan dan rawan bencana; remaja dengan penyakit kronis, gangguan spektrum autisme, cacat intelektual atau kondisi neurologi lainnya; remaja hamil, orang tua remaja, atau mereka yang melakukan pernikahan dini atau pernikahan paksa; anak yatim piatu; dan remaja dari latar belakang etnis atau seksual minoritas atau kelompok diskriminatif lainnya.Masa remaja merupakan masa yang unik dan formatif. Perubahan fisik, emosional dan sosial, termasuk paparan terhadap kegelapan, pemikiran, atau kekerasan, dapat membuat remaja rentan terhadap masalah kesehatan mental. Melindungi remaja dari kesulitan, mendorong pembelajaran sosio-emosional dan kesejahteraan psikologis, dan memastikan akses terhadap layanan kesehatan mental sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan mereka selama masa remaja dan dewasa.Secara global, diperkirakan 1 dari 7 (14%) anak usia 10–19 tahun mengalami kondisi kesehatan mental (1) , namun sebagian besar kondisi ini masih belum diketahui dan diobati. Remaja dengan kondisi kesehatan mental sangat rentan terhadap pengucilan sosial, diskriminasi, stigma (yang mempengaruhi kesiapan untuk mencari bantuan), kesulitan pendidikan, perilaku mengambil risiko, kesehatan fisik yang buruk, dan pelanggaran hak asasi manusia.

Ada beberapa dampak gangguan mental pada anak sebagai berikut.

1. Gangguan Emosional

2. Gangguan Perilaku

3. Gangguan Makan

4. Psikosis

5. Bunuh Diri dan Menyakiti Diri Sendiri

6. Perilaku Mengambil Resiko

ㅤSangat penting untuk memenuhi kebutuhan remaja dengan kondisi kesehatan mental. Menghindari pelembagaan dan medikalisasi yang berlebihan, mengutamakan pendekatan non-farmakologis, dan menghormati hak-hak anak sejalan dengan Konvensi PBB tentang Hak Anak dan instrumen hak asasi manusia lainnya adalah kunci kesehatan mental remaja. (RED_RSM)

Sumber : www.who.int.com

DAMPAK MAKANAN YANG TERLALU ASIN


Hai, Sobat Pio! Apakah kalian suka makanan asin? Banyak sekali makanan yang kita jumpai di sepanjang jalan maupun di sebuah tempat makan yang dasarnya memiliki rasa asin yang cukup kuat. Bahkan terdapat beberapa orang yang tetap menambahkan garam pada makanannya karena merasa kurang asin bagi mereka. Namun mengonsumsi makanan yang terlalu asin sangat ttidak dianjurkan, karena dapat menimbulkan dampak-dampak negatif bagi kesehatan tubuh kita. Beberapa dampak tersebut yaitu:

1. Tidak Baik untuk Kesehatan Tulang

Garam yang terkandung dalam makanan asin dapat menyebabkan pengeluaran kalsium melalui ginjal. Tetapi bukan berarti tidak boleh mengonsumsi garam sama sekali ya Sobat Pio. Sebaiknya konsumsi garam tidak lebih dari 2.300 miligram perharinya.

2. Kinerja Jantung Lebih Keras

Kadar garam yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan volume darah meningkat sehingga menyebabkan jantung bekerja keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Jika tidak segera mengurangi konsumsi garam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

3. Tekanan Darah Tinggi

Mengonsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah tinggi sangat berkaitan dengan penyakit stroke dan penyakit jantung seperti jantung koroner. Selain itu kandungan garam yang tinggi dapat mengganggu fungsi ginjal.

4. Retensi Cairan

Retensi cairan merupakan suatu kondisi dimana tubuh mengalami kelebihan cairan. Keseimbangan cairan tubuh diatur oleh natrium. Tetapi jika terlalu mengonsumsi garam, ginjal akan sulit mengeliminasi kelebihan cairan. Kemudian tubuh akan menahan cairan tersebut yang dapat menyebabkan pembengkakan di area jantung.

5. Perut Terasa Kembung

Perut kembung sering terjadi pada seseorang yang makan makanan tinggi sodium. Bagi beberapa orang, hal ini mengganggu kenyamanan dan kesakitan.

6. Menyebabkan Jerawat

Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan jerawat. Maka dari itu kurangi konsumsi garam untuk mengurangi jerawat.

Nah, mungkin Sobat Pio juga sangat suka dengan makanan yang asin. Tetapi perlu diperhatikan juga kadar garam dalam persajian makanan tersebut ya, karena sesuatu yang berlebihan itu akan berakibat kurang baik di akhir. Untuk mengecek setiap kadar garamnya, Sobat Pio dapat melihat informasi nilai gizi yang biasanya terdapat pada belakang bungkus makanan. Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan ya Sobat Pio!. (RED_SBL)

Sumber : https://www.halodoc.com

Wabah Pneumonia di China


Hai, Sobat Pio! Baru saja Wabah Covid-19 berakhir, kini terdapat wabah baru yang muncul di China. Wabah ini menyebabkan peradangan paru-paru. Penyakit apakah itu? Penyakit ini adalah Pneumonia atau yang lebih dikenal masyarakat dengan nama “paru-paru basah”. Pneumonia merupakan kondisi dimana seseorang mengalami infeksi pada kantung udara paru-paru. Kantung yang terinfeksi tersebut terisi dengan cairan maupun pus (dahak purulen). Infeksi ini dapat disebabkan oleh virus, bakteri, maupun jamur. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang menular melalui udara dari bersin dan batuk. Tidak hanya orang dewasa saja, anak-anak dapat terserang penyakit tersebut apabila menghirup udara tersebut. Maka dari itu pengidap pneumonia harus menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus dan bakterinya. Gejala Pneumonia hampir mirip seperti gejala flu, yaitu batuk dan pilek. Tetapi terdapat perbedaan pada jangka waktu gejalanya. Gejala pneumonia memiliki durasi waktu yang lebih lama dibandingkan dengan gejala flu. Berikut terdapat beberapa gejala sebagai indikasi apabila seseorang terinfeksi Pneumonia, yaitu:

1. Batuk berdahak.

2. Demam dan menggigil.

3. Sesak Napas.

4. Nyeri pada dada saat bernapas atau batuk.

5. Mudah Lelah

6. Mual dan muntah

7. Gangguan kesadaran (terutama pada umur >65 tahun)

8. Pada umur >65 tahun yang mempunyai gangguan sistem imun, umumnya mengalami hipotermia.

Penyebab Pneumonia sangat beragam. Berdasarkan organisme dan tempat penyebarannya Pneumonia dibagi menjadi tiga, yaitu pneumonia komunitas yang penyebarannya terjadi di komunitas (lingkungan umum), pneumonia yang ditularkan di rumah sakit, dan pneumonia yang didapatkan dari perawatan kesehatan. Beberapa faktor risiko yang meningkatkan seseorang lebih rentan terserang penyakit ini seperti dirawat di ruang ICU dan menggunakan ventilator atau alat bantu napas, merokok, memiliki penyakit paru kronik atau penyakit jantung, dan orang dengan imunitas tubuh yang rendah. Pneumonia juga dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi ini sering terjadi pada anak-anak, orang dewasa, dan seseorang yang memiliki riwayat kesehatan sebelumnya seperti diabetes. Komplikasi pneumonia yang bisa terjadi antara lain:

1. Radang pada selaput dada dan radang pada tulang rusuk (pleura), hal ini dapat menyebabkan kegagalan pernapasan.

2. Abses paru-paru, komplikasi langka yang ditemukan pada orang dengan penyakit serius yang sudah ada sebelumnya atau memiliki riwayat penyalahgunaan alkohol yang parah.

3. Keracunan darah (sepsis), komplikasi ini juga merupakan komplikasi langka tetapi berakibat serius.

Pengobatan yang dapat diberikan kepada pengidap pneumonia adalah dengan pemberian antibiotik apabila infeksi disebabkan oleh bakteri. Sobat Pio, Di China terdapat banyak sekali anak-anak yang mengidap penyakit pneumonia ini. Hingga rumah sakit di China sampai kewalahan menerima pasien dengan pengidap penyakit ini. Dalam sehari rumah sakit dapat menerima 9.378 pasien, banyak sekali bukan? Semoga pasien-pasien pneumonia segera diberi kesembuhan dan kita juga selalu diberikan kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Jaga kesehatan ya, Sobat Pio! (RED_SBL)

Sumber: https://halodoc.com

https://viva.co.id

PENYAKIT GBS


Hai, Sobat Pio! Di dunia ini terdapat banyak sekali jenis virus maupun bakteri yang dapat menggangu kesehatan kita. Siapapun dapat terjangkit penyakit apabila kita kurang menjaga kesehatan dan tidak mengatur pola hidup yang sehat. Infeksi bakteri atau virus ini salah satunya dapat mengakibatkan penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS). Syndrome adalah kumpulan gejala dan temuan fisik yang dapat dikenali dan menunjukkan suatu kondisi tertentu yang penyebab langsungnya belum diketahui. Lalu, apa itu penyakit Guillain-Barré Syndrome? Mari simak penjelasan berikut ini.

      Guillain-Barré Syndrome adalah penyakit yang menyerang sistem saraf tepi, yaitu sistem saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini jarang ditemukan dan menjadi salah satu dari banyak jenis penyakit autoimun. Sistem saraf tepi berfungsi untuk mengirim sensasi dari tubuh ke otak dan perintah gerak dari otak ke otot.

      Guillain-Barré Syndrome akan menunjukkan gejala berupa rasa kesemutan dan nyeri pada kaki dan tangan, atau mati rasa di bagian tubuh tertentu. Dalam beberapa minggu kedepan, gejala awal dapat hilang. Namun pada tahap berikutnya gejala lain dapat muncul kembali dan bisa jadi terjadi peningkatan keparahan gejala. Pada tahap akhir, pengidap GBS akan mengalami paralisis total atau yang dikenal dengan kelumpuhan. Kelumpuhan ini tidak hanya terjadi di otot tubuh saja, tetapi dapat terjadi juga di otot pernapasan sehingga orang yang mengidap GBS harus dibantu oleh alat bantu napas. Berikut terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit ini, yaitu:

  1. Daya tahan tubuh lemah, seperti pengidap HIV/AIDS.
  2. Segala usia, terutama pada lansia (lanjut usia).
  3. Laki-laki lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan perempuan.
  4. Mengalami infeksi pernapasan atau pencernaan.
  5. Infeksi Campylobacter jejuni dan Mycoplasma pneumonia.
  6. Systemic Lupus Erythematosus.
  7. Penderita limfoma hodgkin.
  8. Mengonsumsi makanan yang kurang matang.
  9. Pasca Operasi, trauma, dan vaksinasi.

         Sobat Pio, pengobatan yang dilakukan untuk menangani GBS ditujukan untuk aktivitas abnormal antibodi yang menyerang saraf perifer. Hal ini dilakukan dengan pemberian immunoglobulin intravena (IVIg) yang bertujuan untuk melawan immunoglobulin pengidap dan meredakan gejala. Selain itu dapat dilakukan prosedur plasmaferesis, yaitu penggantian plasma darah untuk menyaring plasma pengidap. Dengan ini darah akan disaring dan dialirkan kembali ke dalam tubuh menggunakan mesin khusus. Kedua metode ini akan dilakukan secara rutin selama beberapa minggu setelah gejala muncul. Apabila Sobat Pio mengalami beberapa gejala diatas, segera lakukan pemeriksaan ya. Selalu berwaspada dan jagalah pola hidup yang sehat. (RED_SBL)

Sumber : https://halodoc.com

RABIES VIRUS MEMATIKAN


Hai, Sobat Pio! Apakah kalian mempunyai hewan peliharaan atau pertenakan dirumah? Biasanya masyarakat memelihara kucing, anjing, kelinci, atau berternak sapi, kambing, dan lain sebagainya. Sebagai pemilik dari hewan-hewan tersebut, tentunya kita harus menjaga dan merawat mereka dengan baik. Pastikan hewan-hewan ini tidak terjangkit suatu virus. Salah satunya yaitu virus Rabies. Nah apakah kalian pernah mendengar apa itu virus Rabies? Simak penjelasan berikut.

             Rabies atau penyakit anjing gila yang dikenal di masyarakat Indonesia merupakan virus yang dapat menyerang otak dan saraf manusia. Virus ini akan menular akibat dari gigitan hewan ke manusia. Gejala Rabies akan timbul 3 hingga 12 minggu setelah kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Gejala awalnya yaitu demam, kurang enak badan, dan rasa tidak nyaman di bekas gigitan. Sedangkan gejala berikutnya yaitu otot kejang, produksi air liur yang berlebihan, halusinasi, perilaku agresif, kesulitan menelan dan bernapas, hingga menyebabkan kelumpuhan. Diagnosa dapat dilakukan oleh tenaga medis setelah pasien merasakan gejala-gejala Rabies. Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan 4 prosedur, yaitu:

  1. Tes antibodi, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kekebalan tubuh terhadap virus.
  2. CT Scan atau MRI, yang bertujuan untuk mendeteksi apakah terdapat peradangan otak akibat virus ini.
  3. Biopsi, bertujuan untuk mendeteksi protein virus dari sampel jaringan luka.
  4. Kultur virus Rabies atau PCR, bertujuan untuk mendeteksi air liur hewan terhadap pasien.

      Dokter hewan juga akan melakukan pemeriksaan pada hewan dengan melakukan pengamatan selama 10 hari. Ada atau tidaknya infeksi virus pada hewan, dokter akan memberikan vaksinasi untuk meminimalisir risiko infeksi. Virus ini juga dapat mengakibatkan komplikasi seperti:

  1. Distonia, yaitu kontraksi otot yang tidak terkendali
  2. Balismus, yaitu gerakan tubuh tanpa sadar
  3. Koreoatetosis, yaitu gerakan tubuh yang tidak terkendali berupa hentakan
  4. Gangguan motorik halus dan pola berjalan
  5. Masalah komunikasi verbal dan nonverbal
  6. Perubahan kekuatan motorik

       Kita dapat mencegah infeksi virus rabies dengan cara memberikan vaksinasi kepada hewan peliharaan, menghindari kontak langsung hewan peliharaan dengan hewan liar, dan menutup semua celah yang bisa digunakan sebagai sarang hewan liar seperti kelelawar, musang, dan lain sebagainya. Vaksin rabies dapat diberikan kepada hewan peliharaan paling tidak sebanyak 1 tahun sekali.  Semoga dengan adanya penjelasan diatas, Sobat Pio dapat lebih waspada terhadap hewan peliharaan di rumah dan menjaga kesehatan diri sendiri. Sampai jumpa di artikel berikutnya! (RED_SBL)

Sumber : https://www.halodoc.com

Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)


Hai, Sobat Pio! Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD adalah gangguan mental yang dapat terjadi setelah seseorang mengalami kejadian yang traumatis

Pengertian

Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD adalah gangguan mental yang dapat terjadi setelah seseorang mengalami kejadian yang traumatis. Misalnya: pelecehan seksual, perang, serangan terorisme ataupun kecelakaan berat.

Tak semua orang yang mengalami kejadian traumatis tersebut akan mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Namun ada beberapa kejadian yang memberikan kecenderungan akan PTSD yaitu pelecehan seksual dan kekerasan di masa kanak-kanak.

PTSD memiliki prevalensi seumur hidup –antara 8–10%, dan diikuti dengan ketidakmampuan berfungsi dalam sosial. Dalam situasi perang, prevalensi individu yang mengalami PTSD meningkat hingga 30 persen. Selain itu perempuan memiliki resiko lebih tinggi mengalami PTSD dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan karena pelecehan seksual lebih banyak dialami oleh wanita.

Dokter akan mengumpulkan informasi dengan menanyakan keluhan yang mengarah kepada PTSD. Pertanyaan-pertanya ini bisa digunakan sebagai acuan oleh dokter dalam mendiagnosis PTSD.

Diagnosis PTSD dapat ditentukan lewat beberapa hal, misalnya:

  • Perilaku menghindar terhadap kejadian, orang-orang, benda, atau aktifitas yang berhubungan dengan kejadian traumatik itu
  • Ketidakmampuan mengingat kembali kejadian tersebut
  • Sulit tidur, sulit berkonsentrasi, emosi yang meledak-ledak, sering merasa kaget

Pengobatan

  • Pengobatan yang dapat dilakukan dengan terapi kognitif
  • Manipulasi pikiran
  • Desentisasi
  • Meminum obat anti cemas dan anti depresan

Pencegahan

Jika Anda atau ada orang-orang di sekitar Anda yang memiliki gangguan PTSD, ada baiknya Anda mengetahui hal ini. Penting untuk tidak membiarkan penderita PTSD sendirian –khususnya di masa ketidakstabilan mental mereka. Hal lain yang juga penting adalah untuk membuat penderita PTSD merasa aman dan nyaman. Jadi hindari hal-hal yang dapat membuat penderita PTSD mengingat kejadian traumatic yang mereka alami.

Ada cara untuk mencegah terjadinya PTSD. Setelah mengalami kejadian traumatis, hindari memberikan reaksi yang berlebihan. Mintalah bantuan atau perlindungan dari orang yang menurut Anda dapat membantu keluar dari rasa takut yang Anda rasakan.

Penyebab

Penyebab dari PTSD adalah:

  • Kecelakaan Lalu Lintas Berat (Kecelakaan Kereta Api, Pesawat, atau Bis) yang membuat seseorang berada dalam situasi dimana terdapat banyak korban.
  • Tindak pidana kriminal yang dialami, seperti perampokan, percobaan pembunuhan, pemerkosaan.
  • Perang

Nah itu Sobat Pio! , informasi tentang apa itu PTSD semoga informasi ini berguna dan bermanfaat semoga kita bisa terhindar dari namanya PTSD , sekian dan terimakasih (RED_RHN)

Sumber: https://www.klikdokter.com