NYADRAN SONOAGENG


ㅤHai, Sobat Pio! Kalian sudah pernah dengar belum sih? Kalau belum yuk, baca artikel ini. Nyadran berasal dari bahsa Sansekerta “Sraddha” yaitu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa sebagai ungkapan syukur kepada leluhur desa. Sonoageng ini diambil dari nama desa yang ada di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk. Singo barong yang sedang kondisi mengamuk karena ada salah satu penonton yang bersiul. Sehingga tidak jarang kalau pangelaran jaranan berakhir dibubarkan karena ulah dari penonton. Padahal acara ini, adalah salah satu rangkaian dari acara nyadran yang ada di Desa Sonoageng. Nyadran ini adalah acara yang dianggap sakral dan suci, meskipun jaranan ini salah satu wahana tontonan yang ada di acara nyadran ini. Dimanapun tempatnya nyadran merupakan serangkaian acara yang sakral dan suci, sehingga dihimbau kepada masyarakat untuk tidak melalukan keributan saat melihat atau melakukannya. Acara ini digelar secara megah dan meriah, sehingga terdapat sub-sektor desa yang mengalami keuntungan.

ㅤProsesi nyadran biasanya digelar setiap setahun sekali yang bertepatan di bulan Juni-Juli selama 20 hari berturut-turut. Prosesi nyadran dimulai pada tahun 1994, nyadran sendiri dilakukan oleh masyarakat kecil yang masih memiliki hubungan keturunan dengan Mbah Sahid. Pada tahun 1994 sampai 1996 masyarakat Sonoageng masih dalam kondisi pro-kontra yang dimana pada tahun 1997 akhirnya masyrakat dapat menemukan dampak positif dan diadakannya nyadran. Sehingga muncul kesadaran partisipasi dari masyarakat Senoageng dengan ditandainya kerjasama dan dapat mengkoordinasi nyadran di tahun 1998. Kemeriahan nyadran memuat unsur-unsur ziarah yang tidak lepas dari sejarah Desa Senoageng.

ㅤSelain di Desa Sonoageng, nyadran ( bersih desa ) biasanya juga terdapat di Kota Kediri. Tetapi nyadran di Kota Kediri berbeda dengan nyadran di Desa Sonoageng. Nyadran di Kediri biasanya hanya melakukan pengajian atau doa bersama, agar masyarakat terhindar dari mara bahaya. Di Selomangleng nyadran dilakukan dengan membawa tumpeng hasil bumi. Masyarakat bisa membawa hasil dari panen mereka sendiri sendiri dan dijdikan satu menjadi tumpeng. (RED_FWD)

Sumber : https://www.goodnewfromindonesia.id

Pentingnya Kesehatan Mental Bagi Remaja


Hai, Sobat Pio! Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang.

          Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri kata-kata itu sering terdengar pada anak-anak remaja zaman sekarang, untuk membully maupun melamahkan lawan bicara. Namun hal ini sepertinya sudah menjadi trend di kalangan remaja sekarang. Kesehatan mental dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang.

           Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. Anak-anak yang menderita gangguan mental cenderung sulit fokus atau memperhatikan dalam waktu yang lama. Selain itu, mereka juga memiliki kesulitan untuk duduk diam dan membaca. (RED_KNF)

sumber : https://kompasiana.com

Sukacita dalam MPLS


Hai, sobat Pio! Sukacita adalah perasaan yang tiada tara, terutama saat menyambut acara penting seperti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Setiap tahun, MPLS menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh siswa baru, guru, dan seluruh staf sekolah. Hal ini bukan hanya sekadar pengenalan, tetapi juga awal dari petualangan mendebarkan di dunia pendidikan. Saat bel pulang tahun ajaran baru pertama kali berdentang, wajah-wajah ceria penuh antusiasme memenuhi ruang-ruang sekolah. Setiap siswa, dengan ranselnya yang baru dan semangatnya yang menggebu-gebu, merasakan sentuhan sukacita yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

Mereka memasuki gerbang pendidikan tinggi dengan rasa ingin tahu yang menggelora dan harapan untuk menemukan teman-teman sekelas yang baru. Bagi para guru dan staf sekolah, MPLS adalah kesempatan untuk menyambut anggota baru keluarga sekolah mereka. Mereka dengan hangat membimbing siswa-siswa ini melalui kehidupan sekolah yang baru, menawarkan bimbingan dan dukungan yang diperlukan untuk memastikan setiap siswa merasa diterima dan dihargai.

Namun, MPLS bukan hanya tentang pembelajaran formal. Acara-acara sosial seperti perkenalan, permainan kelompok, dan mengisi hari-hari mereka dengan tawa dan kenangan yang tak terlupakan. Ini adalah waktu untuk menjalin persahabatan yang baru dan membangun pondasi untuk masa depan yang cerah. Di balik semua keseruan itu, MPLS juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti kerjasama, kepemimpinan, dan menghargai terhadap perbedaan yang ada. Setiap kegiatan dirancang dengan teliti untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi semua peserta. Saat akhirnya tiba waktu untuk mengucapkan selamat tinggal pada MPLS, setiap orang merasakan campuran perasaan. Ada rasa haru karena berpisah dengan teman-teman baru yang sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka hanya dalam waktu singkat. Namun, ada juga kegembiraan yang besar karena mereka telah menemukan tempat mereka di sekolah ini dan siap untuk memulai perjalanan pendidikan mereka.

Dengan demikian, MPLS bukan hanya sekedar acara pengenalan, tetapi sebuah perayaan sukacita dan persahabatan. Ini adalah awal yang indah dari babak baru dalam kehidupan siswa, di mana mereka dapat menemukan, belajar, dan tumbuh bersama dalam lingkungan pendidikan yang mendukung dan menginspirasi. (RED_AKF)

Sumber: https://kemdikbud.go

Pentingnya Pengalaman Sastra pada Guru Pendidikan Bahasa


Hai, Sobat Pio! Guru merupakan seorang pendidik yang mempunyai kewajiban mendidik peserta didiknya sesuai dengan bidang keilmuan yang dia punya tetapi setiap guru mata pelajaran memiliki keunikan tersendiri dimana ada guru yang mempunyai kefokusan dalam beberapa disiplin ilmu seperti guru IPA memiliki tiga jenis yakni guru dalam bidang fisikanya saja, guru biologi dan guru kimia namun masih adakah beberapa guru yang harus mencakup dua disiplin ilmu sekaligus yakni guru bahasa dan sastra indonesia dimana guru ini harus mempunyai dan menguasai dua ranah sekaligus yakni dalam bidang bahasanya meliputi linguistik dan ranah sastranya.

Hal ini yang menjadi timbulnya problematika dalam pembelajaran sastra dimana dalam beberapa guru bahasa dan sastra di Indonesia mengalami kendala dalam proses pembelajaran sastra dimana salah satu masalahnya guru memiliki kekurangan dari segi pengalaman dan pemahaman dalam ranah sastranya daripada ranah bahasa hal ini di buktikan dalam beberapa jurnal pembelajaran sastra yakni jurnal ” Kompetensi Kesusastraan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia di Wilayah Tanggerang Selatan” kemudian ada pula dalam artikel ilmiah yang berjudul “Sejumlah Masalah Pengajaran Sastra” dimana disebutkan kesediaan guru sastra hanya 18,4% sedangkan guru bahasa ialah 55,6% dan guru yang minat keduanya ialah 26.0% hal ini disebabkan karena sebagian guru hanya tertarik dalam ranah bahasa, mengajarkan sastra lebih menyita perhatian ekstra dan kurang mampu dalam mengajarkan sastra.

Dari riset tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan guru sastra memang kurang tentu perlu kita sadari darimana problematika ini bisa terjadi berdasarkan pengalaman yang saya alami sebagai mahasiswa jurusan bahasa dan sastra indonesia saya merasa pembelajaran dalam kuliah pun lebih menekankan pada aspek pendidikan dan bahasa sedangkan sastra kurang diperhatikan karena mata kuliah sastra cenderung sedikit dibandingkan mata kuliah yang berkaitan dengan ranah pendidikan dan bahasa hal ini bisa menjadi faktor ketidakseimbangan seorang calon pendidik. 

Dari paparan diatas dapat disimpulkan problematika kompetensi guru dalam pembelajaran sastra ialah disebabkan oleh kurangnya SDM, fasilitas, kurikulum dan minat sedangkan solusinya ialah dengan memperbaiki kurikulum, mengadakan program pemberdayaan budaya sastra, menekankan pembelajaran disiplin ilmu sastra, dan penyediaan fasilitas sastra.(RED_MVA)

Sumber : http://Kompasiana.com

Isti’adzah Dalam Kehidupan Sehari-hari


Hai, Sobat Pio! Kalian tau nggak sih apa itu Isti’ adzah? Isti’adzah adalah salah satu praktik penting dalam agama Islam yang dilakukan oleh umat Muslim sebelum mereka berbicara atau melakukan aktivitas tertentu. Isti’adzah juga biasa dikenal dengan istilah taawudz. Bacaan ini biasa dilafadzkan sebelum seseorang membaca basmalah.

Isti’adzah adalah tindakan memohon perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan atau kejahatan makhluk-makhluk lain, terutama setan atau syaitan. Praktik ini mencerminkan keyakinan dan kesadaran umat Islam tentang keberadaan dunia gaib dan upaya untuk menjaga diri dari pengaruh negatif yang mungkin datang dari entitas gaib tersebut. Dalam buku Thibbul Qulub: Klinik Penyakit Hati oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Imam Ahmad menceritakan bahwa Imam Hambali selalu membaca isti’adzah setiap akan membaca Alquran, termasuk di dalam shalat.

Dalam sebuah riwayat, Ibnu Masyisy berkata, “Ketika Nabi membaca, maka beliau beristi’adzah.” Isti’adzah juga bisa dibaca dalam rakaat shalat. Bacaan ini bisa menambah pahala dan kekhusyu’an seorang Muslim. Diriwayatkan Ibnu Ala bahwasanya Ustman bin Abil Ash mendatangi Nabi SAW lalu berkata: “Wahai Rasulullah sesungguhnya setan telah menghalangiku antara shalat dan bacaanku dan mengacaukannya. Kemudian Rasulullah saw. Bersabda, “Itu adalah setan yang disebut Khinzib. Jika kau merasakan kedatangannya, bacalah isti’adzah dan meludahlah ke sisi kirimu tiga kali.” Utsman berkata, “Lalu aku melakukan hal tersebut, dan Allah pun menjauhkannya dariku.” (Shahih Muslim). Hadits tersebut mengungkapkan fadhilah membaca isti’adzah dalam rakaat shalat. Hal ini bisa menghalangi seorang hamba dari godaan setan yang berusaha mengacaukan shalatnya.

Kemudian, isti’adzah juga dianjurkan dibaca ketika seseorang sedang marah. Sulaiman bin Shard berkata: “Ketika aku duduk bersama Rasulullah SAW, datanglah dua orang sedang bertengkar saling memaki, salah satu di antaranya bermuka merah padam dan tampak naik darah.” Kemudian Nabi SAW berkata, “Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat jika Seseorang mengatakannya maka sirnalah apa yang dia rasakan.” (RED_RSM)

Sumber: https://www.kompasiana.com/

Overthingking


Hai, Sobat Pio! Apakah kalian tahu bahwa berlebihan dalam memikirkan sesuatu akan berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental? Overthinking adalah kecenderungan seseorang untuk terus-menerus memikirkan suatu situasi, masalah, atau kejadian secara berlebihan dan berulang-ulang. Overthinking masuk kedalam kategori psychological disorder atau gangguan psikologis karena menimbulkan kecemasan atau anxiety pada penderitanya. Overthinking juga disebut paralysys analysys, dimana orang tersebut terus menerus memikirkan suatu permasalahan tanpa menemukan solusi. Sehingga mengganggu kualitas tidur dan aktivitas sehari-hari penderita.

Penyebab overthinking pada setiap orang tentu berbeda-beda, karena faktor-faktor yang mendasari setiap pemikiran seseorang bisa berbeda-beda. Salah satunya adalah pengalaman traumatis yang dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk mengalami overthinking. Seseorang dapat terus-menerus berpikir negatif, mengantisipasi kemungkinan buruk, dan khawatir akan pengulangan kejadian di masa lalu. Tidak hanya itu, rasa takut membuat keputusan yang salah dan mengecewakan orang lain dapat mendorong seseorang untuk terus menganalisis dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Kecemasan akan terjadinya konsekuensi yang tidak diinginkan atau rasa takut akan kegagalan sering kali menjadi pemicu overthinking.

Overthinking merupakan kebiasaan yang sulit untuk dihentikan, hal ini dapat menguras energi mental dan emosional. Jika kamu merasa terlalu banyak berpikir, ada beberapa langkah yang dapat kamu coba untuk membatasi kekhawatiran dan mengatasi dengan cara yang lebih sehat. Tidak ada salahnya untuk bicara dengan psikolog atau psikiater. Mereka akan membantumu menemukan penyebab dan cara penanganan overthinking yang tepat. Jangan lupa untuk melakukan kebiasaan sehat seperti makan makanan yang seimbang dan berolahraga. Hindari semua hal atau kebiasaan yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Perhatikan berapa banyak kafein atau alkohol yang kamu konsumsi, karena ini dapat meningkatkan gejala kecemasan dan masalah kesehatan mental lain. Selain itu, cobalah untuk menghindari pemakaian media sosial atau konsumsi berita berlebihan yang bisa membuat kamu mengalami overthinking. (RED_KYS)

Sumber: https://www.halodoc.com

Perbandingan Model Baju Zaman Dulu dan Sekarang


     Hai, Sobat Pio! Fashion selalu berevolusi seiring berjalannya waktu, mencerminkan perubahan sosial, budaya, dan teknologi. Model baju zaman dulu dan sekarang memiliki perbedaan signifikan yang menarik untuk dibahas. Artikel ini akan menelusuri perbedaan utama antara mode busana zaman dulu dan sekarang, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. 

    Model Baju Zaman Dulu, pada masa kolonial dan era tradisional, pakaian di Indonesia sangat dipengaruhi oleh kebudayaan lokal dan kolonial. Batik, kebaya, dan kain tradisional lainnya menjadi busana utama, terutama untuk acara-acara formal. Kebaya misalnya, adalah blus tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia yang dipadukan dengan kain batik, songket, atau tenun. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, busana wanita banyak dipengaruhi oleh gaya barat. Dress dengan rok lebar, pinggang yang ditekankan, dan motif polkadot menjadi populer. Pria pada era ini sering mengenakan setelan jas yang rapi dengan dasi tipis dan celana panjang berpotongan lurus. Mode pada era 1970-an dan 1980-an ditandai dengan warna-warna cerah, motif mencolok, dan potongan baju yang lebih berani. Celana cutbray, jaket kulit, dan aksesori besar seperti kacamata hitam dan anting-anting adalah ciri khas era ini. Musik dan budaya pop sangat mempengaruhi gaya busana saat itu.

    Model Baju Zaman Sekarang. Di era modern, tren fashion cenderung lebih minimalis dan fungsional. Potongan baju yang sederhana dengan warna-warna netral seperti putih, hitam, abu-abu, dan pastel menjadi pilihan utama. Bahan yang nyaman seperti katun, linen, dan bahan ramah lingkungan semakin populer. Kemajuan teknologi juga mempengaruhi dunia fashion. Pakaian dengan bahan-bahan inovatif seperti kain yang dapat bernapas, tahan air, dan anti-bakteri mulai banyak diminati. Selain itu, teknologi seperti cetak 3D memungkinkan desainer untuk menciptakan pakaian dengan desain yang sebelumnya tidak mungkin. Fashion modern juga mencerminkan inklusivitas dan keanekaragaman. Desainer kini lebih memperhatikan berbagai bentuk tubuh, warna kulit, dan identitas gender. Pakaian unisex dan plus-size menjadi lebih umum, menunjukkan penerimaan terhadap berbagai bentuk keindahan. Media sosial juga memainkan peran besar dalam menyebarkan tren fashion. Platform seperti Instagram, TikTok, dan Pinterest memungkinkan orang untuk dengan cepat menemukan dan mengikuti tren terbaru. Influencer fashion juga memiliki pengaruh besar dalam menentukan apa yang sedang populer.

    Jadi kesimpulannya adalah perbedaan antara model baju zaman dulu dan sekarang sangat dipengaruhi oleh perubahan budaya, teknologi, dan sosial. Sementara fashion zaman dulu lebih banyak dipengaruhi oleh kebudayaan lokal dan pengaruh barat, fashion modern cenderung lebih inklusif, minimalis, dan dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Terlepas dari perbedaannya, fashion selalu menjadi cara penting bagi individu untuk mengekspresikan diri dan mencerminkan identitas mereka. (RED_NLA)

Sumber : https://www.hipwee.com

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Zonasi dalam PPDB


Hai, Sobat Pio! Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami oleh masyarakat dan para orang tua siswa.

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) merupakan proses penting dalam sistem pendidikan yang memastikan setiap siswa memiliki akses yang adil dan merata ke lembaga pendidikan. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak daerah di Indonesia menerapkan sistem zonasi sebagai mekanisme penempatan siswa dalam proses PPDB.

Apa sih sistem zonasi? Sistem zonasi sekolah adalah suatu sistem yang digunakan oleh pemerintah dalam mengatur penempatan siswa ke sekolah yang terdekat dengan tempat tinggal mereka. Tujuan utama dari sistem zonasi atau yang juga dikenal dengan istilah zonasi sekolah adalah memastikan akses yang adil dan merata bagi semua siswa ke lembaga pendidikan di wilayah tersebut. Tentunya sistem zonasi memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami oleh masyarakat dan para orangtua siswa.

Berikut ini adalah gambaran tentang kelebihan dan kekurangan sistem zonasi PPDB:

Kelebihan:

1. Keadilan Geografis:

Sistem zonasi memastikan setiap daerah atau wilayah memiliki akses yang merata terhadap fasilitas pendidikan.

Dengan memprioritaskan siswa yang berada dalam zona sekolah tertentu, sistem ini bertujuan untuk mencegah terjadinya konsentrasi siswa di sekolah-sekolah yang lebih terkenal atau di daerah perkotaan, sehingga membantu memperkecil kesenjangan antara sekolah-sekolah di daerah perkotaan dan pedesaan.

2. Mengurangi Tekanan Kompetisi:

Sistem zonasi dapat mengurangi tingkat kompetisi yang tinggi antara siswa dan orang tua dalam memperebutkan tempat di sekolah-sekolah yang dianggap berkualitas lo. Dengan batasan wilayah zonasi, siswa dan orang tua dapat fokus pada pilihan sekolah yang ada di wilayah tempat tinggal, sehingga mengurangi tekanan mental dan emosional yang biasanya terjadi dalam proses seleksi.

3. Memperkuat Komunitas Lokal:

Dengan memberikan prioritas kepada siswa yang tinggal di sekitar wilayah sekolah, sistem zonasi memperkuat ikatan komunitas lokal. Hal ini dapat menciptakan rasa kepemilikan dan kebersamaan antara siswa, orang tua, dan masyarakat sekitar sekolah, serta meningkatkan partisipasi dalam kegiatan pendidikan dan perkembangan sekolah.

Kekurangan:

1. Keterbatasan Pilihan Sekolah :

Sistem zonasi dapat membatasi pilihan sekolah bagi siswa dan orang tua. Jika sekolah yang berada di dalam zona tidak memenuhi preferensi atau kebutuhan siswa, mereka mungkin tidak memiliki opsi untuk memilih sekolah di luar zona tersebut. Hal ini dapat menjadi kendala bagi siswa dengan minat khusus atau kebutuhan pendidikan yang spesifik.

2. Ketimpangan Kualitas Sekolah :

Meskipun tujuan sistem zonasi adalah untuk meratakan kualitas pendidikan antara sekolah-sekolah, terkadang masih terjadi ketimpangan dalam kualitas sekolah di berbagai zona. Beberapa zona mungkin memiliki sekolah yang lebih berkualitas dibandingkan dengan yang lain, sehingga siswa yang berada di zona yang kurang menguntungkan dapat menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pendidikan yang setara.

3. Potensi Manipulasi Alamat :

Sistem zonasi juga berisiko terhadap potensi manipulasi alamat oleh beberapa orang tua siswa. Beberapa orangtua mungkin mencoba untuk mengubah alamat tempat tinggal mereka agar masuk ke dalam zona sekolah yang diinginkan. Hal ini dapat menyebabkan ketidak adilan dalam penerimaan siswa dan merugikan siswa lain yang seharusnya berhak mendapatkan tempat di sekolah tersebut.

Penerapan sistem zonasi dalam PPDB memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan. Keputusan mengenai sistem penerimaan siswa baru harus mempertimbangkan kebutuhan siswa, kualitas pendidikan, dan kesetaraan akses bagi semua anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. (RED_DEW)

Sumber : https://bisnisindonesia.id

Jenang Sengkolo


ㅤHai, Sobat Pio! Kalian pasti tidak asing lagi dengan makanan ini. Makanan ini biasanya ada saat acara perayaan Tahun baru islam, acara tujuh bulanan, selamatan bayi baru lahir, dan masih banyak lagi. Jenang Sengkolo sering disebut dengan “ jenang merah atau jenang putih”. Tepat pada tanngal 7 Juli 2024 adalah hari pergantian tahun baru islam dalam kalender jawa yang ditandai dengan satu Suro atau 1 Muharam. Biasanya sebagian masnyarat menyiapkan perlengkapan tradisi daerah masing-masing. Kehadiran Jenang Sengkolo dalam tradisi malam satu Suro bukanlah tanpa alasan. Hal tersebut dikarenakan Jenang Sengkolo memiliki filosofi yang tersendiri dan masih dipercayai oleh masyarakat Jawa. Jenang Sengkolo merupakan salah satu jenis bubur yang dibuat dengan bahan beras dan santan

ㅤGimana sih filosofi Jenang Sengkolo? Filosofi Jenang Sengkolo diambil dari bahasa Jawa yang bertuliskan “ngilango barang seng olo”, jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yaitu “menghilangkan sesuatu yang jelek atau buruk”. Sengkolo diambil dari kata “murwakala” yang bermakna menghilangkan bala atau musibah. Secara umum, filosofi Jenang Sengkolo dapat memberi makna sebuah upaya masyarakat untuk menghindari bencana alam atau kejadian buruk yang dapat terjadi di wilayah maupun keluarga. Jenang Sengkolo mempunyai dua warna, yaitu merah dan putih. Dua warna tersebut memiliki filosofi yaitu, merah dilambangkan sebagai Hawa sedangkan putih dilambangkan sebagai Adam. Hal tersebut menjadi simbol bahwa manusia adalah keturunan dari Adam dan Hawa. Jenang Sengkolo biasanya di sebagian wilayah Jawa akan diletakkan disebuah wadah daun pisag dan diletakkan di persimpangan jalan raya.

ㅤSelain digunakan adalam acara satu Suro, Jenang Sengkolo juga digunakan saat acara kelahiran. Didalam acara kelahiran Jenang Sengkolo juga memiliki makna yang tersendiri. Maknanya untuk melindungi seseorang dan bahaya dalam hidupnya. Jenang Sengkolo memiliki penyajian yang unik juga memiliki makna. Penyajian yang menggunakan takaran setengah jenaang merah dan setengah jenang putih memiliki makna sebagai bentuk terimakasih kita kepada bumi yang telah menyediakan sandang pangan, tempat tinggal, dan makanan. (RED_FWD)

Sumber : https://www.detik.com

ㅤㅤㅤㅤhttps://getradius.id

Pengaruh Globalisasi terhadap Tema dan Gaya dalam Sastra Indonesia


Hai, Sobat Pio! Globalisasi sebagai fenomena yang mencakup integrasi ekonomi, sosial, budaya, dan politik di seluruh dunia telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia sastra. Sastra Indonesia tidak terkecuali, di mana pengaruh globalisasi dapat dilihat dalam tema dan gaya yang diusung oleh para penulisnya.

Dengan semakin terhubungnya Indonesia dengan dunia luar, isu identitas nasional dan multikulturalisme menjadi tema yang sering diangkat dalam sastra Indonesia kontemporer. Konflik antara modernitas dan tradisi menjadi tema sentral dalam banyak karya sastra. Dalam karya-karya ini, penulis sering menggambarkan benturan antara nilai-nilai tradisional dengan perkembangan modern yang cepat. Contoh yang menonjol adalah karya Eka Kurniawan yang sering menggabungkan unsur-unsur tradisional dengan cerita yang berlatar modern.

Globalisasi juga telah memperbesar kesenjangan sosial dan ekonomi, yang kemudian menjadi bahan kritis dalam sastra Indonesia. Para penulis mengangkat isu-isu seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan eksploitasi melalui karya-karya mereka. Globalisasi memengaruhi penggunaan bahasa dalam sastra Indonesia. Penulis cenderung menggunakan bahasa yang lebih dinamis dan modern, termasuk penggunaan istilah asing dan slang. Diksi yang lebih kontemporer ini mencerminkan perpaduan antara bahasa lokal dengan pengaruh global.

Banyak penulis Indonesia yang kini menggabungkan berbagai genre dalam karya mereka. Hal ini menunjukkan bahwa globalisasi membuka lebih banyak kemungkinan eksplorasi genre bagi para penulis. Pengaruh globalisasi terhadap sastra Indonesia sangatlah signifikan. Melalui tema-tema seperti identitas, modernitas vs tradisi, ketidakadilan sosial, dan isu lingkungan, serta gaya naratif yang semakin beragam dan eksperimental, sastra Indonesia terus berkembang dan mencerminkan dinamika masyarakat Indonesia dalam konteks global. Penulis-penulis Indonesia memanfaatkan pengaruh global ini untuk memperkaya karya mereka, menciptakan karya-karya yang tidak hanya relevan secara lokal tetapi juga memiliki daya tarik universal. (RED_KNF)

sumber : https://www.kompasiana.com