Menggantikan atau Mendampingi? AI dan Transformasi Peran Guru Masa Depan


Hai, Sobat Pio! Di era digital ini, pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) semakin meluas termasuk dalam ranah pendidikan. Pertanyaannya kemudian muncul, Apakah AI akan menggantikan guru, atau justru memperkuat peran mereka? Berbagai riset dan implementasi menunjukkan bahwa AI bukanlah ancaman bagi profesi guru, melainkan alat bantu untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pendidikan.Beberapa inovasi dari AI, seperti automated grading, intelligent tutoring systems, dan asisten virtual jelas memperlihatkan kemampuan AI untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin guru. Misalnya, AI dapat membantu pengoreksian tugas, rekaman absensi, dan penyusunan laporan perkembangan siswa. Ini membawa dampak signifikan terhadap pengurangan beban administratif, sehingga guru memiliki waktu lebih banyak untuk fokus pada interaksi dengan siswa . Siswa harus diajarkan bersikap kritis dalam memanfaatkan dan menggunakan teknologi AI. Tidak hanya itu, mereka juga harus memahami etika, privasi, dan bagaimana mengolah serta menganalisis sistem yang diberikan oleh teknologi AI. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan teknologi AI, seperti pemalsuan Informasi. Perlu diketahui, tidak semua siswa memiliki pemahaman yang cukup dalam teknologi AI, oleh karena itu perlu membekali siswa dengan pengetahuan yang cukup untuk masa depan.Dengan algoritma pembelajaran adaptif (adaptive learning), AI dapat menyesuaikan materi dan tingkat kesulitan sesuai karakteristik masing-masing siswa memberikan pengalaman belajar yang lebih efektif daripada metode satu-ukuran-untuk-semua. Lebih dari itu, riset juga menunjukkan bahwa AI mampu mendukung pendidikan inklusif, seperti menyediakan fitur penerjemahan real-time dan dukungan bahasa untuk siswa berkebutuhan khusus atau multibahasa. Interaksi manusia—seperti motivasi, pemahaman emosional, dan pengelolaan dinamika kelas—masih menjadi wilayah yang belum bisa dijangkau AI. Guru bukan hanya pendidik, tetapi juga penginspirasi, mediator sosial, dan pembimbing moral. Sebagaimana diungkap dalam riset, kemampuan ini sangat penting dan memerlukan kehadiran guru secara langsung . AI belum mampu membangun hubungan emosional, memahami konteks humaniora, atau menjadi teladan yang meresap dalam hati siswa.AI bukan lawan, melainkan sekutu strategis bagi dunia pendidikan. AI mengelola tugas rutin dan menyajikan data personalisasi, sementara guru menghadirkan sentuhan manusia motivasi, bimbingan karakter, dan pengalaman pembelajaran kontekstual. Untuk mewujudkan sinergi ini, dibutuhkan Infrastruktur teknologi inklusif, Pelatihan literasi AI bagi guru, Regulasi etis dan perlindungan data kuat. Dengan sinergi yang seimbang, masa depan pendidikan akan semakin efisien, menarik, dan mendalam—mempersiapkan generasi muda yang mampu bersaing di dunia kerja yang makin dipengaruhi AI. (RED_NHZ)Sumber : goodnewsfromindonesia.com

Revolusi Kecepatan Internet yang Mengubah Dunia


Hai, Sobat Pio! Kecepatan internet telah berkembang pesat sejak era dial-up yang lambat, hingga kini dengan kehadiran jaringan 5G yang sangat cepat. Perkembangan ini telah mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan menikmati hiburan. Dari aspek pribadi hingga profesional, revolusi ini telah membawa dampak yang signifikan, mempengaruhi berbagai sektor industri dan meningkatkan kualitas hidup banyak orang di seluruh dunia. Jaringan 5G, yang merupakan generasi kelima dari teknologi seluler, menawarkan kecepatan internet yang jauh lebih tinggi, dengan kecepatan unduh hingga 100 kali lebih cepat dibandingkan dengan 4G. Kecepatan yang lebih tinggi ini membuka banyak peluang baru. Di sektor medis, misalnya, 5G memungkinkan prosedur operasi jarak jauh menggunakan robot canggih, memberikan kemungkinan perawatan kesehatan yang lebih baik di daerah terpencil. Di sektor otomotif, mobil otonom dapat berkomunikasi secara real-time, meningkatkan keselamatan dan efisiensi transportasi. Teknologi ini juga mendukung Internet of Things (IoT), di mana perangkat seperti kulkas, lampu, dan sistem keamanan rumah dapat saling terhubung dan berkomunikasi dengan lebih cepat dan efisien. Kehadiran 5G memungkinkan ekosistem digital yang lebih cerdas dan otomatis, yang meningkatkan kenyamanan serta efisiensi dalam kehidupan sehari-hari. Di dunia kerja, revolusi ini memungkinkan lebih banyak orang untuk bekerja dari rumah atau lokasi manapun dengan kualitas video konferensi yang tinggi dan tanpa gangguan. Ini memberi fleksibilitas lebih besar bagi perusahaan dan karyawan, meningkatkan produktivitas serta menciptakan peluang baru di pasar tenaga kerja global. Di sektor hiburan, kecepatan internet yang lebih tinggi memungkinkan pengalaman streaming film dan game dengan kualitas yang jauh lebih baik tanpa buffering, memberikan hiburan yang lebih imersif. Platform streaming seperti Netflix dan layanan game online kini dapat menawarkan konten berkualitas tinggi yang bisa dinikmati oleh pengguna di seluruh dunia secara lebih mudah. Namun, meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, implementasi teknologi 5G dan peningkatan kecepatan internet juga membawa tantangan. Salah satunya adalah kebutuhan akan infrastruktur yang lebih kuat dan lebih canggih untuk mendukung jaringan yang lebih cepat. Selain itu, masalah keamanan dan privasi data menjadi perhatian utama, karena data yang diproses dengan kecepatan tinggi juga bisa rentan terhadap kebocoran atau penyalahgunaan. Meskipun demikian, revolusi kecepatan internet ini membuka banyak peluang baru dalam berbagai aspek kehidupan. Ke depan, dengan semakin berkembangnya teknologi 5G dan adopsi yang lebih luas, kita akan terus melihat dampak positifnya di bidang kesehatan, transportasi, hiburan, dan banyak sektor lainnya. Internet yang lebih cepat telah mengubah dunia, dan akan terus menjadi pendorong utama inovasi dan kemajuan teknologi di masa depan.(RED_ARH)Sumber:tribun.news

Masa Depan di Tangan Mesin Cerdas


Hai, Sobat Pio! Dalam beberapa dekade terakhir, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI) telah menjadi salah satu topik yang paling menarik perhatian dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mesin cerdas tidak lagi menjadi sekadar imajinasi dalam film fiksi ilmiah, tetapi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Masa depan dunia kini sangat bergantung pada kemampuan kita untuk mengembangkan dan mengelola teknologi AI dengan bijaksana. Salah satu dampak terbesar AI adalah revolusi dalam dunia industri. Robot dan mesin berbasis AI telah menggantikan tugas-tugas manual yang membutuhkan ketelitian tinggi. Contohnya, dalam sektor manufaktur, penggunaan robot cerdas telah meningkatkan efisiensi produksi secara signifikan. Namun, kemajuan ini juga memunculkan pertanyaan mengenai nasib tenaga kerja manusia yang tergantikan oleh mesin. Di bidang kesehatan, kecerdasan buatan telah membuka jalan baru dalam diagnosis dan pengobatan penyakit. Algoritma AI mampu menganalisis data medis dengan kecepatan dan akurasi yang jauh melampaui manusia. Dengan bantuan AI, dokter dapat mendeteksi penyakit lebih awal dan menawarkan perawatan yang lebih tepat. Teknologi ini juga memegang peran penting dalam pengembangan obat-obatan dan terapi baru yang dapat menyelamatkan jutaan nyawa. Namun, pesatnya perkembangan AI juga menimbulkan tantangan etika yang kompleks. Salah satu isu utama adalah bagaimana memastikan bahwa AI digunakan untuk kebaikan umat manusia. Risiko seperti bias dalam algoritma, privasi data, dan potensi penyalahgunaan teknologi menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, diperlukan regulasi dan pengawasan yang ketat agar AI tidak disalahgunakan. Dalam jangka panjang, masa depan dengan mesin cerdas memberikan peluang luar biasa bagi manusia untuk mencapai hal-hal yang sebelumnya dianggap mustahil. Dari eksplorasi luar angkasa hingga solusi untuk perubahan iklim, AI memiliki potensi untuk menjadi mitra yang tak tergantikan. Namun, keberhasilan kita di masa depan akan sangat bergantung pada sejauh mana kita bisa menciptakan keseimbangan antara inovasi teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan.(RED_ARH)Sumber : telkomuniversity.ac.id

Smartphone


Hai, Sobat Pio! Smartphone telah menjadi elemen yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia modern. Lebih dari sekadar alat komunikasi, perangkat ini telah berkembang menjadi pusat kendali untuk berbagai aktivitas, mulai dari pekerjaan, hiburan, hingga pendidikan. Dengan teknologi yang terus berkembang, smartphone terus membawa perubahan besar dalam cara manusia menjalani kehidupan sehari-hari. Pada awal kemunculannya, ponsel hanya digunakan untuk panggilan suara dan pesan singkat. Namun, kehadiran smartphone telah merevolusi fungsi dasar tersebut. Kini, smartphone dilengkapi dengan berbagai fitur canggih seperti kamera berkualitas tinggi, koneksi internet yang cepat, dan aplikasi serbaguna. Menurut laporan dari Statista, pada tahun 2021 terdapat lebih dari 6,3 miliar pengguna smartphone di seluruh dunia, menunjukkan betapa pentingnya perangkat ini dalam kehidupan manusia. Di dunia bisnis, smartphone menjadi alat yang esensial untuk meningkatkan produktivitas. Aplikasi pengelola waktu, email, dan dokumen daring memudahkan pekerja untuk tetap produktif meski sedang berada di luar kantor. Selain itu, smartphone memungkinkan komunikasi yang lancar melalui panggilan video dan aplikasi kolaborasi seperti Microsoft Teams atau Zoom, yang semakin penting di era kerja jarak jauh. Tidak hanya itu, smartphone juga mengubah cara kita menikmati hiburan. Platform streaming seperti Netflix dan Spotify memberikan akses mudah ke film, musik, dan podcast di mana saja. Selain itu, game online yang dapat dimainkan di smartphone telah menciptakan ekosistem hiburan baru yang melibatkan jutaan pengguna di seluruh dunia. Penelitian dari Pew Research Center juga menunjukkan bahwa lebih dari 90% pengguna smartphone menggunakan perangkat mereka untuk mengakses hiburan digital. Meski menawarkan banyak manfaat, penggunaan smartphone juga menghadirkan tantangan. Salah satunya adalah ketergantungan yang berlebihan, yang dapat mengganggu produktivitas dan interaksi sosial. Selain itu, masalah privasi dan keamanan data menjadi perhatian utama di era digital ini. Dengan meningkatnya ancaman siber, pengguna smartphone harus lebih waspada dalam melindungi data pribadi mereka. Masa depan smartphone sangatlah menjanjikan. Inovasi seperti teknologi layar lipat, konektivitas 6G, dan kecerdasan buatan (AI) menjanjikan pengalaman yang lebih personal dan intuitif. Menurut laporan dari Gartner, perkembangan teknologi ini akan menjadikan smartphone sebagai perangkat yang semakin penting dalam mendukung kebutuhan manusia di berbagai aspek kehidupan. (RED_ARH):Sumber : wikipedia

Pengaruh Teknologi Dalam Aspek Ideolog


Hai, Sobat Pio! Di era digitalisasi yang semakin modern saat ini, kemajuan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam aspek ideologi. Ideologi merupakan suatu sistem kepercayaan dan gagasan yang membentuk cara pandang individu dan masyarakat sekaligus menjadi pedoman hidup masyarakat untuk mewujudkan cita-citanya. Dalam era digital saat ini, teknologi telah mengubah cara ideologi dibentuk, disebarkan, dan dipertahankan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana teknologi memengaruhi ideologi. Perkembangan teknologi yang ada saat ini dapat memberikan banyak perubahan bagi setiap kehidupan. Dengan adanya internet, teknologi memungkinkan informasi untuk mencapai audiens global dalam waktu yang singkat. Hal ini dapat mempengaruhi pandangan dan opini bagi setiap masyarakat terhadap isu-isu tertentu. Perkembangan teknologi yang menjadi pengaruh dalam aspek ideologi ini juga membawa dampak positif bagi masyarakat. Beberapa dampak positif dari pengaruh teknologi dalam aspek ideologi yaitu, demokratisasi informasi, partisipasi publik, hingga mobilisasi sosial yang dimana teknologi memungkinkan suatu kelompok masyarakat yang memiliki ideologi serupa untuk bisa terhubung dan berorganisasi secara lebih efektif. Melalui platform media sosial dan aplikasi pesan instan, mereka dapat berkomunikasi, saling berbagi informasi, dan merencanakan suatu tindakan yang lebih kolektif. Dengan itu dapat mempermudah mobilisasi sosial untuk memperjuangkan ideologi yang diyakini. Selain dampak positif ada juga beberapa dampak negatif, seperti radikalisasi yaitu teknologi dapat digunakan oleh kelompok-kelompok esktrimis untuk menyebarkan ideologi radikal melalui platform dan forum online, dan manipulasi dimana teknologi ini dapat digunakan untuk memanipulasi opini publik, melalui iklan dan teknik manipulasi lainnya, individu dan kelompok dapat dipengaruhi. Hal ini menjadi ancaman serius bagi keamanan dan stabilitas masyarakat. Teknologi memperkuat ideologi dengan mempercepat akses informasi, memperluas dialog global, dan mempengaruhi nilai-nilai sosial melalui media digital. Platform seperti media sosial, blog, dan forum online memungkinkan penyebaran ide lebih cepat dan luas, serta interaksi langsung antara individu dan kelompok dengan keyakinan berbeda. Selain itu, teknologi juga mendukung gerakan sosial dan politik, memungkinkan koordinasi dan mobilisasi yang lebih efektif. Namun, di sisi lain, teknologi juga dapat digunakan untuk menyebarkan disinformasi dan polarisasi, yang dapat mengancam keharmonisan sosial dan stabilitas politik. (RED_SYA&RED_LZA)Sumber : https://www.kompasiana.com

Internet Of Things


Hai, Sobat Pio! Internet of Things (IoT) merupakan perangkat elektronik dan objek lainnya yang terhubung melalui jaringan internet, sehingga perangkat-perangkat tersebut dapat saling berkomunikasi dan bertukar data tanpa intervensi manusia secara langsung. Selain itu, pengguna juga dapat terkoneksi untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti mencari informasi hingga pengolahan data. Internet of Things merujuk pada jaringan perangkat yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dan merespons berdasarkan instruksi yang diterima. Perangkat ini juga berupa barang-barang fisik, seperti mobil, kulkas, sensor, perangkat wearable, atau bahkan infrastruktur kota yang lebih besar seperti lampu jalan dan sistem transportasi, semua perangkat ini dilengkapi dengan sensor dan perangkat lunak. Di era digitalisasi yang semakin berkembang, teknologi juga semakin banyak digunakan untuk mempercepat pembangunan sosial dan ekonomi. Saat ini, Internet of Things sudah banyak mengalami perkembangan dengan meluasnya penggunaan kemajuan teknologi.

Di era modern yang semakin berkembang pesat, teknologi berperan penting dalam segala hal termasuk dalam dunia pendidikan. Internet of Things (IoT) bagi pelajar adalah manfaat besar yang dapat mendukung dalam proses pembelajaran mereka sehari-hari. Oleh karena itu, perkembangan internet sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan sebagai pendukung aktivitas pembelajaran di sekolah.

Teknologi ini memungkinkan akses yang lebih mudah ke sumber daya pendidikan, meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan waktu, dan materi belajar, serta mendukung interaksi yang lebih baik antara pelajar dan perangkat pendidikan. Contohnya, pelajar dapat memanfaatkan perangkat pintar untuk meningkatkan pengalaman belajar, seperti menggunakan aplikasi pembelajaran yang terhubung dengan berbagai perangkat. Namun, penting juga bagi pelajar untuk memahami tantangan yang terkait dengan IoT, seperti masalah keamanan data pribadi dan risiko ketergantungan pada teknologi. Pelajar perlu dilatih untuk menggunakan IoT secara bijak dan bertanggung jawab, serta memahami cara melindungi informasi pribadi mereka saat memanfaatkan perangkat yang terhubung ke internet. Secara keseluruhan, IoT menawarkan peluang besar bagi pelajar untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka, asalkan digunakan dengan hati-hati dan dengan perhatian pada aspek privasi dan keamanan. (RED_SYA&RED_LZA)

Sumber : https://www.kompasiana.com

Sosial Media Sebagai Peluang Usaha


Hai, Sobat Pio! Media sosial atau sering disebut juga sosial media adalah perantara digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi atau membagikan sebuah konten berupa foto atau video. Dalam era digital sekarang ini sosial media telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak remaja sekarang ini. Sosial media telah menjadi wadah peluang bisnis dan kewirausahaan yang menjanjikan bagi seorang remaja, sering kali anak remaja terlibat dalam penggunaan berbagai platform sosial media, seperti Instagram, Twitter, Tiktok, dan menyediakan fitur-fitur yang mendukung aktivitas bisnis, seperti iklan berbayar, analisis kinerja, dan e-commerce. Dengan akses pasar global, kemampuan berinteraksi dengan para audiens yang luas, remaja dapat mengambil sebuah keuntungan dari media sosial untuk membangun merek pribadi mereka dan mempromosikan produk atau jasa yang mereka jual. Dengan menggunakan fitur iklan berbayar di platform sosial media bisa sangat membantu meningkatkan visibilitas produk, ini dapat memungkinkan target pasar yang lebih spesifik dan tepat sasaran. Sosial media telah memberikan akses yang sangat luas bagi anak remaja untuk meraih kesuksesan dalam bidang berbisnis. Beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan bahwa sejumlah anak remaja yang sukses membangun bisnis mereka melalui sosial media.

Namun, dalam menghadapi dampak positif dari sosial media sebagai wadah peluang bisnis kita juga harus menyadari beberapa dampak negatif yang mungkin akan terjadi, seperti persaingan tidak sehat, keamanan data, dan penurunan produktivitas. Dengan begitu, dampak positif dapat dioptimalkan, sementara dampak negatifnya dapat diminimalisir. Pengelolaan sosial media yang baik dapat membantu bisnis dalam mengoptimalkan interaksi dengan pelanggan dan membangun jaringan bisnis. Jadi kesimpulannya yaitu, media sosial yang telah berkembang menjadi platform strategis bagi pengembangan usaha. Dengan jumlah pengguna yang besar dan akses mudah, media sosial menawarkan peluang luas bagi pengusaha untuk mempromosikan produk, meningkatkan kesadaran merek, dan berinteraksi dengan pelanggan. Oleh karena itu, media sosial merupakan kesempatan emas bagi pengusaha untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan. (RED_SYA & RED_LZA)Sumber : https://www.kompasiana.com

Mengatasi Kesenjangan Perlindungan Privasi di Platform E-Commerce


Perkembangan pesat e-commerce telah memberikan kemudahan bagi konsumen di seluruh dunia, namun juga menghadirkan tantangan besar dalam hal perlindungan privasi. Berbelanja secara online kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dengan transaksi yang kian mudah berkat platform-platform besar. Di balik kemudahan ini, konsumen sering kali membayangkan pada risiko ekosistem data pribadi mereka.

Masalah utama yang sering muncul adalah kurangnya keseimbangan posisi tawar antara platform e-commerce dan konsumen. Konsumen sering tidak memiliki pilihan selain menyetujui kebijakan privasi yang ada, meskipun mereka tidak sepenuhnya memahami isi dari kebijakan tersebut. Ketidakpahaman ini diperparah dengan bahasa yang kompleks dan kurangnya transparansi mengenai bagaimana informasi pribadi akan digunakan. Dalam hal ini, penegakan perlindungan privasi masih belum optimal, baik dari segi platform kebijakan maupun regulasi pemerintah. Seiring dengan pertumbuhan platform e-commerce, perlindungan privasi konsumen menjadi lebih penting dari sebelumnya. Kurangnya keseimbangan antara platform e-commerce dan konsumen terkait kebijakan privasi menjadi isu yang signifikan. Konsumen tidak memiliki kemampuan untuk menawar atau mengubah ketentuan tersebut, yang menjadikan mereka hanya sebagai penerima pasif. Solusi yang diciptakan untuk memperkuat perlindungan privasi meliputi penerapan prinsip informed consent yang lebih jelas dan transparan. Beberapa platform seperti Meituan dan Douyin telah mulai menerapkan kebijakan privasi versi ringkas, yang menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami. Selain itu, pengenalan mekanisme pengawasan independen melalui pihak ketiga juga penting untuk memastikan transparansi dalam perlindungan privasi.

Dengan meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap platform e-commerce melalui kebijakan privasi yang lebih transparan dan mekanisme pengaduan yang jelas, perusahaan dapat membangun ekosistem digital yang lebih aman dan berkelanjutan. Di sisi lain, pemerintah juga harus berperan aktif dalam membuat regulasi yang tegas serta menyediakan jalur pengaduan yang efektif untuk konsumen. Hal ini akan menciptakan keseimbangan antara inovasi teknologi dan perlindungan hak-hak privasi di era digital. Tanpa upaya bersama dari berbagai pihak, privasi konsumen akan terus berada dalam risiko, dan kepercayaan terhadap e-commerce dapat terkikis. (RED SYA&RED_LZA)

Sumber : https://www.kompasiana.com

Dampak Negatif dan Positif Penggunaan AI


Hai, Sobat Pio! Penggunaan AI (Artificial Intelligence) di dunia kerja semakin berkembang pesat dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini didorong oleh kemampuan teknologi AI yang mampu membantu menyederhanakan tugas-tugas mulai dari mencari informasi, menerjemahkan dokumen kompleks, menulis laporan bisnis, menyiapkan laporan hukum, dan masih banyak lagi. Selain itu, AI memiliki kemampuan untuk belajar dan meningkatkan diri melalui Machine Learning (ML) sehingga memungkinkan teknologi ini untuk mendorong efisiensi dan akurasi yang lebih baik dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Meskipun menawarkan banyak manfaat, perlu diketahui bahwa AI juga memiliki beberapa kelemahan. Untuk lebih jelasnya, berikut dampak positif dan negatif AI.

Dampak positif AI yang pertama yaitu, peningkatan efisiensi, dengan adopsi AI, tugas-tugas rutin dan repetitif yang sebelumnya memakan waktu dan tenaga manusia dapat diotomatiskan sehingga menghasilkan peningkatan efisiensi operasional di berbagai sektor. Selanjutnya dampak positif yang kedua adalah peningkatan produktivitas. Selain dapat meningkatkan efisiensi dalam mengerjakan tugas, dampak positif AI lainnya adalah mendorong produktivitas pekerja. Sebagai contoh, AI memungkinkan web developer untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin yang biasanya memakan waktu, seperti pengujian perangkat lunak, pemecahan bug, atau pengoptimalan kode. Yang selanjutnya adalah dampak negatif dari AI. Dampak negatif yang pertama yaitu, penggantian pekerjaan manusia. AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas rutin atau berulang yang sebelumnya dilakukan oleh tenaga manusia. Hal ini dapat mengakibatkan pengurangan tenaga kerja manusia dan meningkatkan tingkat pengangguran dalam beberapa sektor. Dampak negatif yang terakhir yaitu, berisiko menghasilkan keputusan bias. Dampak negatif AI dalam konteks bisnis lainnya adalah adanya risiko untuk menghasilkan keputusan yang bias. Dalam hal ini, ditekankan bahwa kualitas sistem AI sangat bergantung pada kualitas data yang digunakan untuk melatihnya. Jika data yang digunakan memiliki bias, cenderung diskriminatif, atau mencerminkan prasangka sosial, maka sistem AI juga akan cenderung mencerminkan prasangka-prasangka tersebut saat menghasilkan informasi.

Secara garis besar, Artificial Intelligence telah menjadi salah satu teknologi paling revolusioner di era modern. AI memiliki potensi untuk memberikan banyak manfaat di dunia kerja, seperti peningkatan efisiensi, akurasi, dan produktivitas. AI juga dapat membantu menyelesaikan masalah kompleks yang sebelumnya sulit dipecahkan. Namun di samping manfaatnya, AI juga memiliki potensi untuk menimbulkan dampak negatif. Kekhawatiran tentang hilangnya pekerjaan dan bias algoritma tentu juga perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan AI secara bertanggung jawab dan berhati-hati. Dengan penggunaan yang tepat, AI dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi para pekerja. (RED_SYA&RED_LZA)

Sumber : https://kazokku.com