Pola Hidup Sehat Remaja


         Hai, Sobat Pio! Semua orang pasti ingin selalu hidup sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Sebab, dengan tubuh  dan pikiran yang selalu sehat, segala aktivitas yang kita kerjakan akan selesai lebih cepat. Menjaga kesehatan pun nyatanya tidak sesulit yang dibayangkan, salah satunya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat setiap hari. Pada masa remaja, terjadi perubahan baik fisik maupun psikis yang menyebabkan remaja dalam kondisi rawan pada proses pertumbuhan dan perkembangannya. Masa ini merupakan masa terjadinya proses awal pematangan organ repruduksi dan perubahan hormon yang nyata.

        Pencegahan terhadap terjadinya gangguan kesehatan pada remaja memerlukan pengertian dan perhatian dari lingkungan baik orang tua, guru, teman sebaya, dan juga pihak terkait agar meraka dapat melalui masa transisi dari kanak-kanak menjadi dewasa dengan baik. Menerapkan gaya hidup sehat pun tidak bisa sembarangan, ini perlu disesuaikan dengan tingkat aktivitas fisik, kondisi kesehatan, bahkan kebiasaan makan. Sebagai seorang remaja, tidak ada salahnya untuk mulai memperhatikan hal-hal tersebut.

Berikut adalah langkah yang bisa diterapkan sebagai upaya dalam menjalani hidup sehat :

1. Gaya Hidup Sehat Remaja Secara Fisik

• Berolahraga secara teratur.

• Makan makanan yang sehat dan minuma air putih.

• Konsumsi tablet tambah darah khusus untuk remaja putri terutama saat menjelang dan sesudah menstruasi untuk mencegah anemia.

• Tidur yang cukup. Kebanyakan remaja membutuhkan antara 9 dan 9 ½ jam tidur setiap malam.

2. Gaya Hidup Sehat Remaja Secara Mental

• Pelajari cara untuk mengelola stress.

Belajar dan lakukan yang terbaik di sekolah.

Cobalah untuk menjaga hubungan baik dengan orang tua.

• Kembangkan keseimbangan yang baik antara sekolah, pekerjaan, dan kehidupan sosial.

        Jadilah remaja yang sehat yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, karena apabila gagal dalam fase ini maka tidak dipungkiri akan gagal juga pada fase berikutnya. Dan bimbingan dari orang tua yang sehat akan berdampak positif bagi tumbuh kembang remaja untuk mencapai target perkembangan. Dampak positif untuk menjadi remaja yang sehat juga akan dirasakan maksimal oleh remaja itu sendiri. (RED_KNF)

Sumber : https://diskes.badungkab

Kenali stunting sejak dini


          Hai, Sobat Pio! Pastinya kalian sudah tidak asing lagi dengan stunting. Stunting sering dikaitkan dengan anak-anak mulai dari usia dini. Indonesia menduduki urutan ke-empat sebagai negara yang banyak terjangkiti stunting setelah negara India, Nigeria, dan Pakistan. Stunting merupakan suatu kondisi dimana tinggi balita berada dibawah standar pertumbuhan yang seharusnya akibat tidak terpenuhinya asupan gizi dalam jangka panjang. Beberapa orang menganggap anak kecil yang bertubuh pendek disebabkan oleh faktor genetik. Tapi pada kenyataannya, genetika hanya berpengaruh kecil pada pertumbuhan anak. Tetapi bukan berarti semua anak yang memiliki tubuh pendek itu terkena stunting ya Sobat Pio. Berikut ini terdapat faktor yang dapat menyebabkan stunting pada tubuh seseorang, yaitu:

  1. Pada saat ibu mengandung, tidak memenuhi kebutuhan gizinya.

Stunting dapat mengidap seseorang bahkan sejak dalam kandungan yang disebabkan sang ibu tidak memenuhi asupan gizi yang diperlukan. Dengan kurangnya asupan gizi, ibu hamil bisa mengalami anemia defisiensi zat besi. Sehingga janin tidak dapat berkembang sesuai usia janinnya.

  1. Pola makan yang tidak seimbang.

Pasti Sobat Pio sering mendengar kata 4 sehat 5 sempurna bukan? Hal itu harus dipenuhi sesuai kebutuhannya agar nutrisi yang kita butuhkan dapat terpenuhi dengan sempurna.

  1. Infeksi yang berulang

Seorang anak dengan imunitas yang lemah dapat dengan mudah terjangkit suatu penyakit, hingga dapat menghambat pertumbuhan dan kemudian mengakibatkan stunting.

  1. Kurangnya edukasi terhadap gizi pada anak

Kurangnya pengetahuan dan kesadaran pemberian gizi pada anak, dapat menyebabkan orang tua memberikan pola makan yang tidak sehat dan tidak bergizi. Sehingga dapat memicu terjadinya stunting pada anak.

            Pada dasarnya penyebab utama stunting merupakan kurangnya asupan gizi pada tubuh sejak usia dini. Kemudian pada masa pertumbuhannya yang seharusnya bisa berjalan dengan baik, menjadi terhambat akibat kurangnya asupan gizi. Berikut ini terdapat ciri-ciri anak yang dapat terkena stunting, antara lain:

  1. Berat badan anak berada dibawah standar sesuai umurnya.
  2. Mudah terpapar penyakit.
  3. Mengalami penghambatan tulang yang dapat membuat tulang tampak lebih pendek.
  4. Mengalami gangguan belajar, seperti kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran.

            Apabila Sobat Pio telah mengalami gejala dan ciri-ciri stunting, maka sangat perlu untuk dilakukan pemeriksaan. Pengobatan yang akan diberikan dokter yaitu seperti pemberian obat-obatan anti tuberkulosis pada pasien pengidap TBC, memberi suplemen vitamin, memberi nutrisi tambahan seperti protein, dan memberikan imunisasi untuk meningkatkan imunitas tubuh. Itu dia beberapa penjelasan mengenai stunting. Semog kita semua selalu diberi kesehatan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Jangan lupa untuk selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi ya Sobat Pio! (RED_SBL)

sumber: https://www.halodoc.com

DAMPAK MAKANAN YANG TERLALU ASIN


Hai, Sobat Pio! Apakah kalian suka makanan asin? Banyak sekali makanan yang kita jumpai di sepanjang jalan maupun di sebuah tempat makan yang dasarnya memiliki rasa asin yang cukup kuat. Bahkan terdapat beberapa orang yang tetap menambahkan garam pada makanannya karena merasa kurang asin bagi mereka. Namun mengonsumsi makanan yang terlalu asin sangat ttidak dianjurkan, karena dapat menimbulkan dampak-dampak negatif bagi kesehatan tubuh kita. Beberapa dampak tersebut yaitu:

1. Tidak Baik untuk Kesehatan Tulang

Garam yang terkandung dalam makanan asin dapat menyebabkan pengeluaran kalsium melalui ginjal. Tetapi bukan berarti tidak boleh mengonsumsi garam sama sekali ya Sobat Pio. Sebaiknya konsumsi garam tidak lebih dari 2.300 miligram perharinya.

2. Kinerja Jantung Lebih Keras

Kadar garam yang tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan volume darah meningkat sehingga menyebabkan jantung bekerja keras untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Jika tidak segera mengurangi konsumsi garam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

3. Tekanan Darah Tinggi

Mengonsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah tinggi sangat berkaitan dengan penyakit stroke dan penyakit jantung seperti jantung koroner. Selain itu kandungan garam yang tinggi dapat mengganggu fungsi ginjal.

4. Retensi Cairan

Retensi cairan merupakan suatu kondisi dimana tubuh mengalami kelebihan cairan. Keseimbangan cairan tubuh diatur oleh natrium. Tetapi jika terlalu mengonsumsi garam, ginjal akan sulit mengeliminasi kelebihan cairan. Kemudian tubuh akan menahan cairan tersebut yang dapat menyebabkan pembengkakan di area jantung.

5. Perut Terasa Kembung

Perut kembung sering terjadi pada seseorang yang makan makanan tinggi sodium. Bagi beberapa orang, hal ini mengganggu kenyamanan dan kesakitan.

6. Menyebabkan Jerawat

Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan jerawat. Maka dari itu kurangi konsumsi garam untuk mengurangi jerawat.

Nah, mungkin Sobat Pio juga sangat suka dengan makanan yang asin. Tetapi perlu diperhatikan juga kadar garam dalam persajian makanan tersebut ya, karena sesuatu yang berlebihan itu akan berakibat kurang baik di akhir. Untuk mengecek setiap kadar garamnya, Sobat Pio dapat melihat informasi nilai gizi yang biasanya terdapat pada belakang bungkus makanan. Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan ya Sobat Pio!. (RED_SBL)

Sumber : https://www.halodoc.com

PENYAKIT GBS


Hai, Sobat Pio! Di dunia ini terdapat banyak sekali jenis virus maupun bakteri yang dapat menggangu kesehatan kita. Siapapun dapat terjangkit penyakit apabila kita kurang menjaga kesehatan dan tidak mengatur pola hidup yang sehat. Infeksi bakteri atau virus ini salah satunya dapat mengakibatkan penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS). Syndrome adalah kumpulan gejala dan temuan fisik yang dapat dikenali dan menunjukkan suatu kondisi tertentu yang penyebab langsungnya belum diketahui. Lalu, apa itu penyakit Guillain-Barré Syndrome? Mari simak penjelasan berikut ini.

      Guillain-Barré Syndrome adalah penyakit yang menyerang sistem saraf tepi, yaitu sistem saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini jarang ditemukan dan menjadi salah satu dari banyak jenis penyakit autoimun. Sistem saraf tepi berfungsi untuk mengirim sensasi dari tubuh ke otak dan perintah gerak dari otak ke otot.

      Guillain-Barré Syndrome akan menunjukkan gejala berupa rasa kesemutan dan nyeri pada kaki dan tangan, atau mati rasa di bagian tubuh tertentu. Dalam beberapa minggu kedepan, gejala awal dapat hilang. Namun pada tahap berikutnya gejala lain dapat muncul kembali dan bisa jadi terjadi peningkatan keparahan gejala. Pada tahap akhir, pengidap GBS akan mengalami paralisis total atau yang dikenal dengan kelumpuhan. Kelumpuhan ini tidak hanya terjadi di otot tubuh saja, tetapi dapat terjadi juga di otot pernapasan sehingga orang yang mengidap GBS harus dibantu oleh alat bantu napas. Berikut terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit ini, yaitu:

  1. Daya tahan tubuh lemah, seperti pengidap HIV/AIDS.
  2. Segala usia, terutama pada lansia (lanjut usia).
  3. Laki-laki lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan perempuan.
  4. Mengalami infeksi pernapasan atau pencernaan.
  5. Infeksi Campylobacter jejuni dan Mycoplasma pneumonia.
  6. Systemic Lupus Erythematosus.
  7. Penderita limfoma hodgkin.
  8. Mengonsumsi makanan yang kurang matang.
  9. Pasca Operasi, trauma, dan vaksinasi.

         Sobat Pio, pengobatan yang dilakukan untuk menangani GBS ditujukan untuk aktivitas abnormal antibodi yang menyerang saraf perifer. Hal ini dilakukan dengan pemberian immunoglobulin intravena (IVIg) yang bertujuan untuk melawan immunoglobulin pengidap dan meredakan gejala. Selain itu dapat dilakukan prosedur plasmaferesis, yaitu penggantian plasma darah untuk menyaring plasma pengidap. Dengan ini darah akan disaring dan dialirkan kembali ke dalam tubuh menggunakan mesin khusus. Kedua metode ini akan dilakukan secara rutin selama beberapa minggu setelah gejala muncul. Apabila Sobat Pio mengalami beberapa gejala diatas, segera lakukan pemeriksaan ya. Selalu berwaspada dan jagalah pola hidup yang sehat. (RED_SBL)

Sumber : https://halodoc.com

RABIES VIRUS MEMATIKAN


Hai, Sobat Pio! Apakah kalian mempunyai hewan peliharaan atau pertenakan dirumah? Biasanya masyarakat memelihara kucing, anjing, kelinci, atau berternak sapi, kambing, dan lain sebagainya. Sebagai pemilik dari hewan-hewan tersebut, tentunya kita harus menjaga dan merawat mereka dengan baik. Pastikan hewan-hewan ini tidak terjangkit suatu virus. Salah satunya yaitu virus Rabies. Nah apakah kalian pernah mendengar apa itu virus Rabies? Simak penjelasan berikut.

             Rabies atau penyakit anjing gila yang dikenal di masyarakat Indonesia merupakan virus yang dapat menyerang otak dan saraf manusia. Virus ini akan menular akibat dari gigitan hewan ke manusia. Gejala Rabies akan timbul 3 hingga 12 minggu setelah kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Gejala awalnya yaitu demam, kurang enak badan, dan rasa tidak nyaman di bekas gigitan. Sedangkan gejala berikutnya yaitu otot kejang, produksi air liur yang berlebihan, halusinasi, perilaku agresif, kesulitan menelan dan bernapas, hingga menyebabkan kelumpuhan. Diagnosa dapat dilakukan oleh tenaga medis setelah pasien merasakan gejala-gejala Rabies. Dokter akan melakukan pemeriksaan dengan 4 prosedur, yaitu:

  1. Tes antibodi, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kekebalan tubuh terhadap virus.
  2. CT Scan atau MRI, yang bertujuan untuk mendeteksi apakah terdapat peradangan otak akibat virus ini.
  3. Biopsi, bertujuan untuk mendeteksi protein virus dari sampel jaringan luka.
  4. Kultur virus Rabies atau PCR, bertujuan untuk mendeteksi air liur hewan terhadap pasien.

      Dokter hewan juga akan melakukan pemeriksaan pada hewan dengan melakukan pengamatan selama 10 hari. Ada atau tidaknya infeksi virus pada hewan, dokter akan memberikan vaksinasi untuk meminimalisir risiko infeksi. Virus ini juga dapat mengakibatkan komplikasi seperti:

  1. Distonia, yaitu kontraksi otot yang tidak terkendali
  2. Balismus, yaitu gerakan tubuh tanpa sadar
  3. Koreoatetosis, yaitu gerakan tubuh yang tidak terkendali berupa hentakan
  4. Gangguan motorik halus dan pola berjalan
  5. Masalah komunikasi verbal dan nonverbal
  6. Perubahan kekuatan motorik

       Kita dapat mencegah infeksi virus rabies dengan cara memberikan vaksinasi kepada hewan peliharaan, menghindari kontak langsung hewan peliharaan dengan hewan liar, dan menutup semua celah yang bisa digunakan sebagai sarang hewan liar seperti kelelawar, musang, dan lain sebagainya. Vaksin rabies dapat diberikan kepada hewan peliharaan paling tidak sebanyak 1 tahun sekali.  Semoga dengan adanya penjelasan diatas, Sobat Pio dapat lebih waspada terhadap hewan peliharaan di rumah dan menjaga kesehatan diri sendiri. Sampai jumpa di artikel berikutnya! (RED_SBL)

Sumber : https://www.halodoc.com

Pentingnya menjaga kesehatan mental


Hai, Sobat Pio! Apa kalian tahu bahwa menjaga kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting? Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan tubuh. Sebab, jiwa yang sehat tentu bisa membuat seseorang menjadi lebih produktif. Kesehatan mental juga mempengaruhi kesehatan fisik. Kesehatan mental adalah istilah yang menggambarkan kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak sangat dipengaruhi oleh kesehatan mentalnya. Saat kesehatan mental terjaga, seseorang akan lebih mudah dalam menangani stress, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan atau keputusan.

Tahukah Sobat Pio bahwa kesehatan mental penting untuk terus dijaga? Sejak mulai dari masa kanak– kanak, remaja, hingga dewasa. Menjaga kesehatan mental sangat penting untuk menstabilkan perilaku, emosi, dan pikiran. Adapun beberapa manfaat pentingnya menjaga kesehatan mental:

  • Memperbaiki suasana hati
  • Mengurangi kecemasan
  • Merasa lebih damai
  • Berpikir lebih jernih
  • Meningkatkan hubungan, baik dengan diri sendiri maupun orang lain
  • Meningkatkan harga diri

Ada beberapa cara untuk menjaga agar kesehatan mental, yaitu sebagai berikut:

  1. Menghargai diri sendiri
    Menghargai diri sendiri berarti menghargai kesejahteraan dan kebahagiaan Anda secara keseluruhan. Dukungan tanpa syarat dan kepedulian terhadap diri sendiri, seperti makan meskipun sedang tidak ingin makan, mandi meskipun tidak ingin bangun dari tempat tidur, dan sebagainya.
  2. Kelola stres dan pikiran
    Tidak semua stres itu buruk. Namun, stres jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, obesitas, tekanan darah tinggi, dan depresi. Dengan mengelola stres, kesehatan mental Anda akan lebih mungkin terjaga. Cobalah kelola stres dengan cara berolahraga setiap hari, menyisihkan waktu untuk diri sendiri, menjaga pola makan, tidur yang cukup, serta hindari alkohol dan obat-obatan.
  3. Bersosialisasi
    Cobalah untuk lebih banyak bersosialisasi, khususnya dengan orang-orang yang Anda percayai. Bersosialisasi dengan seseorang yang Anda percayai, baik itu teman, anggota keluarga, atau kolega, dapat membantu menjaga kesehatan mental. Anda mungkin merasa lebih baik jika dapat secara terbuka berbagi apa yang Anda alami dengan seseorang yang peduli dengan Anda
  4. Tetapkan tujuan yang realistis
    Tujuan akan membantu Anda meningkatkan motivasi dan menciptakan perubahan yang Anda inginkan. Menetapkan tujuan yang realistis dapat membantu meningkatkan kesehatan dan hubungan dengan orang lain, termasuk meningkatkan produktivitas di tempat kerja.
  5. Jangan malu berkonsultasi dengan profesional
    Stres, kecemasan, dan perasaan sedih adalah bagian dari kehidupan sehari-hari, tapi jika emosi tersebut terus-menerus Anda rasakan, itu mungkin pertanda akan sesuatu yang lebih serius. Memiliki perasaan negatif adalah hal normal, jadi jangan malu berkonsultasi dengan profesional jika Anda merasa tidak dapat mengatasi stres yang Anda hadapi, tidak dapat mengendalikan emosi, atau depresi mengganggu kemampuan Anda untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Ingatlah bahwa Anda tidak sendirian, dan ada hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan mental

Kini Sobat Pio sudah memahami pentingnya menjaga kesehatan mental dan cara-cara untuk melakukannya. Sekian artikel hari ini semoga bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai jumpa di edisi selanjutnya. (RED_PLP)

Sumber: https://www.prudentialsyariah.co.id