Dimsum Mentai


Hai, Sobat Pio! Kuliner Tingkok sangat banyak di gemari oleh masyarakat di Indonesia. Khususnya per Dimsuman di Indonesia. Banyak sekali berbagai macam varian Dimsum yang sangat di gemari oleh masyarakat Indonesia. Seperti Dimsum ayam, udang, dan khususnya Dimsum Mentai. Saat ini Dimsum Mentai sangat popular di dunia per Dimsuman. Dimsum Mentai merupakan makanan khas Tiongkok yang memilliki cita rasa yang sangat enak. Dimsum sendiri terdiri dari siomay, hakau, dumpling hingga bakpao. Namun Dimsum Mentai ini merupakan siomay yang di kasih topping saus mentai yang lezat dengan perpaduan kulit Dimsum yang tipis dan isian yang gurih. Saus Mentai sendiri berasal dari kata “Mentaiko” adalah saus krim berbasis mayones yang diberi campuran tobiko dan telur ikan. Saus ini sendiri memiliki rasa gurih dengan rasa manis dan pedas. Saus Mentai juga di gunakan oleh hidangan khas Jepang seperti onigiri dan sushi. Dimsum Mentai juga bisa dibuat dirumah untuk cemilan keluarga. Bahan-bahannya juga sangat mudah ditemukan di supermarket terdekat. Berikut beberapa bahan-bahan yang diperlukan seperti; kulit siomay, 2 butir telur ayam, saus tiram, garam, gula, lada, daging ayam giling, 2 buah wortel, daun bawang, 4 siung bawang putih, tepung sagu, minyak wijen, kaldu jamur. Dan bahan-bahan untuk saus mentainya berupa; mayones, kecap asin, saus cabe, saus tomat, nori. Berikut langkah-langkah pembuatannya; Pertama, haluskan bawang putih, parut wortel, dan iris daun bawang. Lalu, campurkan daging ayam, bawang putih, wortel, daun bawang, tepung sagu, telur kemudian aduk rata. Setelah tercampur rata, tambahkan saus tiram, minyak wijen, garam, gula, lada, kaldu jamur, lalu aduk hingga rata. Kemudian masukkan adonan kedalam kulit dimsum. Setelah itu panaskan air hingga mendidih dan rebus dimsum selama 15-20 menit. Ketika menunggu dimsum matang buatlah saus mentai dengan mencampur bahan-bahannya kecuali nori. Yang terakhir, angkat dimsum yang sudah matang dan beri saus mentai dan taburi nori kemudian di bakar dengan torch gun, dan Dimsum mentai siap dinikmati. Dimsum mentai adalah bukti bagaimana inovasi kuliner terus berkembang dan menciptakan hidangan baru yang disukai banyak orang. Perpaduan rasa khas Tiongkok dan Jepang dalam dimsum mentai membuatnya menjadi favorit di kalangan pencinta kuliner. Apalagi Dimsum Mentai juga bisa dibuat di rumah dengan mengikuti resep cara membuatnya. Dimsum Mentai juga sangat cocok dijadikan ide jualan, dan cemilan untuk keluarga di rumah. (RED_RES&RED_KNA)Sumber:https://kabarglobal.id

Internet Of Things


Hai, Sobat Pio! Internet of Things (IoT) merupakan perangkat elektronik dan objek lainnya yang terhubung melalui jaringan internet, sehingga perangkat-perangkat tersebut dapat saling berkomunikasi dan bertukar data tanpa intervensi manusia secara langsung. Selain itu, pengguna juga dapat terkoneksi untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti mencari informasi hingga pengolahan data. Internet of Things merujuk pada jaringan perangkat yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dan merespons berdasarkan instruksi yang diterima. Perangkat ini juga berupa barang-barang fisik, seperti mobil, kulkas, sensor, perangkat wearable, atau bahkan infrastruktur kota yang lebih besar seperti lampu jalan dan sistem transportasi, semua perangkat ini dilengkapi dengan sensor dan perangkat lunak. Di era digitalisasi yang semakin berkembang, teknologi juga semakin banyak digunakan untuk mempercepat pembangunan sosial dan ekonomi. Saat ini, Internet of Things sudah banyak mengalami perkembangan dengan meluasnya penggunaan kemajuan teknologi.

Di era modern yang semakin berkembang pesat, teknologi berperan penting dalam segala hal termasuk dalam dunia pendidikan. Internet of Things (IoT) bagi pelajar adalah manfaat besar yang dapat mendukung dalam proses pembelajaran mereka sehari-hari. Oleh karena itu, perkembangan internet sangat bermanfaat dalam dunia pendidikan sebagai pendukung aktivitas pembelajaran di sekolah.

Teknologi ini memungkinkan akses yang lebih mudah ke sumber daya pendidikan, meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan waktu, dan materi belajar, serta mendukung interaksi yang lebih baik antara pelajar dan perangkat pendidikan. Contohnya, pelajar dapat memanfaatkan perangkat pintar untuk meningkatkan pengalaman belajar, seperti menggunakan aplikasi pembelajaran yang terhubung dengan berbagai perangkat. Namun, penting juga bagi pelajar untuk memahami tantangan yang terkait dengan IoT, seperti masalah keamanan data pribadi dan risiko ketergantungan pada teknologi. Pelajar perlu dilatih untuk menggunakan IoT secara bijak dan bertanggung jawab, serta memahami cara melindungi informasi pribadi mereka saat memanfaatkan perangkat yang terhubung ke internet. Secara keseluruhan, IoT menawarkan peluang besar bagi pelajar untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka, asalkan digunakan dengan hati-hati dan dengan perhatian pada aspek privasi dan keamanan. (RED_SYA&RED_LZA)

Sumber : https://www.kompasiana.com

Menyebarkan Agama Atau Memperdagangkan Agama?


Hai, Sobat Pio! Penyebaran agama Islam melalui dakwah di kalangan para santri tak dapat dilepaskan dari peran pesantren. Sebab, setelah selesai menuntut ilmu di pesantren, para santri diharapkan dapat menyebarkan ajaran Islam melalui dakwah di lingkungan asalnya. Namun, di era digital dakwah semakin mudah diakses melalui media sosial. Tetapi kemudahan ini juga membuka celah bagi praktik yang menyimpang. Karena banyak individu yang mengklaim diri sebagai ustadz tanpa latar belakang pendidikan pesantren yang hanya bermodal “kyai google”, lalu berbicara dan ceramah kesana-kemari yang seolah-olah kebenaran adalah miliknya sendiri dan yang lain adalah salah. Mereka memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan penafsiran agama yang belum tentu benar, akibatnya berpotensi menyesatkan umat.

Agama adalah anugerah yang harus dijaga dan disebarluaskan dengan ikhlas dan bukan untuk dijual. Dakwah yang benar adalah dakwah yang dilandasi niat untuk mengajak orang kepada kebaikan. Seorang pendakwah sejati tidak akan pernah memanfaatkan agama untuk kepentingan pribadi. Karena menjual agama merupakan tindakan memanfaatkan ajaran agama demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu yang seringkali dilakukan dengan cara yang bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan. Tindakan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Mempolitisasi agama adalah dengan menggunakan agama sebagai sarana untuk mencapai kekuasaan atau keuntungan politik. Politisasi agama dianggap sebagai pendekatan yang buruk dan berbahaya jika digunakan untuk tujuan provokasi.

2. Eksploitasi finansial terjadi ketika dana dikumpulkan dengan dalih agama, namun tidak digunakan untuk tujuan keagamaan yang seharusnya.

3. Radikalisme dan diskrimasi. Merujuk pada penafsiran agama yang sempit dan ekstrem sering kali berujung pada tindakan kekerasan atas nama keyakinan tertentu. Sementara itu, diskriminasi muncul ketika tindakan diskriminatif terhadap kelompok lain dibenarkan dengan alasan agama.

Jika hal ini dilakukan terus menerus dengan skala masif, maka peradaban Islam akan sulit terbentuk. Begitu acara pengajian bubar, bubar pulalah semangat pendengar, karena izinnya bukan guru dan murid tapi penjual dan pembeli. Hindarilah tindakan yang dapat merusak citra agama. Sebarkanlah ajaran Islam dengan penuh kasih sayang dan toleransi. (RED_NVI&RED_IFI) Sumber: https://www.tempo.com

Mengenal Tradisi Tahun Baru di Berbagai Budaya Nusantara


Hai, Sobat Pio! Pasti kalian sudah tidak asing dengan perayaan waktu Tahun Baru. Banyak hal yang kita dapat lakukan, momen yang dapat diabadikan saat Tahun Baru tiba. Perayaan Tahun Baru 1 Januari 2025 telah berlalu. Pesta kembang api, berbagai aneka hiburan, liburan, kumpul bersama keluarga dan teman, serta berbagai kegiatan keagamaan dan spiritual dilakukan masyarakat untuk menandai adanya pergantian tahun. Di balik berbagai perayaan itu, senantiasa terbesit harapan untuk mampu meninggalkan yang buruk dan menjadi lebih baik di tahun depan.Tahun Baru selalu menjadi momen istimewa untuk refleksi dan harapan baru. Di Indonesia, yang kaya akan budaya dan tradisi Nusantara, perayaan Tahun Baru memiliki keunikan tersendiri di setiap daerah. Tradisi ini mencerminkan keragaman budaya Nusantara sekaligus memperlihatkan cara masyarakat lokal mengungkapkan rasa syukur dan harapan baru. Salah satu tradisi menarik adalah Nganggung di Bangka Belitung. Pada momen Tahun Baru, masyarakat berkumpul membawa dulang (nampan besar) berisi aneka makanan untuk dinikmati secara bersama sama. Tradisi ini melambangkan kebersamaan dan rasa syukur atas tahun yang telah berlalu. Tidak kalah menarik juga, perayaan Tahun Baru di Bali sering dikaitkan dengan Upacara Melukat. Upacara Melukat adalah ritual pembersihan diri ini dilakukan di mata air suci untuk menghilangkan energi negatif dan menyambut tahun baru dengan jiwa yang bersih. Tradisi ini mencerminkan filosofi keseimbangan spiritual dalam budaya Bali. Tidak ketinggalan, masyarakat di Jawa memiliki tradisi Tirakatan. Pada malam Tahun Baru, semua warga berkumpul untuk berdoa secara bersama sama, merenungkan perjalanan hidup, dan memohon keberkahan di tahun yang akan datang. Tradisi Tahun Baru di Nusantara memperlihatkan betapa kayanya budaya Indonesia. Meski beragam, semuanya memiliki benang merah: rasa syukur, doa, dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Melestarikan tradisi ini adalah cara kita menjaga identitas budaya dan mempererat persatuan di tengah keberagaman. Tahun baru tidak hanya menawarkan kesempatan bagi kita untuk mendefinisikan ulang siapa diri kita sebenarnya, tetapi juga membangun motivasi diri dan memperbaiki orientasi hidup. (RED_JDS & RED_SKA)Sumber: https://www.kompas.id

Dampak Buruk Petasan Terhadap Kesehatan


Hai, Sobat Pio! Kembang api dan petasan sering kali digunakan untuk memeriahkan acara-acara khusus. Sebagian wilayah mengambil keputusan untuk mengurangi penggunaan petasan saat perayaan tahun baru. Keputusan ini diambil karena penggunaan petasan yang dianggap mengganggu ketenteraman sebagian masyarakat, tetapi ada juga masyarakat yang sangat senang menyambut tahun baru dengan pesta kembang api dan petasan. Menggunakan petasan untuk merayakan suatu acara menjadi hal biasa yang dilakukan oleh masyarakat. Perlu kita sadari, bahwa petasan memiliki potensi bahaya yang serius bagi keselamatan masyarakat. Penggunaan petasan membawa dampak negatif yang signifikan bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

Berikut beberapa dampak buruk yang disebabkan karena penggunaan petasan:

1. Polusi Suara : Petasan menghasilkan suara keras yang sangat mengganggu dan bisa merusak pendengaran manusia. Suara petasan yang keras dapat membahayakan kesehatan manusia, terutama bagi orang yang memiliki kondisi kesehatan kronis seperti penyakit jantung.

2. Risiko Luka Bakar : Menyalakan petasan dapat meningkatkan risiko terkena luka bakar, terutama pada bagian tubuh yang dekat dengan ledakan. Temperatur yang sangat tinggi dari petasan dapat menyebabkan luka bakar yang parah dan berakibat fatal.

3. Gangguan Penglihatan : Ledakan dari petasan dapat menyebabkan gangguan pada penglihatan manusia, seperti kerusakan pada mata dan risiko kebutaan permanen.

4. Gangguan Pernapasan : Polusi udara yang dihasilkan dari petasan dapat meningkatkan risiko gangguan pernapasan, seperti sesak napas, bronkitis, dan bahkan kanker paru-paru. 5. Memicu Kejang Pada Penderita Epilepsi : Efek suara petasan dapat memicu kambuhnya gejala pada penderita epilepsi. Epilepsi merupakan gangguan sistem saraf pusat yang terjadi karena adanya aktivitas listrik berlebihan di dalam otak. Ledakan petasan cenderung menimbulkan suara yang cukup keras sehingga berisiko meningkatkan aktivitas listrik di otak yang memicu kambuhnya gejala epilepsi, seperti kejang hingga penurunan kesadaran secara tiba-tiba.

Dengan memperhatikan semua dampak tersebut, penting untuk kita tahu bahwa menghindari penggunaan petasan adalah langkah yang bijak untuk menghindari dampak buruk yang terjadi. Langkah ini tidak hanya menjaga ketertiban dan keselamatan masyarakat, tetapi juga akan melindungi kesehatan manusia dari dampak negatif yang tidak diinginkan. (RED_SNA&RED_EML)

Sumber : https://www.dml.or.id

Gaya Hidup Yang Santai


Hai, Sobat Pio! Kali ini kami akan membahas tentang gaya hidup yang santai atau bisa disebut slow living, sebelumnya apa sih slow living itu?. Slow living merupakan sebuah pola pikir di mana anda menentukan gaya hidup yang lebih berharga dan sejalan dengan apa yang paling hargai dalam hidup anda. Gaya hidup satu ini lebih berfokus pada kualitas dibandingkan dengan kuantitas, pada gaya hidup ini berfokus pada kehidupan yang santai, sederhana, dan sadar dengan waktu serta keadaan sekitar. Kita juga bisa lebih berfokus untuk menikmati proses, hingga kemudian mendapatkan hasil yang maksimal dan berkualitas, jika belum pernah mencoba, tidak ada salahnya untuk memulai menerapkan gaya hidup slow living. Memulai gaya hidup slow living bisa dicoba dengan menerapkan beberapa hal. Mungkin yang terkenal sepele namun sesungguhnya cukup susah untuk dilakukan, yaitu mengurangi overthingking dan fokus pada hal yang bisa dikendalikan, yang bisa menjadi awal cara menerapkannya. Sebagian orang seringkali mengkhawatirkan hal-hal yang berada di luar kendali mereka seperti terlalu memikirkan kehidupan orang lain terlebih aspek-aspek yang tidak dimiliki mereka. Sehingga hal ini mendatangkan cemas, stres, serta perilaku tergesa-gesa. Di dunia yang serba cepat, seringkali kali kita jarang memiliki waktu untuk diri sendiri, nah jadi bisa memulai menyisihkan waktu untuk diri sendiri seperti beristirahat sebentar dari kesibukan yang sangat menyita waktu, atau mungkin saja menyisihkan waktu untuk menemukan hal-hal yang baru membuat bahagia. Nah jadi, gaya hidup slow living bisa membuat seseorang lebih fokus terhadap diri sendiri dan lebih menghargai proses serta apa yang sedang dimiliki saat ini, atau alih-alih menjadi malas justru mereka yang menerapkan slow living menjadi fokus karena mengutamakan dan menikmati proses, tidak tergesa-gesa dan tidak asal yang penting dapat atau sampai tujuan. Beberapa tips untuk menerapkan gaya hidup slow living, yaitu dengan mengurangi overthinking dan fokus pada hal yang bisa kamu kendalikan, menyisihkan waktu untuk diri sendiri, dan mulai hari tanpa tergesa-gesa(RED_YMN&RED_ADR)Sumber: https://www.prudential.co.id

Gen Z Lebih Mengutamakan Pacaran Daripada Pendidikan


Hai, Sobat Pio! Generasi Z (Gen Z) adalah generasi pertama yang tumbuh dalam era digital di mana teknologi dan internet menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Gen Z sering disebut juga sebagai “Zoomers” dan merupakan anak-anak dari generasi X dan milenial. Yang terdiri dari individu berusia 18 hingga 25 tahun, menunjukkan kecenderungan yang signifikan dalam memprioritaskan hubungan romantis dibandingkan pendidikan. Meskipun pendidikan tetap penting banyak Gen Z yang merasa bahwa komitmen dalam pacaran dapat mengganggu fokus mereka pada pengembangan diri dan karier. Berdasarkan riset Tinder, “80% Gen Z menilai perawatan diri dan kesehatan mental sebagai prioritas utama saat berpacaran”. Mereka lebih memilih hubungan yang sederhana dan tidak kompleks, dengan penekanan pada kejujuran dan keterbukaan. Gen Z menginginkan pacaran yang sehat, di mana saling memperhatikan kesehatan mental menjadi hal yang penting.

Sekitar 75% dari mereka menganggap calon pasangan lebih menarik jika terbuka tentang usaha memperbaiki kesehatan mental. Sikap Gen Z terhadap hubungan mencerminkan perubahan nilai-nilai sosial. Mereka cenderung lebih individualis dan bertekad untuk mencapai tujuan pribadi sebelum terikat dalam komitmen jangka panjang. Hal ini terlihat dari banyaknya Gen Z yang memilih hubungan tanpa status (HTS) untuk menghindari tuntutan emosional yang dapat mengganggu fokus mereka pada pendidikan dan karier. Dengan demikian, meskipun cinta tetap penting, karier sering kali menjadi prioritas utama bagi mereka.

Gen Z sangat menghargai kesehatan mental dalam hubungan. Mereka percaya bahwa menjaga kesehatan mental adalah bagian integral dari pacaran yang sehat. Dalam konteks ini, 69% Gen Z merasa bahwa standar berkencan perlu diperbarui agar sesuai dengan realitas modern. Mereka lebih memilih untuk menjalin hubungan yang tidak hanya romantis, tetapi juga mendukung pertumbuhan pribadi. Secara keseluruhan, pendidikan tetap penting bagi Gen Z. Namun, mereka cenderung lebih mengutamakan hubungan romantis yang sehat dan mendukung pengembangan diri. Dengan fokus pada kesehatan mental dan kualitas hubungan, Gen Z menunjukkan bahwa mereka ingin menciptakan ikatan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan emosional tetapi juga memungkinkan mereka untuk berkembang secara pribadi dan profesional. (RED_NDA&RED_SMR)

Sumber: https://www.suara.com

Es Jagung


Hai, Sobat Pio! Apa kabar? Semoga selalu sehat dan semangat, ya. Pada kesempatan ini, kita akan membahas salah satu minuman khas Nusantara yang semakin populer di berbagai kalangan, yaitu es jagung. Betapa istimewanya minuman sederhana ini, tidak hanya karena cita rasanya yang manis dan menyegarkan, tetapi juga karena manfaat kesehatannya yang luar biasa. Jagung manis merupakan bahan utama es jagung. Jagung manis adalah salah satu sumber pangan lokal yang kaya nutrisi. Kandungan serat dalam jagung membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah gangguan seperti sembelit. Selain itu, jagung mengandung Vitamin B yang penting untuk meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga energi yang dibutuhkan tubuh dapat dihasilkan secara optimal. Tidak ketinggalan, antioksidan dalam jagung berperan melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Kandungan karbohidratnya pun memberikan energi tambahan, membuat minuman ini ideal untuk Sobat Pio yang aktif sepanjang hari. Betapa mudahnya membuat es jagung. Pertama, Sobat Pio perlu merebus jagung manis hingga matang, lalu memipil bijinya. Setelah itu, campurkan biji jagung dengan susu kental manis dan gula cair sesuai selera. Tambahkan es batu untuk memberikan sensasi dingin yang menyegarkan. Jika Sobat Pio ingin lebih bervariasi, bisa menambahkan santan untuk rasa gurih, sirup buah untuk sentuhan manis, atau topping seperti keju parut, agar-agar, dan nata de coco untuk tekstur tambahan. Selain sebagai pelepas dahaga, es jagung juga cocok disajikan sebagai hidangan penutup di berbagai acara. Minuman ini banyak dijual di pasar tradisional hingga kafe modern, dengan berbagai kreasi yang menarik dan menggugah selera. Betapa menyenangkannya menikmati es jagung di tengah cuaca panas atau saat berkumpul bersama keluarga. Keunikan es jagung terletak pada kesederhanaannya yang mampu memberikan kesegaran luar biasa sekaligus manfaat kesehatan. Hal ini menjadi bukti bahwa bahan-bahan lokal Indonesia memiliki potensi besar untuk diolah menjadi sesuatu yang istimewa. Lebih dari itu, es jagung juga menunjukkan bagaimana kekayaan kuliner tradisional kita mampu bersaing dengan tren minuman modern. Jadi, Sobat Pio, tunggu apa lagi? Yuk, coba buat es jagung di rumah dan nikmati kesegarannya. Bagikan juga momen menyenangkan ini bersama orang-orang terdekat. Dengan minuman yang sehat dan lezat seperti es jagung, betapa bahagianya sobat Pio dapat merayakan cita rasa khas Indonesia sambil menjaga kesehatan tubuh, Selamat mencoba.(RED_RES&RED_KNA)Sumber: https://www.fimela.com/food/read/5144476

Sosial Media Sebagai Peluang Usaha


Hai, Sobat Pio! Media sosial atau sering disebut juga sosial media adalah perantara digital yang memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi atau membagikan sebuah konten berupa foto atau video. Dalam era digital sekarang ini sosial media telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan anak remaja sekarang ini. Sosial media telah menjadi wadah peluang bisnis dan kewirausahaan yang menjanjikan bagi seorang remaja, sering kali anak remaja terlibat dalam penggunaan berbagai platform sosial media, seperti Instagram, Twitter, Tiktok, dan menyediakan fitur-fitur yang mendukung aktivitas bisnis, seperti iklan berbayar, analisis kinerja, dan e-commerce. Dengan akses pasar global, kemampuan berinteraksi dengan para audiens yang luas, remaja dapat mengambil sebuah keuntungan dari media sosial untuk membangun merek pribadi mereka dan mempromosikan produk atau jasa yang mereka jual. Dengan menggunakan fitur iklan berbayar di platform sosial media bisa sangat membantu meningkatkan visibilitas produk, ini dapat memungkinkan target pasar yang lebih spesifik dan tepat sasaran. Sosial media telah memberikan akses yang sangat luas bagi anak remaja untuk meraih kesuksesan dalam bidang berbisnis. Beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan bahwa sejumlah anak remaja yang sukses membangun bisnis mereka melalui sosial media.

Namun, dalam menghadapi dampak positif dari sosial media sebagai wadah peluang bisnis kita juga harus menyadari beberapa dampak negatif yang mungkin akan terjadi, seperti persaingan tidak sehat, keamanan data, dan penurunan produktivitas. Dengan begitu, dampak positif dapat dioptimalkan, sementara dampak negatifnya dapat diminimalisir. Pengelolaan sosial media yang baik dapat membantu bisnis dalam mengoptimalkan interaksi dengan pelanggan dan membangun jaringan bisnis. Jadi kesimpulannya yaitu, media sosial yang telah berkembang menjadi platform strategis bagi pengembangan usaha. Dengan jumlah pengguna yang besar dan akses mudah, media sosial menawarkan peluang luas bagi pengusaha untuk mempromosikan produk, meningkatkan kesadaran merek, dan berinteraksi dengan pelanggan. Oleh karena itu, media sosial merupakan kesempatan emas bagi pengusaha untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan. (RED_SYA & RED_LZA)Sumber : https://www.kompasiana.com

Ngerine Segara


Segara jembar tanpa watesOmbak gedhe lan katon deresBantere angin marai jiwa laraSinare srengenge ilang ing kedhepane mataKahanane katon ketok petengOmbak e ora biso menengHawane kroso angker Jiwa keweden nganti keterIng segara peteng, Aku nemokke ragaRaga seng kelaran, namung ora matiKudu ngadhepi lesus kaliyan sak kuate tenaga Ora bakal nyerah masio loro atiSegara ora mesti kudu ngeriAna wektune segara ngayemke atiLesus mesti lewat, Suryane srengenge bakal tekaEndahe segara bakal ngilangke lara(RED_KEY&RED_NDY)