PANJI ASMARABANGUN


   Hai, Sobat Pio! Panji adalah sebuah cerita yang sudah ada sejak zaman dahulu. Menurut pengurus museum Airlangga Kediri, cerita Panji berasal dari Kediri sejak abad 10 sampai 11 masehi. Cerita Panji sendiri sangat khas dengan 2 tokoh, yakni sang putra mahkota Raden Panji Inu Kertapati dan sang putri mahkota Dewi Sekartaji. Cerita Panji sendiri diduga dari Kediri dikarenakan bentang alam yang cocok seperti pada cerita Ande Ande Lumut. Ukiran Ande Ande Lumut juga terdapa pada Sanggar Budaya Nusantara di area goa Selomangleng.

   Ande Ande Lumut yang bernama asli Panji Asmarabangun adalah putra mahkota yang enggan menduduki tahta raja sehingga membuat raja murka. Asmarabangunpun memulai pengembaaraannya, mendaki gunung, melewati lembah, menyusuri sungai, mengikuti angin membawanya. Hingga pada suau desa, Asmara bangun bertemu seorang janda tua. Asmarabangun pun menyamarkan identitasnya menjadi Ande Ande Lumut. Ande Ande Lumut pun berniat untuk membantu kehidupan janda tersebut dengan cara membatu mencari kayu dan rutinitas lainnya guna menafkahi kehidupan janda tersebut. Ande Ande Lumut juga memiliki 2 Punokawan yang berbadan kecil tetapi memiliki beberapa kelebihan yang setia menemani perjalanannya.

   Di sisi lain, Dewi Sekartaji selaku putri mahkota mencari Asmarabangun. Gunung didakinya, Lembah dilewatinya, Hutan ditelusuriya, Hingga mengikuti kemana angin bertiup demi menemukan sang Panji Asmarabangun. Sebelum perjalanan ersebut, Dewi Sekartaji dibekali sebuah pusaka oleh ibunya. Hingga pada suatu perkampungan, Dewi Sekartaji bertemu dengan Wanita tua dengan ketiga anaknya. Mbok Rondo, adalah nama dari wanita tua tersebut. Ketiga anakya bernama Klenting Abang, Klenting Ijo, dan Klentig Biru. Dewi Sekartaji pun bergabung dengan mereka dan mendapatkan julukan Klenting Kuning.

   Tidak lama setelah itu, Ande Ande Lumut membuat sayembara mencari istri. Berita itupun terdengar oleh Mbok Rondo dan ketiga Klenting. Klenting Kuning yang sedang mencuci juga baru mendengar berita tersebut tetapi dia masih mengingat Panji Asmarabangun. 3 Klentingpun antusias mengikuti sayembara tersebut. Hingga bertemu sungai. Sungai tersebut arusnya deras, gelap nan dalam. Tidak lama muncul riak air yang meluas dengan perlahan hingga muncul mahluk besar. Yuyu Kangkang, berdiri dengan gagah, menawarkan tumpangan dengan syarat mencium pipi kepiting besar itu. Ketiga Klenting itu segera diseberangkan dan bergegas menemui Ande Ande Lumut.

   Beberapa saat setelah  itu, Klenting Kuning sampai di sungai tersebut dan ditawari hal yang sama. Dikareakan harga dirinya, Klenting Kuning menolak tawaran tersebut dan mengancamnya dengan mengacungkan pusaka hingga mengeringkn sungai Brantas. Yuyu Kangkang pun takut dan mengantarnya tanpa imbalan sepeserpun.

   Setibanya disana, Ketiga Klenting tampil menawan, sedangkan Klenting Kuning tampil apa adanya dan sedikit lusuh. Walaupun begitu, Ande Ande Lumut menolak ketiga Klenting dan lebih memilih Klnting Kuning.

   Cerita ini memiliki banyak versi. Tetapi, menurut pengurus museum Airlangga menceritakan versi diatas saat kunjungan. (RED_RAY)

Sumber : https://id.wikipedia.org/

Arti Idul Fitri dan Tradisi Uniknya di Indonesia


Hai, Sobat Pio! Pastinya setiap tahun umat muslim di seluruh dunia merayakan keistimewaan Hari Raya Idul Fitri setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Tepat pada 22 April 2023 pemerintah Indonesia menetapkan sebagai Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah. Walaupun ada sebagian yang merayakannya pada tanggal 21 April 2023, itu semua tergantung ketentuan pada setiap daerahnya masing-masing. Sobat Pio,  pastinya kebanyakan dari kita familiar menyebut Idul Fitri dengan istilah lebaran. Istilah lebaran memang sudah cukup populer dan identik di Indonesia. Lalu apa arti dari Idul Fitri dan lebaran itu?

Jika dilihat dari gabungan katanya, Idul Fitri berasal dari dua kata, yaitu id dan al-fitri. Id berasal dari Aada – ya’uudu, artinya kembali. Sedangkan, kata al-fitri memiliki dua makna, yaitu suci dan berbuka. Suci artinya bersih dari segala dosa, kesalahan, dan keburukan. Umat muslim diharapkan dapat kembali suci setelah dibersihkan dengan puasa Ramadan selama 1 bulan penuh, yang kemudian disempurnakan dengan mengeluarkan zakat fitrah sebagai bentuk rasa syukur dan berbagi kepada sesama, serta saling memaafkan atas kesalahan yang pernah terjadi.

Sedangkan arti lebaran  menurut M.A. Salamun, seorang sastrawan di era 1960-an menganggap istilah lebaran berasal dari tradisi hindu, yang artinya selesai, usai, atau habis. Namun ada juga yang beranggapan bahwa istilah ini merupakan metafora bagi umat muslim untuk saling berlapang dada dan ikhlas sehingga dianjurkan untuk saling memaafkan terhadap sesama. Faktanya hingga saat ini, belum ada sumber otentik tertulis terkait asal kata lebaran dan sejak kapan istilah ini mulai dipakai. Yang jelas, istilah lebaran tidak dikenal dalam bahasa Arab. Itulah mengapa istilah ini erat kaitannya dengan pengaruh budaya di Indonesia. Berikut adalah beberapa tradisi Idul Fitri di Indonesia yang masih dilakukan hingga saat ini:

  1. Mudik / Pulang Kampung
  2. Ketupat
  3. Malam takbiran
  4. Ziarah ke makam
  5. Parcel atau hampers lebaran
  6. THR
  7. Halal bi halal

Demikian pembahasan mengenai arti dari Idul Fitri dan beberapa tradisi lebaran yang identik dilakukan oleh sebagian besar umat muslim di Indonesia. Semoga bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai jumpa di edisi selanjutnya. (RED_DRY)

Sumber: http://www.cimbniaga.co.id