HIKMAH DALAM SETIAP KEGIATAN


Hai, Sobat Pio! Dalam bahasa Arab nya hikmah “hakama” atau kata yang menggunakan huruf ha, kaf serta mim. Pernah di artikan oleh salah satu seseorang yang bernama Ibnu Faris sebagai “al-mani‟ yang memiliki arti menghalang. Hikmah adalah pengetahuan tentang Al-Qur’an dan hadits dengan kebaikan yang sesuai syari’at. Hikmah bisa disebut juga sebagai suatu renungan dan kesungguhan untuk memanfaatkan ilmu-ilmu, perilaku yang baik, dan peristiwa-peristiwa. Setiap orang beriman pasti memiliki rasa hikmah, jika berbicara mengenai hikmah, maka kita akan bisa melihat mengenai pemikiran mengenai keadilan, kearifan, serta tentang kebaikan dalam ajaran agama, ajaran moral, serta akal.

Hikmah juga sangatlah penting dalam kehidupan seorang muslim, dikarenakan hikmah akan membantu seseorang dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama. Hikmah juga akan membantu seseorang untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan menghadapi masalah-masalah yang dihadapi maupun kita harus bijak dalam melakukan kegiatan. Oleh karena itu, marilah kita bersyukur atas hikmah yang telah dianugerahi Allah kepada kita, dan selalu berusaha untuk memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan lupa juga untuk terus berdoa kepada Allah agar diberikan hikmah yang lebih luas lagi, sehingga kita dapat menjadi orang yang lebih bijaksana dan bermanfaat bagi orang lain dan kita juga sebaiknya tidak diperbolehkan merasa sombong atau takabbur dengan hikmah yang telah dianugerahi kepada kita. Sombong atau takabbur hanya akan menjauhkan kita dari hikmah yang sebenarnya, karena sifat sombong atau takabbur dan mudah menyerah merupakan sifat yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

Dengan demikian juga sudah dijelaskan melalui Surat Al-Baqarah Ayat 269 mengingatkan kita bahwa hikmah adalah suatu anugerah yang sangat berharga dari Allah, yang harus kita hargai dan terus berusaha untuk memahami dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selalu ingat bahwa hikmah tidak hanya akan membantu kita dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama, tetapi juga akan membantu kita menjadi orang yang lebih bijaksana dan bermanfaat bagi orang lain. (RED_DPA&DRO)

Sumber : https://www.gramedia.com

Mengapa Manusia Harus Berikhtiar


Hai, Sobat Pio! Ikhtiar merupakan perilaku berusaha sungguh-sungguh yang dilakukan dengan sepenuh hati. Kata ikhtiar identik dengan perilaku seseorang yang melakukan segala upaya yang baik untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Arab Ikhtiar berasal dari kata Khairyang yang artinya baik. Untuk mencapai keinginan dalam kehidupannya, seorang muslim harus memiliki 3 prinsip yaitu ikhtiar, berdoa, dan tawakal. Dengan berikhtiar, seorang muslim akan terhindar dari rasa ingin menyerah dan putus asa. Ikhtiar tanpa adanya doa dan tawakal tak hanya menjadikan seseorang sombong, melainkan juga terlalu membuat seseorang menjadi ambisius. Orang yang melakukan ikhtiar berarti dia tidak mudah bergantung kepada orang lain serta berusaha dan percaya bahwa setiap usaha yang sungguh-sungguh akan membuahkan hasil. Mengingat setiap orang juga memiliki cita-cita juga keinginan untuk dapat sukses dan bahagia, setiap orang juga wajar jika tidak ingin merasakan kegagalan dalam hidupnya. Apabila keinginan dan cita-cita dapat dikelola dengan baik maka akan dapat jalan untuk menggapai kesuksesan yang diinginkan, tentu saja kesuksesan itu tidak akan dapat diperoleh tanpa adanya usaha.

Manfaat dari ikhtiar sangatlah banyak salah satunya menghargai usaha, dengan kita berikhtiar kita akan lebih mudah dalam menghargai usaha sendiri dan ikhtiar dapat melatih rasa kemandirian. Dengan demikian, maka orang tidak akan terlalu menyalahkan usahanya jika usaha tersebut gagal. Bahkan, dirinya akan lebih berusaha lagi dan mencoba mencari solusi dari sebuah kegagalan tersebut dan melatih kita hidup mandiri tanpa bergantung kepada orang lain. Dalam surah An-Najm ayat 39-42 dijelaskan tentang usaha dan ikhtiar manusia, seseorang akan mendapatkan pahala sesuai dengan kesanggupannya dan usahanya. Setiap amal manusia akan diganjar pahala atau dosa, serta mendapat balasan yang setimpal di hari akhir. Setiap usaha atau ikhtiar yang dilakukan perlu disertai dengan sikap tekun, sabar karena semua butuh proses, terus berusaha karena Allah tidak suka dengan manusia yang tidak berusaha, dan jangan mudah menyerah. Sebab, akan banyak tantangan yang datang sebagai ujian dari Allah. (RED_DPA&DRO)

Sumber : hhtps:\\www.gramedia.com

MAULID NABI MUHAMMAD SAW


          Hai Sobat Pio! Maulid Nabi adalah peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Nabi Muhammad SAW dilahirkan oleh ibu yang bernama Aminah dan sang Ayah bernama Abdullah. Pada hakikatnya, Maulid Nabi tidak hanya sekedar pengingat sejarah bagi kaum muslim, tetapi juga sebagai pengingat umat Muslim dengan sosok Nabi Muhammad SAW yang menjadi tokoh inspirasi. Dalam bahasa Arab, kata maulid artinya adalah hari lahir, atau biasa disebut juga dengan istilah milad.

Semua penjuru dunia termaksud Indonesia juga memperingati hari lahirnya Nabi terakhir kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Perayaan Maulid Nabi merupakan tradisi yang berkembang di masyarakat setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Peringatan Maulid Nabi sebuah ekspresi kegembiraan dan penghormatan seluruh umat yang ada di dunia kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak cuma di situ saja dalam perkembangannya, perayaan Maulid Nabi Muhammad menjadi tradisi besar umat Muslim, baik di Indonesia maupun manca negara. Maulid Nabi  bagi umat muslim merupakan sebuah penghormatan dan pengingat akan kebesaran serta keteladanan Nabi Muhammad SAW yang dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan keagamaan seperti, pembacaan ceramah, pengajian, pembacaan shalawat, pembacaan Maulid Diba’, dan pawai. Ada beberapa orang juga yang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan memberikan sedekah dan menyebarkan makanan kepada orang yang kurang mampu, atau melakukan amal kebaikan lainnya.

     Bagi kebanyakan umat Islam momen ini menjadi kesempatan bagi kaum muslim untuk mempelajari lebih jauh tentang kehidupan dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Peringatan Maulid memberi kita kesempatan untuk mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW dan bersyukur atas kelahirannya sebagai rahmat bagi seluruh alam dan untuk meneladani sifat Nabi Muhammad SAW. Dari itu kita bisa mempelajari  perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, dari acara maulid nabi agar kita dapat meneladani akhlak, sifat, dan perilaku terpuji yang di miliki oleh Nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW dan semoga kita di jauhkan dari hal-hal buruk, Amin. (RED_DPA&DRO)

Sumber: https://www.detik.com

Belajar Agama Islam di Era Modernisasi


Hai, Sobat Pio! Sebelum kita ke inti pembahasan, kita akan mengenali apa itu era modernisasi. Era modernisasi ialah era yang ditandai dengan perkembangan pesat di bidang ilmu politik, pengetahuan, serta  teknologi. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, seni politik, iptek, dan budaya tak hanya mendominasi di daerah Eropa Barat dan Amerika Utara, namun juga hampir setiap jengkal daerah di dunia.

Pendidikan karakter dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang religius dan multikultur memiliki relevansi sekaligus penguatan dalam kesadaran teologis agama-agama, termasuk agama Islam yang dianut oleh mayoritas bangsa Indonesia.

Pada saat ini, kita telah berada di era modernisasi nih Sobat, Pio. Sudah banyak hal-hal yang telah berkembang pesat dari zaman ke zaman. Banyak juga hal-hal yang terjadi pada zaman modernisasi ini dan menyimpang dari ajaran Islam. Seperti hal nya budaya barat yang marak terjadi di Indonesia dan tidak diperbolehkan agama. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mempelajari agama islam di era modernisasi ini agar kita bisa terhindar dari hal-hal atau kegiatan yang dilarang agama.

Di sisi lain, belajar agama Islam di era modernisasi dapat meningkatkan diri menjadi lebih baik dan mengerti akan agama, dapat mencegah dari terlena oleh budaya barat yang menyimpang dari ajaran islam serta dapat terhindar dari kejadian dimana Allah SWT selalu memberikan kenikmatan tanpa kita melakukan ibadah kepadanya (istidraj).

Di zaman modernisasi ini, sangat diperlukannya mempelajari tentang agama Islam agar hidup kita menjadi lebih berkah dan tenang. Tidak ada ajaran Islam yang menyesatkan bagi yang mempelajarinya. Maka dari itu, penting untuk kita belajar agama di era modern ini untuk menjauhi diri dari larangan Allah SWT, serta meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik dan mengerti tentang agama.

Dapat disimpulkan, Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah, menumbuh suburkan hubungan harmonis setiap pribadi dengan Allah, manusia dan alam semesta. (RED_AYD)

Sumber: https://www.kompasiana.com

3 Ciri Utama Orang Munafik


Hai Sobat Pio! Munafik merupakan salah satu sifat tercela. Dalam sejarah Islam, munafik disebut sebagai orang yang ragu-ragu mengikuti perintah Allah SWT dan rasul-Nya.

Mengutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV karya Fida’ Abdilah dan Yusak Burhanudin, golongan orang munafik disebut dengan munafikun. Kata munafik berasal dari bahasa Arab yaitu munafiq yang artinya orang munafik.

Seseorang yang memiliki perangai munafik akan mengakui dengan lidah namun mengingkari dengan hati. Ucapan orang yang munafik ini tidak sesuai dengan tindakannya.

Serigala berbulu domba menjadi salah satu ungkapan yang diberikan kepada orang munafik. Saking bahayanya sifat munafik, dalam Al-Qur’an ada sebuah surat yang dinamai Al Munafiqun. Melalui surat tersebut, Allah mengungkapkan sifat-sifat orang munafik.

Selain itu, dalam surat At Taubah ayat 68, Allah juga memberikan ancaman terhadap orang-orang munafik. Allah SWT berfirman :

وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلْمُنَٰفِقِينَ وَٱلْمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلْكُفَّارَ نَارَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ هِىَ حَسْبُهُمْ ۚ وَلَعَنَهُمُ ٱللَّهُ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُّقِيمٌ

Arab latin: Wa’adallāhul-munāfiqīna wal-munāfiqāti wal-kuffāra nāra jahannama khālidīna fīhā, hiya ḥasbuhum, wa la’anahumullāh, wa lahum ‘ażābum muqīm

Artinya: “Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal,”

Menurut buku Membongkar Ciri Kaum Munafik: Tafsir Surah al-Jumu’ah dan al-Munafiqun yang disusun oleh Sayid Ali Khamene’i, Syekh Nashir Makarim Syirazi, dan Syekh Ja’far Subhani disebutkan bahwa munafik adalah sikap menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang disembunyikan.

Lantas, apa saja ciri-ciri yang dapat dikenali dari orang munafik? Simak pembahasannya di bawah ini.

3 Ciri Utama Orang MunafikDalam sebuah hadits, diterangkan terkait ciri utama orang munafik. Berikut bunyi hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim,

“Tanda-tanda munafik ada tiga yaitu apabila berkata dusta, apabila berjanji ingkar, dan apabila dipercaya berlaku khianat,” (HR Bukhari dan Muslim).

Merujuk pada sumber yang sama yaitu Akidah Akhlak Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, berikut penjabarannya mengenai hadits di atas.

  1. Berdusta dan Berbohong. Berdusta sama artinya dengan berbohong. Artinya, seseorang yang munafik akan mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada orang lain. Orang yang suka berbohong tidak disukai oleh sekitar dan diragukan semua perkataannya.
  2. Ingkar Janji. Ciri orang munafik lainnya ialah ingkar janji. Apabila kita berjanji, kita harus memenuhi janji itu, jika tidak maka kita tergolong ke dalam orang yang munafik. Bahkan, dalam surat Al Isra ayat 34 Allah SWT berfirman,”… dan penuhilah janji karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya,” (QS Al Isra: 34).
  3. Khianat. Khianat merupakan sifat yang sangat dibenci dan diharamkan. Orang yang munafik tentu memiliki sifat khianat yang artinya menyia-nyiakan kepercayaan orang yang telah mempercayainya. Seseorang dengan sifat khianat akan menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Sekian artikel religi pada hari ini semoga kita dijauhkan dari sifat munafik karena sifat munafik adalah sifat yang dibenci Allah SWT. (RED_RHN) Sumber: https://www.detik.com

Kebaikan hati dalam berqurban menurut ajaran islam pada hari raya idul adha


Hai, Sobat Pio! Hari Raya Idul Adha adalah salah satu perayaan penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Pada hari ini, umat Muslim merayakan kisah Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, berqurban menjadi salah satu amalan penting yang dilakukan pada hari raya ini. Selain sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, berqurban juga memiliki banyak kebaikan hati yang sejalan dengan ajaran Islam.

  • Menunjukkan Rasa Syukur. Berqurban adalah bentuk syukur atas karunia Allah SWT yang diberikan kepada kita. Dengan menyembelih hewan qurban, menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita. Hal ini juga mengingatkan kita bahwa seharusnya selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita.
  • Membantu Sesama. Berqurban juga merupakan bentuk kebaikan hati kepada sesama. Dengan membagikan daging qurban kepada orang yang membutuhkan, kita dapat membantu mereka yang kurang beruntung dan mempererat tali persaudaraan sesama umat Muslim. Hal ini juga dapat memberikan kebahagiaan dan kepuasan hati bagi kita sendiri karena dapat membantu sesama.
  • Menumbuhkan Rasa Ikhlas. Berqurban juga dapat menumbuhkan rasa ikhlas dalam hati kita. Dalam berqurban, kita harus menjalankan semua tahapan dengan ikhlas dan tulus. Dari memilih hewan qurban, menyembelih, dan membagikan daging, semuanya harus dilakukan dengan niat yang benar-benar ikhlas dan tulus. Ini juga mengajarkan kita untuk selalu melakukan segala sesuatu dengan niat yang suci dan tulus.
  • Mengajarkan Kepedulian terhadap Lingkungan. Berquran juga mengajarkan kita untuk peduli terhadap lingkungan. Dalam memilih hewan qurban, kita harus memastikan bahwa hewannya sehat dan tidak merusak lingkungan sekitar. Selain itu, dalam menyembelih hewan qurban, kita harus memperhatikan tata cara penyembelihan yang baik dan benar agar tidak merusak lingkungan sekitar.

Nah, jadi itu tadi Sobat Pio pembahasan mengenai kebaikan hati dalam berqurban di hari Raya Idul Adha. Dalam kesimpulannya, berqurban adalah bentuk kebaikan hati yang sangat penting bagi umat Muslim pada Hari Raya Idul Adha.

Selain sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, berqurban juga memiliki banyak kebaikan hati yang sejalan dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, marilah kita selalu menjalankan amalan ini dengan penuh keikhlasan dan tulus hati. Sekian artikel hari ini semoga bisa bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_RZK)

Sumber: https://www.kompas.tv 

Asbabun Nuzul


Al-Quran adalah wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam mempelajari Al-Quran, ada satu pokok pembahasan yang sering disebut dengan asbabun nuzul.

Asbabun nuzul digunakan untuk memahami ayat-ayat Al-Quran. Ungkapan asbabun nuzul atau asbab an-nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata “asbab” dan “nuzul”. Secara etimologi, asbabun nuzul adalah sebab-sebab yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu.

Pan Suaidi dalam Jurnal Almufida (Jurnal Ilmu Ilmu Keislaman) menjelaskan, meskipun segala fenomena yang melatarbelakangi terjadinya sesuatu disebut asbabun nuzul, namun dalam pemakaiannya ungkapan asbabun nuzul khusus digunakan untuk menyatakan sebab-sebab yang melatarbelakangi turunnya Al-Quran. Seperti halnya asbab al-wurud yang secara khusus digunakan untuk mengetahui sebab terjadinya hadits.

Ada perbedaan redaksional terkait pengertian asbabun nuzul di kalangan ulama. Namun, dapat disimpulkan bahwa asbabun nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat Al-Quran dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dari kejadian tersebut.

Asbabun nuzul juga dapat dikatakan sebagai bahan sejarah yang digunakan untuk memberikan keterangan terhadap turunnya ayat-ayat Al-Quran. Safril dalam jurnal Syahadah menjelaskan, ilmu ini memberikan pemahaman terhadap hubungan nash dan realitas.

Berdasarkan jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dibagi menjadi 2 macam. Sebagai berikut:

1. Ta’addud Al-Ashbab Wa Al-Nazil Wahid

Ta’addud al-ashbab wa al-nazil wahid adalah beberapa sebab yang hanya melatarbelakangi turunnya satu ayat atau wahyu.

2. Ta’adud An-Nazil Wa Al-Asbab Wahid

Ta’adud an-nazil wa al-asbab wahid adalah satu sebab yang melatarbelakangi beberapa ayat.

Imam As-Suyuthi dalam bukunya Asbabun Nuzul menjelaskan, ilmu asbabun nuzul merupakan rangkaian peristiwa berdasarkan riwayat para sahabat dan tabi’in serta penukilan Al-Quran dan as-sunnah. Tidak ada ruang bagi akal di dalamnya kecuali dengan melakukan tarjih antara berbagai dalil atau menghimpun berbagai dalil yang kerap bertentangan.

Sekian artikel hari ini semoga bisa bermanfaat bagi Sobat Pio semua dan sampai jumpa pada artikel selanjutnya (RED_RHN)

Sumber: https://news.detik.com

 

 

Meningkatkan Kualitas Ibadah dengan Memahami Makna Bacaan Al-Qur’an


     Hai, Sobat Pio! Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman utama dalam menjalankan ibadah. Namun, seringkali kita hanya membaca Al-Qur’an tanpa memahami maknanya dengan benar. Padahal, memahami makna bacaan Al-Qur’an sangat penting untuk meningkatkan kualitas ibadah kita.

     Salah satu cara untuk memahami makna bacaan Al-Qur’an adalah dengan mempelajari tafsir Al-Qur’an. Tafsir Al-Qur’an merupakan penjelasan tentang isi dan makna Al-Qur’an, baik dari segi bahasa maupun kandungan. Dengan mempelajari tafsir Al-Qur’an, kita bisa mengetahui arti sebenarnya dari setiap ayat Al-Qur’an dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

     Selain itu, kita juga bisa memahami makna bacaan Al-Qur’an dengan mengikuti kajian Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh para ulama. Dalam kajian tersebut, kita bisa bertanya langsung kepada para ulama tentang makna bacaan Al-Qur’an yang kurang dipahami. Kajian Al-Qur’an juga bisa menjadi sarana untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dengan sesama muslim dalam memahami Al-Qur’an.

     Tidak hanya itu, kita juga bisa memahami makna bacaan Al-Qur’an dengan membaca terjemahan Al-Qur’an. Terjemahan Al-Qur’an bisa membantu kita untuk mengerti arti kata-kata dalam Al-Qur’an dengan mudah. Namun, terjemahan Al-Qur’an sebaiknya tidak dijadikan satu-satunya referensi dalam memahami Al-Qur’an, karena terjemahan tidak selalu bisa menggambarkan makna yang tepat dari ayat Al-Qur’an.

     Dengan memahami makna bacaan Al-Qur’an, kita bisa meningkatkan kualitas ibadah kita. Kita bisa lebih khusyuk dalam melaksanakan sholat, karena kita tahu arti dari ayat yang kita baca. Kita juga bisa lebih mudah memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

     Nah, itu tadi Sobat Pio pembahasan mengenai meningkatkan kualitas ibadah. Maka dari itu, mari kita perbanyak memahami makna bacaan Al-Qur’an dengan cara yang tepat. Dengan begitu, kita bisa meningkatkan kualitas ibadah kita dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Sekian artikel hari ini semoga bisa bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_RZK)

Sumber: https://kemenag.go.id

Sholat Dhuha Sebelum Belajar


Hai, Sobat Pio! Siapa nih yang sudah sering menjalankan sholat dhuha di rumah ataupun saat di sekolah? Sholat dhuha memiliki banyak manfaat untuk kehidupan sehari-hari lho, selain itu sholat dhuha merupakan sholat sunnah yang diyakini dapat memudahkan rezeki bagi siapa saja yang mengerjakannya.

Kebanyakan umat muslim melaksanakan sholat dhuha karena memiliki hajat untuk dilancarkan rezekinya oleh Allah SWT. Sholat dhuha dapat dilaksanakan pada waktu dhuha (pagi hari) ketika matahari mulai naik kurang lebih tujuh hasta sejak terbitnya hingga menjelang dzuhur dan minimal pengerjaannya dua rakaat ya Sobat Pio. Apalagi jika kita menjalankan sholat dhuha sebelum kegiatan belajar mengajar, berikut adalah beberapa manfaat sholat dhuha yang bisa kita peroleh :

  1. Rasa segar dan fresh. Fresh dan segar bisa kita rasakan, karena shalat dhuha tentu diawali dengan berwudhu. Berwudhu tentu menggunakan air untuk membasuh beberapa bagian tubuh, terutama bagian muka. Hal itu akan membuat tubuh kita menjadi segar dan terasa fresh hingga menghilangkan rasa kantuk yang mendera di pagi hari.
  2. Menciptakan ketenangan dan kedamaian. Dengan shalat dhuha sebelum belajar, maka kita akan lebih konsentrasi dalam belajar dan mudah menerima pelajaran yang diberikan oleh  guru.
  3. Muncul aura positif. Dengan munculnya aura positif, kita bisa lebih semangat untuk belajar dan semangat saat melakukan semua kegiatan yang ada di sekolah.
  4. Keutamaan shalat dhuha yang sudah tak diragukan lagi. Ibadah hanya dua rakaat namun mendapat balasan yang luar biasa besarnya (berpahala sedekah 360x lipat, diberi kecukupan dan berpahala haji).

Nah Sobat Pio, itu tadi beberapa manfaat sholat dhuha yang bisa kita lakukan sebelum kegiatan belajar mengajar. Mari kita biasakan untuk sholat dhuha di pagi hari, jika sudah terbiasa akan menjadi kebiasaan yang baik. Tentunya kita juga  mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari  Allah SWT. Yuk ajak teman-teman kalian untuk melaksanakan sholat dhuha berjamaah di sekolah, agar bisa mendapatkan manfaatnya bareng-bareng. Sekian artikel hari ini semoga bisa bermanfaat dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_ANY)

sumber : https://www.gramedia.com

 

 

 

 

 

 

Pandangan Islam terhadap Kemajuan Teknologi


Hai Sobat, Pio! Di dalam artikel ini, kita akan membahas tentang seperti apa pandangan islam terhadap kemajuan teknologi. Dan akankah kemajuan teknologi tersebut dapat menyebabkan hal-hal yang melanggar Syariah Islam? Kita harus tahu terlebih dahulu, maksud dan tujuan kita dalam mengerjakan atau menerapkan kemajuan teknologi tersebut. Jika maksud dari menerapkan kemajuan teknologi untuk melakukan suatu hal yang negatif, maka sudah jelas akan melanggar Syariah Islam.

Dalam islam, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu keharusan dan harus sesuai dengan pandangan Islam. Ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa pandangan Islam, maka akan terjadi kekacauan, baik secara fisik maupun secara nonfisik.

Peran islam dalam perkembangan IPTEK ada dua nih Sobat Pio, yang pertama yaitu menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam. Paradigma Islam menyatakan bahwa, Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran bagi seluruh ilmu pengetahuan.

Kedua, menjadikan Syariah Islam sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal apapun, termasuk sains dan teknologi.

Bagi Islam, sains dan teknologi termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaanya. Ayat-ayat Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi manusia sebagai Khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ketentuan halal-haram wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam.

Nah, jadi kesimpulan dari pembahasan di atas, adalah Islam tidak menghambat kemajuan Iptek, tidak anti produk teknologi, tidak akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan dengan analisis-analisis yang teliti, obyekitf , dan tidak bertentangan dengan dasar Al-Qur`an. Sekian sedikit pembahasan tentang pendangan islam terhadap perkembangan teknologi. Sekian artikel hari ini, semoga bisa bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_AYD)

Sumber : https://jurnal.iainpalu.ac.id