Hai, Sobat Pio! Di era modern ini, banyak orang terjebak dalam rutinitas padat yang menguras tenaga dan pikiran. Tugas sekolah, pekerjaan, tanggung jawab rumah, hingga aktivitas sosial sering kali membuat kita tidak menyisakan waktu untuk diri sendiri. Kondisi ini dapat menimbulkan stres, kelelahan, bahkan menurunkan produktivitas apabila dibiarkan terus-menerus. Disinilah pentingnya self care, yaitu merawat diri secara sadar untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional. Self care bukanlah sebuah kemewahan atau tren sesaat, melainkan kebutuhan dasar agar setiap orang tetap bisa menjalani kehidupan dengan lebih optimal. Dengan menyadari pentingnya self care, seseorang dapat menghindari risiko burnout sekaligus meningkatkan kualitas hidup.
Self care sebenarnya dapat dilakukan dengan langkah-langkah sederhana yang tidak memerlukan biaya besar. Contoh paling dasar adalah tidur cukup agar tubuh memiliki waktu untuk pulih, menjaga pola makan bergizi, serta rutin berolahraga ringan demi kebugaran. Bagi sebagian orang, menulis jurnal, bermeditasi, mendengarkan musik atau membaca buku menjadi cara efektif untuk meredakan ketegangan. Intinya, self care dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Tidak ada aturan baku mengenai bentuk terbaik, karena yang terpenting adalah aktivitas tersebut membuat seseorang merasa lebih tenang, bahagia, dan siap menghadapi rutinitas kembali. Jika dilakukan secara konsisten, kebiasaan sederhana ini bisa menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran dalam jangka panjang.
Tidak hanya berfokus pada kesehatan fisik, self care juga mencakup perhatian terhadap aspek sosial dan emosional yang sama pentingnya bagi keseimbangan hidup. Menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga, bercengkerama dengan sahabat, atau sekadar berbagi cerita ringan dapat menghadirkan rasa dihargai dan didukung. Interaksi sosial yang sehat membantu seseorang merasa tidak sendirian dalam menghadapi tekanan hidup. Bahkan, berani berkata “tidak” pada hal-hal yang berlebihan, serta menetapkan batasan demi menjaga kesehatan mental, juga merupakan bagian penting dari self care. Pada akhirnya, self care adalah tentang keseimbangan hidup. Merawat diri bukan berarti mengurangi tanggung jawab, melainkan memastikan bahwa kita mampu menjalani rutinitas dengan lebih sehat, produktif, dan bahagia. Dengan tubuh yang terjaga, pikiran yang tenang, dan hati yang lapang, kita akan lebih siap menghadapi tantangan serta mampu memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita. (RED_AVN)
Sumber: https://satupersen.net
Category: Life Style
Hai Sobat Pio! Belakangan ini istilah soft living lagi hits banget di kalangan Gen Z. Tapi jangan salah, ini bukan cuma soal hidup santai atau malas-malasan. Soft living lebih ke gaya hidup yang bikin kita tetap bahagia, tidak gampang stres, dan bisa menikmati hidup tanpa tekanan berlebihan. Banyak Gen Z mulai sadar kalau hidup sekarang serba cepat, media sosial nonstop, dan berbagai tuntutan bikin gampang burnout. Dari sini, banyak dari mereka yang mencari cara supaya hidup lebih ringan, tetap produktif, tapi juga menyenangkan. Untuk bisa menjalani soft living ada beberapa cara sederhana yang bisa dicoba gen Z di zaman sekarang. Salah satunya adalah rutinitas pagi yang tenang. Sebelum membuka HP atau scroll medsos, banyak yang mulai hari dengan nulis jurnal, baca buku ringan, atau ngopi santai sambil dengerin musik yang bikin rileks. Aktivitas kecil ini bikin pikiran lebih tenang, mood lebih baik, dan hari terasa lebih teratur sejak pagi.
Selain rutinitas pagi, Gen Z juga mulai lebih selektif dalam konsumsi konten digital. Daripada cuma scroll tanpa tujuan, mereka lebih suka follow akun yang memberi inspirasi, motivasi positif, atau hiburan yang menenangkan. Bahkan tidak jarang mereka sengaja melakukan digital detox beberapa jam sehari untuk recharge energi dan menjaga kesehatan mental tetap stabil. Selain itu, bikin daftar tugas atau to-do list yang realistis juga penting banget. Daripada ngerjain segalanya sekaligus sampai stres, mereka lebih suka mulai dari hal kecil tapi konsisten. Contohnya, masak makanan sehat sendiri, ngerjain tugas pelan-pelan, tidur lebih awal, atau main tanaman hias buat hiburan. Dengan cara ini, produktivitas tetap jalan tanpa bikin diri terbebani, dan kita bisa tetap enjoy tanpa merasa panik.
Yang tidak kalah penting, self-care jadi bagian wajib dari hidup ala Gen Z. Aktivitas sederhana seperti nulis jurnal, dengerin musik favorit, jalan santai di taman, bikin kopi ala kafe sendiri, nonton film favorit, atau ngobrol ringan sama teman bisa bikin mood lebih stabil dan pikiran lebih tenang. Soft living juga bikin kita lebih mindful, menghargai momen kecil, dan belajar menikmati hal-hal sederhana. Dengan menerapkan kebiasaan sederhana tapi konsisten, Gen Z bisa menjalani hidup lebih ringan, lebih bahagia, dan tetap produktif meski dunia serba cepat. Jadi, soft living bukan cuma tren, tapi cara hidup yang bikin keseharian lebih bermakna, penuh ketenangan, dan bikin kita bisa lebih menikmati hidup tanpa stres. Yuk, mulai dari hal kecil sehari-hari, dan rasain bedanya hidup yang lebih santai dan menyenangkan! (RED_AVN)
Sumber: https://kaltimpost.jawapos.com
Hai, Sobat Pio! Tahukah kalian, di era digital saat ini e-commerce telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat. Dengan kemajuan teknologi dan penetrasi internet yang semakin luas, platform-platform seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, Blili, dll. Menawarkan kenyamanan dan kecepatan yang sulit ditandingi oleh metode belanja tradisional. Dari pakaian hingga makanan, hampir semua kebutuhan sehari-hari dapat diakses hanya dengan beberapa klik.Salah satu dampak terbesar dari e-commerce adalah perubahan perilaku konsumen. Masyarakat kini lebih cenderung melakukan riset sebelum membeli, memanfaatkan berbagai platform untuk membandingkan harga dan kualitas produk. Ulasan dari pengguna lain di shopee atau bukalapak menjadi referensi penting, sehingga konsumen merasa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan. Selain itu, kemudahan dalam melakukan transaksi dan pengiriman yang cepat membuat belanja online semakin diminati.Namun, di balik kemudahan ini, muncul tantangan baru. Konsumen harus lebih bijak dalam memilih produk, mengingat banyaknya pilihan yang tersedia di platform-platform aplikasi e-commerce. Fenomena “overchoice” atau kebingungan akibat terlalu banyak pilihan dapat membuat konsumen merasa tertekan. Selain itu, masalah keamanan data dan penipuan online juga menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk selalu memeriksa reputasi penjual dan memastikan bahwa platform yang digunakan aman.E-commerce juga telah mendorong perubahan dalam gaya hidup sehari-hari. Dengan adanya layanan pengantaran cepat, banyak orang kini lebih memilih untuk memesan makanan atau barang daripada pergi ke toko fisik. Hal ini berkontribusi pada peningkatan tren gaya hidup praktis dan efisien. Namun di sisi lain, interaksi sosial yang berkurang akibat berkurangnya kunjungan ke toko fisik dapat mempengaruhi hubungan antarindividu.Secara keseluruhan, e-commerce telah merevolusi cara kita berbelanja dan berinteraksi dengan produk. Masyarakat dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan ini, sambil tetap menjaga keseimbangan antara kenyamanan digital dan interaksi sosial yang sehat. Gaya hidup di era e-commerce adalah tentang menemukan cara terbaik untuk memanfaatkan teknologi tanpa kehilangan esensi dari pengalaman berbelanja sendiri. (RED_NHZ)Sumber: rri.com
Hai, Sobat Pio! Media sosial merupakan wadah untuk menuangkan ekspresi. Banyak pengguna media sosial yang merasa gaya hidupnya sudah ketinggalan zaman dan berusaha mengubahnya agar sesuai dengan standar yang dia lihat di media sosial. Konten-konten yang dipublikasikan di media sosial hanyalah potongan kecil dari kehidupan yang sebenarnya. Konten-konten yang dipublikasikan di media sosial hanyalah potongan kecil dari kehidupan yang sebenarnya. Media sosial juga dikenal dengan low-privacy. Bahkan hal-hal yang bersifat privasi seperti latar belakang keluarga dan identitas pribadi sering menjadi bahan perbincangan netizen. Standar media sosial bisa memunculkan ketidakpercayaan diri bagi audiensnya yang disebabkan dengan adanya tren maupun konten yang bersifat flexing atau perilaku pamer. Konten flexing menyajikan berbagai pencapaian seperti pendidikan, karir, hingga kondisi finansial. Contoh dampak dari konten flexing bisa berupa stigma yang mengharuskan untuk menempuh pendidikan di luar negeri karena kerap mendapatkan lowongan pekerjaan yang lebih banyak, padahal dengan menempuh jenjang pendidikan di dalam negeri bukan berarti menutup kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan.Tips cara memerangi standar media sosial adalah pertama, merenungi dan menyadari kemampuan kita yang dapat memahami bahwa bentuk kesuksesan itu relatif dan datang dari berbagai aspek. Kedua, batasi screentime media sosial, sibukkan diri kamu dengan membaca, melukis, olahraga, dan beragam aktivitas lainnya yang tidak hanya mencerahkan suasana hati tetapi juga bisa menambahkan skill baru. Ketiga, jagalah privasi dan terapkan stoicism mindset, dengan menjaga privasi kehidupan kita di dunia maya, kita jauh lebih tenang dan tidak ikut pusing mengikuti standar media sosial yang ada, stoicism mindset juga dapat menjadi solusi untuk menjalani hidup lebih tenang, stoicism mindset adalah sebuah pola pikir yang mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kendalikan dalam hidup dan menerima dengan lapang dada akan hal-hal yang tidak bisa kita ubah. Kita dapat memandang dunia dengan lebih bersyukur dan menerima hal-hal yang kita punya sekarang. Jadi, standar orang-orang bukanlah acuan hidup kita, marilah bijak dalam bermedia sosial. (RED_RAD)
Sumber : mediapijar.com
Hai, Sobat Pio! Skincare adalah rangkaian perawatan kulit yang bertujuan untuk menjaga kesehatan dan penampilan kulit. Kata skincare berasal dari bahasa Inggris, yaitu “Skin” yang berarti kulit dan “care” yang berarti perawatan. Manfaatnya antara lain membantu menjaga kebersihan dan kesehatan kulit secara keseluruhan, membantu menghilangkan kotoran, minyak berlebih, dan sel-sel kulit mati. Dan juga membantu melindungi kulit, mengatasi masalah kulit seperti jerawat, flek hitam, kerutan, dan tanda-tanda penuaan. Jika tidak rajin menggunakan Skincare maka kulit wajah akan menjadi berjerawat, berminyak atau kering, kulit kusam, pori-pori membesar bahkan menyebabkan kulit wajah berkeriput.
Berikut adalah beberapa Trend Skincare di tahun 2024, yang pertama yaitu sunscreen yang bermanfaat untuk mencegah kulit terbakar dari paparan sinar matahari dan juga dapat mengurangi risiko terkena kanker kulit. Yang kedua ada Fase Wash yang merupakan produk perawatan kulit untuk membersihkan wajah dari kotoran dan minyak. Selanjutnya moisturizer adalah produk perawatan kulit yang berfungsi untuk melembapkan kulit. Dan yang terakhir acne patch yaitu plester kecil yang digunakan untuk mengatasi jerawat di wajah. Produk ini terbuat dari hidrokoloid, yang dapat menyerap kelembapan. Acne patch dapat membantu mempercepat proses penyembuhan jerawat.
Itulah beberapa trend skincare viral di tahun 2024, dan juga masih banyak lagi skincare yang viral di tahun ini. Semakin banyaknya kita tau tentang pentingnya merawat diri kita, dan juga trend-trend skincare tahun ini akan lebih inovatif. Bahan antusiasme masyarakat yang besar terhadap trend skincare terkini membawa dampak besar bagi industri kecantikan tanah air. Perusahaan kosmetik dan skincare harus selalu beradaptasi dengan trend terkini baik dalam formulasi produk maupun strategi pemasaran agar tetap relevan dan kompetitif di pasar yang semakin kompetitif.
Dengan demikian, trend skincare yang diikuti dengan antusiasme oleh masyarakat tidak hanya menjadi refleksi dari perubahan gaya hidup, tetapi juga memainkan peran penting dalam menggerakkan industri kecantikan menuju arah yang lebih dinamis dan berkembang dengan pesat. (RED_ADD & RED_YMN)
Sumber: Https://Nose.co.id
Hai, Sobat Pio! Kali ini kami akan membahas tentang gaya hidup yang santai atau bisa disebut slow living, sebelumnya apa sih slow living itu?. Slow living merupakan sebuah pola pikir di mana anda menentukan gaya hidup yang lebih berharga dan sejalan dengan apa yang paling hargai dalam hidup anda. Gaya hidup satu ini lebih berfokus pada kualitas dibandingkan dengan kuantitas, pada gaya hidup ini berfokus pada kehidupan yang santai, sederhana, dan sadar dengan waktu serta keadaan sekitar. Kita juga bisa lebih berfokus untuk menikmati proses, hingga kemudian mendapatkan hasil yang maksimal dan berkualitas, jika belum pernah mencoba, tidak ada salahnya untuk memulai menerapkan gaya hidup slow living. Memulai gaya hidup slow living bisa dicoba dengan menerapkan beberapa hal. Mungkin yang terkenal sepele namun sesungguhnya cukup susah untuk dilakukan, yaitu mengurangi overthingking dan fokus pada hal yang bisa dikendalikan, yang bisa menjadi awal cara menerapkannya. Sebagian orang seringkali mengkhawatirkan hal-hal yang berada di luar kendali mereka seperti terlalu memikirkan kehidupan orang lain terlebih aspek-aspek yang tidak dimiliki mereka. Sehingga hal ini mendatangkan cemas, stres, serta perilaku tergesa-gesa. Di dunia yang serba cepat, seringkali kali kita jarang memiliki waktu untuk diri sendiri, nah jadi bisa memulai menyisihkan waktu untuk diri sendiri seperti beristirahat sebentar dari kesibukan yang sangat menyita waktu, atau mungkin saja menyisihkan waktu untuk menemukan hal-hal yang baru membuat bahagia. Nah jadi, gaya hidup slow living bisa membuat seseorang lebih fokus terhadap diri sendiri dan lebih menghargai proses serta apa yang sedang dimiliki saat ini, atau alih-alih menjadi malas justru mereka yang menerapkan slow living menjadi fokus karena mengutamakan dan menikmati proses, tidak tergesa-gesa dan tidak asal yang penting dapat atau sampai tujuan. Beberapa tips untuk menerapkan gaya hidup slow living, yaitu dengan mengurangi overthinking dan fokus pada hal yang bisa kamu kendalikan, menyisihkan waktu untuk diri sendiri, dan mulai hari tanpa tergesa-gesa(RED_YMN&RED_ADR)Sumber: https://www.prudential.co.id
Hai, Sobat Pio! Penampilan adalah hal penting yang bisa memperlihatkan kepribadian seseorang. Lewat berbagai jenis pakaian yang dikenakan, seseorang ingin mengenalkan identitasnya kepada khalayak. Akibatnya, tidak jarang orang terutama kaum muda berlomba-lomba untuk membuat gaya berpakaian yang stand out agar mendapat perhatian di masyarakat. Namun, karena terlalu fokus memikirkan penampilan, seseorang bisa lupa untuk meningkatkan kualitas dirinya. Mereka hanya mementingkan trend tanpa peduli dengan hal-hal yang lebih penting sehingga banyak orang tertipu dengan penampilan belaka. Di zaman sekarang ini, tidak jarang orang dipandang hanya dari penampilan luarnya saja. Akibatnya, banyak yang tertipu dengan tampilan glamor padahal kualitas diri nol. Oleh sebab itu, cukuplah berpenampilan dengan sederhana, tetapi juga memiliki kepandaian dalam berpikir kritis dan mengerjakan hal terbaik sesuai dengan bidangmu, serta memiliki sikap sopan santun. Dengan begini, orang akan murni menilaimu berdasarkan kemampuan, bukan karena penampilan. Mengapa tidak sedikit orang yang sukses hanya memakai baju itu-itu saja setiap harinya? Karena memakai pakaian itu-itu saja cenderung memilih pakaian yang berwarna netral, nyaman untuk digunakan dan juga seperti cocok dipakai kapan saja. Misalnya, kaos atau kemeja polos dengan warna netral seperti putih, hitam, abu-abu, biru tua, cokelat. Kenyataan yang terjadi, orang yang selalu memakai pakaian itu-itu saja selalu bingung mau memakai pakaian apa. Mereka adalah orang-orang yang tidak mau ribet dalam hal berpakaian. Meskipun saat ini belum menjadi orang sukses, kamu yang saat ini suka memakai pakaian itu-itu saja pasti cukup dikenal dikalangan pergaulan kalian. Pakaianmu yang itu-itu saja membuat kamu mudah diingat oleh teman-teman dilingkungan sosialmu. Yang kamu tunjukkan secara konsisten itu tanpa sadar akan menjadi identitasmu, penampilan sederhana dapat memikat orang-orang yang lebih mementingkan kepribadian daripada pakaian. Selain itu manfaat dari berpakaian sederhana, anda tidak perlu takut ketinggalan trend dan bisa menghemat uang juga bisa menghindarkan kita dari niat jahat orang lain seperti pencopet. (RED_ADD&RED_YMN)
Sumber : https://www.idntimes.com
Hai, Sobat Pio! Kali ini kita akan membahas tentang masalah etika gen z. Gen z adalah generasi yang lahir pada tahun 1997–2012. Gen z yang dikenal sebagai generasi yang paling melek teknologi, mereka menggunakan internet dan handphone untuk berkomunikasi, bertransaksi, dan berbagai macam kegiatan di dalamnya. Menggunakan gadget atau HP menjadi pengaruh dalam kehidupan dan kepribadian mereka. Kebiasaan inilah yang membuat gen z mengalami krisis nilai moral juga etika. Gen z memiliki pengetahuan minim akan etika yang baik dan menjadikan mereka dipandang buruk oleh banyak orang. Namun, ada juga sisi lain dari generasi ini yang menunjukkan bahwa mereka dapat mengubah dunia dengan perhatiannya terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Menghadapi generasi z yang minim etika membutuhkan kesabaran, pemahaman, dan strategi yang relevan dengan karakteristik mereka. Pendidikan mengenai etika gen z perlu dimulai sejak usia dini. Peran penting orang tua, pendidikan, dan komunitas sangatlah krusial dalam membimbing generasi z untuk menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan bertanggung jawab. Melalui program edukasi dan dialog terbuka, generasi z dapat lebih memahami dampak dari setiap tindakan mereka dalam dunia digital. Berikut adalah beberapa cara efektif untuk membantu meningkatkan kesadaran etika di kalangan generasi z. Yaitu dengan awasi anak dalam penggunaan internet, sampaikan apa situs yang boleh dan tidak boleh dibuka, minta anak untuk menceritakan apa saja yang dilakukan saat menggunakan internet, dan juga memberi mereka contoh orang-orang yang menggunakan internet dengan baik. Contohnya, penjual online, penulis blog, atau orang yang sukses bekerja dengan menggunakan internet. Dan juga mengedukasi orang-orang yang menyalahgunakan internet untuk hal-hal yang tidak baik dan dapat merugikan masyarakat. Misal, judi, penipuan, dan kejahatan lain yang dilakukan secara online. Sehingga anak mendapat gambaran tepat dalam menggunakan teknologi. Pada akhirnya, etika digital adalah tentang membangun budaya penggunaan teknologi yang positif dan konstruktif. Gen z memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi secara kreatif dan inovatif. Namun di balik itu semua dapat dilihat sisi lain dari generasi ini. Bahwa faktanya, generasi z merupakan generasi dengan orang-orang berkemampuan untuk mengubah dunia melalui perhatiannya terhadap isu-isu di dunia dan menumbuhkan kesadaran. Gen z juga dipenuhi dengan idealis agresif yang tidak takut untuk berdiri dan berbicara. (RED_YMN&RED_ADD)
Sumber: https://www.kompasiana.com
Hai, Sobat Pio! Kali ini kita akan membahas tentang pengaruh gaya hidup bagi perokok, gaya hidup perokok memiliki berbagai pengaruh negatif, baik secara fisik, mental, maupun sosial, dan berdampak signifikan tidak hanya pada kesehatan individu saja, tetapi juga pada lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa aspek pengaruhnya: kesehatan pada pribadi, perokok menghadapi risiko tinggi terhadap berbagai penyakit, termasuk kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan. Zat-zat berbahaya dalam rokok merusak jaringan tubuh dan memperpendek harapan hidup. Kemudian, kesehatan lingkungan asap rokok tidak hanya memengaruhi perokok, tetapi juga orang di sekitarnya. Paparan asap rokok bisa menyebabkan masalah kesehatan bagi non-perokok, terutama anak-anak dan wanita hamil, termasuk peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan dan masalah perkembangan.
Gaya hidup perokok dapat membawa beban ekonomi yang besar. Biaya untuk perawatan kesehatan akibat penyakit yang disebabkan oleh merokok meningkat, dan produktivitas kerja dapat terpengaruh karena sakit. Selain itu, perokok juga mengeluarkan uang untuk membeli rokok, yang bisa berdampak pada keuangan pribadi dan keluarga. Pengaruh pada sosial, perokok seringkali mengalami stigma sosial. Di banyak tempat, ada larangan merokok di ruang publik, yang dapat memengaruhi interaksi sosial mereka. Hal ini bisa menyebabkan isolasi atau pergeseran dalam dinamika sosial. Secara keseluruhan, merokok sering dianggap negatif dalam masyarakat modern karena dampaknya yang buruk terhadap kesehatan dan lingkungan sosial.
Upaya pada pemberantasan berbagai program dan kebijakan pemerintah untuk mengurangi angka perokok telah diterapkan, seperti kampanye anti-rokok, peningkatan pajak rokok, dan larangan iklan. Upaya ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya merokok dan membantu perokok untuk berhenti. Nah, jadi gaya hidup perokok membawa dampak yang luas dan kompleks, mencakup kesehatan, ekonomi, dan interaksi sosial. Meningkatkan kesadaran tentang risiko merokok dan mendukung upaya untuk berhenti dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih sehat. Pendekatan yang terpadu ini bisa menciptakan lingkungan yang lebih sadar dan mendukung pengurangan merokok, dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.(RED_YMN&RED_ADD)
Sumber: https://ayosehat.kemkes.go.id
Hai, Sobat Pio! Perlu kalian ketahui apa sih itu Digital Nomad? Digital Nomad adalah sebuah istilah dimana seseorang memutuskan untuk berkerja secara lepas dan memanfaatkan teknologi sehingga tidak terikat oleh waktu dan tempat. Seorang Digital Nomad dapat berkerja kapanpun tanpa perlu pusing memikirkan bangun pagi dan bekerja sampai malam. Digital Nomad juga tidak perlu setiap hari datang ke kantor mereka dapat bekerja di mana saja seperti di rumah, perpustakaan, coffee shop maupun tempat umum. Adapun manfaat jika kita bekerja sebagai Digital Nomad, antara lain tidak terikat dengan waktu dan tempat, bebas bekerja kapan saja dan juga biaya hidup lebih rendah.
Pekerjaan yang dapat dikatakan sebagai Digital Nomad yaitu seorang freelancer yang berprofesi penulis lepas, programmer, bahkan admin sosial media yang mengurus aset klien dengan membuat campaign online atau konten. Enterpreneur yang mengatur timnya menggunakan tools online. Seseorang yang menjual produk digital seperti e-book, panduan, website dan lainnya. Seseorang yang memanfaatkan dunia digital untuk berkarya seperti YouTuber yang mendapatkan penghasilan dari jumlah views atau subscribers. Beberapa pekerjaan yang biasanya menjadi idaman pada Digital Nomad adalah freelancer, dimana mereka tidak terikat pada satu pekerjaan saja, tapi mereka bisa melakukan pekerjaan sekaligus di waktu yang sama. Tapi untuk menjadi freelancer kalian juga memiliki keahlian khusus seperti desain grafis, penulisan, terjemahan, tutor, dan sejenisnya.
Jika kamu tertarik untuk menjadi seorang Digital Nomad langkah ini penting untuk menjadi titik awal untuk memulai sesuatu yang baru. Pertama-tama, kita harus tertarik dengan Digital Nomad. Selanjutnya, ketahui skill yang karena setiap dunia kerja akan menghadapi berbagai jenis masalah, oleh itu mereka membutuhkan orang-orang yang mampu berpikir kritis dan mampu memecahkan sebuah masalah dengan baik. Selanjutnya, menentukan jenis pekerjaan apa saja yang ingin kita kerjakan, karena selain itu pastikan kamu memilih pekerjaan yang nyaman untuk dilakukan, serta jika memungkinkan, pilih pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan kamu. Hal ini akan menjadi salah satu faktor penentu apakah kamu dipandang sebagai pekerja yang kredibel di mata klien.(RED_YMN & RED_ADD)
Sumber: https://bnetfit.id
