Air Mata di Ujung Sajadah


Hai, Sobat Pio! Kali ini kita akan membahas tentang, film yang berjudul “Air Mata di Ujung Sajadah” Film ini sudah tayang 7 September 2023 lalu. Film yang mengusung tema drama keluarga ini, mengisahkan tentang seorang ibu yang menginginkan anaknya kembali setelah dirawat oleh orang tua angkat. Sejak pertama kali ditayangkan di layar lebar, Air Mata di Ujung Sajadah sukses bersaing dengan film Tanah Air lainnya yang juga hadir di bioskop. Baru beberapa minggu setelah penayangannya, film ini banyak jadi pembicaraan karena berhasil menguras air mata penonton. Film Air Mata di Ujung Sajadah dibintangi oleh sederet artis ternama, lho. Mereka sukses membawakan kisah menyentuh tentang drama keluarga. Berikut ini detail pemeran film Air Mata di Ujung Sajadah:

1. Titi Kamal sebagai Aqilla

2. Fedi Nuril sebagai Arif

3. Citra Kirana sebagai Yumna

4. Jenny Rachman sebagai Eyang Murni

5. Faqih Alaydrus sebagai Baskara

6. Krisjiana Baharudin sebagai Arfan

7. Tutie Kirana sebagai Halimah

8. Mbok Tun sebagai Mbok Tun

Pasti diantara kalian sangat familiar dengan para pemain peran tersebut bukan? Tak hanya menggandeng artis papan atas, film Air Mata di Ujung Sajadah juga menuai pujian karena terlahir dari penulis andal.

Kisah dibuka dengan menampilkan kehidupan Aqilla (Titi Kamal) bersama suaminya, Arfan (Krisjiana Baharudin). Setelah dikaruniai anak, Aqilla dibohongi oleh ibunya sendiri, Halimah (Tutie Kirana). Bayinya disebut sudah meninggal, Bunda. Padahal, Halimah menyerahkannya untuk diasuh oleh pasangan lain. Pasangan itu adalah Arif (Fedi Nuril) dan Yumna (Citra Kirana) yang telah lama menantikan kehadiran momongan. Tujuh tahun kemudian, Aqilla mengetahui bahwa anaknya masih hidup dan kini bernama Baskara (Faqih Alaydrus). Konflik batin pun terjadi ketika ia tak tega merenggut kebahagiaan Arif dan Yumna, namun ingin kembali bersatu dengan sang anak. Nah, kira-kira begitu sinopsis dari film Air Mata di Ujung Sajadah. Jadi makin penasarankan dengan ending filmnya, langsung saja tonton di bioskop kesayangan kalian ya! (RED_SNT)

Sumber: http://www.detik.com

Prosa dan sajak


Hai, Sobat Pio! Bangsa Indonesia kaya akan berbagai hasil karya, seperti puisi, prosa dan drama. Sebelum itu, Sobat Pio tahu tidak arti dari Sastra sendiri? Jadi Sastra merupakan alat untuk menyampaikan aturan, ajaran, nasehat, atau agama dengan menggunakan bahasa atau hal-hal yang indah dan baik.

Sebenarnya, Prosa itu apa sih Sobat Pio? Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita yang disampaikan menggunakan narasi. Penulisan prosa menggabungkan bentuk monolog dan dialog. Pengarang cerita memasukkan pemikiran-pemikirannya ke dalam pikiran tokoh. Penyampaian gagasan dilakukan selama para tokoh melakukan dialog. Kata prosa diambil dari bahasa inggris, prose (Middle English < Middle French < Latin Prōsa (ōrātiō) literally, traightforward (speech)). Prosa sering diistilahkan dengan fiksi, teks naratif atau wacana naratif. Prosa yang sejajan dengan fiksi dapat diartikan : karya naratif yang menceritakan sesuatu dan bersifat rekaan, tidak sungguh-sungguh terjadi di dunia nyata. Unsur Intrinsik prosa adalah tema, plot, amanat, latar (Latar tempat, Latar waktu, Latar Sosial), penokohan, sudut pandang, nada, suasana dan gaya bahasa. Sedangkan unsur Ekstrinsik prosa asdalah nilai-nilai yang diyakini pengarangnya yang turut mepengaruhi terciptanya suatu prosa. Prosa dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

  1. Prosa Lama
    Umumnya tidak diketahui siapa nama pengarangnya, prosa lama merupakan warisan leluhur yang dituturkan dari generasi ke generasi. Yang termasuk dalam jenis prosa lama adalah dongeng, cerita rakyat, kisah, riwayat dan hikayat.
  2. Prosa Baru
    Umumnya prosa baru diketahui pasti siapa nama pengarangnya. Yang termasuk dalam jenis prosa baru adalah novel, roman, biografi dan cerpen.

Sekarang giliran kita membahas tentang Sajak nih Sobat Pio. Menurut KBBI arti dari sajak itu sendiri adalah suatu karya sastra yang dalam penyajiannya berbentuk baris-baris yang terikat dan teratur. Tidak terikat pada jumlah baris, perkataan sebaris, rangkap, dan rima. Sifat bebas yang dimiliki Sajak ini memiliki maksud tersendiri yaitu, suatu keupayaan dan kesediaan sajak dalam menerima bentuk bentuk yang terdapat pada puisi tradisional maupun kemunculan bentuk-bentuk baru yang dihasilkan berdasarkan kreativitas penyair.

Nah, Sobat Pio perlu tahu juga. Perbedaan apa sih yang ada pada prosa dan sajak? Secara umum, perbedaan puisi dan prosa bisa dilihat dari pengertian, bentuknya sebagai karya seni, kesan, dan sifatnya. Sajak adalah puisi tetapi puisi belum tentu dia itu sajak, boleh kita menyimpulkan demikian. Sedangkan Prosa pada dasarnya menyodorkan suatu cara pengungkapan yang explisit, mengurai atau menjelaskan segala sesuatunya. Setelah Sobat Pio membaca uraian tentang prosa dan sajak di atas, apakah masih bingung tentang definisi dari keduanya? Diharapkan Sobat Pio semuanya memahami apa isi dari artikel yang telah dibuat. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa. (RED_AYD)

Sumber : https://www.slideshare.net