Akibat Perkembangan Zaman Kebudayaan mulai pudar


Hai, Sobat Pio! Kabar buruk, karena zaman sekarang para generasi milenial sudah mengesampingkan kebudayaan. Padahal kebudayaan itu penting untuk jati diri suatu daerah, coba Sobat Pio bayangkan jika suatu daerah kehilangan kebudayaan nya? Akan berdampak buruk kan.

Nah, perlu kita ketahui terlebih dahulu nih Sobat Pio. Kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan, dll. Kebudayaan dapat terbentuk karena adanya kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat yang menghasilkan nilai positif. Masih sedikit sekali pengetahuan generasi milenial tentang kebudayaan yang ada di daerah mereka. Apa Sobat Pio tahu, kesenian Ujungan itu apa dan dari mana kesenian Ujungan itu berasal? Mungkin akan kita bahas sedikit pada artikel kali ini.

Ujungan adalah sebuah tradisi berupa tarian pukul – memukul yang ada di Jawa barat, Jakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tradisi Ujungan ini dilakukan dengan cara mengadu dua orang dan mereka harus saling memukul satu sama lain dengan sebuah rotan dengan diiringi musik gamelan. Kegiatan ini adalah upacara yang dilakukan oleh masyarakat untuk ritual meminta hujan pada saat musim kemarau tiba, agar hujan turun konon katanya masyarakat setempat yang mengikuti festival tersebut harus memukul sebanyak mungkin bahkan, sampai mengeluarkan darah sekalipun sehingga bisa dikatakan berhasil untuk meminta hujan itu turun. Sebenarnya, tradisi Ujungan ini telah ada sebelum Belanda datang ke Indonesia. Pada tahun 1950, tradisi Ujungan ini berkembang menjadi ajang pencarian pendekar beladiri. Siapapun yang memenangkan pertarungan ini, maka status sosialnya akan naik.

Kesimpulannya Sobat Pio, kita sebagai generasi muda sudah menjadi keharusan untuk menjaga dan melestarikan kebudayaan. Simpel nya saja agar kebudayaan – kebudayaan tersebut tidak berhenti digenerasi kita saja, bahkan bisa berdampak negatif untuk generasi yang akan datang. Jangan sampai kita biarkan kemajuan zaman semakin menggerus dan menyebabkan hilangnya kebudayaan yang ada. Kita bisa saja membuat konten di platform yang banyak tersedia dan dapat diakses oleh banyak orang. Sekian dulu untuk artikel kali ini, dan mohon maaf jika ada salah kata dalam penyampaian informasi.(RED_AYD)

Sumber : https://www.kompasiana.com/

 

Memperkenalkan Budaya Indonesia di Era Digital


Hai, Sobat Pio! Keberagaman budaya Indonesia bukan lagi hal yang asing di mata dunia. Indonesia memiliki keberagaman budaya yang sangat banyak dengan ciri khas di setiap wilayahnya. Keberagamaan budaya ini tidak lepas dari sepak terjang para pendahulu bangsa yang terus melestarikannya, agar bisa dinikmati sampai sekarang. Berbicara tentang keberagaman budaya Indonesia, di era digital yang serba canggih ini, masa di mana informasi dapat disebarluaskan dengan mudah dan cepat menggunakan teknologi digital yang terhubung dengan saluran internet. Kesempatan ini merupakan kesempatan emas yang sangat bisa dimanfaatkan untuk dapat memperkenalkan dan lebih melestarikan budaya yang katanya sudah mulai padam.

Apakah Sobat Pio tau era digital yang terjadi sekarang merupakan bentuk adaptasi menuju era normal yang baru. Menuju dunia yang serba canggih tapi seni tradisi yang menjadi identitas bangsa Indonesia tidak boleh mati. Keberagaman seni budaya yang menjadi ciri khas di setiap daerah. Sudah menjadi kewajiban setiap bangsa untuk terus mencintai dan melestarikannya.

Platform media sosial yang bisa digunakan untuk branding sangatlah banyak lho Sobat Pio, mulai dari Instagram, Blog, YouTube, Facebook, Tiktok, Twitter, dan lainnya. Namun hal ini juga tidak bisa berjalan mulus tanpa dukungan masyarakat hingga pemerintah. Berikut beberapa tahapan yang bisa kita lakukan untuk memperkenalkan budaya Indonesia di era digital ini :

1. Share yaitu membagikan pengalaman tradisi menarik di sekitar tempat tinggal

2. Promotion yaitu menawarkan produk khas yang dimiliki daerah

3. Study yaitu mempelajari dan mengikuti budaya lokal lebih dalam

4. Branding yaitu menjadikan budaya asal sebagai identitas

5. Collaboration yaitu mengkolaborasikan budaya dengan teknologi dan media

6. Fasilitator yaitu membantu memberikan jalan dan tempat bagi para pegiat seni di media digital

Kemajuan teknologi bukanlah cara kita untuk tidak melestarikan kebudayaan, budaya adalah identitas, maka kewajiban kitalah untuk menjaganya. Mari kita sama-sama terus jaga kelestarian budaya yang dimiliki Indonesia. Agar tetap abadi dan dapat terus dinikmati. Era digital ini, harus membawa dampak positif bagi penerus bangsa, untuk tetap berusaha dan berjuang menjaga budaya yang dimiliki Indonesia agar tetap lestari. Sekian artikel hari ini semoga bisa bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_ANY)

sumber : https://digitalbisa.id

 

 

 

 

Tradisi Lukat Geni


Hai, Sobat Pio! Setiap Provinsi, Kabupaten, ataupun Kota yang terdapat di nusantara pasti memiliki tradisi, seni, budaya yang unik dan beranekaragam. Tradisi itu sendiri muncul karena warisan budaya dari para leluhur. Nah, kali ini kita akan membahas salah satu budaya yang ada di Bali.

Selain objek wisata dengan pemandangan yang indah, Bali juga memiliki keunikan budaya yang menambah minat kunjungan wisata ke pulau ini. salah satu tradisi yang ada di Bali dan masih dilestarikan oleh masyarakat adalah tradisi Lukat Geni sebelum pengerupukan atau disebut perang api. Tradisi ini dirayakan oleh jama’ah puri setempat.  Pelaksanaan ritual ini adalah pada malam pengerupukan, lebih tepatnya sehari sebelum hari raya nyepi.

Tradisi Lukat Geni sempat vakum cukup lama dan mulai dilestarikan kembali beberapa tahun terakhir untuk menjaga warisan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur. Akan tetapi Sobat Pio, sebenarnya arti dari lukat geni itu sendiri apa sih? Jadi, Lukat Geni berasal dari kata “lukat” atau melukat yang memiliki arti membersihkan dari kotoran baik lahir ataupun batin, sedangkan istilah “geni” artinya adalah api. Lukat Geni itu sendiri merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Bali sebelum pengerupukan yang bertujuan untuk melepaskan ataupun mengurangi kotoran dengan sarana api.

Tujuan lain tradisi ini adalah menetralisir kekuatan negatif dari alam serta menghilangkan sifat buruk pada diri manusia sebelum ia merayakan Catur Brata Penyepian dan supaya alam juga menjadi seimbang serta tercapai keharmonisan dan eratnya tali persaudaraan.

Sarana yang digunakan warga adalah api dari daun kelapa kering yang diikat. Tapi apakah tidak berbahaya Sobat Pio? Nah menariknya, tidak ada masyarakat yang terluka meskipun menggunakan sarana api. Fakta menarik lainnya, peperangan tersebut tidak menimbulkan amarah ataupun dendam diantara masyarakat.

Kesimpulannya adalah setiap tradisi yang ada pasti memiliki tujuan tertentu, dan setiap tradisi itu memiliki ciri khas dan keunikan. Kita sebagai generasi penerus bangsa haruslah menghormati dan melestarikan tradisi dan budaya yang ada. (RED_DRY)

Sumber : http://punapibali.com

Masa Depan Kebudayaan Nusantara dalam Genggaman Generasi Muda


Hai, Sobat Pio! Kali ini kita akan membahas mengenai kebudayaan nusantara di masa depan dalam kekuasaan generasi muda. Sebagai negara kepulauan Indonesia tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa, tetapi juga keanekaragaman budaya serta peninggalan sejarah yang memukau perhatian dunia. Di negara ini terdapat banyak sekali budaya yang berbeda disetiap daerahnya, mereka mempunyai ciri khas atas kebudayaan yang mereka punya. Bahkan ada beberapa daerah yang budayanya dikenal oleh orang luar negara.

Selain itu, Indonesia setidaknya memiliki 742 bahasa, dan terdiri atas berbagai suku bangsa yang jumlahnya 478 suku bangsa. Tentunya ini keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain. Tidak hanya itu saja, Indonesia juga memiliki aneka ragam pakaian adat, alat musik, rumah adat, serta kuliner dari khas daerah masing-masing.

Kebudayaan ada di tengah masyarakat, terefleksikan melalui tingkah laku, dan dipelajari melalui interaksi sosial yang kompleks. Kebudayaan juga dapat dimaknai sebagai seni hidup atau kehidupan sosial yang merupakan hasil dari interaksi sesama manusia sebagai individu atau kelompok. Karena kebudayaan bersifat “dipelajari”, artinya kebudayaan perlu terus diturunkan, dikomunikasikan, dan diajarkan oleh masyarakat kepada generasi berikutnya. Jika tidak, bukan tidak mungkin suatu kebudayaan akan punah secara perlahan dan tergantikan oleh kebudayaan lain.

Budaya Indonesia memiliki peran penting yaitu sebagai pijakan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan kata lain kebesaran suatu bangsa bisa terukur apabila nilai-nilai kulturalnya telah mendarah daging dalam sendi kehidupan masyarakatnya. Sehubungan dengan budaya, maka revitalisasi budaya suatu cara, proses, dan perbuatan untuk menghidupkan kembali budaya-budaya lokal sebagai eksistensi budaya nasional agar tidak punah dan dilupakan. Artinya revitalisasi merupakan salah satu cara untuk melestarikan kebudayaan agar tetap hidup dan berkembang.

Nah, itu tadi kebudayaan nusantara di masa depan dalam genggaman generasi muda. Jadi, mulai sekarang Sobat Pio harus selalu bisa menjaga kebudayaan di negara Indonesia agar budaya kita tetap terjaga. Sekian artikel hari ini semoga bisa bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. [RED_RZK]

Sumber : https://timesindonesia.co.id

Hilangkan Rasa Gengsi agar Budaya Bangsa Tetap  Abadi


Hai, Sobat Pio! Kali ini kita akan membahas cara agar budaya bangsa tetap abadi. Indonesia telah dikenal sebagai negara yang kaya akan budaya daerah atau lokalnya. Dengan banyaknya budaya daerah yang dimiliki bangsa Indonesia, masyarakat wajib untuk melestarikan budaya daerah yang ada di sekitarnya.
Melihat kenyataan bahwa masyarakat Indonesia saat ini lebih memilih kebudayaan asing yang mereka anggap lebih menarik dan modern. Hal ini bukan berarti kita menutup rapat untuk tidak mengenal budaya asing. Namun harus lebih selektif lagi karena banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Padahal budaya lokal sebenarnya dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman, selagi tidak meninggalkan ciri khas dari budaya aslinya. Hanya saja bagaimana cara kita dapat mengadaptasikan budaya lokal di tengah perkembangan zaman yaitu era globalisasi.
Budaya nusantara harus menjadi tuan di negeri sendiri, sehingga masyarakat tidak mengalami kepanglingan terhadap budaya asli daerah. Memajukan kebudayaan sudah disematkan dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 32 ayat 1, yang menyebutkan negara Indonesia memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya.
Sehingga kebudayaan nusantara tidak musnah dan tetap bertahan. Maka dari itu kita sebagai generasi penerus, sudah seharusnya ikut serta dalam melestarikan kebudayaan lokal. Banggalah dengan budaya nusantara yang kita miliki dengan menghilangkan rasa gengsi agar budaya bangsa tetap abadi. Terlebih di zaman yang serba canggih ini sudah saatnya generasi milenial bangkit untuk sebar dan viralkan keunikan ini pada dunia luar.
Tidak kalah penting adalah menanamkan nilai kebudayaan bangsa kepada generasi milenial. Sehingga kebudayaan nusantara tidak musnah dan tetap bertahan, mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan budaya orang lain, serta mempratikkan budaya dalam kehidupan sehari hari.
Jadi Sobat Pio, kita harus tetap bisa melestarikan budaya yang kita miliki misalnya dengan cara menghilangkan rasa gengsi atau malu terhadap kebudayaan yang kita miliki. Singkatnya pengelolaan kekayaan budaya merupakan cara kita bagaimana budaya bisa dipahami, dilindungi, dilestarikan, dan dikembangkan. (RED_RZK)

Sumber: https://jatengprov.go.id/

Estetika Karya Seni, Fungsi, Manfaat, Aspek dan Unsur


Hai, Sobat Pio! Sebagian besar dari kalian pasti menyukai keindahan. Keindahan termasuk ke dalam bagian dari kehidupan kita. Oleh sebab itu, estetika selalu berdampingan dengan kehidupan. Tapi, apakah kalian tahu apa itu estetika? Estetika adalah suatu hal yang mempelajari keindahan dari suatu bentuk objek atau daya impuls dan pengalaman estetik dari penciptaan dan pengamatannya. Estetika juga dianggap sebagai cabang ilmu filsafat yang membahas tentang keindahan yang didalamnya ada seni dan alam semesta. Dengan estetika ini kita akan mengutamakan nilai estetika setiap pembuatan karya seni. Kita juga lebih menghargai apapun bentuk karya seni. Selain itu, estetika juga dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai keindahan suatu obyek. Serta, dengan estetika kita juga dapat mengekspresikan reaksi emosi.

Nilai estetika memiliki makna atau arti yang berbeda pada setiap orang karena setiap orang memiliki penilaian serta kriteria estetika yang berbeda-beda. Mempelajari estetika juga bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Estetika sangat penting dipelajari terutama bagi mereka yang bekerja ataupun menyukai dunia seni, beberapa manfaat estetika antara lain:

Memperdalam arti tentang rasa indah dan memperdalam tentang kesenian.
Memperkuat kemampuan mengapresiasi atau menghargai.
Memperluas pengetahuan seni dan menyempurnakanpengertian tentang unsur-unsur objektif.
Membangkitkan rasa keindahan.
Memperkuat rasa cinta terhadap seni dan memperkuatrasa cinta terhadap kebudayaan bangsa.
Membantu memperkuat perekonomian masyarakat yang bersangkutan.
Memperdalam pengertian wujud kesenian dengan tata kehidupan dalam bermasyarakat.              
Memantapkan kemampuan untuk menilai karya seni

Terdapat tiga aspek estetika yang digunakan sebagai acuan untuk menilai karya seni, yaitu pertama ada absolutisme, absolutisme merupakan bentuk penilaian dari sebuah karya seni yang memiliki sifat tidak dapat ditawar ataupun diganggu gugat. Bentuk dari penilaian satu ini berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Anarki adalah bentuk penilaian kedua yang didasarkan pada pendapat setiap orang dan sifatnya adalah subyektif serta tidak perlu lagi adanya bentuk pertanggungjawaban. Relativisme yaitu aspek ketiga dalam estetika, relativisme merupakan bentuk penilaian seseorang yang sifatnya adalah tak mutlak atau tidak absolut serta masih memiliki sifat obyektif. Maka, artinya penilaian tersebut masih mempertimbangkan banyak hal dengan segala peraturan yang berlaku.

Terdapat beberapa unsur penting dalam pembuatan estetika yaitu tema, bentuk, warna dan juga motif hias. Tema merupakan suatu ide atau gagasan yang ingin disampaikan pembuat objek atau karya seni kepada orang lain. Setelah unsur tema, terdapatbentuk, unsur ini sangat berpengaruh dalam daya tarik suatu objek. Bentuk objek terdiri dari 2 jenis, yaitu 2 dimensi dan 3 dimensi. Warna sangat mempengaruhi keindahan suatu objek. Umumnya, warna dipilih dengan disesuaikan oleh orang yang akan menggunakannya. Motif hias juga termasuk dalam unsur estetika. Motif hias yaitu gambar atau pola yang menjadi hiasan pada suatu objek maupun produk. Tujuan penambahan motif ini dapat menambah nilai estetika pada objek tersebut. Nah, itu tadi merupakan pengertian dan beberapa unsur penting di dalam estetika. (RED_SYL)

Sumber:-https://www.kompas.com/

Tradisi tahun baru Imlek di Indonesia


Hai, Sobat Pio! Tahun baru Imlek merupakan Perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa, perayaan ini diawali oleh hari pertama pada bulan pertama di kalender Tionghoa atau biasa disebut kalender lunar dan diakhiri oleh Cap Gomeh pada tanggal ke-15. Nah, biasanya saat Tahun BaruImlek ini Orang Tionghoa akan membagikan angpao ke kerabat terdekat ataupun menggunakan benda serba merah. Sebenarnya, Orang Tionghoa memiliki banyak tradisi lain saat Imlek tiba, mau tahu apa saja tradisinya? Simak artikel ini dengan baik Sobat Pio!

Yang pertama, penggunaan serba warna merah. Tradisi ini dipercayai oleh orang  Tionghoa dengan makna bahwa warna merah dapat membawa keberuntungan bagi pemakainya. Selain itu, warna merah juga melambangkan kesejahteraan dan kekuatan. Warna merah juga dipercaya dapat mengusir nian atau seekor raksasa pemakan manusia dari pegunungan. Nian akan keluar saat musim semi tiba atau saat tahun baru imlek. Oleh karena itu, warga Tionghoa selalu menggunakan barang apapun yang berwarna merah. Selanjutnya, membersihkan rumah. Membersihkan rumah sebelum imlek ini dilakukan karena, saat Tahun Baru Imlek tiba orang Tionghoa dilarang untuk membersihkan rumah. Selain itu membersihkan rumah juga  dipercaya dapat membersihkan kesialan yang dapat menghalangi datangnya keberuntungan. Setelah itu Masyarakat Tionghoa akan berkumpul dengan sanak saudara. Tradisi ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan. Saat berkumpul bersama, masyarakat Tionghoa akan kompak menggunakan busana bernuansa merah.

Tradisi selanjutnya adalah mengharapkan hujan. Tahun Baru Imlek juga identik dengan hujan. Saat Imlek tibaMasyarakat Tionghoa sering mengharapkan turun hujan. menurut kepercayaan mereka hujan pembawa rezeki dan juga berkah. Oleh karena itu, setiap tahun Baru Imlek tiba pasti akan turun hujan. Tradisi selanjutnya sering ditunggu-tunggu oleh anak-anak, tradisi ini adalah membagi angpao. Imlek belum sah jika belum membagikan angpao. Angpao merupakan sejumlah uang yang dimasukkan ke dalamamplop. Angpao dibagikan oleh anggota keluarga yang sudah berkeluarga dan memiliki rezeki lebih yang akan diberikan kepada anak-anak dan anggota keluarga yang belum menikah. Menurut Masyarakat Tionghoa, wanita atau pria yang lajang dilarang untuk memberikan angpao karena dikhawatirkan akan kesulitan menemukan jodoh.

Nah, itu tadi merupakan beberapa tradisi Tahun BaruImlek yang biasa dilakukan oleh Masyarakat Tionghoa. Selamat Tahun Baru China! Semoga keberuntungan tidak pernah meninggalkan ambang pintu kalian dan terus memberkati kalian.(RED_SYL)

Sumber:-https://www.orami.co.id/

Tradisi Natal Unik di Berbagai Daerah Indonesia


Hai Sobat Pio, Bulan Desember tentunya sangat identik dengan perayaan hari raya natal. Tepatnya pada tanggal 25 Desember para umat kristiani akan mendatangi gereja dan beribadah disana. Pada setiap daerah di Indonesia pastinya memiliki tradisi tersendiri untuk merayakan hari raya natal ataupun hari besar keagamaan lainnya. Tradisi tersebut tentunya akan disesuaikan dengan tradisi setempat. Nah, tradisi perayaan natal dibeberapa daerah ini tergolong unik loh, Sobat Pio! Berikut beberapa tradisi natal diberbagai daerah Indonesia :

1. Pertama, ada Rabo-rabo dari Jakarta. Sebenarnya, tradisi ini hanya dapat dijumpai di Cilincing, Kampung Tugu. Setelah pergi ke gereja umat kristiani akan mengunjungi rumah-rumah tetangga dan diiringi oleh musik keroncong. Warga yang dikunjungi akan bergabung dengan rombongan, menari dan turut mengunjungi warga yang lain. Setelah semua warga berkumpul, mereka akan saling menaburkan bedak warna-warni sebagai tanda saling memaafkan dan penebusan dosa.

2. Selanjutnya, tradisi dari Manado. Pada awal Bulan Desember, Warga Manado akan memenuhi jalanan-jalanan yang ada di Manado dengan menggunakan kostum sinterklas dan membagikan hadiah dari pintu ke pintu lainnya. Pada saat puncak perayaan natal, para umat kristiani akan mengunjungi makam para keluarga ataupun kerabat mereka. Pada awal Bulan Januari akan diadakan Kunci Taon, orang-orang akan berparade mengelilingi kampung dengan menggunakan kostum unik.

3. Terakhir, ada tradisi dari Bali. Namanya adalah tradisi Ngejot dan Penjor. Tradisi ini dilakukan dengan cara membagi-bagikan makanan kepada para tetangga maupun kerabat terdekat. Selain itu, para umat kristiani juga akan menghiasi depan rumah dan gereja menggunakan janur kuning. Penjor sendiri memiliki makna sebagai naga Basuki yang memiliki arti kemakmuran dan kesejahteraan. Selain itu, ketika beribadah di gereja, mereka akan mengenakan kain tradisional, seperti kebaya, selendang, dan kain kamen berwarna hitam dan putih

Nah, itu tadi merupakan tradisi-tradisi unik yang ada di Indonesia. Semoga perayan natal tahun ini dipenuhi oleh kegembiraan dan kebahagiaan.(RED_SYL)

Sumber:-https://akupintar.id/

 

 

Kain Ulos dari Batak


Hai, Sobat Pio! Ulos atau biasa disebut kain ulos merupakan kain tenun khas Suku Batak. Pada dasarnya kain ulos dipakai untuk pakaian sehari-hari. Selain itu, ulos juga sering digunakan untuk penutup kepala maupun selendang. Bagi masyarakat batak, ulos merupakan benda yang memiliki kedudukan dan kekuatan tertinggi. Sehingga banyak pantangan dan larangan yang harus selalu diperhatikan. Contohnya, panjang ulos harus mengikuti aturan tertentu, jika aturan tersebut tidak dipakai maka dapat berakibat maut pada ‘tondi’ atau roh si penerima ulos. Sebaliknya, apabila ulos dibuat sesuai dengan aturan dengan ukuran dan pola tertentu, maka ulos dapat dijadikan sebagai pembimbing dalam kehidupan.

Ulos juga memiliki ragam jenisnya loh, Sobat Pio! Salah satunya adalah hande-hande. Ulos jenis ini biasa digunakan oleh laki-laki pada bagian atas. Untuk bawahnya biasa disebut singkot. Pembuatan kain ulos ini menggunakan teknik tenun yang biasa digunakan untuk pembuatan kain songket. Bahan utama ulos adalah benang kapas yang diwarnai dengan cara merendam benang ke dalam pewarna alami yang berasal dari tanaman. Tanaman-tanaman tersebut  adalah kunyit, kayu secang, mengkudu, dan tanaman indigo. Pada setiap pangkal ulos terdapat rambu atau benang yang dipintal. Biasanya terdiri dari 5 atau 10 rambu ataupun sesuai dengan lebar kain ulos tersebut. Antara badan ulos dan rambu akan dibuat sirat (corak) yang berfungsi untuk menyatukan ulos itu sendiri agar benangnya tidak lepas, sekaligus sebagai hiasan untuk memberikan kesan indah pada ulos.

Orang Batak biasanya akan memberikan kain ulos kepada orang lain sebagai penanda sebuah ikatan kasih sayang ataupun penghormatan. Ulos inilah yang kemudian menjadi pakaian yang identik dengan Suku Batak. Asal-usul pembuatan kain ulos ini pun sangat lah unik, nenek moyang Suku Batak dulunya hidup di daerah pegunungan. Mereka yang bekerja di ladang membuat mereka harus terbiasa dengan dinginnya cuaca. Karena inilah maka ulos dibuat. Ulos dapat diartikan sebagai selimut yang menghangatkan tubuh dan melindungi diri dari terpaan udara dingin. Nah, itu tadi merupakan definisi dari kain ulos. Mulai sekarang ayo kita cintai kebudayaan – kebudayaan yang ada di Indonesia, kalau bukan kita siapa lagi? (RED_SYL)

Sumber:https://amp.kompas.com/

Karya seni aplikasi dan cara pembuatannya


Hai, Sobat Pio! Kalian pernah dengar tentang Karya seni aplikasi tidak? Atau mungkin Sobat Pio pernah membuat karya seni aplikasi tapi kalian tidak tau nama karya tersebut. Karya seni aplikasi adalah teknik hias yang biasa diterapkan dalam seni jahit-menjahit. Cara menerapkan karya seni ini juga mudah. Kita dapat membuat karya ini dengan cara menempelkan berbagai kain yang dihias menyerupai bentuk binatang, bunga, dan lain sebagainya.
Karya seni ini sering diterapkan dalam kerajinan jahit-menjahit. Kalian dapat membuat potongan hiasan kemudian menempel atau menjahitnya dalam media kertas atau kain. Karya seni aplikasi memiliki teknik yang sama seperti, karya seni montase, mozaik, dan kolase. Karya seni aplikasi dapat dibuat oleh siapa saja. Untuk bahan-bahannya pun mudah didapatkan, selain itu kita bisa memanfaatkan bahan sisa yang tidak digunakan. Dalam pembuatan karya seni ini bisa dibuat dengan menjahit manual. Cara membuat karya seni aplikasi sangatlah mudah. Berikut ini adalah cara pembuatannya.
1. Pertama, pilih desain dan bahan kain. Gunakan bahan kain yang cocok dengan desain yang kamu pilih dan pertimbangkan pula warna yang ingin diaplikasikan.
2. Selanjutnya, gambar atau jiplak desain di selembar kertas. Jika desain sudah selesai, gunting dengan hati- hati menggunakan gunting yang tangkas.
3. Persiapkan bahan dasar untuk merekatkan aplikasi.
4. Tempelkan aplikasi sesuai pola kain yang telah dipotong pada bahan dasar.
5. Supaya lebih rapi, jahitlah dengan teknik sederhana, atau bisa juga dengan teknik jahit sulam.
6. Rapikan benang yang sudah diaplikasikan dari sisi belakang karya.
7. Setrika bahan dasar (kain, kaos, tas, atau bahan lainnya) agar lebih halus dan rapi.
Dari artikel di atas, karya ini sering digunakan pada kerajinan seni hias. Umumnya, karya seni ini dimanfaatkan untuk kebutuhan estetika seperti hiasan dinding, pajangan, cendera mata, dan lain-lain. Karya seni aplikasi ini juga dapat digunakan untuk sarung bantal, taplak meja, tempat dan lain sebagainya. Selain itu karya seni ini bisa dimanfaatkan untuk menutupi baju atau celana yang robek. (RED_SYL)

Sumber : https://www.detik.com