Skizofrenia

Diagnosis

Hai, Sobat Pio! Taukah kamu apa itu Skizofrenia?, Skizofrenia adalah gangguan pada otak yang dapat membuat pengidapnya kesulitan untuk membedakan antara sesuatu yang nyata dan tidak. Selain itu, pengidapnya juga kesulitan untuk berpikir jernih, mengelola emosi, dan berhubungan dengan orang lain. Semua hal tersebut terjadi karena cara berpikir dan perilakunya yang terjadi pada otak.

Skizofrenia adalah masalah kesehatan jangka panjang yang memerlukan perawatan berkelanjutan. Artinya, penderita skizofrenia perlu menjalani perawatan seumur hidup untuk mengontrol gejala, mencegah komplikasi, dan membantu mereka dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pada beberapa orang, skizofrenia dapat muncul secara tiba-tiba tanpa adanya aba-aba terlebih dahulu. Namun yang terjadi secara umum, gejala dapat muncul secara perlahan dengan pertanda yang ringan.

Sebenarnya belum diketahui secara pasti apa penyebab skizofrenia. Namun, beberapa faktor yang diketahui dapat memicu terjadinya skizofrenia adalah sebagai berikut :

1. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Skizofrenia juga bisa disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan terlarang seperti narkotika.

2. Faktor Genetik dan Lingkungan

Gangguan skizofrenia dapat dipicu oleh faktor genetik atau keturunan. Apabila terdapat salah satu keluarga inti yang terkena gangguan ini, maka orang tersebut berisiko tinggi mengalami hal serupa. Selain itu, faktor lingkungan seperti infeksi virus atau kekurangan nutrisi saat di kandungan, juga hidup di lingkungan yang penuh tekanan sehingga mengalami stres berat dapat memicu seseorang mengidap skizofrenia.

3. Masalah Keseimbangan Kimia di Otak

Kemudian juga diyakini bahwa ketidakseimbangan kadar zat kimia dalam otak yang bernama dopamin dan glutamat dapat memicu skizofrenia

4. Perbedaan Struktur Otak

Meski tidak diketahui secara pasti apa penyebab skizofrenia, namun terdapat dugaan bahwa gangguan kejiwaan ini berkaitan dengan perbedaan struktur otak.

Berikut adalah Metode Pengobatan Skizofrenia :

• Obat-obatan

Untuk mengatasi halusinasi dan delusi yang dialami, dokter biasanya akan meresepkan obat antipsikotik dalam dosis yang rendah. Obat ini bekerja dengan menghambat efek dopamin dan serotonin dalam otak.

• Terapi Elektrokonvulsif

Terapi elektrokonvulsif merupakan metode yang paling efektif untuk meredakan keinginan bunuh diri, mengatasi gejala depresi berat, dan menangani psikosis. Terapi dilakukan 2-3 kali dalam seminggu selama 2-4 minggu, serta dapat dikombinasikan dengan psikoterapi dan pemberian obat.

Nah, Sekian artikel hari ini semoga bisa bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_AWW)

Sumber : https://www.detik.com

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *