Hai, Sobat Pio! Di dunia ini terdapat banyak sekali jenis virus maupun bakteri yang dapat menggangu kesehatan kita. Siapapun dapat terjangkit penyakit apabila kita kurang menjaga kesehatan dan tidak mengatur pola hidup yang sehat. Infeksi bakteri atau virus ini salah satunya dapat mengakibatkan penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS). Syndrome adalah kumpulan gejala dan temuan fisik yang dapat dikenali dan menunjukkan suatu kondisi tertentu yang penyebab langsungnya belum diketahui. Lalu, apa itu penyakit Guillain-Barré Syndrome? Mari simak penjelasan berikut ini.
Guillain-Barré Syndrome adalah penyakit yang menyerang sistem saraf tepi, yaitu sistem saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini jarang ditemukan dan menjadi salah satu dari banyak jenis penyakit autoimun. Sistem saraf tepi berfungsi untuk mengirim sensasi dari tubuh ke otak dan perintah gerak dari otak ke otot.
Guillain-Barré Syndrome akan menunjukkan gejala berupa rasa kesemutan dan nyeri pada kaki dan tangan, atau mati rasa di bagian tubuh tertentu. Dalam beberapa minggu kedepan, gejala awal dapat hilang. Namun pada tahap berikutnya gejala lain dapat muncul kembali dan bisa jadi terjadi peningkatan keparahan gejala. Pada tahap akhir, pengidap GBS akan mengalami paralisis total atau yang dikenal dengan kelumpuhan. Kelumpuhan ini tidak hanya terjadi di otot tubuh saja, tetapi dapat terjadi juga di otot pernapasan sehingga orang yang mengidap GBS harus dibantu oleh alat bantu napas. Berikut terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit ini, yaitu:
- Daya tahan tubuh lemah, seperti pengidap HIV/AIDS.
- Segala usia, terutama pada lansia (lanjut usia).
- Laki-laki lebih sering mengalami kondisi ini dibandingkan perempuan.
- Mengalami infeksi pernapasan atau pencernaan.
- Infeksi Campylobacter jejuni dan Mycoplasma pneumonia.
- Systemic Lupus Erythematosus.
- Penderita limfoma hodgkin.
- Mengonsumsi makanan yang kurang matang.
- Pasca Operasi, trauma, dan vaksinasi.
Sobat Pio, pengobatan yang dilakukan untuk menangani GBS ditujukan untuk aktivitas abnormal antibodi yang menyerang saraf perifer. Hal ini dilakukan dengan pemberian immunoglobulin intravena (IVIg) yang bertujuan untuk melawan immunoglobulin pengidap dan meredakan gejala. Selain itu dapat dilakukan prosedur plasmaferesis, yaitu penggantian plasma darah untuk menyaring plasma pengidap. Dengan ini darah akan disaring dan dialirkan kembali ke dalam tubuh menggunakan mesin khusus. Kedua metode ini akan dilakukan secara rutin selama beberapa minggu setelah gejala muncul. Apabila Sobat Pio mengalami beberapa gejala diatas, segera lakukan pemeriksaan ya. Selalu berwaspada dan jagalah pola hidup yang sehat. (RED_SBL)
Sumber : https://halodoc.com