Yang diakui Dunia


Hai Sobat Pio! Seperti yang kita ketahui, bahwa Indonesia memiliki beragam budaya mulai dari suku, tarian, etnis, tempat wisata, agama, dan masih banyak lagi. Bahkan beberapa kebudayaan Indonesia juga sudah diakui oleh UNESCO, lo sobat. Yuk, kita simak beberapa  ulasan berikut mengenai kebudayaan Indonesia yang mendunia.

  1. Batik Indonesia

Batik merupakan warisan budaya nusantara yang sudah mendunia dan diakui oleh UNESCO. Batik memiliki ciri khas motif yang berbeda-beda di setiap daerah. Terdapat dua jenis batik yaitu batik tulis dan batik cetak.

  1. Wayang Kulit

Wayang kulit juga termasuk budaya yang diakui UNESCO dan banyak turis yang tertarik untuk mempelajari budaya ini. Wayang kulit adalah budaya Jawa yang pementasannya terdiri dari dalang, sinden, dan para pemain musik gamelan. Wayang kulit ini juga pernah dijadikan media penyebaran Islam di Indonesia oleh salah satu Walisongo yaitu Sunan Kalijaga.

  1. Angklung

Angklung merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara digoyangkan. Angklung berasal dari Jawa Barat dan terbuat dari bambu. Alat musik ini hampir dicuri oleh negara tetangga. Namun, sekarang alat musik ini sudah didaftarkan dan diakui oleh UNESCO bahwa angklung berasal dari Indonesia.

  1. Keris

Keris adalah senjata tradisional dari Indonesia yang diyakini mengandung kekuatan magis atau supranatural. Keris biasanya digunakan oleh para anggota kerajaan sebagai senjata pusaka yang dituakan. UNESCO juga mengakui Keris sebagai “Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity” pada tanggal 25 November 2005.

  1. Reog Ponorogo

Reog ponorogo merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Dalam pementasannya tidak ada skenario yang pasti dan paten. Pemain reog memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota terbuat dari bulu merak yang beratnya mencapai 50-60 kg. Penari membawakan topeng reog ini menggunakan giginya. Penari reog tidak hanya membutuhkan latihan dan fisik yang kuat, namun juga membutuhkan kekuatan dari latihan spiritual berupa puasa dan bertapa.

Jadi, itulah beberapa budaya dari Indonesia yang mendunia dan telah diakui UNESCO. Semoga bermanfaat ya Sobat Pio.(RED_IS&VN)

Sumber: www.google.com

Ritual Meminta Hujan


Hai, Sobat Pio! Indonesia memiliki banyak tradisi salah satunya adalah tradisi meminta turunnya hujan, tradisi ini memiliki perbedaan disetiap daerah Indonesia.

Oke sobat kali ini kita akan membahas beberapa nama tradisi meminta hujan :

  1. Ujungan, Ujungan adalah tradisi pukul rotan dalam ritual minta hujan. Tradisi ini diadakan oleh warga Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Permainan ini hanya diikuti laki-laki dewasa dengan iringan tabuhan gending banyumasan. Tradisi pukul rotan ini sudah ada sejak tahun 1830.
  2. Tari Tiban, Tari Tiban adalah tarian kuno yang dilakukan pada saat ritual minta hujan. Dengan membawa cemeti yang terbuat dari lidi aren yang sudah dipilin, para pemain memasuki arena sambil menari-nari diiringi tetabuhan. Tradisi ini diadakan oleh warga Desa Wajak Lor, Kecamatan Bojolonagu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
  3. Tradisi Ojung, Ritual Ojung biasanya dilakukan oleh masyarakat di daerah Bondowoso, Pulau Madura, Dandi Tengger. Ritual ini diawali dengan Tari Topeng Kunadan Rontek Singo Wulung. Puncak dari ritual ini adalah saling menyabet dengan rotan. Dua orang pria bertelanjang dada sambil memegang erat rotan. Begitu musik dimainkan, mereka akan bergoyang sambil saling menyabetkan rotan.
  4. Tradisi Cowongan, Cowongan adalah tradisi minta hujan dengan membuat boneka dari irus (sendok sayur) atau siwur (gayung) yang terbuat dari batok kelapa. Tradisi ini dilakukan warga Desa Plana, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
  5. Nyaluh Ondou, Nyaluh Ondou adalah ritual meminta hujan bagi masyarakat Suku Dayak Ot Danumdi Kalimantan Tengah. Upacara ini dimulai dengan mengambil air dan pasir di tepi Sungai Kahayan, dilanjutkan dengan mengantar persembahan di tengah hutan.
  6. Selamatan Gunungsari, tradisi minta hujan juga dilakukan warga Dusun Gunungsari, Desa Indrodelik, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, dengan mengadakan selamatan di Telaga Gunungsari yang sudah kering. Dalam upacara ini, warga membawa makanan seperti nasi kuning, ketan, buah-buahan, ikan, dan minuman dawet. Setelah semua warga berkumpul, doa pun dipanjatkan dan dilanjutkan dengan makan bersama. Konon, tradisi minta hujan ini sudah lama ada. Tradisi ini sebagai wujud rasa syukur, sekaligus cara untuk menjaga telaga sebagai sumber air bagi warga desa.

Sobat Pio, itu tadi beberapa ritual meminta hujan dari beberapa daerah di Indonesia. Semoga bermanfaat bagi Sobat Pio. (RED_SNP)

sumber: htps://www.google.com/amp/s/intisari.grid.id/amp/03956514/6-ritual-nenek-moyang-untuk-meminta-hujan-salah-satunya-dari-suku-dayak

KSBN Ikuti Festival Soekarno di Aljazair


Hai Sobat pio, kalian tahu kan kepanjangan dari KSBN? Pastinya tahu. KSBN ialah kepanjangan dari Komite Seni Budaya Nusantara . KSBN kembali menjalankan misi kebudayaannya, loh. Organisasi yang menaungi seni budaya ini melakukan lawatan budaya ke Aljazair, 13 – 21 Juni 2019.

Lawatan budaya KSBN ke luar negeri ini pun bukan yang pertama kalinya digelar. Sejak terbentuk pada 10 Februari 2017, KSBN langsung melakukan lawatan budaya ke berbagai negara di Benua Amerika, Benua Eropa dan Benua Afrika. Khusus Afrika, lawatan budaya ke Aljazair ini bukanlah yang pertama. Tahun lalu KSBN juga menghentak tanah Mesir lewat pertunjukan seni budaya yang spektakuler.

“Tahun ini juga kami tiga kali melakukan lawatan budaya ke Benua Afrika. Setelah Aljazair ini, bulan depan kami akan mempromosikan budaya Indonesia di Maroko dan kegiatan Mesir sekitar September,” ujar Hendardji saat gladi bersih di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Yang menarik untuk lawatan budaya di Aljazair ini, KSBN yang didukung Direktorat Sejarah Ditjen Kebudayaan Kemendikbud ini akan mengikuti Festival Soekarno yang digelar Kedubes RI di Aljazair.

KSBN akan menampilkan Sosio Drama Soekarno, Tari Nirmala Kipas dari Sumatera Barat, tari Raja Sewu dari Jawa Tengah, dan pertunjukan angklung.

Selain itu juga ada peragaan busana garapan Lindy Ann Umar Hadi diprediksi akan menjadi magnet bagi masyarakat di Aljazair. Bahkan, alunan lagu keroncong yang dibawakan diva keroncong Indra Utami Tamsir akan makin menaikkan integritas musik keroncong di dunia internasional. (RED_SN&MP)

Yang Beda Dari Tari


     Hai sobat pio! Apa kabar? Semoga baik selalu ya! Kali ini kita membahas mengenai Kesenian Indonesia. Negara Indonesia terkenal akan keseniannya yang beragam, mulai dari Sabang samoai Merauke dimana etiap daerahnya memiliki ciri khas tersendiri. Kesenian sudah ada sejak zaman dahulu dan turun-temurun sampai sekarang. Salah satunya adalah Jawa yang masih melestarikan budaya dan adat istiadat.
     Keunikan dari kesenian Jawa adalah adanya beberapa kesenian berbau mistis. Hal tersebut pun tidak lepas dari kepercayaan animisme dan dinamisme masyarakat. Berikut beberapa kesenian tersebut :
1. Kesenian Tari Ronggeng
    Tari yang berasal dari Jawa Barat ini digunakan untuk balas dendam, sehingga berhubungan dengan kematian. Salah satu cerita menyatakan bahwa duu terdapat seorang puteri yang ditinggal oleh kekasihnya, berhari-hari dia meratapi nasib hingga jenazah sang kekasihnya membusuk. Untuk menghibur sang puteri  terdapat beberapa orang menari mengelilingi mereka, sang puteri ikut terbawa suasana dan ikut menari.
2. Kesenian Debus
    Tari ini terkenal akan atraksinya yang berbahaya, seperti mengiris tangan atau tubuh dengan golok, menusuk perut dengan tombak, menusukkan jarum kawat ke kulit hingga tembus , berguling diatas beling, membakar tubuh, dan memakan api. Meskipin demikin, mereka tidak mengaami luka sedikit pin, karena masyarakat percaya semua itu dapat dilakukan dengan bantuan dari dunua gaib.
3. Kesenian Tari Sintren
    Tari ini pertama kai dikatakan magis bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandonno. Sintren dimainkan oleh perempuan, dalam penampilannya tak jarang penarinnya mengundang roh Dewi Lanjar untuk masuk ketubuhnya dengan tujuan agar terlihat lebih cantik dan mempesona ketika menari.
     Jadi sobat pio, dapat disimpulkan bahwa setiap tari memeiliki ciri khas tersendiri untuk dibawakan oleh seorang penari. Dan menari tidak terus mengenaai keindahan  tetapi juga dapat dihubungkan dengan hal yang berbau mistis. Sekian dulu sobat.. (RED_DK)

Sumber :  https//www.pusakapusaka.com

Ondel-ondel Budaya Betawi


     Hai sobat pio, gimana nih, lancar? Lancarlah hehe. Sobat pio pernah tinggal di Jakarta? Atau pernah kesana? Belum kesana pun pastinya sudah tahu lah, karena sudah tidak asing lagi dengan lagu “Ondel-Ondel” yang dinyanyikan oleh Benyamin S. Lagu ini sering diperdengarkan terutama pada hari ulang tahun Jakarta, termasuk memajang patung sepasang Ondel-Ondel sebagai hiasan di jalan-jalan protokol, hotel-hotel, dan gedung perkantoran di Jakarta. Ondel-Ondel yang digunakan memiliki bentuk yang hampir sama, meski corak dan warnanya beraneka ragam sehingga terlihat menarik. Bentuk Ondel-Ondel menyerupai boneka manusia dengan ekspresi wajah yang tersenyum ramah.
     Ondel-Ondel lelaki dibuat berwarna merah, yang melambangkan semangat dan keberanian. Ondel-Ondel perempuan berwarna putih, yang menandakan kebaikan dan kesucian. Tinggi Ondel-Ondel sekitar 2,5 meter dengan lebar sekitar 80 centimeter, dibuat dari anyaman bambu sehingga ringan saat dipikul oleh pemerannya. Bagian kepalanya menyerupai topeng yang diberi ijuk sebagai rambutnya. Musik pengiring pertunjukan Ondel-Ondel terdiri dari Gendang Tepak, Gendang Kempul, Kenong Kemong, Krecek, Gong dan Tehyan atau Terompet. Pementasan Ondel-Ondel juga bisa diiringi oleh pertunjukan Pencak Silat Betawi.
     Apa sobat pio tahu? Pertunjukkan rakyat Betawi ini sebenarnya menyimbolkan leluhur yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa. Awalnya, Ondel-Ondel berfungsi sebagai penolak bala atau gangguan roh halus yang gentayangan. Namun kemudian, Ondel-Ondel lebih sering dipertunjukkan untuk menyemarak pesta rakyat, penyambutan tamu kehormatan, arak-arakan pengantin sunat atau acara pernikahan. Namun sekarang, grup Ondel-Ondel hanya tinggal sedikit karena generasi zaman sekarang lebih suka menyajikan hiburan bergaya modern seperti grup band atau menayangkan film. Jadi, bukan tidak mungkin jika kelak pertunjukan Ondel-Ondel hanya akan tinggal kenangan, karena sepertinya tidak ada proses regenerasi nilai budaya dari generasi tua Betawi ke generasi mudanya.
     Gimana sobat pio menurut kalian? Setujukah kalau Ondel-ondel akan semakin sedikit yang merayakannya tiap tahun? Kalau kami sih gamau lah ya. Yaa semoga sobat pio terhibur dan dapat manfaat dari artikel kali ini. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya
RED_FS dan RED_YPR
Sumber : https://www.indonesiakaya.com

Tradisi Potong Jari Ala Suku Dani


    Hai sobat pio! Apa kabar? Semoga dalam keadaan baik yaa. Pada artikel kali ini kita membahas mengenai Tradisi. Apa itu tradisi? Tradisi yaitu Suatu kebiasaan yang dilakukan sejak lama secara turun-temurun yang dilakukan oleh kelompok masyarakat tertentu. Jadi, Tradisi yang kita bahas kali ini adalah Tradisi Potong Jari Ala Suku Dani.

     Setiap tempat punya ritualnya sendiri dalam menunjukkan rasa kehilangan ketika ditinggal salah satu anggota keluarga untuk selamanya. Ada yang mengadakan doa dan syukuran, sampai melakukan tradisi ekstrem yang bikin merinding seperti yang dijalani oleh Suku Dani di Papua. Mengapa begitu ya sobat? Ya, karena jika ada orang dekat yang meninggal mereka akan langsung memutuskan salah satu ruas jarinya.Ritual potong jari bisa disebut dengan ritual Iki Palek.
     Bagi ritual ini mungkin ekstrem, tapi menurut masyarakat suku Dani, nggak ada cara yang lebih baik untuk mengungkapkan rasa kehilangan selain melakukan ritual berbahaya ini. Rasa sakit yang diterima bagi mereka melambangkan hati dan jiwa yang juga tercabik karena kehilangan.
     Pemotongan jari dimaksudkan sebagai lambang yang amat sangat kehilangan. Rasa sakitnya, diumpamakan seperti menderitanya hati ketika saudara meninggal. Makanya, mereka pun seolah tak masalah melakukan ritual menyakitkan ini. Di samping itu, kemauan memutuskan salah satu ruas jari juga jadi bukti kesetiaan mereka terhadap keluarga. Orang-orang Dani tahu betul kalau ritual ini akan sakit, tapi mereka mau melakukannya atas nama kesetiaan.
     Awalnya banyak beranggapan kalau ritual ini dilakukan oleh semua orang, tapi dalam praktiknya Iki Palek atau potong jari hanya dijalani oleh kaum wanita saja. Biasanya para ibu atau wanita tertua. Jadi, ketika ada kerabat dekat, mungkin suami, anak, atau saudara kandung yang meninggal, maka jari merekalah yang akan diputus.
     Berbicara soal prosesi, sebenarnya nggak ada yang terlalu khusus dalam ritual Iki Palek ini. Asalkan bisa putus maka cara apa pun sah dilakukan. Biasanya orang-orang di sana saat memutuskan jarinya menggunakan semacam kapak atau pisau tradisional.
     Nah, gimana sobat? memang cukup ekstrem ya, Tapi tradisi yang dilakukan suku Dani tersebut sebagai tanda kesetiaan bagi orang yang telah meninggalkannya. Cukup sekian sobat pio, semoga menambah pengetahuan. RED(FS_YPR)

Sumber : https://www.boombastis.com

Robot Pembuat Batik


     Hai sobat pio! Apa kabar?? semoga dalam keadaan baik ya. Nah sobat, Pada artikel kali ini kita membahas mengenai Teknolog yang unik lho yaitu Robot pembuat batik. Di Zaman milenial ini semua tidak lepas dari kecangihan teknologi. Tidak terkecuali untuk urusan batik membatik yang kini sudah ada teknologinya.
     Pada event Expo Pemuda Bantul 2018 di kompleks Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu 12 Agustus 2018, salah satu peserta expo menampilkan kecanggihan robot yang bisa membuat pola batik. Tampak “jari-jari” robot yang memegang pensil dengan lincah menggambar motif batik klasik di atas kain putih. Hasilnya sungguh mencengangkan, goresan dari “jari-jari” robot ini menghasilkan pola halus dan rapi. Pola ini kemudian dijadikan dasar untuk membuat batik tulis oleh para perajin batik.
     Apakah sobat tau, Robot yang pandai membuat pola batik ini merupakan karya dari PT Putra Multi Cipta Teknikindo (PMCT). Perusahaan ini juga pernah membuat kompor listrik untuk membatik.
     Menurut Marketing PT PMCT Adi Prabowo, Robot ini bisa membuat banyak pola. Pola ini tergantung dari desain pola yang ada di komputer yang kemudian dihubungkan dengan robot tersebut. “Asal di komputer ada gambarnya dan dimasukkan ke aplikasi, robot ini bisa membuatnya,”  tandasnya.
     Robot ini bisa membuat pola dengan cepat. Lebih cepat jika dibandingkan dengan cara manual. Untuk membuat pola pada kain ukuran 10 cm x 10 cm waktu yang dibutuhkan hanya sekitar lima menit. Rencananya robot pola ini akan di-launching tahun ini.  Tim kami terus melakukan pengembangan,” tandasnya.
     Ketua Panitia Expo Pemuda Bantul 2018, Dedy Prasetyawan menjelaskan expo diikuti oleh 100UMKM binaan Disdikpora Pemkab Bantul. “Mereka terdiri atas sektor kuliner, busana, teknologi tepat guna, kerajinan dan lainnya,” katanya.
     Nah sobat, itulah pembahasan mengenai Robot Pembuat Batik dan cukup sekian, semoga sebagai penerus bangsa suatu saat kita dapat menciptakan teknologi-teknologi baru lainnya dan sampai jumpa. RED(FS_YPR)

  Sumber: https://www.google.co.id/amp/s/nasional.sindonews.com/
                                                                                       

Tari Salai Jin


    

     Hai sobat pio! Kali ini kita akan membahas tentang Tari Salai Jin yang Mistis ini lo,pasti sobat penasaran kan
Nah tari Salai Jin adalah sebuah tarian yang berasal dari Ternate, Maluku Utara. Tarian ini sarat akan nilai magis dan merupakan tarian etnik suku asli Ternate. Inti dari tarian ini adalah sebuah pesan terhadap para makhluk gaib yang berupa Jin. Pada masa lalu, tarian ini dipakai oleh nenek moyang masyarakat Ternate untuk berkomunikasi dengan bangsa Jin yang berada di alam gaib. Nah sobat pio tau nggak tujuan dari komunikasi terhadap alam gaib?   Tujuan dari komunikasi ini adalah meminta bantuan para Jin untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh manusia. Salah satu persoalan yang paling sering menjadi alasan tarian ini diadakan adalah penyakit yang diderita oleh salah seorang anggota keluarga.

     Biasanya tari Salai Jin memang dilakukan secara berkelompok. Tidak ada masalah bila yang melakukan pria seluruhnya, sebaliknya, atau campuran antara pria dan wanita. Yang pasti jumlah sang penari haruslah genap untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Walaupun demikian, penari tarian ini biasanya akan mengalami kemasukan roh halus yang berupa Jin. Hal ini masih terjadi hingga masa modern ini dan situasi ini adalah nilai lebih dari tarian ini. Api kemenyan menimbulkan asap yang muncul di tengah-tengah tarian mereka, hal ini semakin menambah aura magis di lokasi mereka menari.

     Suasana semakin tegang ketika kelompok wanita pun masuk dan membaur dalam barisan para pria. Mereka membawa seikat daun palem (woka) yang kering di tangan mereka sebagai pelindung mereka dari kekuatan roh jahat.

     Walaupun kehadiran Jin dan proses kemasukan roh halus di tubuh para penari sudah jarang terjadi, namun kondisi magis tetap dipertahankan dengan musik, mimik wajah, dan gerakan para penari yang menyiratkan hal mistis. Situasi ini penting untuk dipertahankan karena para penari menyadari bahwa daya tarik tarian ini memang ada di nilai kemagisannya. Bahkan, tarian ini seringkali menjadi pilihan utama sebagai salah satu tari penyambutan ketika tamu-tamu kenegaraan datang mengunjungi Ternate.   
Sekiannn dulu artikel dari kami,semoga bermanfaat.

Sumber : www.indonesiakaya.com
RED(YPR_FS)

Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri


      
     Hai sobat pio.. apa kabar nih? Pasti baik dong ya. Sobat pio masih ingat nggak beberapa acara di Simpang Lima Gumul yang sangat meriah itu? Ya, dalam acara ulang tahun Kabupaten Kediri ini, pemerintah Kabupaten Kediri mengadakan kegiatan Pekan Budaya yang diselenggarakan pada tanggal 08-14 Juli 2018. Event ini pun bertujuan untuk menggali potensi dan sejarah yang ada di Kabupaten Kediri untuk diperlihatkan ke masyarakat supaya mereka tahu dan bisa mengenal sejarah yang ada di Kabupaten Kediri.
     Acara Pekan Budaya ini juga dimeriahkan oleh komunitas masyarakat, satker SKPD, dan masyarakat luar daerah seperti Bali, Tangerang dan Semarang. Perbedaan pekan budaya tahun ini dengan tahun sebelumnya adalah garis yang di tahun sebelumnya dimulai dari Simpang Lima Gumul, sekarang dibalik dari depan kantor pemerintah daerah melewati jln. Soekarno Hatta dan Jln. Erlangga menuju finish di Simpang Lima Gumul.

      
     Rangkain acara pun telah disiapkan pemerintah Kabupaten Kediri untuk memeriahkan kegiatan tersebut. Beberapa acara lainnya yaitu Kediri Street Food Fest dan pemerintah Kabupaten Kediri pun mengundang beberapa band untuk mengisi acara. Selain itu, juga terdapat berbagai pameran seperti umkm, busana batik, makanan dan minuman khas Kediri, dan Sewu Barong yang diadakan pada tanggal 14 Juli sebagai penghujung acara. Sewu Barong ini pun sangat menarik karena tidak hanya hari jadi Kediri saja namun dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Kota Surabaya, Kota Blitar, Kota Medan, Kota Solo, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kabupaten Semarang/Salatiga, Kabupaten Madiun, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Bojonegoro, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan DKI Jakarta.
     Kita akan mengulas sedikit tentang Sewu Barong ya sobat pio. Sewu Barong adalah acara kesenian dan budaya khas dari Jawa. Namanya Sewu Barong yang berarti “sewu” adalah seribu, jadi acara tersebut diisi dengan seribu barongan. Walaupun namanya Sewu barong, namun tahun kemarin diisi dengan 4000 ribu barong dan pada tahun ini ada sekitar 1000 barong lebih.

     Masyarakat sangat senang dan antusias dalam eventtersebut. Harapan untuk kedepannya semoga event ini menjadi lebih baik dan lebih meriah serta bisa menarik minat masyarakat luar daerah dengan lebih luas lagi. Kalau untuk Sobat Pio apa nih harapan kedepan untuk acara tersebut? Pasti yang baik-baik dong ya. Oh iya sekedar mengingatkan nih, kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus terus menjaga, melestarikan, dan mengembangkan budaya bangsa kita tercinta ya sobat pio, namun ingat dalam mengembangkannya jangan sampai menghilangkan nilai-nilai moral dan kebudayaan yang sudah turun temurun itu. Ingat kalau bukan kita siapa lagi, ya nggak? Okelah sobat pio dari sini dulu ya pembahasan kita seputar event di Kediri dan semoga Kediri tetap bersinar dan jaya dengan potensi-potensi yang dimilikinya.


                                                                                                                                                                                                                                                                                                    Red(YPR_FS)

Tari Guel Banda Aceh



Hai sobat pio, apa kabar hari ini? Semoga baik-baik saja ya.. Nah sobat pio, kali ini kita akan mengulas tentang seni tari tradisional Indonesia yang berasal dari Banda Aceh yaitu Tari Guel. Nah sibat pio ada yang tahu tidak apa Tari Guel itu?

Tari Guel adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari budaya masyarakat Gayo di Aceh dan salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di Aceh. Tarian ini berbeda dengan tarian-tarian tradisional Aceh kebanyakan, terutama dari segi geraknya yang khas dan penuh makna serta mengandung nilai-nilai khusus didalamnya, bahkan terkesan bernuansa magis. Sehingga tak jarang membuat para penonton seakan terhipnotis.Tarian ini biasanya ditampilkan di acara-acara adat maupun budaya yang diselenggarakan di sana.Untuk jumlah penari Tari Guel biasanya terdiri dari 8 penari wanita dan 2 penari pria. Namun bisa saja lebih atau kurang dari itu, karena harus disesuaikan juga dengan kelompok tari, panggung dan jenis acaranya.
Menurut cerita rakyat yang berkembang di masyarakat Gayo, Tari Guel pertama kali ditarikan oleh Sangeda, putra Raja Linge XIII. Cerita ini berawal dari mimpi Sangeda, yang dalam mimpi tersebut dia bertemu dengan saudaranya yang telah meninggal yaitu Bener Meria. Bener Meria memberikan petunjuk untuk mendapatkan gajah putih agar dapat dipersembahkan  kepada Sultan Aceh pada saat itu, karena puteri Sultan sangat berhasrat untuk memiliki gajah putih tersebut.
Untuk mendapatkan gajah putih itu, Sangeda dan beberapa penduduk melakukan doa, tirakat dan kenduri di tepi sebuah danau dekat makam Bener Meria. Setelah itu dilanjutkan acara menari dengan diiringi lagu dan musik tradisional. Dalam tarian tersebut Sangeda menari sesuai dengan apa yang ditunjukan oleh Bener Meria. Sambil menyanyikan lagu yang sangat sedih, Sangeda menari mengikuti irama musik dan menari dengan gerakan seperti mengepakan sayap, berputar dan meliuk-liuk mengintari makam saudaranya.
Dari situlah Tari Guel ini tercipta. Walaupun kebenarannya belum bisa dibuktikan secara ilmiah, namun masyarakat Gayo percaya akan kebenaran cerita tersebut.

                                                                                                                                              (RED_YS)
Sumber foto: https://www.pinterest.com