Bulan Ramadhan Penuh Berkah dan Kesempatan untuk Berubah


Hai, Sobat Pio! Tahukah kalian, Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai bulan puasa, bulan ini juga merupakan kesempatan emas untuk memperdalam iman dan meningkatkan kualitas spiritual. Memperdalam iman di bulan puasa memiliki banyak keutamaan yang tidak hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga pada lingkungan sekitar. Salah satu keistimewaan utama bulan Ramadhan adalah kewajiban berpuasa. Puasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang harus dilaksanakan oleh setiap Muslim yang sudah baligh. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari fajar hingga maghrib, umat Islam diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan bentuk pengendalian diri dan disiplin yang dapat meningkatkan ketakwaan.Selain itu, bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan Al-Qur’an. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk membaca dan memahami Al-Qur’an lebih banyak. Allah SWT menurunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia, dan bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk merenungkan makna dan ajarannya. Membaca Al-Qur’an dengan penuh khusyuk dapat membawa ketenangan jiwa dan memperkuat iman. Keistimewaan lain dari bulan Ramadhan adalah adanya malam Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, doa-doa yang dipanjatkan akan lebih mudah diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan doa pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Momen ini menjadi kesempatan emas untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah.Bulan Ramadhan juga merupakan waktu untuk meningkatkan kepedulian sosial. Umat Islam diajak untuk berbagi dengan sesama. Kegiatan seperti memberikan sedekah, berbagi makanan berbuka puasa, dan membantu orang-orang yang membutuhkan menjadi lebih umum dilakukan. Ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan. Dengan berbagai keistimewaan yang dimiliki, bulan Ramadhan adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Ini adalah waktu untuk memperbaiki diri, meningkatkan iman, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan suci ini dengan sebaik-baiknya, meraih keberkahan, dan mendapatkan pengampunan dari-Nya. Mari kita sambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan niat yang tulus untuk beribadah. (RED_NHZ)Sumber: man1inhu.com

Bulan Suci Ramadhan


Hai Sobat Pio! Bulan Ramadhan adalah bulan di mana umat Islam diwajibkan untuk menjalankan puasa. Puasa Ramadhan bukan hanya menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari, tetapi juga menahan hawa nafsu. Bulan Ramadhan memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk membersihkan diri secara spiritual, meningkatkan ibadah, meningkatkan kesabaran, dan menumbuhkan rasa empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Setiap perbuatan baik yang dilakukan pada bulan ini akan menerima pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, kita sangat dianjurkan untuk meninggalkan kemaksiatan dan memperbanyak amal kebajikan. Semua umat muslim diperintahkan untuk berpuasa pada bulan ini, berusaha untuk menahan diri dari syahwat perut dan hawa nafsu. Selama puasa Ramadhan selama 30 hari, ada 3 fase yang berbeda: 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari ketiga. Setiap fase tersebut memiliki keutamaannya sendiri. 10 hari pertama adalah fase Rahmat.     Menghadapi tahap perubahan kebiasaan. Ini adalah ujian yang paling sulit untuk mencapai ketaqwaannya, tetapi juga yang paling banyak mendapatkan pahala. Pada fase ini, dibukakan pintu rahmat yang seluas-luasnya. Sehingga kita harus berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan. Umat Islam dianjurkan memperbanyak sholat sunnah, diantara lain seperti tarawih, witir, dhuha, shalat sunnah rawatib dan qiyamul lail (tahajjud). 10 hari kedua adalah fase Maghfiroh (ampunan)       Di sepuluh hari kedua Ramadhan, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa kita harus mengejar ampunan dari Allah SWT dalam fase maghfiroh atau pengampunan. Ini adalah kesempatan yang diberikan Allah SWT untuk mengurangi dosa-dosa yang telah kita perbuat, hal ini sebagai bukti kasih sayang Allah SWT kepada kita. Pada fase ini kita dapat memperbanyak melakukan ibadah malam, tilawah Qur’an dan berdzikir. 10 hari terakhir adalah fase Nijat (pembebasan dari api neraka)      Setiap umat Muslim hendaknya mengakhiri Ramadhan dengan kebaikan, yaitu dengan meningkatkan amaliyah ibadah selama sepuluh hari terakhir. Memperbanyak ibadah sunnah, tadarus, sedekah dan iktikaf. Iktikaf disarankan pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, berdiam diri di masjid dengan tujuan beribadah kepada Allah SWT dapat mendatangkan pahala. Apabila beruntung, kita dapat menyaksikan malam Lailatul Qadar satu malam yang nilainya lebih utama dari seribu bulan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ramadhan adalah bulan penuh berkah karena mengandung malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan, wajibnya puasa bagi umat Islam, pintu-pintu surga yang dibuka, serta nilai-nilai dan pelajaran yang terkandung di dalamnya. (RED_NVI&RED_IFI)Sumber: https://baznas.jogjakota.comhttps://www.cnnindonesia.com

Menyebarkan Agama Atau Memperdagangkan Agama?


Hai, Sobat Pio! Penyebaran agama Islam melalui dakwah di kalangan para santri tak dapat dilepaskan dari peran pesantren. Sebab, setelah selesai menuntut ilmu di pesantren, para santri diharapkan dapat menyebarkan ajaran Islam melalui dakwah di lingkungan asalnya. Namun, di era digital dakwah semakin mudah diakses melalui media sosial. Tetapi kemudahan ini juga membuka celah bagi praktik yang menyimpang. Karena banyak individu yang mengklaim diri sebagai ustadz tanpa latar belakang pendidikan pesantren yang hanya bermodal “kyai google”, lalu berbicara dan ceramah kesana-kemari yang seolah-olah kebenaran adalah miliknya sendiri dan yang lain adalah salah. Mereka memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan penafsiran agama yang belum tentu benar, akibatnya berpotensi menyesatkan umat.

Agama adalah anugerah yang harus dijaga dan disebarluaskan dengan ikhlas dan bukan untuk dijual. Dakwah yang benar adalah dakwah yang dilandasi niat untuk mengajak orang kepada kebaikan. Seorang pendakwah sejati tidak akan pernah memanfaatkan agama untuk kepentingan pribadi. Karena menjual agama merupakan tindakan memanfaatkan ajaran agama demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu yang seringkali dilakukan dengan cara yang bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan. Tindakan tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Mempolitisasi agama adalah dengan menggunakan agama sebagai sarana untuk mencapai kekuasaan atau keuntungan politik. Politisasi agama dianggap sebagai pendekatan yang buruk dan berbahaya jika digunakan untuk tujuan provokasi.

2. Eksploitasi finansial terjadi ketika dana dikumpulkan dengan dalih agama, namun tidak digunakan untuk tujuan keagamaan yang seharusnya.

3. Radikalisme dan diskrimasi. Merujuk pada penafsiran agama yang sempit dan ekstrem sering kali berujung pada tindakan kekerasan atas nama keyakinan tertentu. Sementara itu, diskriminasi muncul ketika tindakan diskriminatif terhadap kelompok lain dibenarkan dengan alasan agama.

Jika hal ini dilakukan terus menerus dengan skala masif, maka peradaban Islam akan sulit terbentuk. Begitu acara pengajian bubar, bubar pulalah semangat pendengar, karena izinnya bukan guru dan murid tapi penjual dan pembeli. Hindarilah tindakan yang dapat merusak citra agama. Sebarkanlah ajaran Islam dengan penuh kasih sayang dan toleransi. (RED_NVI&RED_IFI) Sumber: https://www.tempo.com

Pentingnya Menjaga Jarak Dengan Lawan Jenis


Hai, Sobat Pio! Menjaga jarak dengan lawan jenis bukan berarti menjauhi seseorang. Dalam Islam, menjaga jarak dengan lawan jenis berarti mengatur batasan dalam interaksi antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Batasan ini mencakup pandangan, perkataan, perilaku, hingga pertemuan fisik. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan interaksi yang harmonis, saling menghormati, dan terhindar dari fitnah. Batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan diatur karena fitnah bagi seorang laki-laki ialah seorang perempuan dan fitnah terbesar perempuan adalah lawan jenisnya. Allah SWT berfirman,

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha teliti terhadap apa yang mereka perbuat.” (Q.S An Nur ayat 30).

Dari ayat tersebut menunjukkan pentingnya menjaga pandangan sebagai langkah awal untuk menjaga jarak dengan lawan jenis. Islam tidak melarang interaksi antara laki-laki dan perempuan, selama sesuai dengan adab dan syariat. Adapun adab atau etika dalam pergaulan dengan lawan jenis adalah sebagai berikut :

  • Berbicara dengan sopan, gunakan bahasa yang santun dan tidak menimbulkan godaan, tidak dianjurkan untuk berbicara dengan nada yang merayu atau berlebihan. Menghindari khalwat (berdua-duaan) Nabi Muhammad SAW bersabda,“Tidaklah seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan kecuali yang ketiganya adalah setan.” (HR. Ahmad).
  • Jaga Batasan, selalu ingat batas pergaulan yang sopan, hindari tindakan yang bisa membuat orang lain tidak nyaman, seperti sentuhan yang tidak perlu atau perkataan yang menggoda.
  • Menghindari pembicaraan tentang lawan jenis, hindari berbicara mengenai kecantikan wanita atau ketampanan pria, hal ini demi menjaga kesucian diri dari khayalan yang berujung menggoda syahwat.

Etika pergaulan dengan lawan jenis dalam Islam merupakan pedoman yang penting, etika ini bukan sekadar aturan kaku, melainkan sebagai panduan untuk menciptakan lingkungan yang saling menghormati dan terhindar dari kesalahpahaman.

Dengan menerapkan etika-etika tersebut, diharapkan umat muslim dapat bergaul dengan lawan jenis dengan cara yang sopan, santun, dan menjaga kehormatan diri. Hal ini akan berdampak positif bagi kehidupan bermasyarakat. (RED_NVI&RED_IFI)

Sumber: https://remajaislam.com

Tantangan Dakwah Digital


Hai, Sobat Pio! Dakwah digital merupakan kegiatan menyebarkan ajaran Islam menggunakan teknologi digital dan platform online, seperti media sosial, aplikasi, podcast, video, blog, hingga situs web. Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, cara berdakwah pun mengalami perkembangan dan perubahan. Dakwah tidak lagi dilakukan secara sederhana hanya sebatas dalam mimbar, namun pada generasi milenial, mulai memanfaatkan kemajuan media teknologi. Hal ini dilakukan agar dalam penyampaian pesan dakwah tetap menarik, efektif, dan efisien sehingga para mad’u (jamaah yang sedang menuntut ajaran agama islam) akan terus tertarik untuk selalu mendengarkan ceramah. Dalam hal ini peran seorang da’i sangat penting, yakni harus pintar dalam memanfaatkan perkembangan atau kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang ada. Untuk itu, cara berdakwah generasi milenial harus dikemas melalui konten-konten yang menarik dan kekinian, tidak selalu berupa tulisan, sehingga tidak terkesan monoton dan ketinggalan zaman. Hal tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi seorang da’i untuk memaksimalkan perkembangan teknologi yang pesat ini dengan membuat sesuatu yang lebih bermanfaat. Dengan menggunakan internet, dakwah Islam tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu, memungkinkan para pendakwah untuk menjangkau audiens yang lebih luas, bahkan di seluruh dunia. Dakwah digital memiliki peran penting dalam menyebarkan pesan Islam bagi kalangan anak muda. Dakwah harus bisa memanfaatkan media ini untuk menyebarkan pesan Islam secara efektif, namun juga perlu berhati-hati dengan keberagaman informasi yang tersebar luas di internet. Informasi yang tidak valid dapat menyesatkan pemahaman agama dan memecah belah umat. Keberadaan internet dan media sosial memang menghadirkan potensi distraksi, seperti penyebaran hoaks, fitnah, hingga konten yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Namun kondisi tersebut harusnya menjadi tantangan sekaligus sebagai peluang untuk terus berdakwah secara lebih luas dan efektif. Maka dari itu, da’i harus memastikan setiap informasi yang disebarkan telah terverifikasi dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman pada ajaran Islam. Dakwah yang efektif harus selalu mengedepankan kebenaran dan kebaikan, sejalan dengan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah. Mari bergerak menyebarkan dakwah dengan penuh hikmah, mendidik, dan inspiratif berjuang untuk meluruskan dan memajukan umat di tengah gempuran perubahan zaman. (RED_NVI&RED_IFI)

Sumber :kompasiana.com

Hukum Meninggalkan Sholat


Hai, Sobat Pio! Allah SWT selalu mengingatkan kepada kita tentang besarnya pahala dan janji kenikmatan surga yang akan diberikan kepada umat Islam yang konsisten melaksanakan shalat. Di sisi lain, Allah SWT juga memberikan peringatan yang sangat tegas bagi mereka yang meninggalkan shalat. Shalat lima waktu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan meninggalkannya tanpa uzur yang jelas akan mendapatkan dosa. Bagi seorang muslim yang meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja mereka akan mendapatkan dosa yang paling besar dan dosanya lebih besar daripada dosa membunuh, merampas harta orang lain, mencuri, berzina, dan minum minuman keras. Sesungguhnya awal sesuatu yang diperhitungkan dari amal seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka dia beruntung dan selamat, sedangkan jika shalatnya rusak maka dia merugi. Orang yang sengaja meninggalkan shalat maka nerakalah tempatnya, sedangkan satu hari di neraka sama dengan 1000 hari di dunia.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama. Maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama”. Orang yang mengingkari kewajiban shalat berarti ia mendustakan Allah SWT dan Rasul-Nya serta ijma’ ahlul ilmi wal iman, maka kekufurannya lebih besar dari pada yang meninggalkannya karena meremehkan. Sementara orang yang meninggalkan shalat karena malas, namun ia tetap meyakini akan kewajiban shalat, maka hakim wajib menyuruhnya untuk mengqada shalat dan bertaubat. Jika ia tetap enggan, maka ia layak mendapatkan hukuman berat namun statusnya masih tetap muslim. 

Siksa di Dunia Orang yang Meninggalkan Shalat :

  1. Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya.
  2. Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
  3. Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
  4. Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam islam.
  5. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
  6. Allah tidak akan mengabulkan doanya bagi orang yang meninggalkan shalat. Inilah sedikit keterangan mengenai kedudukan shalat yang sangat agung di dalam agama Islam, dan bahaya meninggalkannya. Semoga Allâh Subhanahu wa Ta’ala selalu menolong kita untuk melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya. (RED_NVI&RED_IFI)

Sumber: http://https//detik.com http://almanhaj.or.id

Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H


Hai, Sobat Pio! Maulid Nabi merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang kemudian dirayakan oleh umat Islam, dan untuk mengekspresikan kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW ketika lahir ke dunia yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Pada hari ini Senin, 23 September 2024 SMKN 2 Kota Kediri melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Untuk kegiatan ini mengusung sebuah tema “MESIR” Meneladani Sifat Santun Rasulullah di Era Modern. Dipilihnya tema tersebut karena untuk memberikan contoh kepada siswa-siswi SMKN 2 Kota Kediri dalam meneladani sifat-sifat santun Rasulullah SAW di zaman yang serba digital ini. Tujuan diadakannya Maulid Nabi adalah untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad dan untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan bagi siswa-siswi SMKN 2 Kediri dalam meneladani perilaku yang baik, adab, dan sopan santun. Acara ini dilaksanakan di Aula sekolah yang diikuti oleh siswa-siswi kelas 10 dan bapak/ibu guru yang tidak mengajar di kelas.

Dengan memperingati Maulid Nabi, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, meneladani akhlak Rasulullah, dan menjadi pribadi yang lebih baik. Adapun pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan Nabi Muhammad yaitu, menjadi seseorang yang penyayang, adil, menepati janji dan amanat, saling memaafkan, dan tidak suka berlebih-lebihan. Hal tersebut menjadikan seseorang merasa lebih tenang dan tidak takut hal-hal duniawi, karena percaya akan pertolongan dari Allah.

Acara ini diselenggarakan oleh pihak sekolah yang dibantu oleh ekstra lain seperti DJM atau Dewan Jamaah Masjid, Kiloe Journalist, OSIS, Pramuka, dan Pasgarda. untuk menyiapkan acara ini membutuhkan waktu 2 – 3 minggu. Adapun rangkaian-rangkaian acara Maulid Nabi yaitu sebagai berikut:

  1. Pembukaan
  2. Sambutan
  3. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
  4. Mauidhoh Hasanah
  5. Sesi tanya jawab
  6. SholawatPenutup

Setelah semua rangkaian acara selesai dilanjutkan dengan penutupan yaitu doa bersama yang dipimpin oleh guru pemateri. Untuk kegiatan pada acara hari ini cukup lancar dan lebih menarik, karena guru pemateri bisa membuat siswa-siswi kelas 10 lebih bersemangat dan antusias untuk mengikuti acara ini hingga selesai. Dan semoga acara kedepannya lebih baik lagi, tidak ada kendala maupun masalah untuk acara ini di tahun yang akan datang. (RED_NVI&RED_IFI)

Narasumber:

-Gus Ahmad kafabihi Mahrus (dari Lirboyo)
-Rahmatika Aghni Fauziah (XI AK 4)

LGBT DALAM PANDANGAN ISLAM DAN CARA MENYIKAPINYA


Hai, Sobat Pio! Tahukah kalian tentang LGBT? LGBT adalah singkatan dari Lesbi, Gay, Bisexsual dan Transgender. LGBT merupakan penyimpangan orientasi seksual yang semakin berkembang menyebabkan perubahan pandangan manusia dan kondisi sosial. Adapaun pihak yang menerima hal ini dengan sikap terbuka, ada pula yang tetap bersikeras menolak hal ini. Bagi pihak yang menerima, mereka memperjuangkan tentang hak asasi manusia kaum LGBT yang seringkali mendapat diskriminasi dari lingkungan masyarakat. Sedangkan pihak yang menolak menyertakan alasan penolakannya dengan ayat Al-Quran yang mengharamkan LGBT. Sebab, LGBT dalam pandangan Islam jelas menolak keras perilaku menyimpang tersebut. Bagaimanapun, LGBT adalah bentuk perilaku tidak wajar yang merusak norma kehidupan. Dalam Islam, hal tersebut sudah ada dalam kisah Nabi Luth yang berdakwah pada penduduk kota Sodom yang menjadi kota pertama dalam sejarah yang melakukan kegiatan homoseksual dan lesbian. Kisah Nabi Luth ini tercantum pada beberapa ayat Al Qur’an salah satunya Q.S Al-A’Araf ayat 80.

Sudah dijelaskan oleh para ulama bahwa menyikapi LGBT sama dengan menghadapi perbuatan haram lainnya seperti maksiat, minum-minuman keras, berjudi dan sebagainya, dan cara menghindarinya adalah:

  1. Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget, orang tua harus aktif dalam hal ini.
  2. Diadakan kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT di sekolah-sekolah.
  3. Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini tidak menyebar semakin parah.
  4. Diadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang dari aturan agama.

LGBT juga berbahaya bagi diri sendiri, hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja karena dampaknya sangat besar. LGBT bisa membahayakan kesehatan, pendidikan dan moral seseorang. Misalnya :

  1. Dampak bagi kesehatan yaitu HIV/AID, kanker anal atau dubur, kanker mulut dan meningitis.
  2. Dampak bagi pendidikan yaitu LGBT juga mempengaruhi pendidikan seseorang. Sebab faktanya, seorang LGBT memiliki permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi atau siswa normal.

Dengan hal-hal tersebut, diharapkan LGBT dapat dicegah dan penyebarannya tidak semakin luas. Karena LGBT merupakan suatu masalah kejiwaan yang perlu ditangani oleh semua pihak baik dari pelaku maupun lingkungan sekitar. Mengubah pandangan tentang LGBT membutuhkan waktu dan upaya. Namun, dengan saling menghormati dan bertoleransi, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan manusiawi bagi semua. (RED_NVI&RED_IFI)

Sumber: http://republika.com, https://rmol.id.com

Destinasi Ekowisata Masjid Istiqlal


Hai, Sobat Pio! Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-6 di Dunia. Masjid Istiqlal dapat menampung hingga 200.000 Jamaah dengan ruang utama dapat menampung sekitar 61.000 orang, masjid Istiqlal terletak di jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Nama Istiqlal berasal dari bahasa Arab yang artinya “Kemerdekaan” karena pada saat itu Indonesia baru merdeka dan sedang menyusun lambang kemerdekaan bagi indonesia. Pembangunan masjid Istiqlal ini pertama kali dicetuskan oleh Wahid Hasyim, seorang tokoh muslim dan mantan menteri Agama Indonesia, pada tahun 1949. Kemegahan arsitektur masjid Istiqlal perpaduan antara modern dan tradisional Indonesia yang merupakan hasil karya Friedrich Silaban seorang arsitek keturunan Batak. Dengan bangunan utamanya terdiri dari 5 lantai dan 1 lantai dasar.

Keberadaan Masjid Istiqlal merupakan simbol kerukunan karena letaknya yang bersebrangan dengan Katedral. Dengan memiliki fasilitas yang cukup memadai seperti perpustakaan, ruang pertemuan, area parkir luas, akses lift bagi penyandang disabilitas serta lansia. Masjid Istiqlal pun tidak hanya menjadi tempat untuk melaksanakan ibadah sholat saja akan tetapi para jamaah juga dapat mengikuti kajian agama, mengikuti seminar, dan dapat menikmati kuliner halal di sekitaran masjid. Pada perkembangan nya saat ini terdapat jumlah peningkatan minat kunjungan wisatawan terhadap destinasi religi Masjid Istiqlal.

Terlebih tidak hanya peningkatan jumlah kunjungan, akan tetapi peningkatan jumlah pendapatan yang dirasakan oleh para pelaku usaha, maupun masyarakat lokal yang ikut terlibat langsung dalam berjalannya destinasi ekowisata religi. Wisata religi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat, dengan peningkatan pendapatan sekitar 25% di daerah yang memiliki lokasi wisata religi popular. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat mulai sadar akan pentingnya nilai spiritualitas pada setiap diri manusia yang mana itu harus tetap dijaga dan juga di tingkatkan. (RED_KNF)

Sumber : https://kompasiana.com

Menyayangi Anak Yatim


Hai, Sobat Pio! Kalian pasti pernah melihat atau bahkan melakukan santunan anak yatim?. Santunan anak yatim termasuk bentuk menyayangi anak yatim loh. Menyayangi anak yatim adalah tindakan yang penuh makna dan berdampak besar. Dengan memberikan dukungan materi, pendidikan, emosional, dan sosial, kita membantu mereka mengatasi tantangan yang mereka hadapi dan membuka jalan untuk masa depan yang lebih baik. Anak yatim sering kali menghadapi berbagai kesulitan setelah kehilangan orang tua. Mereka mungkin menghadapi kekurangan dalam kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan. Selain itu, mereka juga sering merasakan kehilangan emosional yang mendalam.

Menyayangi anak yatim bisa di lakukan dengan Menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal adalah cara langsung untuk membantu anak yatim. Anda bisa terlibat dalam program donasi atau menjadi sponsor anak yatim melalui lembaga amal. Mendukung biaya pendidikan, memberikan bantuan belajar, atau menjadi mentor. Pendidikan memberikan anak yatim alat untuk membangun hidup mereka dan meningkatkan peluang mereka di masa depan. Menunjukkan perhatian dan kasih sayang. Sederhana seperti menghabiskan waktu bersama mereka, mendengarkan cerita mereka, atau sekadar memberikan dukungan moral dapat memiliki dampak besar. Hubungan yang positif dan dukungan emosional membantu anak yatim merasa diperhatikan dan dicintai. Mengajak anak yatim untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti olahraga atau seni, dapat membantu mereka membangun rasa percaya diri dan keterampilan sosial. Ini juga memberikan mereka kesempatan untuk merasa menjadi bagian dari komunitas.

Menyayangi anak yatim adalah tindakan yang penuh makna dan berdampak besar. Dengan memberikan dukungan materi, pendidikan, emosional, dan sosial, kita membantu mereka mengatasi tantangan yang mereka hadapi dan membuka jalan untuk masa depan yang lebih baik. Melalui keterlibatan aktif dan kepedulian, kita dapat berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih peduli dan inklusif. Mari bersama-sama membangun dunia yang lebih baik untuk anak-anak yang membutuhkan. (RED_AHA)

Sumber : http://www.infaqberkah.com