Tantangan Dakwah Digital


Hai, Sobat Pio! Dakwah digital merupakan kegiatan menyebarkan ajaran Islam menggunakan teknologi digital dan platform online, seperti media sosial, aplikasi, podcast, video, blog, hingga situs web. Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, cara berdakwah pun mengalami perkembangan dan perubahan. Dakwah tidak lagi dilakukan secara sederhana hanya sebatas dalam mimbar, namun pada generasi milenial, mulai memanfaatkan kemajuan media teknologi. Hal ini dilakukan agar dalam penyampaian pesan dakwah tetap menarik, efektif, dan efisien sehingga para mad’u (jamaah yang sedang menuntut ajaran agama islam) akan terus tertarik untuk selalu mendengarkan ceramah. Dalam hal ini peran seorang da’i sangat penting, yakni harus pintar dalam memanfaatkan perkembangan atau kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang ada. Untuk itu, cara berdakwah generasi milenial harus dikemas melalui konten-konten yang menarik dan kekinian, tidak selalu berupa tulisan, sehingga tidak terkesan monoton dan ketinggalan zaman. Hal tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi seorang da’i untuk memaksimalkan perkembangan teknologi yang pesat ini dengan membuat sesuatu yang lebih bermanfaat. Dengan menggunakan internet, dakwah Islam tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu, memungkinkan para pendakwah untuk menjangkau audiens yang lebih luas, bahkan di seluruh dunia. Dakwah digital memiliki peran penting dalam menyebarkan pesan Islam bagi kalangan anak muda. Dakwah harus bisa memanfaatkan media ini untuk menyebarkan pesan Islam secara efektif, namun juga perlu berhati-hati dengan keberagaman informasi yang tersebar luas di internet. Informasi yang tidak valid dapat menyesatkan pemahaman agama dan memecah belah umat. Keberadaan internet dan media sosial memang menghadirkan potensi distraksi, seperti penyebaran hoaks, fitnah, hingga konten yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Namun kondisi tersebut harusnya menjadi tantangan sekaligus sebagai peluang untuk terus berdakwah secara lebih luas dan efektif. Maka dari itu, da’i harus memastikan setiap informasi yang disebarkan telah terverifikasi dengan baik, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman pada ajaran Islam. Dakwah yang efektif harus selalu mengedepankan kebenaran dan kebaikan, sejalan dengan ajaran Al-Qur’an dan Sunnah. Mari bergerak menyebarkan dakwah dengan penuh hikmah, mendidik, dan inspiratif berjuang untuk meluruskan dan memajukan umat di tengah gempuran perubahan zaman. (RED_NVI&RED_IFI)

Sumber :kompasiana.com

Hukum Meninggalkan Sholat


Hai, Sobat Pio! Allah SWT selalu mengingatkan kepada kita tentang besarnya pahala dan janji kenikmatan surga yang akan diberikan kepada umat Islam yang konsisten melaksanakan shalat. Di sisi lain, Allah SWT juga memberikan peringatan yang sangat tegas bagi mereka yang meninggalkan shalat. Shalat lima waktu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan meninggalkannya tanpa uzur yang jelas akan mendapatkan dosa. Bagi seorang muslim yang meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja mereka akan mendapatkan dosa yang paling besar dan dosanya lebih besar daripada dosa membunuh, merampas harta orang lain, mencuri, berzina, dan minum minuman keras. Sesungguhnya awal sesuatu yang diperhitungkan dari amal seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka dia beruntung dan selamat, sedangkan jika shalatnya rusak maka dia merugi. Orang yang sengaja meninggalkan shalat maka nerakalah tempatnya, sedangkan satu hari di neraka sama dengan 1000 hari di dunia.

Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama. Maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama”. Orang yang mengingkari kewajiban shalat berarti ia mendustakan Allah SWT dan Rasul-Nya serta ijma’ ahlul ilmi wal iman, maka kekufurannya lebih besar dari pada yang meninggalkannya karena meremehkan. Sementara orang yang meninggalkan shalat karena malas, namun ia tetap meyakini akan kewajiban shalat, maka hakim wajib menyuruhnya untuk mengqada shalat dan bertaubat. Jika ia tetap enggan, maka ia layak mendapatkan hukuman berat namun statusnya masih tetap muslim. 

Siksa di Dunia Orang yang Meninggalkan Shalat :

  1. Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya.
  2. Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
  3. Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
  4. Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam islam.
  5. Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
  6. Allah tidak akan mengabulkan doanya bagi orang yang meninggalkan shalat. Inilah sedikit keterangan mengenai kedudukan shalat yang sangat agung di dalam agama Islam, dan bahaya meninggalkannya. Semoga Allâh Subhanahu wa Ta’ala selalu menolong kita untuk melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya. (RED_NVI&RED_IFI)

Sumber: http://https//detik.com http://almanhaj.or.id

Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H


Hai, Sobat Pio! Maulid Nabi merupakan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang kemudian dirayakan oleh umat Islam, dan untuk mengekspresikan kegembiraan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW ketika lahir ke dunia yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Pada hari ini Senin, 23 September 2024 SMKN 2 Kota Kediri melaksanakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Untuk kegiatan ini mengusung sebuah tema “MESIR” Meneladani Sifat Santun Rasulullah di Era Modern. Dipilihnya tema tersebut karena untuk memberikan contoh kepada siswa-siswi SMKN 2 Kota Kediri dalam meneladani sifat-sifat santun Rasulullah SAW di zaman yang serba digital ini. Tujuan diadakannya Maulid Nabi adalah untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad dan untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan bagi siswa-siswi SMKN 2 Kediri dalam meneladani perilaku yang baik, adab, dan sopan santun. Acara ini dilaksanakan di Aula sekolah yang diikuti oleh siswa-siswi kelas 10 dan bapak/ibu guru yang tidak mengajar di kelas.

Dengan memperingati Maulid Nabi, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, meneladani akhlak Rasulullah, dan menjadi pribadi yang lebih baik. Adapun pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan Nabi Muhammad yaitu, menjadi seseorang yang penyayang, adil, menepati janji dan amanat, saling memaafkan, dan tidak suka berlebih-lebihan. Hal tersebut menjadikan seseorang merasa lebih tenang dan tidak takut hal-hal duniawi, karena percaya akan pertolongan dari Allah.

Acara ini diselenggarakan oleh pihak sekolah yang dibantu oleh ekstra lain seperti DJM atau Dewan Jamaah Masjid, Kiloe Journalist, OSIS, Pramuka, dan Pasgarda. untuk menyiapkan acara ini membutuhkan waktu 2 – 3 minggu. Adapun rangkaian-rangkaian acara Maulid Nabi yaitu sebagai berikut:

  1. Pembukaan
  2. Sambutan
  3. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
  4. Mauidhoh Hasanah
  5. Sesi tanya jawab
  6. SholawatPenutup

Setelah semua rangkaian acara selesai dilanjutkan dengan penutupan yaitu doa bersama yang dipimpin oleh guru pemateri. Untuk kegiatan pada acara hari ini cukup lancar dan lebih menarik, karena guru pemateri bisa membuat siswa-siswi kelas 10 lebih bersemangat dan antusias untuk mengikuti acara ini hingga selesai. Dan semoga acara kedepannya lebih baik lagi, tidak ada kendala maupun masalah untuk acara ini di tahun yang akan datang. (RED_NVI&RED_IFI)

Narasumber:

-Gus Ahmad kafabihi Mahrus (dari Lirboyo)
-Rahmatika Aghni Fauziah (XI AK 4)

LGBT DALAM PANDANGAN ISLAM DAN CARA MENYIKAPINYA


Hai, Sobat Pio! Tahukah kalian tentang LGBT? LGBT adalah singkatan dari Lesbi, Gay, Bisexsual dan Transgender. LGBT merupakan penyimpangan orientasi seksual yang semakin berkembang menyebabkan perubahan pandangan manusia dan kondisi sosial. Adapaun pihak yang menerima hal ini dengan sikap terbuka, ada pula yang tetap bersikeras menolak hal ini. Bagi pihak yang menerima, mereka memperjuangkan tentang hak asasi manusia kaum LGBT yang seringkali mendapat diskriminasi dari lingkungan masyarakat. Sedangkan pihak yang menolak menyertakan alasan penolakannya dengan ayat Al-Quran yang mengharamkan LGBT. Sebab, LGBT dalam pandangan Islam jelas menolak keras perilaku menyimpang tersebut. Bagaimanapun, LGBT adalah bentuk perilaku tidak wajar yang merusak norma kehidupan. Dalam Islam, hal tersebut sudah ada dalam kisah Nabi Luth yang berdakwah pada penduduk kota Sodom yang menjadi kota pertama dalam sejarah yang melakukan kegiatan homoseksual dan lesbian. Kisah Nabi Luth ini tercantum pada beberapa ayat Al Qur’an salah satunya Q.S Al-A’Araf ayat 80.

Sudah dijelaskan oleh para ulama bahwa menyikapi LGBT sama dengan menghadapi perbuatan haram lainnya seperti maksiat, minum-minuman keras, berjudi dan sebagainya, dan cara menghindarinya adalah:

  1. Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget, orang tua harus aktif dalam hal ini.
  2. Diadakan kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT di sekolah-sekolah.
  3. Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini tidak menyebar semakin parah.
  4. Diadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang dari aturan agama.

LGBT juga berbahaya bagi diri sendiri, hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja karena dampaknya sangat besar. LGBT bisa membahayakan kesehatan, pendidikan dan moral seseorang. Misalnya :

  1. Dampak bagi kesehatan yaitu HIV/AID, kanker anal atau dubur, kanker mulut dan meningitis.
  2. Dampak bagi pendidikan yaitu LGBT juga mempengaruhi pendidikan seseorang. Sebab faktanya, seorang LGBT memiliki permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar dibandingkan dengan siswi atau siswa normal.

Dengan hal-hal tersebut, diharapkan LGBT dapat dicegah dan penyebarannya tidak semakin luas. Karena LGBT merupakan suatu masalah kejiwaan yang perlu ditangani oleh semua pihak baik dari pelaku maupun lingkungan sekitar. Mengubah pandangan tentang LGBT membutuhkan waktu dan upaya. Namun, dengan saling menghormati dan bertoleransi, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan manusiawi bagi semua. (RED_NVI&RED_IFI)

Sumber: http://republika.com, https://rmol.id.com

Destinasi Ekowisata Masjid Istiqlal


Hai, Sobat Pio! Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ke-6 di Dunia. Masjid Istiqlal dapat menampung hingga 200.000 Jamaah dengan ruang utama dapat menampung sekitar 61.000 orang, masjid Istiqlal terletak di jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Nama Istiqlal berasal dari bahasa Arab yang artinya “Kemerdekaan” karena pada saat itu Indonesia baru merdeka dan sedang menyusun lambang kemerdekaan bagi indonesia. Pembangunan masjid Istiqlal ini pertama kali dicetuskan oleh Wahid Hasyim, seorang tokoh muslim dan mantan menteri Agama Indonesia, pada tahun 1949. Kemegahan arsitektur masjid Istiqlal perpaduan antara modern dan tradisional Indonesia yang merupakan hasil karya Friedrich Silaban seorang arsitek keturunan Batak. Dengan bangunan utamanya terdiri dari 5 lantai dan 1 lantai dasar.

Keberadaan Masjid Istiqlal merupakan simbol kerukunan karena letaknya yang bersebrangan dengan Katedral. Dengan memiliki fasilitas yang cukup memadai seperti perpustakaan, ruang pertemuan, area parkir luas, akses lift bagi penyandang disabilitas serta lansia. Masjid Istiqlal pun tidak hanya menjadi tempat untuk melaksanakan ibadah sholat saja akan tetapi para jamaah juga dapat mengikuti kajian agama, mengikuti seminar, dan dapat menikmati kuliner halal di sekitaran masjid. Pada perkembangan nya saat ini terdapat jumlah peningkatan minat kunjungan wisatawan terhadap destinasi religi Masjid Istiqlal.

Terlebih tidak hanya peningkatan jumlah kunjungan, akan tetapi peningkatan jumlah pendapatan yang dirasakan oleh para pelaku usaha, maupun masyarakat lokal yang ikut terlibat langsung dalam berjalannya destinasi ekowisata religi. Wisata religi memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian masyarakat, dengan peningkatan pendapatan sekitar 25% di daerah yang memiliki lokasi wisata religi popular. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat mulai sadar akan pentingnya nilai spiritualitas pada setiap diri manusia yang mana itu harus tetap dijaga dan juga di tingkatkan. (RED_KNF)

Sumber : https://kompasiana.com

Menyayangi Anak Yatim


Hai, Sobat Pio! Kalian pasti pernah melihat atau bahkan melakukan santunan anak yatim?. Santunan anak yatim termasuk bentuk menyayangi anak yatim loh. Menyayangi anak yatim adalah tindakan yang penuh makna dan berdampak besar. Dengan memberikan dukungan materi, pendidikan, emosional, dan sosial, kita membantu mereka mengatasi tantangan yang mereka hadapi dan membuka jalan untuk masa depan yang lebih baik. Anak yatim sering kali menghadapi berbagai kesulitan setelah kehilangan orang tua. Mereka mungkin menghadapi kekurangan dalam kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan. Selain itu, mereka juga sering merasakan kehilangan emosional yang mendalam.

Menyayangi anak yatim bisa di lakukan dengan Menyediakan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal adalah cara langsung untuk membantu anak yatim. Anda bisa terlibat dalam program donasi atau menjadi sponsor anak yatim melalui lembaga amal. Mendukung biaya pendidikan, memberikan bantuan belajar, atau menjadi mentor. Pendidikan memberikan anak yatim alat untuk membangun hidup mereka dan meningkatkan peluang mereka di masa depan. Menunjukkan perhatian dan kasih sayang. Sederhana seperti menghabiskan waktu bersama mereka, mendengarkan cerita mereka, atau sekadar memberikan dukungan moral dapat memiliki dampak besar. Hubungan yang positif dan dukungan emosional membantu anak yatim merasa diperhatikan dan dicintai. Mengajak anak yatim untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti olahraga atau seni, dapat membantu mereka membangun rasa percaya diri dan keterampilan sosial. Ini juga memberikan mereka kesempatan untuk merasa menjadi bagian dari komunitas.

Menyayangi anak yatim adalah tindakan yang penuh makna dan berdampak besar. Dengan memberikan dukungan materi, pendidikan, emosional, dan sosial, kita membantu mereka mengatasi tantangan yang mereka hadapi dan membuka jalan untuk masa depan yang lebih baik. Melalui keterlibatan aktif dan kepedulian, kita dapat berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih peduli dan inklusif. Mari bersama-sama membangun dunia yang lebih baik untuk anak-anak yang membutuhkan. (RED_AHA)

Sumber : http://www.infaqberkah.com

Santunan Anak Yatim


Hai, Sobat Pio! Santunan anak yatim merupakan tindakan yang mulia dan membawa berbagai pahala yang menjadi salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam. Menyantuni anak yatim artinya menanggung seluruh tanggung jawab ayah dari anak-anak tersebut. Memberikan santunan kepada anak yatim yaitu dengan menyalurkan sejumlah harta kekayaannya di jalan Allah SWT. tidak hanya materi tetapi juga kasih sayang. Pada hari Jum’at, 2 Agustus 2024 di SMK Negeri 2 Kediri menyelenggarakan acara santunan anak yatim sebagai aksi nyata kepedulian dan solidaritas kepada mereka yang membutuhkan. Acara hari ini mengusung tema BERIMAN “Berbagi Keberkahan Mengukir Kebaikan dalam Kebersamaan”, tema tersebut dipilih karena acara ini bertepatan dengan tahun baru Islam, selain itu tujuan adanya acara ini untuk mendapatkan keberkahan, mengukir kebaikan bersama-sama dan menunjukkan kepada siswa-siswi pentingnya berbagi.

Acara santunan anak yatim melibatkan partisipasi dari kepala sekolah, waka kesiswaan, guru dan diselenggarakan oleh DJM (Dewan Jamaah Masjid) yang juga dibantu ekstrakurikuler lain. Selain itu, siswa-siswi juga berpartisipasi dengan memberikan donasi untuk acara santunan. Dana santunan anak yatim diberikan kepada mereka yang maksimal berada dibangku kelas 4 sekolah dasar, karena sasaran utamanya adalah anak yatim yang belum baligh. Adapun rangkaian acara yaitu diawali dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al Qur’an, sambutan ketua panitia, sambutan kepala sekolah, acara santunan, mauidzoh dan doa. Acara ditutup dengan lantunan sholawat bersama-sama Setelah acara santunan, Bapak Drs. Ahmad Bashtomi, membawakan materi “Mencari Ridho Allah SWT. dengan Menyantuni Anak Yatim Melalui Kehidupan yang Sukses”. Beliau mengatakan bahwa kebutuhan peserta didik pada masa kini adalah kesuksesan dalam menggapai kehidupan melalui spiritualitas dan moralitas sesuai tuntunan Rasulullah Saw.

Salah satu panitia acara mengatakan bahwa dalam mempersiapkan acara ini membutuhkan waktu sekitar satu minggu. Hal tersebut dikarenakan adanya kendala yaitu pihak sekolah belum memberikan jadwal pelaksanaan acara yang pasti, sehingga acara hari ini dapat dianggap mendadak bagi panitia. Dengan suksesnya acara santunan anak yatim pada hari ini, diharapkan bahwa semangat berbagi dan rasa kepedulian terhadap sesama akan terus terjaga, acara ini mengajarkan siswa-siswi tentang nilai-nilai moral dan etika yang merupakan aksi nyata dari pendidikan karakter yang diajarkan oleh sekolah. Perwakilan panitia berharap bahwa ditahun depan tidak ada kendala seperti hari ini, sehingga panitia bisa memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan acara setidaknya satu bulan sebelum pelaksanaan acara. Semoga suatu saat dapat melibatkan orang tua atau wali murid untuk menyiarkan sentuhan serta kepedulian dan kepekaan sosial terhadap anak yatim. (RED_NVI&RED_IFI)

Narasumber:

Vergio Satria Ramadhani P. (XI AK 1 – Ketua Panitia)

Bapak Drs. Ahmad Bashtomi (Guru Pemateri)

ISTIGHFAR


Hai, Sobat Pio! Salah seorang dari kalian atau mungkin banyak dari kalian merasa memiliki banyak dosa. Entah itu dosa dari masa lampau atau dosa yang kalian perbuat. Kalian menjadi lebih sering merenung tentang akhirat. Tetapi, sebuah dosa tentu dapat terampuni. Salah satu caranya ialah dengan mengucapkan kalimat istigfar.

Istighfar adalah suatu kalimat yang dapat menggugurkan hampir seluruh dosa. Mulai dari dosa kecil seperti menyia nyiakan makanan hingga dosa besar seperti zina. Asal kita mengucapkannya dengan menyesali dosa masa lalu kita insya Allah, Allah akan mengampuninya. Adapun dosa yang tidak bisa terampunkan dengan menggunakan istighfar. Dosa-dosa tersebut adalah dosa yang berhubungan dengan manusia. Berbeda dengan dosa yang hanya berhubungan dengan Allah, dosa ini melibatkan manusia lain sebagai pihak ketiga. Contoh dari dosa yang berhubungan dengan manusia adalah fitnah. Cara untuk menghapus dosa seperti ini yakni dengan 2 langkah. Langkah pertama ialah meminta maaf pada pihak yang bersangkutan. Jika sudah mendapatkan maaf dari yang bersangkutan barulah kita bertaubat kepada Allah.

Istighfar juga bermacam macam. Istighfar yang paling pendek ialah Astaghfirullah. Adapun istighfar yang lebih lengkap yakni Astaghfirullah hal adzim waatubu ilaih. Dan ada yang lebih panjang dan dijuluki rajanya istigfar ialah sayyidul istigfar.

Adapun doa dari para nabi terdahulu yang menurut saya ialah sebagai istighfar. Sebagai contoh doa nabi Adam alaihi salam yang berbunyi Rabbana dzolamna anfusanaa wa ilam taghfirlana wa tarhamnaa lanakuunanna minal khoosirin, ada lagi doa nabi Yunus alaihi salam yang berbunyi La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazdholimin, dan doa nabi Musa berbunyi Rabbisyrah lii shodrii wa yassir lii amri wahlul uqdatan min lissani yafqohuu qouli.

Intinya, istigfar sangat penting dalam penghapusan dosa. Tetapi, maaf dari manusia juga sangatlah penting. Jika manusia mendzolimi orang lain lalu ia bertaubat kepada Allah tanpa mendapatkan dari ampunan manusia yang bersangkutan, maka ampunan Allah juga akan terhalang dikarenakan urusan tersebut. Maka dari itu diperlukanlah hubungan yang baik sesama manusia untuk menghindari dosa tersebut. (RED_RAY)

Sumber : http://Wikipedia.org

Isti’adzah Dalam Kehidupan Sehari-hari


Hai, Sobat Pio! Kalian tau nggak sih apa itu Isti’ adzah? Isti’adzah adalah salah satu praktik penting dalam agama Islam yang dilakukan oleh umat Muslim sebelum mereka berbicara atau melakukan aktivitas tertentu. Isti’adzah juga biasa dikenal dengan istilah taawudz. Bacaan ini biasa dilafadzkan sebelum seseorang membaca basmalah.

Isti’adzah adalah tindakan memohon perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan atau kejahatan makhluk-makhluk lain, terutama setan atau syaitan. Praktik ini mencerminkan keyakinan dan kesadaran umat Islam tentang keberadaan dunia gaib dan upaya untuk menjaga diri dari pengaruh negatif yang mungkin datang dari entitas gaib tersebut. Dalam buku Thibbul Qulub: Klinik Penyakit Hati oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Imam Ahmad menceritakan bahwa Imam Hambali selalu membaca isti’adzah setiap akan membaca Alquran, termasuk di dalam shalat.

Dalam sebuah riwayat, Ibnu Masyisy berkata, “Ketika Nabi membaca, maka beliau beristi’adzah.” Isti’adzah juga bisa dibaca dalam rakaat shalat. Bacaan ini bisa menambah pahala dan kekhusyu’an seorang Muslim. Diriwayatkan Ibnu Ala bahwasanya Ustman bin Abil Ash mendatangi Nabi SAW lalu berkata: “Wahai Rasulullah sesungguhnya setan telah menghalangiku antara shalat dan bacaanku dan mengacaukannya. Kemudian Rasulullah saw. Bersabda, “Itu adalah setan yang disebut Khinzib. Jika kau merasakan kedatangannya, bacalah isti’adzah dan meludahlah ke sisi kirimu tiga kali.” Utsman berkata, “Lalu aku melakukan hal tersebut, dan Allah pun menjauhkannya dariku.” (Shahih Muslim). Hadits tersebut mengungkapkan fadhilah membaca isti’adzah dalam rakaat shalat. Hal ini bisa menghalangi seorang hamba dari godaan setan yang berusaha mengacaukan shalatnya.

Kemudian, isti’adzah juga dianjurkan dibaca ketika seseorang sedang marah. Sulaiman bin Shard berkata: “Ketika aku duduk bersama Rasulullah SAW, datanglah dua orang sedang bertengkar saling memaki, salah satu di antaranya bermuka merah padam dan tampak naik darah.” Kemudian Nabi SAW berkata, “Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat jika Seseorang mengatakannya maka sirnalah apa yang dia rasakan.” (RED_RSM)

Sumber: https://www.kompasiana.com/

Menggali Makna Jihad Konteks Kekinian


Hai, Sobat Pio! Apa kalian tahu tentang Jihad? Jihad hakikatnya adalah upaya yang bersungguh-sungguh di jalan Allah SWT dalam menjalankan berbagai ragam kebajikan dalam rangka mewujudkan kemaslahatan bersama. Jihad tidak hanya terbatas pada konflik fisik, tetapi juga mencakup perjuangan untuk mengatasi hawa nafsu negatif, menghadapi ketidakadilan, dan mendukung kebaikan dalam segala aspek kehidupan. Secara etimologis, kata “jihad” berasal dari bahasa Arab yang berarti “usaha” atau “struggle“. 

Jihad di masa sekarang berbeda dengan jihad di masa Rasulullah SAW. Pada masa Rasulullah, banyak kelompok dan suku yang menentang kehadiran dan ajaran yang beliau sampaikan. Hal ini menyebabkan Rasulullah hidup dalam tekanan besar, bahkan mengalami perang dan kesulitan dalam berbagai aspek kehidupannya. Al-Qur’an memperbolehkan umat Islam untuk mempertahankan diri dalam menghadapi musuh-musuh yang mengancam keamanan dan keberadaan mereka. 

Dalam konteks kekinian, jihad dalam Islam mengambil makna yang lebih luas dan tidak hanya terbatas pada konflik fisik. Jihad saat ini mencakup:

 1. Jihad Akbar (Jihad Besar) : Upaya untuk memperbaiki diri secara spiritual, moral, dan intelektual. Ini melibatkan perjuangan untuk meningkatkan kualitas pribadi dan mendekatkan diri kepada Allah.

2. Jihad Asghar (Jihad Kecil) :  Melibatkan perjuangan fisik dalam konteks yang sah, seperti dalam pertahanan diri atau dalam melawan ketidakadilan. Namun, penggunaan kekuatan harus sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan hukum Islam.

3. Jihad melawan Tantangan Kontemporer :  tantangan-tantangan seperti kemiskinan, ketidakadilan sosial, pengetahuan yang terbatas, dan ketidakseimbangan kekuasaan dengan cara-cara yang konstruktif dan positif.

4. Jihad dalam Pendidikan dan Pembangunan : Mendorong pendidikan yang baik, pembangunan sosial-ekonomi yang berkelanjutan, dan partisipasi aktif dalam memperbaiki masyarakat.

5. Jihad dalam Penyebaran Kebaikan : Mengedepankan nilai-nilai seperti perdamaian, toleransi, dan keadilan dalam interaksi sehari-hari dengan orang lain.

Dalam esensi, jihad dalam konteks kekinian menekankan pada upaya nyata untuk membawa perubahan positif bagi diri sendiri, masyarakat, dan dunia secara keseluruhan, dengan tetap mengikuti nilai-nilai dan ajaran Islam yang penuh kasih sayang dan perdamaian.(RED_DAJ)

Sumber : https://www.cnnindonesia.com