Pemerataan Pendidikan Menghasilkan SDM Berkualitas


Hai, Sobat Pio! Tahukah kalian? Pendidikan yang berkualitas menjadi penyokong kemajuan suatu bangsa. Setiap negeri termasuk Indonesia, pasti menginginkan pendidikan terbaik untuk mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Sumber Daya Manusia yang berkualitas juga akan berdampak positif pada dunia kesehatan, ekonomi, pembangunan infrastruktur dan lain-lain.

Pemerataan pendidikan terutama di Indonesia merupakan aspek yang paling utama sebagai gerbang awal Merdeka Belajar. Indonesia terkenal dengan negara kepulauan, dimana banyak daerah pelosok yang masih tertinggal dan membuat pemerataan kelayakan pendidikan di Indonesia belum merata. Umumnya fasilitas pendidikan di wilayah pedesaan masih jauh tertinggal apabila dibandingkan dengan di kota. Mulai dari penyebaran sarana pendidikan yang tidak merata, tenaga pendidik berkualitas yang belum merata, kurikulum yang masih bersifat teoritis, dan lain-lain.

Menurut Pasal 1 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk serta perdaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Seperti yang kita ketahui, bahwa di Indonesia masih banyak generasi-generasi emas bangsa yang putus sekolah  tidak hanya dipelosok, tetapi juga diperkotaan. Jika penerus bangsa ini tidak mendapatkan pedidikan yang layak, maka akan berdampak pada negara ini sendiri.

Pemerataan pendidikan di Indonesia ini memerlukan kesadaran yang besar, baik dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia. Pemerintah daerah juga berkewajiban untuk memenuhi hak-hak setiap masyarakat Indonesia agar dapat memperoleh pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas bagi setiap warga negara tanpa adanya diskriminasi.

Pendidikan dapat diarahkan dengan mempunyai prinsip yang dapat meminimalkan tanggung jawab dan peran negara dalam urusan masyarakat, termasuk bagian pendanaan pendidikan. Mencari guru yang benar-benar memilki inovasi dan tujuan untuk mengedukasi siswa, bukan hanya melalui materi tetapi dapat menjelaskannya melalui praktek juga. Selain itu, juga dapat meningkatkan prestasi siswa dengan melatih dan membimbing siswa agar mau berkompetisi dalam berbagai kompetisi yang ada.

Nah, Sobat Pio! Semoga sistem pendidikan di negara kita menemukan bentuk optimalnya, menjadikan kurikulum konsisten dan sesuai bagi setiap generasi yang berorientasi pada kualitas. Sekian artikel hari ini, sampai jumpa di edisi berikutnya. (RED_IRA)

Sumber : https://www.kompasiana.com

Gimanasih cara Menghafal dengan Cepat dan Mudah?


Hai, Sobat Pio! Masa pandemi seperti sekarang ini motivasi belajar siswa terjadi penurunan,  walaupun pandemi sekarang sudah mulai mereda, jika mereka dihadapkan dengan suatu materi hafalan yang panjang, mereka langsung malas untuk membaca apalagi menghafalkan. Setiap orang tentu memiliki impian untuk dapat menghafal dengan baik. Sebab, hal ini sangat berguna dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam ranah pendidikan maupun pekerjaan. Dalam keseharian seringkali kita membutuhkan kemampuan membaca dan menghafal yang baik, entah itu untuk menghadapi ujian sekolah, materi presentasi di kampus, proposal ketika memulai bisnis, dan lain sebagainya. Kunci dalam menghafal sendiri dengan mengulangi proses membaca secara terus menerus. Namun, hal ini cukup menyita waktu dan terkadang kita tidak memiliki waktu yang cukup untuk melakukannya.

Berikut ini adalah rahasia cara menghafal dengan cepat ala edutore

1. Metode tulis tangan

Cara menghafal dengan cepat yang pertama adalah dengan metode tulis tangan. Psikolog pendidikan dari University of Nebraska, Kenneth Kiewra, menyebutkan kegiatan menulis membuat fungsi otak yang berhubungan dengan kemampuan mengingat dan memahami suatu pelajaran menjadi lebih tajam.

2. Metode mind mapping

Mind mapping adalah pemetaan pikiran yang terorganisir secara visual dari ide dan konsep. Teknik ini awalnya diperkenalkan oleh Tony Buzan, seorang psikolog asal Inggris. Dengan cara menghafal cepat ala mind mapping, dijamin lebih ampuh untuk memahami maupun menghafal materi pelajaran.

3. Membuat poin penting

Cara menghafal dengan cepat yang termudah adalah mencatat kata kunci atau poin-poin dari bacaan maupun presentasi yang dirasa penting. Kamu bisa mencatatnya pada secarik kertas maupun di aplikasi notes pada smartphone, tablet, dan sebagainya.

4. Rekam

Cara belajar orang berbeda-beda, untuk kamu dengan tipe belajar auditorial, kamu pasti lebih mengerti ketika mendengar penjelasan orang lain. Nah, kamu bisa merekam suara gurumu ketika beliau sedang menjelaskan. Lalu rekaman itu dapat kamu dengarkan secara berulang-ulang.

5. Tidur cukup

Terakhir, jangan lupa untuk istirahat yang cukup. Otak juga perlu diistirahatkan agar tetap berfungsi secara optimal. Pastikan tidur tidak terlalu malam dan bangun tidak terlalu siang. Istirahat yang cukup efektif dalam menjaga kesehatan otak.

Nah Sobat Pio, jadi itu tadi sedikit penjelasan tentang rahasia cara menghafal dengan cepat dan mudah serta lima cara menghafal dengan cepat ala edutore. Sekian artikel hari ini dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_SNH)

 

Sumber : https://www-gramedia-com

Tantangan Dunia Pendidikan di Masa Pandemi


Hai, Sobat Pio! Sejak pandemi Corona berlangsung, pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Pendidikan saat ini lebih mengedepankan pembelajaran berbasis teknologi atau pembelajaran digital. Pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka atau luring (luar jaringan), kini beralih menjadi daring (dalam jaringan). Hal ini bertujuan untuk membatasi dan mencegah perluasan virus Corona. Pembelajaran daring merupakan metode belajar jarak jauh berbasis internet dengan menggunakan aplikasi komunikasi virtual seperti Whatsapp, Google meet, Zoom meet, dan masih banyak lagi. Pada pembelajaran ini, siswa dan guru tidak bisa bertatap muka secara langsung, tetapi melalui media online.

Pemberian kuota gratis juga tidak diterima dengan baik untuk anak-anak yang tinggal di pedesaan dengan jaringan yang kurang mendukung. Di luar dari masalah ketersediaan laptop/ponsel serta jaringan, ternyata ada juga masalah yang tidak kalah penting yaitu sulitnya siswa memahami pelajaran, karena ada jarak antara anak didik dan juga pengajar yang membuat para guru sangat sulit berkomunikasi dengan siswa. Tidak hanya itu, anak-anak juga cenderung malas belajar karena guru dan orang tua tidak dapat mengawasi dengan baik. Ada beberapa siswa mengeluhkan lelah dalam mengikuti pembelajaran daring. Alasannya pemberian tugas saat pembelajaran daring lebih banyak daripada saat tatap muka. Mereka merasa waktunya lebih banyak dihabiskan untuk mengerjakan tugas, daripada memahami materi pelajaran.

Banyak siswa menginginkan pembelajaran luring atau tatap muka dilakukan kembali. Alasannya pun beragam, ada yang mengeluhkan merasa bosan belajar terus di rumah, merasa tidak paham dengan materi, atau mengeluhkan kuota internet nya cepat habis karena digunakan pembelajaran daring. Mereka lebih menyukai pembelajaran tatap muka seperti biasanya. Pembelajaran ini dinilai lebih efektif karena siswa cenderung lebih semangat belajar di sekolah daripada di rumah. Siswa yang semangat akan lebih cepat menyerap ilmunya. Tentu saja, pembelajaran luring tidak bisa dilaksanakan secara penuh mengingat pandemi Corona masih berlangsung. Oleh karena itu, saat ini pembelajaran dengan hybrid learning merupakan solusi yang tepat.

Hybrid learning merupakan kombinasi antara pembelajaran daring dan luring, tetapi dalam waktu yang terbatas. Harapannya adalah siswa bisa lebih optimal dalam memahami pelajaran dan guru juga bisa menilai keterampilan peserta didik dari segi keterampilan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Nah, itu tadi sedikit penjelasan mengenai sulitnya pendidikan di era pandemi Corona, semoga bermanfaat ya Sobat Pio. Sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_INZ)

Sumber : http://yoursay.suara.com

Pendidikan di Era Pandemi


Hai, Sobat Pio! Dunia pendidikan saat ini sedang diuji oleh gelombang kehadiran pandemi. Sebuah kondisi yang sebelumnya tidak pernah terprediksi. Peristiwa ini membawa konsekuensi sosial di seluruh penjuru negeri. Pada masa di mana lembaga pendidikan menghadapi tantangan untuk melindungi keberlanjutan pembelajaran akibat musibah dari corona. Melihat gambaran dan situasi yang tengah dihadapi pendidikan saat ini, kita patut bersyukur karena perkembangan teknologi komunikasi yang pesat telah membantu kita melanjutkan proses pembelajaran yang terancam terhenti. Lewat media komunikasi yang telah menawarkan alternatif kemudahan belajar ditengah mewabahnya virus berbahaya ini.

Saat ini kita telah beranjak menuju fase masyarakat digital. Perubahan teknologi yang begitu cepat dan merambat ke berbagai hal seperti sosial, ekonomi, dan politik membuat lingkungan aktivitas kita berubah amat cepat dan terjadi dalam skala besar. Hal ini berdampak juga terhadap dunia pendidikan. Aktivitas belajar dan mengajar di negara-negara maju mulai beralih ke pembelajaran online. Di Indonesia sendiri terutama di kota-kota besar juga sudah mulai beralih ke aplikasi-aplikasi alternatif belajar. Hal tersebut semakin memudahkan para siswa termasuk para mahasiswa dalam belajar. Sebab, pembelajaran daring yang di dalamnya terdapat media transfer ilmu pengetahuan, telah digandrungi generasi saat ini. Yang terlihat dari boomingnya aplikasi Ruang Guru, Google Classroom, Zoom, Google Meet, YouTube dan aplikasi lainnya sebagai media belajar.

Setelah seluruh aspek-aspek kehidupan kita dipukul mundur oleh pandemi corona, institusi pendidikan kita secara total mengubah pola-pola lama. Pemerintah telah mengambil langkah lebih besar dengan mengubah model belajar pertemuan muka selama ini. Mengubah suasana belajar dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran online, setelah diterapkannya kebijakan belajar dari rumah. Para siswa mulai dari tingkatan Sekolah Dasar, Menengah hingga Pendidikan Tinggi, melanjutkan proses belajar mengajar mengikuti alternatif ruang virtual tersebut agar tidak tertinggal jauh semasa swakarantina. Namun, dalam masa ini pula di sebagian tempat nyatanya lembaga-lembaga pendidikan kita kewalahan dalam menghadapi situasi ini. Meski telah ditopang dengan kehadiran alternatif belajar, kondisi di lapangan nyatanya sangat kompleks. Belajar dengan pembelajaran online ternyata tidak selamanya bisa menjadi alternatif pilihan saat ini.

Itu berkaitan dengan banyaknya sekolah (terutama sekolah dasar dan menengah pertama) yang tidak mampu melanjutkan pengajaran karena ketiadaan akses belajar untuk menerapkan anjuran Work From Home (WFH). Di daerah-daerah pelosok atau pedalaman, misalnya, tidak ada pilihan lain kecuali meliburkan sekolah secara total (tidak ada interaksi guru dan siswa selama libur) dan guru hanya memberikan tugas kepada siswa seadanya. Selebihnya guru yang mendatangi para siswa. Ini dikarenakan penerapan WFH sangat tidak mendukung untuk dilaksanakan. Sobat Pio! semoga era pandemi ini cepat berakhir agar kita dapat segera melakukan pembelajaran tatap muka. (RED_AMA)

Sumber : https://fuad.iainpare.ac.id/

 

Peran Pendidikan bagi Pembangunan


Hai, Sobat Pio! Peranan pendidikan dalam pembangunan sangatlah penting, karena di era globalisasi saat ini dunia kerja menuntut untuk sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas. Oleh karena itu, dunia pendidikan mau tidak mau harus menciptakan wadah baik dalam sarana dan prasarana dalam bentuk pelatihan-pelatihan tenaga kerja yang terampil dan baik tentunya. Pemberdayaan sumber daya manusia termasuk tenaga kerja sebagai sasaran pembangunan maupun pelaku pembangunan. Dengan demikian, pembangunan ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek pendukung keberhasilan pembangunan nasional. Disisi lain, terdapat beberapa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pembangunan nasional, khususnya di bidang ketenagakerjaan, sehingga diperlukan kebijakan dan upaya dalam mengatasinya.

Apa saja sih Sobat Pio tujuan dari peran pendidikan dalam pembangunan SDM? Di bawah ini adalah tujuan dari peran pendidikan dalam pembangunan :

1. Mencerdaskan kehidupan bangsa.

2. Membangun manusia sebagai pelaksanaan transportasi.

3. Membina manusia menjadi tenaga produktif.

4. Membentuk kepribadian yang berorientasi kepada prestasi.

5. Memperhitungkan dimensi sumber daya manusia dan pengembangan lapangan kerja.

6. Merobah pola pikir masyarakat yang masih pada taraf rendah.

Oleh karena itu, tugas yang diemban oleh seorang guru tidaklah ringan. Karena, guru yang baik tidak hanya memberitahu, menjelaskan atau mendemonstrasikan, tapi juga dapat menginspirasi. Seorang guru harus mampu memandang perubahan dan mengajak para muridnya untuk melangkah lebih jauh ke depannya. Dengan demikian, guru dapat merencanakan apa yang terbaik untuk anak didiknya kelak di masa depan. Dalam kaitannya dengan perkembangan era globalisasi yang penuh dengan iklim persaingan, World Economic Forum (WEF) menyampaikan bahwa dari 12 indikator daya saing global di suatu negara, ada 2 indikator di dalamnya yang berkaitan dengan sektor pendidikan. Indikator pertama yaitu kesehatan dan pendidikan dasar yang merupakan rumpun faktor dasar bagi suatu negara untuk mampu bersaing di kancah global. Dan indikator yang kedua yakni pendidikan tinggi dan pelatihan yang termasuk dalam rumpuk faktor pendorong efisiensi di suatu negara.

Jika Sobat Pio merujuk pada The Global Competitiveness Report 2017-2018 yang dirilis WEF (2017), Negara Swiss, Finlandia, dan Singapura layak menjadi inspirasi bagi kita semua mengenai pengelolaan sistem pendidikan. Pada indikator pilar daya saing dari sisi pendidikan dasar, Finlandia menjadi negara pemuncak di dunia, kemudian disusul Swiss dan Singapura di tempat berikutnya. Sedangkan pada pilar pendidikan tinggi dan pelatihan, Singapura menjadi negara pemuncak di level dunia sedangkan Finlandia berada di jajaran teratas di tingkat Eropa. Entah apakah memang memiliki korelasi yang signifikan atau sekadar kebetulan, ketiga negara tersebut menghuni jajaran 10 negara teratas dalam daya saing global. Sementara itu kualitas kesehatan dan pendidikan dasar, serta pendidikan tinggi dan pelatihan kita masih tercecer di peringkat 94 dan 64 dunia. Nah, itu dia penjelasan tentang peran pendidikan dalam pembangunan ya Sobat Pio. Jadi sangatlah penting bagi seorang guru yang mendidik anak didiknya menjadi lebih baik untuk kedepannya. Jangan lupa jaga kesehatan dan tetap semangat. (RED_FND)

Sumber: https://indonesiabekerjanews.wordpress.com

 

PTM Ditengah Peningkatan Kasus Omicron


Hai, Sobat Pio! Pemerintah kini sedang menerapkan pembelajaran tatap muka atau PTM 100% yang telah dilakukan di sejumlah sekolah di Indonesia sejak awal Januari ini. Meskipun tidak sepenuhnya pembelajaran tatap muka, kasus Covid-19 masih menghantui kita dengan adanya varian baru yaitu varian Omicron. Dengan adanya kasus varian baru ini, pemerintah melaksanakan pembelajaran tatap muka yang tadinya 100 % menjadi 50%.

Di tengah lonjakan ini, pembelajaran tatap muka (PTM) berdasarkan status PPKM masih berlangsung. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yaitu Nadiem Makarim, baru saja mengeluarkan ketentuan terbaru PTM melalui SE Mendikbudristek Nomor 2/2022 mengenai Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan di Masa Pandemi Covid-19. Dalam SE tersebut, sekolah yang berada di wilayah PPKM level 2 diperbolehkan menjalankan PTM berkapasitas 50%. Sementara, PTM sekolah di wilayah PPKM 1, 3, dan 4 ketentuannya tetap merujuk SKB 4 Menteri. Oleh karena itu, Sobat Pio harus melakukan PTM dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat di tengah naiknya kasus Omicron ini. “Kita akan terus sesuaikan dengan kondisi, apabila situasi masih terkendali tidak apa 100% (PTM penuh) tapi daerah-daerah tertentu mungkin ya itu akan kita sesuaikan,” kata Ma’ruf saat ditemui di Kantor Gubernur Banten. Ma’ruf mencatat, peningkatan kasus Covid di satu daerah dan daerah lainnya tidak merata membuat aturan PTM penuh dikurangi atau dibatalkan secara nasional. Karena, PTM akan dievaluasi sesuai pada angka lonjakan kasus Covid di tiap daerah saja.

Ma’ruf meminta, kepada para pelajar untuk terus disiplin dengan protokol kesehatan. Tidak lupa bagi Sobat Pio yang belum melaksanakan vaksinasi agar segera mendapatkan suntikan penguat imun. Dengan adanya PTM 50% kita dapat mengurangi lonjakan Covid-19, dengan begitu sekolah yang sudah 100% kembali 50%. Sekolah pun harus taat dengan protokol kesehatan yang telah ditentukan. Sobat Pio jangan lupa tetap taat dengan prokes dan jaga kesehatan agar tetap bisa sekolah tatap muka kembali. (RED_FND)

Sumber: https://www.detik.com

 

 

Sejarah Hari Dharma Samudra


Hai, Sobat Pio! Kalian tau nggak nih tentang sejarah Hari Dharma Samudra? Kalau kalian tidak tahu simak penjelasan berikut ini! Pada Januari 1962, ketegangan karena perebutan Irian Barat antara Indonesia dan Belanda semakin terasa, sebab Belanda diyakini telah melanggar kesepakatan Konferensi Meja Bundar dan tidak mau menyerahkan Irian Barat pada Indonesia sebagaimana kesepakatan dari KMB. Hal tersebut membuat pihak Indonesia mulai merancang sebuah operasi militer terbatas, di mana saat itu TNI melancarkan sebuah operasi klandestin atau operasi rahasia. Mereka bermaksud menyusupkan pasukan ke Irian. Saat itu, satu-satunya akses mengirim para infiltran hanya melalui lautan. Misi tersebut diberi nama “STC-9” yang merupakan kepanjangan dari Satuan Tugas Khusus 9 Januari. Soedomo kala itu memimpin tiga Motor Torpedo Boat (MTB), KRI Macan Tutul, KRI Macam Kumbang, dan KRI Harimau.

Pada awalnya, misi berjalan mulus pada tanggal 13 Januari seluruh infiltran telah dimasukkan ke dalam 3 MTB guna melakukan infiltrasi. Pada tanggal 15 Januari 1962, 3 kapal yang melaju semakin dekat ke Irian. Namun, tanpa disadari kehadiran mereka telah terdeteksi oleh pesawat pengintai milik Belanda. Pertempuran yang tak seimbang terjadi antara Angkatan Laut Indonesia dengan Tentara Belanda di Laut Aru. Tembakan peringatan pertama dilepaskan oleh pihak Belanda jatuh di dekat KRI Harimau, di mana Kolonel Soedomo dan sejumlah petinggi ALRI berada di atas kapal tersebut. Komodor Yos Sudarso segera memerintahkan ketiga kapal TNI AL untuk putar balik dan mundur. Tetapi Belanda mengartikan hal tersebut sebagai gerakan menyerang sehingga pihaknya melepaskan tembakan terlebih dahulu. Yos Sudarso gugur dalam pertempuran tersebut, sementara Soedomo selamat.

Kelak Soedomo lah yang diberi tugas mengendalikan seluruh kapal republik Indonesia dalam operasi Mandala dalam misi balas dendam. Peristiwa heroik di Laut Aru tersebut menjadi peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia dan diperingati sebagai Hari Dharma Samudra setiap tanggal 15 Januari. Nah, itu tadi penjelasan tentang Sejarah Hari Dharma Samudra, pasti Sobat Pio sekarang sudah tahu apa itu Hari Dharma Samudra kan. Mari tetap kenang sejarah yang ada di Indonesia bersama-sama. Sampai jumpa di edisi selanjutnya. (RED_FND)

Sumber: www.kumparan.com

 

Tanggapan Siswa Mengenai PAS Online dan Offline


Hai, Sobat Pio!  Gimana tanggapan kalian mengenai PAS online atau offline? Menurut kalian lebih mudah PAS online atau offline? Minggu ini sedang berlangsung penilaian evaluasi siswa melalui Penilaian Akhir Semester (PAS). Berbeda dengan tahun sebelumnya, di tahun ini kegiatan PAS dilakukan secara offline. Sejak pertengahan semester ini, sekolah sudah mulai menyelenggarakan Pertemuan Tatap Muka (PTM). Kondisi yang berangsur stabil dari pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar mulai normal kembali, meskipun dengan tahap 25% dan sekarang sudah 50% dari  jumlah seluruh siswa.

Pada penilaian akhir semester ini antara satu sekolah dengan yang lainnya berbeda dalam sistem penilaiannya. Hal ini mengacu pada kondisi masing-masing sekolah dan ada pula yang berdasarkan kesepakatan para kepala sekolah pada tingkatan regional. Maka saya melihat ada beberapa bentuk sistem PAS yang diterapkan pada semester. Pertama, menggunakan full sistem online dari rumah. Walaupun sudah menerapkan PTM bertahap, namun saat PAS menerapkan sistem online. Siswa mengerjakan seluruh soal dari rumah melalui gadget masing-masing. Cara pengerjaan ada yang lewat aplikasi pembelajaran yang biasa digunakan saat daring, ada juga yang mengirimkan soal melalui link googleform, tergantung kebijaksanaan dari pihak sekolah. Kedua, PAS online di sekolah. Settingan ruang tes dibuat seperti saat PAS biasanya, namun siswa mengerjakan soal lewat gadget. Para siswa mengerjakan soal pada satu wadah aplikasi yang disediakan sekolah. Sistem ini rawan masalah juga jika sinyal putus atau aplikasi sedang eror, apalagi jika jawaban siswa tidak tersimpan dan harus mengulang dari awal.

Ketiga, PAS offline di sekolah. Ini dilakukan seperti biasanya. Perbedaannya satu ruang hanya diisi setengah dari kapasitas seperti ketika pembelajaran tatap muka 50%. Ini mengakibatkan kebutuhan ruang ujian cukup banyak dan bisa disiasati dengan menerapkan dua shift atau sesi dalam satu hari. Pelaksanaannya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker serta menjaga jarak. Sekali lagi, cara apapun yang dipakai pihak sekolah tentu sudah melalui pertimbangan matang dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan siswa. Nah, itu dia tanggapan mengenai PAS online atau offline. Menurut kalian gimana lebih enak online atau offline nih? Pastinya lebih lebih enak offline kan? Selain bisa bertemu dengan teman-teman di sekolah pastinya kita lebih memahami materi. Nah, itu tadi pembahasan mengenai penyelenggaraan PAS secara offline. Sekian dulu artikel kali ini semoga bermanfaat, sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_FND)

Sumber : https://www.kompasiana.com

 

Gangguan Psikomatik Pada Siswa


Hai, Sobat Pio! Di masa pandemi ini sangatlah rentan dengan adanya gangguan psikomatik pada siswa. Sobat Pio tau gangguan psikomatik itu apa? Jadi gangguan psikomatik adalah keluhan fisik yang timbul atau dipengaruhi oleh pikiran atau emosi, bukan disebabkan oleh fisik yang jelas seperti luka atau infeksi. Kunci utama menghadapi pandemi adalah adaptasi dan perubahan. Namun, situasi ketidakpastian berpengaruh pada kondisi psikologis anak-anak, baik dari aspek sosial, emosi, maupun kesehatannya secara menyeluruh. Gangguan psikomatik membuat siswa merasa cemas terhadap prestasinya. Ada juga anak-anak yang sangat menutup diri karena fokus dengan kegiatan online, Kondisi itu yang dicemaskan para orang tua.

Apa Sobat Pio tau, bagaimana cara menenangkan psikomatik? Caranya ialah dengan mengatur nafas untuk relaksasi dan membiasakan diri, jika dilakukan secara rutin dapat mengurangi stres. Kemudian jauhkan pikiran stres dengan melakukan kegiatan yang rileks, seperti menjalankan hobi dan mencoba hal baru di luar kegiatan rutin sehari-hari bersama keluarga. “Atur nafas, tarik nafas untuk relaksasi. Karena itu bisa membuat kita jadi tenang. Kemudian cari aktivitas baru yang positif bersama keluarga”. Aktivitas seperti menjalankan hobi atau mengerjakan sesuatu hal baru tersebut secara tidak langsung juga dapat mempererat hubungan keluarga saat menjalankan Work From Home (WFH) dan kegiatan belajar di rumah bagi anak-anak. Psikosomatis adalah kondisi yang menggambarkan saat munculnya penyakit fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh kondisi mental. Beberapa gangguan kecemasan tersebut meliputi stres dan kecemasan.

Penyakit fungsional adalah kondisi yang menyebabkan pengidapnya merasa sakit atau mengalami gangguan fungsi tubuh. Namun, saat dilakukan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lain tidak ada keanehan yang terjadi dalam tubuh. Nah, itu tadi penjelasan tentang gangguan psikomatik pada siswa. Jadi, Sobat Pio jangan terlalu banyak pikiran sehingga dapat menyebabkan gangguan psikomatik, jika sudah merasa ada ganggu psikomatik segara diredamkan ya! Jangan lupa jaga kesehatan dan pikiran. Tetap semangat dan sampai jumpa diedisi selanjutnya. (RED_FND)

Sumber : www.liputan6.com

Pendidikan Kesehatan yang Harus Diterapkan di Sekolah


Hai Sobat Pio! Kini, sudah banyak sekolah yang mulai menyelenggarakan PTM terbatas. Hal ini mengingat kasus Covid-19 yang mulai menurun. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan PTM adalah menanamkan prinsip dan pola hidup sehat. Adapun tiga program pokok UKS, seperti pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat perlu dijalankan dengan tepat. Pasalnya, pendidikan kesehatan adalah hal fundamental untuk memulai hidup sehat di sekolah. Tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan kesehatan ialah para siswa bisa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. Selain itu, mereka juga diharapkan memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan. Ada beberapa pendidikan kesehatan yang bisa dilakukan oleh sekolah untuk mengedukasi dan membina siswa atau peserta didiknya. Berikut pendidikan kesehatan yang bisa diterapkan di sekolah di masa pandemi ini.
Pendidikan dan literasi gizi
Pendidikan dan literasi gizi dilakukan sebagai upaya untuk mengubah sikap dan perilaku dalam mendukung pemenuhan gizi seimbang pada peserta didik. Dalam pendidikan gizi, peserta didik diedukasi mengenai menu makanan yang sehat dan bergizi cukup. Sarapan bersama juga bisa dilakukan dengan membawa bekal yang bergizi seimbang.
Optimalisasi aktivitas fisik
Selain gizi yang cukup, pendidikan kesehatan juga terdapat di kegiatan intrakurikuler dalam mata pelajaran PJOK. Aktivitas fisik dalam mata pelajaran PJOK harus dimaksimalkan, didukung juga dengan kegiatan ekstrakurikuler fisik, seperti futsal, basket, voli, pencak silat, dan sebagainya. Siswa dapat juga diimbau untuk melakukan peregangan pada pergantian jam pelajaran, minimal satu kali per hari. Peregangan bisa me-refresh para peserta didik setelah jenuh belajar.
Pembinaan kader kesehatan sekolah
Sekolah perlu mengadakan kegiatan pembinaan kader kesehatan sekolah bagi para peserta didiknya. Kader kesehatan sekolah adalah peserta didik yang terpilih untuk membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan UKS dengan menyebarkan informasi kesehatan bagi teman sebayanya, mengajak, dan memberikan teladan pelaksanaan. Idealnya, setiap kelas memiliki satu kader kesehatan sekolah agar penyebarannya merata. Pembinaan kader-kader kesehatan ini menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang bisa meningkatkan pengetahuan peserta didik terkait bidang kesehatan.
Nah Sobat Pio, itu tadi pendidikan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PTM di sekolah-sekolah. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di edisi selanjutnya. (RED_ASA)
Sumber: HYPERLINK “http://www.kompas.com” \o “http://www.kompas.com”www.kompas.com