Rendahnya Pendidikan Di Indonesia


Hai, Sobat Pio! Apakah kalian tau pendidikan di Indonesia masih rendah? Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, pendidikan di Indonesia memang masih tertinggal jauh. Pendidikan di Indonesiaterkesan buruk, pendidikan di pelosok desa tidak sebanding dengan mutu pendidikan di kota. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.

    Taukah Sobat Pio, apa faktor yang memengaruhi rendahnya pendidikan di Indonesia. Berikut beberapa penyebabnya:

     1. Rendahnya kualitas sarana fisik  

Kualitas sarana fisik pendidikan di Indonesia jauh dari kata sempurna. Masih banyak terdapat sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang memiliki gedung rusak, buku perpustakaan tidak lengkap, laboratorium yang tidak memadai, bahkan ada yang tidak memiliki gedung laboratorium sama sekali. Rendahnya kualitas fisik pendidikan tentu sangat berpengaruh pada proses pembelajaran. Pemerintah terlihat kurang peduli, penanganan pendidikan di Indonesia masih menjadi nomor kesekian.

2. Rendahnya kualitas guru     

Banyak guru yang belum profesional dalam menjalankan tugasnya. Penyebab rendahnya kualitas guru diantaranya adalah ketidaksesuaian ilmu dengan bidang yang diajar, rendahnya kualifikasi yang dimiliki guru, program Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru masih rendah, dan rekrutmen guru tidak efektif.

3. Mahalnya biaya pendidikan

Meskipun pemerintah banyak memberi beasiswa, tetapi banyak anak-anak dari masyarakat kurang mampu yang tidak mendapatkan keringanan biaya atau beasiswa. Pemerintah juga salah sasaran terhadap pemberian beasiswa, mereka yang mampu malah mendapat beasiswa.

4. Rendahnya kesejahteraan guru

Kesejahteraan guru memiliki pengaruh yang besar terhadap rendahnya mutu pendidikan di Indonesia. Rendahnya gaji yang diterima oleh seorang guru membuat guru harus mencari cara agar kebutuhannya tercukupi, misalnya menjadi guru les, mengajar di tempat lain, atau memiliki aktivitas lain yang tidak ada hubungannya dengan tugas mengajar. Hal ini tentu membuat guru menjadi tidak fokus dalam mengajar, parahnya mereka hanya mengajar asal-asalan. 

    Nah, itu tadi faktor yang menyebabkan pendidikan di Indonesia masih sangat rendah. Sekian artikel hari ini semoga bermanfaat untuk Sobat Pio dan sampai jumpa di edisi selanjutnya. (RED_PLP)

http://Sumber: https://www.rikaariyani.com

Pendidikan tidak sama dengan Sekolah


Hai, Sobat Pio! Apakah kalian sudah mengetahui apa arti dari Pendidikan? Arti dari pendidikan adalah sebuah kebutuhan manusia agar dapat berproses menjadi individu yang merdeka, memiliki tujuan dan pandangan. Maksud dari merdeka sendiri adalah manusia dapat tumbuh dan berkembang sesuai kodrat yang dimiliki.

Jika Sobat Pio mendengar kata “sekolah” sudah pasti mengarah ke “pendidikan” bukan? Meskipun sekolah sering disalah artikan sebagai pendidikan, ada banyak perbedaan antara pendidikan dan sekolah. Pada dasarnya sekolah identik dengan pendidikan, disitulah orang-orang dapat menerima ilmu yang disampaikan oleh guru ataupun dosen. Sekolah adalah sebuah bangunan dan institusi yang bernama sekolah yang bersifat formal, sekolah juga merupakan suatu lembaga. Sedangkan pendidikan itu berbeda, pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, dan kebiasaan. Pendidikan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Karena tidak bersifat formal atau informal, bisa saja kita memperoleh suatu ilmu di lingkungan keluarga misalnya, ibu yang mengajari anak gadis nya untuk memasak, secara tidak langsung anak tersebut memperoleh ilmu yang diperoleh dari ibu nya.

Sobat Pio semestinya sudah paham, di zaman modern ini, pendidikan sekolah dianggap sebagai salah satu hak dasar warga negara. Selain itu, banyak negara memiliki sekolah negeri dan biayanya cukup terjangkau oleh masyarakat umum. Di semua sekolah, baik sekolah negeri atau swasta, ada kurikulum khusus yang ditujukan untuk setiap kelompok umur atau kelas.

Apakah Sobat Pio tahu? Istilah pendidikan tidak hanya mencakup metode formal, tetapi juga informal untuk memperoleh pengetahuan. Pendidikan yang bersifat informal, seperti yang sudah dicontohkan di atas, semua sarana pengetahuan informal lainnya seperti belajar dari teman sebaya, dalam situasi kerja, dari sumber seperti buku, sumber online, dan sesi kuliah gratis yang berlangsung di luar lembaga pendidikan juga merupakan bagian dari pendidikan.

Pendidikan formal yang dimulai dengan sekolah dan berlanjut ke universitas. Aspek formal pendidikan selalu sistematis, terjadwal dan dikelola dengan baik oleh pihak berwenang, setiap jenjang pendidikan formal mengarah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Nah, Sobat Pio. Jadi kesimpulannya, sekolah adalah singkatan dari sistem pendidikan formal yang berlangsung di sekolah sedangkan, istilah pendidikan mencakup sejumlah sumber pengetahuan yang berbeda baik formal maupun informal. (RED_AYD)

Sumber : https://berita.99.co

Penyebab Ngantuk Saat Belajar dan Cara Mengatasinya


Hai, Sobat Pio! Pasti di antara Sobat Pio pernah mengalami rasa kantuk saat belajar. Kantuk adalah keadaan ketika seseorang ingin tidur dan merupakan hal yang wajar, tetapi perlu diatasi jika terjadi secara berlebihan, mengganggu aktivitas, atau menurunkan produktivitas. Rasa ngantuk ini sendiri dapat terjadi di berbagai waktu yang tidak tepat, salah satunya saat belajar.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan rasa ngantuk timbul saat belajar, diantaranya:

  1. Kurang tidur

Kekurangan tidur sering terjadi karena kita begadang. Hal itu akan membuat diri kita sendiri lelah dan tidak bersemangat. Sehingga kecukupan tidur harus kita perhatikan agar di pagi harinya kita bisa fit dan fresh menjalankan aktivitas sehari-hari.

  1. Suasana di ruang kelas

Suasana di ruang kelas bisa juga membuat kita mengantuk apalagi memasuki jam 10 keatas dengan cuaca yang panas.

  1. Tidak sarapan

Tidak sarapan dengan berbagai alasan, dan berangkat sekolah dengan perut kosong akan menghambat kita saat belajar. Karena belajar dalam keadaan perut lapar dan kekurangan tenaga dapat menyebabkan kantuk, sehingga kefokusan dalam belajar juga akan terganggu.

  1. Minat belajar

Minat belajar sangat berpengaruh terhadap kondisi belajar. Tidur yang cukup, suasana yang nyaman dan sarapan yang cukup belum berarti apa-apa kalau minat belajar rendah. Karena kita akan malas, bosan belajar, dan ini akan mendorong rasa kantuk timbul.

Adanya faktor-faktor penyebab kantuk saat belajar dapat kita atasi dengan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Niat

Memperbaiki niat perlu dilakukan agar tujuan belajar jelas dan dapat dilaksanakan secara maksimal.

  1. Tidur yang cukup

Tidur yang cukup artinya tidak tidur sampai larut malam. Bagi yang suka begadang, kurangi kebiasaan tersebut agar tubuh tidak letih. Kalau tidur cukup, rasa kantuk siang hari akan berkurang. Sebab, kita merasa segar dan bugar sehingga siap menerima pelajaran dari guru.

  1. Aktif belajar

Bertanya atau menjawab pertanyaan adalah hal yang bisa dilakukan untuk aktif dalam pembelajaran. Cara ini akan menghilangkan rasa kantuk selama belajar. Sebab, bertanya atau pun menjawab pertanyaan akan membuat pikiran dan fisik akan aktif.

  1. Sarapan yang cukup

Sarapan itu penting untuk menjaga stamina siswa selama belajar. Sarapan yang cukup kemudian jajan yang memadai akan mengurangi rasa kantuk dalam belajar.

Itu dia beberapa hal yang dapat Sobat Pio terapkan untuk mengurangi rasa kantuk saat belajar. Belajar sangat penting untuk menunjang proses kita menuju tahapan yang lebih lanjut. Sehingga harus benar-benar kita perhatikan dan kita lakukan secara maksimal demi mendapat hasil yang maksimal pula dikemudian hari. (RED_MUN)

Sumber: https://www.matrapendidikan.com

Tips dan Cara Agar Tidak Malas Belajar


Hai, Sobat Pio! Rasa malas pasti pernah kita rasakan, bahkan bisa dibilang sering, terutama dalam belajar. Rasa malas dalam belajar menjadi masalah yang hampir dialami oleh semua pemuda.  Rasa malas ini bisa datang dalam keadaan apapun, sehingga akan membuat kita tidak produktif, dan hal itu tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Berbagai hal bisa menjadi penyebab dari malas belajar. Mulai dari tujuan belajar yang kurang jelas, lingkungan yang tidak mendukung, kondisi emosional atau perasaan, serta gaya belajar yang tidak sesuai. Lalu, bagaimana sih cara untuk menghilangkan rasa malas belajar itu sendiri? Simak tips-tips berikut ini ya!

  1. Belajar di tempat yang kondusif

Tempat itu relatif karena setiap orang punya preferensi sendiri-sendiri. Biasanya yang lazim untuk belajar adalah tempat-tempat seperti perpustakaan, kelas kosong, kamar, cafe, dan beragam tempat kondusif lainnya untuk menjaga konsentrasi dalam belajar. Suasana baru dapat memicu kita untuk lebih bersemangat, dari suasana dan lingkungan yang itu-itu saja. Maka penting untuk sesekali kita mencari dan membuat suasana baru dalam belajar agar lebih bersemangat.

  1. Gunakan gaya belajar yang sesuai

Kalau kamu tipe orang yang lebih suka mendengarkan, kamu bisa coba belajar melalui audiobook atau podcast. Jika tipe visual, bisa belajar dengan menonton video. Untuk tipe belajar kinestetik, bisa mencoba belajar sambil memperagakan hal yang ingin diingat dengan simulasi dan membuat flash card.

  1. Mulai belajar dari hal yang disukai

Supaya rasa malas tidak tiba-tiba melanda pikiran kita, sebelum mulai belajar, kita bisa menumbuhkan rasa semangat mulai dengan kegiatan yang kita sukai. Sebuah riset mengatakan rasa suka dan minat pada sesuatu yang dipelajari akan membuat orang lebih berpikir jernih dan mudah memahami materi.

  1. Ambil jeda waktu untuk istirahat

Malas terkadang datang karena kita merasa lelah dengan kegiatan di sekolah atau aktivitas lain. Oleh karena itu ambil jeda waktu untuk istirahat supaya pikiran jernih kembali dan rasa malas bisa hilang. Ketika dirasa sudah cukup istirahat kita  bisa mulai untuk belajar lagi.

  1. Belajar bersama teman

Belajar berkelompok bisa menjadi alternatif untuk menghilangkan rasa malas serta menumbuhkan semangat belajar. Jika menemukan soal sulit, kita bisa mencari jawaban bersama-sama dengan teman-teman.

  1. Jauhkan benda yang membuat kurang fokus dalam belajar

Notifikasi HP, suara musik, atau hal lain akan membuat belajar kurang fokus. Sebisa mungkin jauhkan gangguan-gangguan itu sampai waktu belajar selesai.

  1. Jauhi posisi rebahan sambil belajar

Aktivitas rebahan biasanya di picu oleh bantal dan kasur, dua benda tersebut bisa menarik kita untuk rebahan. Mungkin saja kita bisa belajar, tapi mungkin tidak bertahan lama. Kita akan tergoda untuk rebahan, ujung-ujungnya malah ketiduran. Oleh karena itu, ketika belajar sebisa mungkin jauhkan diri dari benda-benda yang memicu rebahan.

  1. Fokus pada target

Tujuan-tujuan yang sudah kita buat itu akan menjadi motivasi kalau sedang dihinggapi rasa malas. Tujuan yang besar itu butuh perjuangan yang besar juga untuk meraihnya.

  1. Jangan lupa self-reward

Reward atau hadiah tidak hanya berasal dari pemberian orang lain, tetapi juga bisa datang dari diri sendiri. Reward bisa dalam berbagai bentuk, mulai dari menonton acara favorit, makan makanan kesukaan, dan lain sebagainya.

Banyak sekali tips yang bisa dilakukan untuk menghilangkan rasa malas belajar. Jika Sobat Pio mau berusaha pasti akan ada hasil yang menanti. Semua tergantung pada diri kita sendiri, jika ingin berubah, mulailah dari sekarang, tidak nanti ataupun besok. Karena penyesalan akan menunggu jika kita tidak mau berubah menjadi lebih baik. (RED_MUN)

Sumber:https://www.zenius.net

Pengertian Fixed Mindset & Mengapa Kamu Harus Mengubahnya


Hai, Sobat Pio! Pasti pernah terlintas dipikiran Sobat Pio “Kalau orang lain bisa, kenapa harus saya?”. Saat dipelajari lebih lanjut, pikiran-pikiran seperti itu mengandung kepercayaan yang membatasi diri untuk terus berkembang dan menghadapi tantangan. Menyerah sebelum bertanding karena takut mengalami kegagalan. Hal-hal tersebut bisa disebut sebagai Fixed Mindset.

Fixed mindset ialah cara berpikir tentang kecerdasan dan kemampuan diri sendiri sebagai sesuatu yang pasti dan tidak bisa diubah dari lahir hingga tutup usia. Mindset ini sangat fokus kepada hasil daripada proses, sehingga sebuah usaha yang tidak mendatangkan hasil yang sesuai harapan, dianggap sia-sia bahkan merupakan sebuah kegagalan.

Orang yang berpola pikir Fixed Mindset memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Mempercayai konsep “Bakat dari lahir”.
2. Setiap orang memiliki tugasnya masing-masing.
3. Lebih cenderung menjauh dari tantangan.
4. Lebih fokus pada hasil daripada proses.
5. Tidak berusaha dengan maksimal.
6. Sering menyalahkan diri sendiri.
7. Tidak tertarik mengembangkan kemampuan diri.
8. Tidak belajar dari kesalahan yang pernah dialami.
9. Berpikir bahwa bakat adalah segalanya dalam mencapai tujuan apapun.

Adapun kelebihan dari Fixed Mindset, yaitu: mudah menemukan “zona” nya sendiri dalam berbagai situasi, bisa membuat seseorang berhenti merasa khawatir tentang ide-ide kreatif dan hal lain di luar pekerjaannya, tidak membuang-buang waktu untuk melakukan berbagai macam percobaan demi menemukan jalan yang lebih efektif, sangat berusaha untuk menghindari kesalahan, tidak mengambil risiko yang mungkin membuat gagal, serta menetapkan lebih dulu apa yang akan dilakukan dan bertahan dengan cara yang aman.

Fixed Mindset juga memiliki kekurangan diantaranya: tidak dapat beradaptasi bahkan ketika berada dalam situasi yang mengerikan, besar kemungkinan tidak ada mimpi yang bisa dicapai, menghambat kreativitas karena tidak ada keinginan untuk mencoba hal yang baru dalam memecahkan masalah, tidak dapat mengetahui potensi secara maksimal, dan tidak dapat mengubah tindakan, rencana, dan pandangan.

Cara mengubah Fixed Mindset menjadi Growth Mindset, yaitu: menggunakan sugesti bahwa “Tidak apa mencoba hal yang baru, gagal pun bukan sebuah kesalahan, dan usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil”, mengevaluasi diri saat belajar agar kita tahu sejauh mana perkembangan yang sudah dilakukan, membuat tujuan saat mempelajari sesuatu, konsisten dan fleksibel serta selalu belajar dari kesalahan.

Jika dikaitkan dengan proses mempelajari sesuatu Fixed Mindset merupakan musuh yang sulit untuk ditaklukkan. Sebab mindset yang satu ini membuat belajar menjadi proses yang membosankan dan penuh tekanan. Tetapi perubahan bisa terjadi dalam hal apa saja, termasuk mengubah Fixed Mindset menjadi Growth Mindset. (RED_MUN)

Sumber: https://www.gramedia.com

Apa itu Growth Mindset?


Hai, Sobat Pio! Seiring perkembangan zaman pasti ada perubahan yang menuntut seseorang untuk memiliki pola pikir yang berkembang atau Growth Mindset. Manusia dituntut untuk selalu berkembang agar pola pikir yang dimiliki tidak hanya diam di tempat yang akan berisiko mengalami kegagalan dan sulit mencapai kesejahteraan. Pola pikir berkembang atau biasa disebut Growth Mindset, adalah pola pikir atau keyakinan bahwa kemampuan dasar yang dimiliki dapat dikembangkan dan ditingkatkan melalui dedikasi dan kerja keras.

Growth Mindset sangat penting diterapkan dalam kehidupan, karena membuat seseorang akan jauh lebih bisa menikmati tantangan yang dihadapi dan terlepas dari dampak buruknya kehidupan. Hal itu membuat seseorang akan lebih menghargai setiap proses yang dilaluinya. Berikut tips yang dapat diterapkan untuk mengembangkan Growth Mindset :

1. Akui Ketidaksempurnaan Yang Dimiliki

Jujur dan anggaplah ketidaksempurnaan yang ada sebagai keunikan untuk lebih mencintai diri sendiri. Karena setiap manusia tidak ada yang sempurna, dan pasti memiliki kelemahan dan kekurangan dibalik kelebihan dan keunggulan yang dimilikinya

2.   Hadapi Tantangan Dengan Berani

Anggaplah tantangan yang ada di depan mata sebagai peluang untuk meraih kesejahteraan. Kita juga dapat mencoba diri dengan hal-hal baru dengan menghadapi tantangan. Dengan menyelesaikan tantangan baru akan membuat kemampuan diri bertambah.

3. Perhatikan Pikiran dan Ucapan

Perhatikan kata-kata yang keluar dari mulut kita, karena pemikiran dan ucapan akan berpengaruh terhadap hasil yang akan kita peroleh nantinya. Ubah pikiran negatif menjadi lebih positif untuk membangun pola pikir yang berkembang. Ubah juga penilaian yang penuh kebencian dengan kasih sayang.

4. Berhenti Meminta Persetujuan Orang Lain

Growth Mindset akan terhambat jika kita selalu meminta persetujuan orang lain dalam bertindak. Diri kita adalah satu-satunya yang bertanggung jawab atas kehidupan yang kita lalui.

5. Kuatkan Kelebihan dan Perbaiki Kelemahan

Setiap orang mempunyai kelebihan dan kelemahan. Untuk mengembangkan growth mindset, kita perlu menjelajahi, menghargai, dan memperkuat kelebihan yang dipunya. Selain itu, selalu berusahalah untuk memperbaiki kelemahan yang dimiliki.

Growth Mindset perlu diterapkan dalam setiap diri manusia untuk mendapatkan kemajuan diri dengan potensi yang dimiliki. Dan dalam Growth Mindset proses yang dilalui harus lebih dihargai daripada hasil akhir yang didapatkan, karena jika hanya terpaku pada hasil, kita tidak akan belajar dari kegagalan dan lebih mudah menyerah saat menghadapi tantangan serupa. (RED_MUN)

Sumber: https://nuansa.nusaputra.ac.id

 

 

Mengenal P5 dalam Kurikulum Merdeka


Hai, Sobat Pio! Pasti di antara Sobat Pio masih banyak yang bertanya-tanya mengenai P5 dalam Kurikulum Merdeka. Walaupun sudah banyak penjelasan mengenai Kurikulum Merdeka, tetap saja kurikulum yang ditetapkan Kemendikbud Ristek ini masih mengundang banyak tanya. Salah satunya tentang P5. Perlu diketahui, P5  adalah sebuah singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang merupakan salah satu pembahasan dalam Kurikulum Merdeka.
Program P5 ini merupakan salah satu sarana dalam pencapaian pelajar pancasila, dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari tema-tema atau isu-isu penting sehingga para peserta didik dapat melakukan penelitian dengan aksi nyata untuk menemukan solusi dari persoalan dan isu-isu tersebut dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Dalam penerapannya, P5 memiliki beberapa tahapan, yaitu:
1. Memahami P5
2. Menyiapkan ekosistem sekolah
3. Mengelola P5
4. Mendokumentasikan dan melaporkan hasil P5.
5. Mengevaluasi dan menindaklanjuti P5.
Tujuan dari P5 dalam Kurikulum Merdeka yaitu menjadikan peserta didik sebagai penerus bangsa yang unggul dan produktif. Diharapkan juga peserta didik dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkesinambungan. Sesuai dengan visi pendidikan Indonesia, yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.
Adapun manfaat P5 sendiri pada Kurikulum Merdeka bagi guru dan siswa di antaranya:
• Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter serta profil pelajar Pancasila.
• Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
• Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.
P5 dalam Kurikulum Merdeka juga memberikan manfaat bagi satuan pendidikan, yaitu:
• Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat.
• Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada lingkungan dan komunitas di sekitarnya.
Itu dia penjelasan seputar P5 dalam Kurikulum Merdeka. Tetap semangat belajar di manapun dan kapanpun ya Sobat Pio! Karena dengan belajar, kita akan lebih tau banyak hal, dan akan menemukan hal-hal baru, yang mungkin berguna di masa depan kelak. (RED_MUN)

Sumber: https://beritadiy.pikiran-rakyat.com

Upaya Meningkatkan Kemampuan Reading


Hai, Sobat Pio! Tahukah kalian? Membaca adalah suatu aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan untuk semua kalangan. Pasti di antara Sobat Pio ada yang kurang suka dengan reading atau membaca bukan? Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan reading atau membaca dengan optimal agar dapat membantu. Nah, berikut ini ada beberapa tips yang bisa Sobat Pio lakukan agar dapat meningkatkan kemampuan reading dengan baik. Simak berikut ini ya!

1. Melakukan Pengoptimalan Fungsi Otak Kanan dan Kiri

Melakukan pengoptimalan fungsi otak kanan dan kiri akan sangat membantu dalam cara belajar dan meningkatkan kemampuan reading. Dengan hal ini Sobat Pio akan semakin dapat menguasai semuanya dengan cepat dan tepat. Kemampuan dalam membaca memang harus selalu dilatih dan dikembangkan agar jauh lebih terasah lagi.

2. Membaca dengan Urut Pada Sebuah Bacaan

Yang kedua yaitu membaca dengan urut pada sebuah bacaan. Membaca banyak bahan bacaan buku dapat melatih kemampuan reading. Hal ini memang sangat penting untuk dilakukan. Dalam hal ini kita harus memiliki banyak waktu untuk membaca dengan bahan bacaan yang banyak dan kita sukai, agar tidak terlalu jenuh dalam membaca dan mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut.

3. Menggunakan Jari untuk Mengurutkan Pembacaan Berdasarkan Barisnya

Berikutnya adalah menggunakan jari untuk mengurutkan pembacaan berdasarkan barisnya. Hal tersebut memang sangat ampuh untuk dilakukan. Kita bisa menggunakan jari mereka untuk berlatih membaca dengan urut, teratur, mudah, dan cepat. Semuanya akan semakin mempermudah para guru untuk memberikan pembelajaran kepada siswa. Siswa juga akan semakin cepat dalam belajar.

4. Menggunakan Pencahayaan Cukup Ketika Membaca

Menggunakan pencahayaan yang cukup ketika membaca adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Jika kita menggunakan pencahayaan minim, maka akan dapat merusak mata. Bahkan pada beberapa kasus dapat menyebabkan kebutaan. Untuk itu kita harus menggunakan pencahayaan yang terang dan baik. Dengan begitu, konsentrasi mata mereka juga akan menjadi lebih baik. Bahkan hal ini dapat meningkatkan keinginan kita dalam belajar membaca secara signifikan.

5. Mendengarkan Lagu

Langkah ini dianggap paling cocok karena keefektifan dan efek relaksasinya. Kita akan menjadi lebih tenang dan nyaman saat mendengarkan lagu bertemakan huruf-huruf seperti ini, daripada harus mendengarkan penjelasan langsung dari guru.

Itu dia beberapa tips untuk meningkatkan kemampuan reading yang bisa Sobat Pio terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan kita dalam membaca harus selalu ditingkatkan dan diasah agar kita mendapatkan manfaat secara optimal dari apa yang kita baca. (RED_MUN)

Sumber:https://www.zenius.net

Menetapkan Berbahasa Jawa Dalam Kehidupan Sehari-hari


Hai, Sobat Pio! Tahukah kalian untuk apa pembiasaan penggunaan Bahasa Jawa dilingkungan sekitar perlu ditingkatkan lagi? Hal ini ditujukan untuk melestarikan Bahasa Jawa sebagai bahasa daerah serta menanamkan unggah-ungguh dalam bergaul dan berkomunikasi dengan orang sekitar. Dalam bahasa Jawa terdapat basa ngoko dan basa krama yang berbeda penerapannya. Ketika anak berkomunikasi dengan yang lebih tua, ia menggunakan basa krama, sehingga ada sikap menghormati kepada yang lebih tua. Saat ini banyak kita lihat anak-anak maupun remaja kurang terbiasa dalam hal ini.

 Di masa sekarang ini bahasa daerah kita, yaitu Bahasa Jawa terasa sebagai bahasa asing bagi anak-anak karena mulai ditinggalkan. Banyak orang tua yang lebih memilih menggunakan bahasa Indonesia, bahkan bahasa asing ketika berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun sebatas ungkapan-ungkapan tertentu, biasanya para ibu menasihati anaknya yang masih balita agar tidak melakukan sesuatu, dengan mengucapkan kata “ no.. no.. no..”, dan dilakukan setiap hari. Anak yang mendengar pun merekam, sehingga ketika dia melarang orang lain yang lebih tua, dia juga menirukan kata-kata ibunya dengan mengatakan “ no.. no.. no..”.

Sebenarnya penggunaan Bahasa Indonesia atau bahasa lain tidak semua berarti negatif. Karena bahasa-bahasa tersebut bisa mengembangkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dengan masyarakat luas. Akan tetapi, jika hal ini dilakukan secara terus menerus akan berdampak pada semakin  asingnya keberadaan  bahasa Jawa sebagai bahasa daerah ditengah masyarakatnya sendiri dan kurang tertanamnya nilai unggah-ungguh yang ada dalam Bahasa Jawa pada diri anak.

Peningkatan pembiasaan penggunaan bahasa Jawa dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan Bahasa Jawa yang baik dan benar  kepada anak sejak dini, seperti yang sudah diberikan di sekolah sebagai muatan lokal.  Namun, hal ini tidak akan menampakkan hasil yang signifikan, jika tidak diimbangi dengan pembiasaan di lingkungan keluarga. Di lingkungan keluarga, anak-anak harus dikenalkan dan dibiasakan menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi sehari-hari.

Penggunaan Bahasa Jawa dengan baik dan benar juga akan membiasakan anak-anak menerapkan unggah-ungguh, yaitu tata krama, dan sopan santun  dalam bersikap kepada orang lain.  Menghargai yang lebih muda, dan menghormati yang lebih tua. Jadi, kita sebagai masyarakat harus tetap melestarikan setiap budaya yang ada ya, Sobat Pio! Agar seluruh budaya yang kita miliki tidak luntur seiringnya waktu dan perkembangan zaman. Sekian artikel untuk hari ini, sampai jumpa di edisi selanjutnya.(RED_MUN)

Sumber: http://www.sdmuh-bantulkota.sch.id

Tips Sukses Belajar Bahasa Inggris dengan Cepat dan Mudah Dipahami


Hai, Sobat Pio! Tahukah kalian, bagi sebagian orang, belajar bahasa inggris adalah hal yang sulit, padahal Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, hampir semua orang dituntut untuk bisa menguasai atau setidaknya mengerti Bahasa Inggris. Bahkan, dari sekolah dasar, mata pelajaran yang satu ini menjadi pelajaran wajib hampir di semua sekolah. Mempelajari bahasa Inggris, biasanya dimulai dari mempelajari bentuk kata dasar, kalimat, cara pelafalan, dan penulisan. Jika kalian sudah memahami dasar-dasar ini, maka akan lebih mudah untuk memahami materi lainnya.

Berikut beberapa tips belajar Bahasa Inggris cepat dengan cara yang mudah.

1. Belajar Kosakata

Untuk mempelajari kosakata, kamu bisa menggunakan berbagai cara. Kamu bisa menulis beberapa kosakata di catatan kecil secara rutin atau bisa menggunakan Flashcard. Meski terdengar membosankan, penggunaan Flashcard nyatanya terbukti ampuh untuk menghafalkan kata karena kalian akan mengulangnya secara terus menerus. Flashcard sendiri adalah sejenis kartu yang berisi kata-kata dalam kategori tertentu. Misalnya, Flashcard tentang binatang, warna atau juga makanan.

2. Membaca Berita atau Artikel Berbahasa Inggris

Sering membaca berita dan artikel? Nah, kalian bisa membaca berita dan artikel berbahasa Inggris. Biasakan diri kalian dengan mencari berita terkini dalam Bahasa Inggris. Cari berita dengan topik yang kamu senangi, misalnya bisnis, selebriti atau kesehatan.

3. Dengarkan Podcast Berbahasa Inggris

Di zaman serba canggih seperti sekarang ini, kalian bisa menyesuaikan gaya belajar yang kalian inginkan. Kalian bisa mendengarkan podcast berbahasa Inggris yang sekarang bisa kamu temui dengan mudah. Tema-tema yang diangkat dalam podcast juga cukup ringan sehingga bisa kamu terima dengan baik, mulai dari tema komedi, olahraga, hingga sosial budaya.

4. Menulis dengan Bahasa Inggris

Siapkan buku catatan ke manapun kalian pergi. Cari kosakata yang kalian anggap menarik setiap hari dan tulis di buku tersebut. Jika membawa buku terlalu merepotkan, kalian juga bisa menulis di catatan smartphone atau juga di sosial media yang kalian punya.

5. Gunakan Aplikasi

Belajar dengan kamus online atau aplikasi-aplikasi khusus untuk mempelajari Bahasa Inggris. Kini ada banyak aplikasi gratis yang bisa kamu gunakan untuk mempelajari dan memahami Bahasa Inggris. Sebut saja, DuoLingo yang cukup populer digunakan untuk belajar berbagai bahasa, seperti Bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, dan Indonesia.

6. Kursus Bahasa Inggris

Jika kamu kesulitan untuk mempelajari Bahasa Inggris sendiri, maka kalian bisa mengikuti kursus Bahasa Inggris di lembaga pendidikan non-formal. Dengan mengikuti kursus, jadwal belajar kamu akan lebih teratur dan kamu akan dibimbing langsung oleh orang berpengalaman sehingga ilmu yang disampaikan bisa lebih mudah dipahami.

7. Ikut Berbagai Forum di Internet

Cara belajar Bahasa Inggris yang paling tepat adalah dengan menggunakan bahasa tersebut dalam komunikasi sehari-hari. Jika tidak ada teman atau rekan yang bisa melakukan percakapan denganmu, kamu bisa cari forum di internet.

Nah Sobat Pio, itu tadi sedikit penjelasan tentang beberapa tips belajar Bahasa Inggris dengan cepat dan mudah. Jangan lupa untuk diterapkan ya Sobat Pio, sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_SNH)

Sumber : https://www.ican-education.com