Category: Pendidikan
1. Bagaimana Thomas Alva Edison yang hanya belajar secara autodidak mampu menemukan berbagai penemuan baru yang mampu mengubah peradaban manusia.
2. James watt si penemu mesin uap dan mengawali revolusi industri.
Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk memulai belajar disebabkan karena tidak mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam menyusun jalan pikiran dalam belajar masing-masing. Oleh karena itu, diperlukannya keterampilan belajar yang harus dimiliki masing-masing orang.
Otak itu membutuhkan rangsangan dan pengendalian agar energi penalaran atau pemikiran dapat berlangsung secara total, hingga dapat memudahkan menangkap sebuah makna dan hasil memori pengetahuan yang tersimpan di dalam otak secara optimal. Untuk itu, perlu adanya cara dalam mengembangkan keterampilan berpikir, yaitu dengan cara menguasai dan membiasakan mempergunakan hal-hsl seperti berikut:
1.Berpikir Taktis
Berpikir taktis merupakan upaya mengarahkan proses berpikir, bertindak cepat dan efektif secara terfokus, terukur dan terarah langusng menuju objek sasaran usaha. Taktis ini menunjukkan kecekatan dan keterampilan mengelola pemikiran untuk bertindak cepat dan tepat dalam memproses suatu rangsangan yang dihadapi.
Cara melatih berpikir taktis yaitu dengan cara bertanya, agar partisispasi intelektual-emosional terlatih mengamati suatu objek sasaran.
2.Berpikir Metodologis
Berpikir metodologis mengandung arti kemampuan menyusun kerangka berpikir secara step by step, atau menyusun prosedur kerja otak bagaimana cara menggerakkan proses penalaran dan tindakan efektif dalam memproses pokok masalah, sehingga dapat mengurai, menyusun, menimbang, dan memecahkan pokok masalah dalam bentuk pola tindakan.
3.Berpikir Kreatif-Imajinatif
Yaitu cara berpikir kreatif dalam menelaah dan memecahkan pokok permasalahn dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin dapat dimunculkan mengatasi permasalahan atau menciptakan ide/gagasan kreatif.
Nah sobat pio, melalui ketiga keterampilan berpikir tersebut akan menciptakan keterampilan belajar yang baik. Dimana cara mengelola dan memahami suatu objek akan secara cepat dan tepat, sehingga dapat lebih efektif dan efisien dan memudahkan dalam belajar. Semoga bermanfaat untuk para sobat pio.(RED_RMA)
Sumber: https://www.kompasiana.com
Hai sobat pio, apa kabar? Sehat selalu ya, tahukah kalian sobat sapio, bahwa British Council Indonesia Foundation dan PT Bank HSBC Indonesia mendukung upaya pemerintah dalam mempersiapkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK yang siap kerja melalui program Work Ready yang diresmikan Selasa 26 September 2018.
Melalui pelatihan Core Skills, guru diberikan penguatan pemahaman dan kemampuan mengintegrasikan berbagai keterampilan seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi, kreativitas dan imajinasi, kepemimpinan dan pengembangan diri, literasi digital, dan kewarganegaraan dalam proses belajar mengajar. Di samping itu, siswa akan mengembangkan keterampilan-keterampilan inti tersebut melalui rangkaian lokakarya dan proyek individu maupun kelompok.
“Melalui British Council Indonesia Foundation, kami berkomitmen untuk ikut serta mengembangkan potensi pendidikan Indonesia. Program Work Ready merupakan upaya nyata kami dalam mendukung pemerintah Indonesia untuk mencetak lulusan SMK yang siap kerja dan siap bersaing. Kami merasa bangga dapat bekerja sama kembali dengan PT Bank HSBC Indonesia karena didasari oleh cita – cita yang kami miliki bersama untuk menyiapkan generasi muda Indonesia yang lebih kompeten dan mampu bersaing di masyarakat global melalui program ini,” kata Direktur British Council Indonesia, Paul Smith, di Jakarta, Rabu 26 September 2018, seperti dikutip dari rilis resmi yang dimuat Liputan6.com, Kamis (27/9/2018).
Sementara, Head of Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia Nuni Sutyoko mengatakan, “Salah satu pilar utama keberlanjutan di HSBC adalah pertimbangan sosial dalam membangun bisnis jangka panjang. Salah satu elemen utama dalam berkontribusi bagi perkembangan sosial adalah dengan membangun Keterampilan masa depan, atau yang kami sebut dengan Future Skills. Kami PUBLIC percaya hal ini adalah salah satu faktor utama dalam membangun aset suatu bangsa. Karenanya kami bekerja sama dengan British Council untuk memastikan kami turut berperan dalam memupuk SDM Indonesia yang cakap untuk saat ini dan di masa yang akan datang.”
Dalam peluncuran program Work Ready, juga diadakan forum diskusi pendidikan bertajuk “Pembelajaran Keterampilan Inti dalam Kurikulum 2013 untuk Sekolah Menengah Kejuruan.”
Forum ini diisi oleh panelis dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta, British Council Indonesia Foundation, PT Bank HSBC Indonesia, serta para aktivis pendidikan, yang secara interaktif berdiskusi dengan parapeserta tentang berbagai tantangan yang dihadapi oleh SMK dalam mempersiapkan lulusan siap kerja dan bagaimana keterampilan inti yang ada dalam program Work Ready dapat membantu guru dan manajer sekolah meningkatkan daya saing peserta didik mereka yang sejalan dengan tujuan Kurikulum 2013. Total 20 manajer sekolah, 100 guru, dan 100 siswa dari kesepuluh sekolah tersebut akan berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program, di luar dari pelatihan guru umum yang akan dilaksanakan untuk menjangkau setidaknya 300 guru SMK lainnya.
Nahh, itu tadi merupakan sebuah program yang akan dilalukan pemerintah, semoga cepat terlaksana ya sobat pio. Okey, sampai disini, sampai jumpa.
Sumber: https://m.liputan6.com
; Oke sobat pio, jadi itu adalah 4 tips agar belajar tetap optimal, sekian dari artikel kali ini, semoga dapat membantu sobat pio semua.
Hai sobat pio, bagaimana kabar hari ini? Semoga lebih baik dari kemarin! Dan semoga sobat selalu semangat dalam menjalankan aktivitas.
Edisi kali ini kita akan membahas tentang salah satu peran orang tua, yaitu melatih anak dalam mengendalikan emosi. Emosi sangat berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan seorang anak. Praktisi pendidikan Dedy Andriano menyampaikan bahwa emosi anak akan membuat mereka berprestasi sesuai bidang serta dapat meningkatkan kecerdasan. Bila demikian halnya, latian seperti apa yang mampu mengembangkan emosi anak?
1. Melatih Sabar
Misal dengan melatih anak untuk belajar sabar dengan antri menunggu giliran. hal tersebut dapat dilakukan di rumah maupun di sekolah. namun ini tentu tidak lepas dari peran orang tua sebagai model atau panutan. Sesungguhnya, anak tidak dapat mengantri saat orang tua tidak terbiasa mengantri. Salah satu contoh sederhana adalah mengantri ketika akan menggunakan kamar mandi di rumah.
2. Melatih Peduli dan Berbagi
Anak juga perlu dilatih untuk memiliki sikap peduli dan senang berbagi. Anak akan memiliki kepedulian kepada sesama ketia ia hidup dalam lingkungan suka berbagi.
3. Membaca Buku
Kebiasaan membacakan buku setiap menjelang tidur memiliki dampak positif. Tidak hanya menambah wawasan akan bermacam nilai naun juga diyakini akan mempererat hubungan orang tua dan anak. Hubungan positif ini selanjutnya mampu menciptakan emosi positif. Melalui membacakan buku, kemampuan emosi dan semakin berkembang. Anak lebih mampu untuk bersikap tenang saat mengalami suatu masalah.
4. Melatih Kepercayaan Diri
Melatih kepercayaan diri sejak dini sangat penting karena akan sangat mempengaruhi kecerdasan anak. Anak dengan rasa percaya diri tinggi akan mampu meningkatkan kecerdasannya. Sebaliknya, anak yang cerdas akan mengalami hambatan dalam perkembangan saat tidak memiliki rasa percaya diri.
5. Melatih Tanggung Jawab
Orang tua dapat memupuk sikap tanggung jawab sejak dini melalui pembiasaan yang sudah diseakati bersama. Misalnya, selepas bermain anak harus membereskan mainan atau merawat mainannya sendiri. Dengan emosi positif, kecerdasan semakin berkembang. Sebaliknya, emosi negatif mampu merusak kecerdasan anak.
Semoga informasi diatas dapat bermanfaat.
Sumber : www.kompas.com
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Melatih Emosi, Meningkatkan Kecerdasan”, https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/22/21031301/melatih-emosi-meningkatkan-kecerdasan.
Penulis : Yohanes Enggar Harususilo
Editor : Yohanes Enggar Harususilo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Melatih Emosi, Meningkatkan Kecerdasan”, https://edukasi.kompas.com/read/2018/05/22/21031301/melatih-emosi-meningkatkan-kecerdasan.
Penulis : Yohanes Enggar Harususilo
Editor : Yohanes Enggar Harususilo






