Menjaga Kesehatan


Hai, Sobat Pio! Membiasakan diri untuk hidup sehat bisa dibilang sebagai suatu keharusan yang dilakukan oleh setiap orang. Akan tetapi, tidak semua orang dapat dengan mudah membiasakan diri untuk menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, alasannya pun sangatlah beragam, mulai dari rasa malas yang tinggi, alasan karena sudah sibuk dengan pekerjaan yang melelahkan, dan sebagainya. Padahal berperilaku untuk hidup sehat ini sebenarnya tidak begitu sulit dilakukan selama ada kemauan yang tinggi.

Untuk menerapkan pola hidup yang sehat caranya sangatlah beragam, tetapi sebaiknya pilihlah cara yang disukai agar bisa terus bersemangat untuk menerapkan pola hidup sehat. Terlebih lagi, saat ini sudah banyak informasi yang mudah didapatkan melalui media sosial untuk menerapkan pola hidup sehat, nah berikut ini adalah beberapa tips bagaimana cara menjaga kesehatan tubuh kita.

1. Kurangi Asupan Gula

Gula adalah salah satu sumber penyakit yang sering tidak disadari. Konsumsi gula berlebihan bisa memicu berbagai penyakit mulai dari obesitas, diabetes, gangguan fungsi ginjal, hati, hingga kesehatan mental. Agar kesehatan tubuh lebih terjaga dalam jangka panjang, kita perlu mengubah diet kita dengan mengurangi asupan gula. Salah satu cara mudah adalah dengan memperbanyak konsumsi sayur, mengurangi konsumsi tepung, dan bertahap mengurangi gula dalam masakan atau minuman rutin kita.

2. Mengonsumsi Makanan Sehat

Menjaga kesehatan tubuh dipengaruhi dari apa yang kita konsumsi setiap hari. Makanlah makanan yang memiliki kandungan karbohidrat, lemak sehat , vitamin dan  mineral, protein. Kita juga perlu mengonsumsi buah-buahan seperti anggur, apel, blueberry, jeruk, kiwi, lemon, mangga, nanas, pir, pisang, stroberi, dan lain-lan.

3. Rutin berolahraga

Agar kesehatan kita terjaga juga harus diimbangi dengan olahraga yang rutin. Selain baik untuk kesehatan, olahraga membantu mencegah dan mengatasi beberapa penyakit, seperti diabetes, radang sendi, stroke, tekanan darah tinggi, hingga depresi. Disarankan untuk melakukan olahraga selama 20-30 menit setiap harinya.

Nah, itu dia sedikit tips untuk menjaga kesehatan tubuh. Jangan lupa untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari ya, agar tubuh kita selalu sehat. Sekian artikel hari ini semoga bisa bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_AWW)

Sumber : https://www.liputan6.com

Kesehatan Mata di Era Digital


Hai, Sobat Pio! Apakah Sobat Pio sudah menjaga kesehatan mata dengan dengan baik? Saat ini kebanyakan dari kita pasti melihat layar elektronik baik itu di depan komputer atau ponsel. Memandang layar elektronik dalam jangka waktu yang lama diketahui dapat menyebabkan gangguan pada mata dan penglihatan kita. Dalam dunia kesehatan, gangguan mata dan penglihatan yang disebabkan karena paparan layar disebut sebagai digital eye strain atau computer vision syndrome (CVS) .
Beberapa gejala CVS yang dapat dialami seseorang antara lain:
•Mata kering, merah, atau iritasi
•Penglihatan kabur atau ganda
•Sakit kepala
•Sakit leher, bahu atau punggung
Pernahkah Sobat Pio mengalami gejala di atas setelah menggunakan layar digital? Dalam kondisi normal, mata kita berkedip secara otomatis sekitar 15 hingga 20 kali dalam semenit. Namun, saat melihat layar digital, mata lebih sedikit berkedip dari biasanya. Pantulan cahaya dan pengaturan kontras yang kurang efektif pada layar juga bisa membuat mata kita bekerja lebih keras.
Tips menjaga kesehatan mata di era digital
•Jaga jarak pandang
Pada saat menggunakan gawai, pastikan kamu tetap menjaga jarak pandang yang aman yakni sekitar 40–50 centimeter dari layar. Dengan menjauhkan mata dari layar gawai, maka paparan cahaya yang diterima mata dari layar gawai dapat berkurang.
•Harus bisa membatasi waktu
Jadi meski sudah melakukan hal-hal di atas, tetapi jika kamu bermain gawai cukup lama, maka hal itu juga sama saja tidak ada artinya. Maka dari itu, durasi penggunaan gawai dapat dibatasi maksimal selama 2 jam, kemudian istirahat selama 10 menit sampai 15 menit.
•Relaksasi mata
Selain itu, untuk mengurangi beban kerja mata, kamu juga dapat melakukan relaksasi mata dengan cara menggosok-gosok kedua tangan. Lalu meletakkan hangatnya tangan di atas kelopak mata yang dipejam atau dengan memijat pelan kedua pelipis.
•Kurangi kecerahan layar
Adapun tips menjaga kesehatan mata di era digital lainnya ialah dengan mengurangi tingkat kecerahan layar pada gawai yang sedang digunakan. Hal ini juga dapat membantu mata agar tidak cepat lelah akibat paparan cahaya dari layar gawai atau ponsel pintar.
Nah jadi mulai sekarang Sobat Pio harus bisa menjaga kesehatan mata dengan cara menerapkan tips dan cara pencegahan agar bisa terhindar dari penyakit mata. Sekian artikel hari ini semoga bisa bermanfaat buat Sobat Pio dan sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_RZK)
Sumber: https://edukasi.kompas.com

5 Tips Sehat Selama Bulan Ramadhan


Hai, Sobat Pio! Selama bulan Ramadhan, seluruh umat muslim diharuskan untuk menahan lapar dan dahaga selama lebih dari 12 jam. Sehingga dengan kondisi demikian, tubuh tidak akan terhidrasi dengan baik dan tidak pula terpenuhi kebutuhan vitamin hariannya. Selain itu, kewajiban untuk meningkatkan volume ibadah dan bangun di pertengahan malam untuk santap sahur, membuat pola tidur tidak teratur.
Kondisi demikian, akan menyebabkan terganggunya kesehatan seseorang. Sehingga dengan demikian, panduan atau tips menjaga kesehatan tubuh selama bulan Ramadhan menjadi penting untuk dipahami dan diterapkan dengan baik.
Berikut ini adalah beberapa tips menjaga kesehatan selama bulan Ramadhan agar kondisi tubuh senantiasa berada dalam kondisi yang fit dan siap untuk menjalani ibadah dan aktivitas. Di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Pola Makan Sahur yang baik

Sahur memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga stamina tubuh selama menjalankan ibadah puasa dan aktivitas ketika di siang hari. Untuk itu, perbanyak konsumsi makanan yang tinggi serat seperti buah dan sayur, serta hindari makanan yang tinggi minyak karena akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan kantuk di siang hari

2. Pola makan saat berbuka

Langsung mengonsumsi makanan yang banyak ketika berbuka puasa, akan menyebabkan perut menjadi sesak, sehingga makan makanan secukupnya secara bertahap, dimulai dengan mengonsumsi air putih dan sedikit makanan manis.

3. Menjaga pola makan malam

Makan malam terlalu banyak saat malam hari akan menyebabkan seseorang mengalami obesitas, sehingga harus dihindari. Selain itu juga hindari konsumsi kopi dan soda karena akan menyebabkan sulit tidur dan menimbun banyak lemak.

4. Aktivitas fisik minimal 30 menit.

Meskipun sedang berpuasa, aktivitas fisik masih sangatlah penting untuk menjaga kebugaran tubuh

5. Menjaga pola tidur

Jika harus melakukan persiapan untuk sahur dan bangun di pagi hari, maka hindari tidur terlalu malam untuk keperluan yang tidak terlalu penting.

Nah Sobat Pio, dengan menerapkan 5 panduan hidup sehat di atas, diharapkan mampu menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah puasa di bulan Suci Ramadhan. Maka puasa kita akan menjadi lebih berkah dan tanpa beban rasa lapar yang melanda di saat hari puasa. (RED_RHN)

Sumber : https://upk.kemkes.go.id

Zoonosis


Hai, Sobat Pio! Tahukah kalian setelah wabah covid-19 mereda dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi penyebaran penyakit baru dan penyakit lama yang muncul kembali berupa zoonosis. Taukah kalian apakah penyakit zoonosis ini? Bagaimana penyebarannya?

Jadi Sobat Pio, penyakit zoonosis adalah penyakit infeksi yang menular dari hewan ke manusia. Penyebarannya dapat melalui kontak langsung, melalui makanan, air, dan lingkungan. Ada kelompok tertentu yang sangat mudah sekali untuk terinfeksi penyakit ini seperti:  anak-anak yang usianya dibawah 5 tahun, orang dewasa yang umurnya lebih dari 65 tahun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan wanita hamil. Namun, kita harus selalu waspada walaupun kita dalam keadaan sehat, bukan tidak mungkin kita bisa terinfeksi penyakit ini.

Lalu, bagaimana ciri-ciri atau gejala penyakit zoonosis? Jadi Sobat Pio, kita perlu mengetahui bagaimana gejala penyakit zoonosis ini agar kita bisa mengantisipasi atau menindak lanjuti jika kita merasakan gejala-gejalanya. Gejala penyakit zoonosis meliputi gangguan pencernaan dan flu, seperti: diare, kram perut, nafsu makan buruk, mual, muntah, rasa sakit pada perut, demam, pegal-pegal, sakit kepala, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening, lesi kulit, goresan atau bekas gigitan. Untuk pengobatannya sendiri dilihat pada jenis infeksi, jadi tidak asal memberikan obat tetapi, obat akan diberikan sesuai dengan gejala yang dialami.

Mungkin beberapa orang dapat menghindari berinteraksi dengan hewan, namun beberapa orang ada yang tidak dapat menghindari interaksi dengan hewan dikarenakan pekerjaan yang terkait alam liar dan hewan. Namun Sobat Pio, ada beberapa Langkah yang bisa dilakukan untuk pecegahan yaitu :

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah berada disekitar hewan
  • Mencegah gigitan serangga
  • Menjaga kebersihan makanan mulai dari persiapan serta pengolahannya
  • Meneliti penyakit yang berkembang sebelum bepergian

Jadi Sobat Pio, jangan menganggap remeh penyakit zoonosis ini ya. Selalu jaga kebersihan dan hati-hati pada setiap hal yang kita kerjakan. Karena pada dasarnya mencegah lebih baik daripada mengobati. (RED_DRY)

Sumber :  https://www.halodoc.com

PeduliLindungi diganti, Penumpang KAI Perlu Membawa Kartu Vaksin


Hai, Sobat Pio! Siapa yang mau mudik? Buat yang mau mudik jangan lupa pastikan kesehatan kalian dahulu ya, karena kesehatan itu penting banget. Buat kalian yang sudah vaksin dan punya kartu vaksin, sekarang udah ga perlu ribet dan bingung lagi untuk bawa kartu vaksin. Karena kalian bisa pakai aplikasi PeduliLindungi sebagai bukti sudah melakukan vaksinasi. Tapi sekarang, PeduliLindungi sudah diganti dengan SatuSehat.

Namun, kali ini para penumpang Kereta Api Indonesia (KAI) dihimbau untuk membawa kartu sehat. Karena migrasi aplikasi PeduliLindungi ke SatuSehat. Hal ini karena dikhawatirkan aplikasi mengalami gangguan saat melakukan boarding. Jangan khawatir, karena ini hanya bersifat sementara saja. Oleh karena itu, para penumpang KAI atau KA harap membawa dokumen vaksin dapat berupa soft copy yang ditunjukkan di handphone ataupun dokumen fisik. Akan tetapi, kalian jangan khawatir dan jangan menghapus aplikasi PeduliLindungi dahulu ya, kalian hanya cukup menunggu untuk di upgrade saja.

Oh, ya dilansir dari Kompas.com (28/2/2023), berikut cara update aplikasi PeduliLindung ke Satu Sehat Mobile:
• Buka Play Store atau App Store
• Ketik “SatuSehat Mobile” dalam kolom pencarian
• Tunggu hingga aplikasi muncul lalu klik tombol “update
Selanjutnya, buka aplikasi SatuSehat Mobile
• Halaman akan menampilkan “Syarat Penggunaan” untuk memberikan persetujuan akses SatuSehat Mobile, beri centang pada halaman tersebut
• Lalu, login ke SatuSehat Mobile dengan memasukkan nomor ponsel atau e-mail yang terdaftar
• Aplikasi SatuSehat Mobile akan tersinkronisasi dengan akun yang sebelumnya terdaftar di PeduliLindungi.

Setelah migrasi PeduliLindungi ke SatuSehat selesai dan dapat digunakan dengan baik, maka semuanya akan kembali dan dapat kita digunakan seperti semula dan pihak pemerintah maupun KAI atau KA akan segera menyampaikan pada masyarakat.

Jadi, Sobat Pio, tetap pastikan diri kalian dalam keadaan sehat dan baik-baik saja ya sebelum bepergian. Tetapi kalian harus berhati-hati saat bepergian dan pastikan semuanya dalam keadaan yang aman ya. Sekian artikel hari ini, semoga bermanfaat sampai jumpa di artikel selanjutnya. (RED_ALY)

Sumber : https://tekno.kompas.com

Kenali Penyebab Tekanan Darah Rendah dan Cara Mengatasinya


Hai, Sobat Pio! Pernahkah kalian mendengar tentang Hipotensi? Hipotensi atau biasa disebut tekanan darah rendah adalah kondisi ketika tekanan darah jauh lebih rendah dari yang seharusnya. Bila tekanan darah terlalu rendah, kondisi tersebut dapat menyebabkan aliran darah ke otak dan organ vital lainnya seperti ginjal menjadi terhambat atau berkurang. Maka dari itu, orang yang mengalami tekanan darah rendah akan mengalami gejala berupa kepala terasa ringan dan pusing. Ketika mengalami gangguan ini, tubuh juga akan terasa tidak stabil atau goyah, bahkan kehilangan kesadaran. Maka dari itu, yuk! Kenali penyebab terjadinya tekanan darah rendah dibawah ini.

Sebelum kita membahas tentang penyebab Hipotensi perlu kita ketahui bahwa ukuran tekanan darah muncul dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (bilangan atas) dan tekanan diastolik (bilangan bawah). Tekanan darah yang normal adalah antara 90/60 mm/Hg dan 120/80 mm/Hg. Seseorang dapat dikatakan terkena Hipotensi jika memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mm/Hg. Penyebab tekanan darah rendah sendiri dapat terjadi baik sebagai suatu kondisi sendiri atau sebagai gejala dari berbagai kondisi. Berikut berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipotensi atau tekanan darah rendah, seperti :

1. Kehamilan

Pada masa kehamilan, tekanan darah dapat menurun. Hal ini dapat terjadi akibat perkembangan sirkulasi darah dalam tubuh ibu hamil.

2. Konsumsi obat-obatan tertentu

Beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek samping berupa penurunan tekanan darah. Jenis obatnya antara lain, furosemide, atenolol, levodopa, sildenafil, dan propranolol.

3. Ketidakseimbangan hormon

Penurunan kadar hormon sendiri dapat disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti diabetes dan penyakit tiroid.

4. Dehidrasi

Ketika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, volume darah juga dapat berkurang. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah.

Itu tadi beberapa penyebab terjadinya Hipotensi atau tekanan darah rendah yang dapat kita ketahui. Tekanan darah rendah juga dapat disebabkan oleh penyakit jantung, Kekurangan nutrisi, perdarahan serta infeksi. Namun, Sobat Pio tidak perlu khawatir karena Hipotensi dapat dicegah dengan cara berolahraga secara teratur, mencukupi kebutuhan minum (minimal 8 gelas per hari), membatasi konsumsi minuman berkafein dan beralkohol, waspadai efek obat-obatan dan ubah pola makan. (RED_AJE)

Sumber : https://www.halodoc.com/kesehatan/hipotensi

 

 

 

 

Cara Mencuci Muka Yang Benar, Agar Terhindar dari Jerawat


Hai, Sobat Pio! Pernahkah kalian mengalami permasalahan kulit? Permasalahan kulit setiap orang tentu berbeda-beda, tergantung jenis dan tipe kulit yang mereka miliki. Salah satunya yaitu kulit berminyak. Kebanyakan orang dengan tipe kulit berminyak pasti pernah mengalami masalah jerawat. Jerawat dapat muncul di bagian tubuh seperti wajah, punggung, dada, ataupun leher. Jerawat yang muncul di area wajah, kerap kali mengganggu penampilan serta menurunkan rasa percaya diri seseorang. Maka dari itu, banyak orang yang melakukan berbagai cara untuk mencegah terjadinya jerawat. Lantas cara apakah yang dapat kita lakukan untuk mencegah terjadinya jerawat pada wajah? Yuk, simak penjelasan berikut.
Pada dasarnya penyebab utama terjadinya jerawat adalah penyumbatan pori-pori pada kulit. Pori-pori yang tersumbat dapat terjadi akibat ketiga faktor ini yaitu, produksi minyak (sebum) berlebih, penumpukan sel kulit mati, serta bakteri. Dari ketiga faktor tersebut dapat kita ketahui bahwa kebersihan kulit wajah merupakan salah satu hal penting yang patut kita jaga. Sebab, penumpukan kotoran berlebih pada wajah dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Menjaga kebersihan kulit wajah dapat kita lakukan dengan cara mencuci muka dengan benar. Berikut ini adalah cara-caranya :
1. Bersihkan kotoran dan make up yang menempel
2. Awali dengan mencuci tangan terlebih dahulu
3. Gunakan air bersih untuk cuci muka
4. Pijat wajah dengan lembut
5. Bilas sampai bersih
6. Keringkan wajah dengan kain bersih
Berikut ini juga ada beberapa tips mencuci muka untuk kulit berjerawat. Yang pertama, pilihlah sabun yang memang diformulasikan khusus untuk kulit berjerawat. Sabun dengan kandungan yang bisa meredakan dan menghilangkan bakteri penyebab jerawat misalnya benzoil peroksida, asam salisilat, sulfur, tea tree, dan sebagainya. Yang kedua, hindari bergonta-ganti sabun cuci muka. Dan yang ketiga, cuci muka dua kali sehari. Mencuci muka pada kulit yang berjerawat sebaiknya dilakukan sebanyak 2 kali sehari saja, pada pagi dan juga sebelum tidur. Namun, jangan terlalu sering mencuci muka saat kulit sedang berjerawat yang nantinya justru akan membuat kulit wajah menjadi kehilangan kelembapannya. (RED_AJE)

Sumber: https://www.cnnindonesia.com

Jenis Tekanan Darah Tinggi yang Perlu Diwaspada


Hai, Sobat Pio! Pernahkah kalian mendengar tentang hipertensi? Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah berada diangka 130/80 milimeter merkuri (mmHG) atau lebih. Yang jika tidak segera ditangani, hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan munculnya penyakit-penyakit serius yang dapat mengancam nyawa, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan stroke. Selain itu, hipertensi sendiri dikelompokkan ke dalam beberapa jenis. Berikut jenis hipertensi yang perlu kalian waspadai:
1. Hipertensi Primer atau Esensial
Jenis hipertensi ini akan muncul secara bertahap selama bertahun-tahun. Penyebabnya adalah karena faktor genetik, atau gaya hidup tidak sehat yang dialami. Kebanyakan orang yang memiliki penyakit ini tidak menunjukkan gejalanya sama sekali, bahkan gejala akan tampak mirip dengan kondisi medis lainnya.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder merupakan salah satu jenis tekanan darah tinggi yang terjadi karena kondisi medis lain yang dialami pengidap. Kondisi ini cenderung muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah melonjak naik. Beberapa kondisi yang memicu terjadinya hipertensi primer yaitu, gangguan kelenjar adrenal, Penyakit Ginjal, Mengonsumsi obat-obatan, serta masih banyak lagi.
3. Krisis hipertensi
Krisis hipertensi merupakan jenis hipertensi yang sudah mencapai tahapan parah, yang ditandai dengan tekanan darah mencapai 180/120 mmHg atau lebih. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan peradangan, serta bisa saja menimbulkan pendarahan dalam. Jika sudah terjadi, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti stroke. Krisis hipertensi sendiri bisa disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti serangan jantung stroke, gagal ginjal, atau gagal jantung.
4. Hipertensi Urgensi
Saat hipertensi urgensi terjadi, tekanan darah sudah sangat tinggi, tapi diperkirakan belum terjadi kerusakan pada organ-organ dalam tubuh. jenis hipertensi yang satu ini merupakan bagian dari krisis hipertensi. Gejala yang terjadi antara lain sesak napas, nyeri dada, sakit punggung, mati rasa, perubahan penglihatan, atau kesulitan bicara.
5. Hipertensi Emergensi
Hipertensi emergensi merupakan kondisi yang terjadi saat tekanan darah sudah sangat tinggi dan telah menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Gejalanya sendiri akan ditandai dengan sesak napas, nyeri dada, sakit punggung, mati rasa, perubahan penglihatan, kesulitan bicara, atau kejang-kejang. Saat gejalanya muncul, pengidap disarankan untuk segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis darurat.
Nah, itu dia beberapa jenis Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang patut kita waspadai. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan Sobat Pio! (RED_AJE)

Sumber: https://www.halodoc.com

Gagal Ginjal Kronis


Hai, Sobat Pio! Apakah kalian pernah mendengar tentang Penyakit Gagal Ginjal Kronis? Chronic Kidney Disease atau Penyakit Ginjal Kronis adalah kondisi saat fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Penyakit Ginjal Kronis disebut juga sebagai kerusakan ginjal yang dapat berupa kelainan jaringan, komposisi darah, dan urine atau tes pencitraan ginjal, yang dialami lebih dari tiga bulan. Kerusakan ini biasanya akan terus memburuk dengan kecepatan yang berbeda-beda bagi setiap orang. Penyakit Ginjal Kronis apabila tidak segera ditangani dapat menjadi Penyakit Ginjal Kronis Akhir atau Stadium 5 (Chronic Kidney Disease Stage 5), yang merupakan tahapan terakhir dari Penyakit Ginjal Kronis. Pada tahapan ini ginjal sudah tidak mampu menjalani fungsinya dengan baik, yaitu untuk menyaring dan membuang limbah serta cairan yang berlebih dari dalam darah.

Gagal Ginjal Kronis dapat diakibatkan oleh suatu penyakit atau kondisi tertentu yang merusak fungsi ginjal. Misalnya seperti Diabetes tipe 1 dan 2, tekanan darah yang tinggi, polikistik ginjal, adanya infeksi yang terjadi pada ginjal, hingga glomerulonefritis. Selain itu, beberapa faktor risiko juga dapat memicu terjadinya Gagal Ginjal Kronis. Mulai dari kebiasaan merokok, mengidap penyakit kardiovaskular, obesitas, berusia di atas 65 tahun, intensitas tinggi penggunaan obat-obatan yang dapat merusak ginjal, hingga riwayat keluarga. Pengobatan bagi penderita pengidap Gagal Ginjal Kronis dapat dilakukan dengan transplantasi ginjal dan cuci darah. Selain itu, pengidap juga harus menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah gejala semakin parah.

Upaya lain yang dapat dilakukan bagi penderita Gagal Ginjal Kronis agar kondisi ini tidak bertambah buruk yaitu dengan menjaga berat badan ideal, menghentikan kebiasaan merokok, mengikuti petunjuk dokter dalam mengonsumsi obat dan mengatur menu makanan untuk memperbaiki fungsi ginjal, dan menghindari konsumsi obat pereda nyeri golongan OAINS yang dapat memperburuk kondisi ginjal. Maka dari itu mulai sekarang marilah kita bersama-sama mulai menerapkan pola hidup sehat, dengan rajin berolahraga dan perbanyak minum air putih. (RED_AJE)

Sumber: https://www.alodokter.com

Benarkah Stres Dapat Membuat Asam Lambung Naik


Hai, Sobat Pio! Pernahkah kalian mengalami gejala seperti mulut terasa asam atau pahit, heartburn, sakit tenggorokan, atau rasa tidak nyaman di bagian tengah atau atas perut pada saat-saat terburuk? Jika pernah, kalian kemungkinan baru saja mengalami gejala asam lambung naik akibat kecemasan atau stres. Lalu, apa hubungan stres dan asam lambung naik?

Asam lambung naik atau refluks asam adalah kondisi yang terjadi ketika cairan asam dilambung bocor dan mengalir naik balik ke kerongkongan (esofagus). Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati, heartburn, serta berbagai gejala lainnya pada area dada bagian bawah dan perut. Serta penelitian juga menunjukkan bahwa adanya hubungan yang erat antara otak dan sistem pencernaan melalui sistem saraf pusat. Itulah alasan mengapa Asam lambung naik dan stres memang memiliki hubungan yang erat.

Ciri-ciri lambung stres yang utama adalah meningkatnya asam lambung sehingga menimbulkan rasa kembung, begah, perih, dan sakit. Selain itu, kita mungkin juga dapat merasakan diare, konstipasi, kehilangan nafsu makan, ataupun mual. Untuk mencegah maupun mengatasi asam lambung naik akibat stres maupun kecemasan,  perubahan faktor gaya hidup penting dilakukan, diantaranya:

  1. Rutin berolahraga

Kegiatan ini dapat membantu mengendurkan otot yang tegang dan melepaskan hormon alami yang membuat kita merasa nyaman.

  1. Hindari Makanan Pemicu

Jika sedang mengalami stres, maka cenderung sensitif terhadap makanan pemicu asam lambung seperti coklat, kafein, buah, jus jeruk,            makanan pedas, dan makanan berlemak.

  1. Tidur dan Istirahat yang Cukup

Tidur adalah pereda stres alami dan berkurangnya stres dapat membuat tidur lebih nyenyak.

  1. Praktikkan Teknik Relaksasi

Cobalah menjalani yoga atau mendengarkan musik yang menenangkan.

  1. Tertawa

Menonton film atau video lucu atau berkumpul dengan teman yang menyenangkan. Tertawa menjadi salah satu pereda stres alami                  eterbaik.

Nah, itu tadi penjelasan singkat mengenai hubungan antara stres dan kambuhnya penyakit asam lambung. Dengan mengetahui ini, semoga Sobat Pio bisa lebih waspada lagi menghadapi hal-hal yang mungkin meningkatkan stres atau kambuhnya penyakit asam lambung. Stay positive and stay healthy Sobat Pio! (RED_AJE)

Sumber: https://www.halodoc.com