Hai Sobat Pio! Apa kalian pernah membaca novel Sang Pemimpi atau bahkan pernah menonton filmnya? Jadi, kali ini kita akan membahas tentang salah satu novel karya Andrea Hirata yang diterbitkan pada bulan Juli 2006. Novel ini merupakan novel kedua dari tetralogy Laskar Pelangi, namun cerita dari kedua novel hampir tidak ada hubungannya. Penjualan novel Sang Pemimpi telah menembus angka ribuan, tidak kalah juga dengan filmnya yang ditonton lebih dari 2 juta kali.
Novel ini menceritakan tiga orang pemimpi, yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron. Mereka bertiga adalah remaja yang berasal dari Belitung dan melanjutkan sekolah di SMA Negeri pertama di Manggar. Untuk mencukupi kebutuhan sekolahnya Arai, Ikal, dan Jimbron bekerja paruh waktu sebagai kuli di pasar ikan. Arai dan Ikal begitu pintar, sedangkan Jimbron yang biasa-biasa saja. Jimbron menduduki rangking ke 78 dari 160 siswa, sedangkan Ikal dan Arai selalu menjadi lima dan tiga besar. Mimpi mereka sangat tinggi, karena bagi Arai orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi. Arai dan Ikal mempunyai mimpi yang sangat tinggi, yaitu melanjutkan study ke Sorbonne, Perancis. Mereka terpukau dengan cerita guru keseniannya, yaitu Pak Balia yang selalu menyebut-nyebut indahnya kota itu. Ikal, Arai, dan Jimbron mati-matian menabung demi mewujudkan impiannya. Meskipun kalau dipikir-pikir, tabungan mereka tidak akan cukup untuk sampai ke sana, tapi jiwa optimisme Arai tak terbantahkan.
Selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa, di Bogor tepatnya. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitung. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kudanya yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin kalau Arai dan Ikal sampai di Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbulan-bulan di Bogor mencari perkerjaan untuk bertahan hidup susahnya minta ampun. Akhirnya Ikal pun diterima sebagai tukang pos dan Arai memutuskan merantau di Kalimantan, berikutnya Ikal memutuskan untuk kuliah di Ekonomi UI, setelah lulus ada lowongan untuk mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhirnya ia lolos. Bertahun-tahun tanpa kabar, akhirnya Ikal dan Arai dipertemukan dalam suatu forum yang begitu indah dan terhormat. Arai yang sebelumnya tanpa kabar, ternyata ia kuliah di Universtias Mulawarman dan mengambil jurusan biologi. Ketika mereka mendapatkan sebuah surat, mereka berdebar-debar, setelah dibuka, isi surat itu menyatakan bahwa ia mendapatkan beasiswa ke Eropa. Akhirnya mereka berdua diterima di Universitas yang sama di Sarbonne, Perancis. Dari sinilah perjuangan untuk meraih mimpi- mimpi mereka dimulai.
Jadi, itu tadi ringkasan mengenai novel Sang Pemimpi. Banyak sekali pembelajaran yang bisa diambil dari novel ini. Novel ini juga sangat bagus sekali untuk dibaca, karena memberikan suatu pesan sekaligus peran kepada pembaca. Semoga bermanfaat ya, Sobat Pio. Sampai jumpa di edisi selanjutnya. (RED_SHF)
Sumber : https://dispusip.pekanbaru.go.id