GOHYONG

Img 20240121 073800 D0629ac28af1f121bef394f358e3325f 600x400

Hai, Sobat Pio! Dalam dunia kuliner Indonesia, kita pasti tidak asing dengan makanan gudeg, kerak telor, nasi goreng, dan lain sebagainya. Namun, ditengah makanan yang populer tersebut terdapat makanan tradisional dari Betawi yang bernama Gohyong. Gohyong adalah makanan khas Betawi yang memiliki cita rasa yang unik dan tersimpan warisan budaya yang kaya.

Gohyong adalah sebuah hidangan legendaris yang menjadi jembatan rasa antara tradisi Tionghoa dan cita rasa Nusantara. Namun, dari kata sederhana tersebut tersimpan kisah yang mendalam. Nama “Gohyong” sendiri diambil dari kata “Go” yang artinya daging dan “Hyong” yang artinya bakar. Secara umum, Gohyong bisa diartikan sebagai daging bakar, namun penyajiannya yang jauh lebih kompleks. Hidangan Gohyong ini dikenal sebagai camilan yang dijual oleh pedagang kaki lima di daerah Jakarta. Seiring berjalannya waktu, Gohyong dikenal dengan makanan yang layak dinikmati dalam berbagai acara keluarga hingga pesta pernikahan.

Salah satu hal yang menarik dari Gohyong adalah cara pembuatannya. Membuat Gohyong membutuhkan keterampilan dan ketelatenan. Berikut bahan-bahan pembuatan Gohyong: yang pertama, bahan untuk kulitnya yaitu: 250 ml air, 6 sendok makan terigu, 2 sendok makan maizena, 1 sendok teh kaldu bubuk, 1 butir telur. Yang kedua, bahan untuk isiannya yaitu: 500 gr daging ayam, 100 gr tahu putih, wortel, daun bawang, 4 siung bawang putih, 1 sendok makan terigu, 3 sendok makan maizena, 1,5 sendok teh bubuk ngohyong, 2 sendok teh garam, 2 sendok teh kaldu bubuk, 2 sendok teh gula, 1 butir telur. Yang terakhir, bahan untuk membuat kuah berupa: 400 ml air, 2 siung bawang putih, 100 gr gula Jawa, 2 sendok makan gula pasir, 3 sendok makan air asam Jawa, 2 sendok teh garam, 1 sendok teh kaldu bubuk. Jika bahan-bahan sudah siap, berikut langkah-langkah pembuatannya: pertama, membuat kuah terlebih dahulu dengan merebus air hingga mendidih dan memasukkan beberapa bumbu lalu sisihkan. Yang kedua, buatlah adonan kulit dari bahan-bahan yang sudah ada lalu ketika adonan sudah jadi tuangkan ke teflon dan membuat kulit seperti kulit risol. Yang ketiga, campur bahan isian menjadi satu kemudian aduk rata, lalu tuang adonan isian tersebut ke dalam adonan kulit, kemudian digulung dan direkatkan. Yang keempat, goreng adonan Gohyong tersebut ke dalam minyak yang panas hingga warna kecokelatan kemudian tiriskan. Yang terakhir, sajikan Gohyong yang sudah matang dengan kuah dan irisan cabe rawit.

Gohyong bukan hanya sekedar makanan, tetapi merupakan kekayaan budaya Betawi. Dalam setiap gigitan kita bisa merasakan perpaduan rasa yang unik dan juga lezat. Meskipun Gohyong tidak sepopuler kuliner lainnya, di Jakarta masih banyak yang menjual dengan resep tradisional yang turun-temurun. Sobat Pio, bisa menemukan makanan tersebut di pasar tradisional atau warung Betawi yang masih menjual Gohyong sebagai salah satu menu andalan.(RED_RES&RED_KNA)

Sumber: https://www.senibudayabetawi.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *