Hai, Sobat Pio! Kali ini kita akan membahas tentang makanan yang bernama Semar Mendem. Semar Mendem adalah makanan tradisional Indonesia, khususnya di Jawa. Selain itu, Semar Mendem adalah makanan sejenis lemper, tetapi tidak dibalut dengan daun, sebagai pembalutnya, digunakan semacam dadaran yang terbuat dari campuran telur dan tepung terigu yang dipanaskan dengan cepat sehingga bentuknya memadat. Kue ini sering menjadi pilihan dalam berbagai acara, mulai dari hajatan hingga pasar tradisional.
Jajanan pasar yang terinspirasi oleh tokoh wayang Semar, salah satu anggota Punakawan yang dikenal bijaksana. Nama “Semar Mendem” secara harfiah berarti Semar sedang mabuk, merujuk pada penampilan kue yang mirip dengan tubuh Semar yang besar dan menggemaskan. Kue ini tidak hanya enak, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam, meskipun dalam berbagai kondisi, manusia harus tetap bijaksana dan tidak berlebihan, termasuk dalam hal makanan. Kue Semar Mendem terkenal karena kelezatannya yang membuat orang tidak bisa berhenti mengunyah, sehingga istilah “Mendem” juga mengacu pada rasa ketagihan yang ditimbulkan.
Berikut ini adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat jajanan Semar Mendem: 500 gram beras ketan, 600 ml santan cair, 1 sdt garam, 2 lembar daun salam, abon ayam secukupnya. Selain itu juga ada bahan-bahan untuk membuat dadarnya: 250 gram tepung terigu, 3 butir telur, 200 ml santan, 300 ml air, ½ sdt garam. Jika bahan-bahan yang diperlukan sudah ada. Berikut langkah-langkah cara memasak Semar Mendem: yang pertama, cuci beras ketan hingga bersih, kukus sampai matang empuk. Masak santan, garam, dan daun salam hingga mendidih, matikan api. Yang kedua, masukkan ketan panas ke dalam santan, aduk hingga terendam. Diamkan sampai santan terserap habis ke dalam ketan. Kukus lagi 20 menit, angkat. Yang ketiga, ambil 2 sdm ketan, pipihkan, beri 1 sdt abon atau secukupnya, lalu bulatkan dan kepal-kepal padat, lalu bentuk lonjong. Untuk membuat kulit dadar, campurkan dalam wadah, tepung terigu, garam dan telur, aduk rata sambil dituangi santan sedikit demi sedikit hingga santan habis dan adonan cair. Lalu panaskan teflon, tuang satu sendok sayur, buat dadar tipis-tipis. Ambil satu lembar dadar, letakkan ketan kepal di tengahnya, lipat seperti amplop.
Konon penamaan jajanan pasar ini juga terinspirasi dari kebiasaan makan Semar, yang suka makan hingga kekenyangan. Bukan hanya itu, Semar juga menjadi simbol kekuasaan. Pada intinya, Semar si pemegang kekuasaan tidak diperbolehkan Mendem alias mabuk kekuasaan. Jabatan yang dipegang Semar haruslah disalurkan pada kebaikan dan mengayomi rakyat. Selain itu, tak hanya jadi camilan tradisional, Semar Mendem juga banyak dijadikan oleh-oleh khas ketika berkunjung ke Yogyakarta. Jajanan tradisional ini mudah ditemukan di berbagai toko kue tradisional maupun modern dengan harga yang sangat terjangkau, yaitu sekitar 2-3 ribu per buahnya.(RED_KNA)
Sumber: https://www.kompas.com