Hai, Sobat Pio! Tahukah kalian tenun ikat merupakan warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai yang sangat tinggi. Seni menenun yang melibatkan teknik pewarnaan khusus ini tidak hanya menghasilkan kain dengan motif indah, tetapi juga menyimpan nilai-nilai filosofis yang mendalam. Tenun ikat Kediri adalah salah satu kerajinan tenun ikat yang memiliki nilai budaya dan artistik yang tinggi. Bukan sekedar produk tekstil, namun juga representasi dari identitas masyarakat Kediri yang mencerminkan tradisi turun-temurun dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Kerajinan tenun ikat Kediri masih mempertahankan cara pembuatan yang tradisional, yang menjadi salah satu kekuatan daya tarik masyarakat. Para perajin di Kediri menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) untuk menenun kain secara manual yang memerlukan keterampilan, kesabaran, dan ketelitian tinggi. Pada saat penggunaan ATBM ini, perajin selalu memastikan bahwa setiap kain tenun ikat yang dihasilkan harus memiliki kualitas yang tinggi dan detail motif yang rumit. Proses penenunan dengan ATBM juga memberikan sentuhan personal pada setiap helai kain, karena hasil akhir sangat bergantung pada keahlian tangan perajin. Dengan begitu setiap produk tenun ikat Kediri menjadi unik dan memiliki karakter tersendiri yang tidak dapat dibandingkan dengan produksi massal menggunakan mesin modern. Penggunaan ATBM termasuk perwujudan melestarikan budaya dalam menjaga tradisi leluhur dengan menghasilkan karya yang dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.
Dalam perkembangannya kerajinan tenun ikat Kediri mengalami penurunan dan peningkatan. Hal ini karena kurangnya kesadaran masyarakat akan produk lokal dan produk tradisional sehingga permintaan akan produk menurun. Seiring berjalannya waktu, kejayaan tenun ikat kian surut karena ratusan mesin tenun modern muncul sehingga lebih banyak muncul kain tenun hasil pabrik. Karena kecepatan produksi dan harga kain tenun pabrik juga lebih murah, banyak pengrajin yang enggan membuat tenun menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Demi melestarikan budaya dan meningkatkan kualitas serta meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya pengrajin tenun mulai dibuat kembali dengan menggunakan ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Sampai sekarang tenun ikat Kediri banyak diminati dan berkembang serta dikenal baik skala Nasional maupun International. (RED_KYS)
Sumber : https://www.kompas.com