Hai sobat pio, kalian tau tidak, kalau kesenian dari kediri tak lepas dari sejarah kerajaan Kediri? Nah, kali ini kita akan mengulas tentang kesenian khas kediri yaitu seni jaranan. Tapi, kalian udah pada tau belum nih sejarahnya jaranan itu gimana? Kalau begitu, langsung saja yuk kita membahasnya.
Jaranan, sebenarnya menggambarkan cerita masa lalu sob, ketika Raja Bantar Angin dari ponorogo hendak melamar Dewi Songgolangit atau biasa kita kenal dengan nama Dewi Sekartaji. Konon menurut cerita, Raja Bantar Angin ini wajahnya jelek. Sehingga raja ini menyuruh patihnya yang bernama Pujangga Anom. Agar Dewi sekartaji tidak tertarik pada patih karena ketampananya, raja pun menyuruh patihnya untuk memakai topeng buruk rupa.
Lalu Patih ini datang ke kerajaan Kediri, namun kedatangannya membuat Dewi Sekartaji merasa tersinggung. Raja Bantar Angin, akhirnya datang sendiri ke kerajaan kediri. Sebagai gantinya, Dewi meminta 3 syarat. Jika Raja ini bisa memenuhi, Dewi bersedia diperistri. Tiga syarat itu adalah binatang berkepala 2, 100 pasukan berkuda warna putih, dan alat musik pukul. Sayangnya, untuk binatang berkepala 2 tidak dapat terpenuhi.
Sehingga terjadi pertempuran diantara keduanya. Kerajaan kediri membawa pasukan berkuda atau disebut jaranan, sedangkan kerajaan ponorogo membawa pasukan atau disebut Reog Ponorogo. Selama pertempuran, raja ponorogo pun berhasil membabat macan putih yang ditunggangi patih kediri. Hingga melayang ke kepala salah satu satria dari ponorogo.
Tiba-tiba terdapat burung merak yang menempel dikepala satria tersebut. Sedangkan dalam kesenian jaranan, menggambarkan pasukan berkuda Dewi sekartaji bahkan semua penarinya membawa cambuk. Barongan, celeng dan atribut didalamnya sebagai simbol.
Semoga bermanfaat, sobat
AI_RED