Hai, sobat Pio! Sastra digital adalah fenomena yang berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Sastra jenis ini mencakup karya-karya yang diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi melalui media digital, seperti komputer, tablet, dan smartphone. Perkembangan sastra digital tidak hanya membawa perubahan dalam cara karya sastra diakses dan dibaca, tetapi juga memengaruhi bentuk, struktur, dan interaktivitas karya sastra itu sendiri.
Pada awalnya, sastra digital muncul dalam bentuk e-book yang menyediakan kemudahan bagi pembaca untuk mengakses dan membawa banyak buku dalam satu perangkat. Seiring waktu, perkembangan teknologi interaktif dan multimedia telah melahirkan bentuk-bentuk sastra baru yang tidak mungkin ada dalam format cetak. Misalnya, novel hiperteks yang memungkinkan pembaca untuk menentukan alur cerita melalui pilihan-pilihan yang disediakan, atau puisi digital yang menggabungkan teks dengan gambar, suara, dan animasi. Salah satu keuntungan utama dari sastra digital adalah aksesibilitas. Karya sastra dapat diakses secara global dengan mudah, mengurangi batasan geografis dan ekonomi yang sering menjadi hambatan dalam distribusi buku cetak. Selain itu, platform digital memungkinkan penulis independen untuk menerbitkan karyanya tanpa harus melalui proses penerbitan konvensional yang sering kali panjang dan kompleks.
Namun, perkembangan sastra digital juga menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah isu hak cipta dan pembajakan yang menjadi lebih sulit dikontrol dalam dunia digital. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa kualitas karya sastra dapat menurun karena kemudahan penerbitan dan kurangnya proses penyuntingan yang ketat. Terlepas dari tantangan-tantangan tersebut, sastra digital terus berkembang dan menawarkan peluang baru bagi penulis dan pembaca. Inovasi dalam teknologi, seperti kecerdasan buatan dan realitas virtual, berpotensi menciptakan pengalaman membaca yang lebih imersif dan personal. Dengan demikian, sastra digital tidak hanya melanjutkan tradisi literasi, tetapi juga memperluas batasan-batasan kreatif yang ada, menjadikannya sebagai bagian integral dari budaya sastra masa kini dan masa depan.(RED_AKF)
Sumber : https://fsip.teknokrat.ac.id