Hai sobat pio, bagaimana kabar kalian? Pastinya sehat selalu ya. Disini dari kalian ada yang tahu tentang Mawas Diri? Mari kita bahas bersama. Mawas diri adalah melihat atau mengoreksi diri sendiri secara jujur (introspeksi), kita harus mawas diri supaya kita tidak membuat kesalahan yang sama. Ketika kita merasa selalu diawasi oleh Allah SWT dan malaikat-Nya yang ditempatkan di dalam diri kita, saat itu kita sadar untuk mengontrol diri dengan cara mengawasi diri kita untuk tidak melakukan sesuatu yang tidak wajar. Kesadaran yang tumbuh di dalam qalbu karena merasa diawasi oleh Allah SWT perlu dipertahankan, guna tujuan dan perjalanan hidup kita tercapai. Betapa tidak, CCTV Tuhan pasti jauh lebih canggih dari pada ciptaan manusia.
Pemandangan di hari akhirat ketika orang ditanya tentang dosa dan kejahatannya di dunia, mereka berusaha menyangkal. Namun penyangkalan tidak ada manfaatnya karena anggota badan yang pernah terlibat melakukan perbuatan itu berteriak memberikan pengakuan, akulah yang melakukannya. Misalnya, kaki mengatakan aku yang melangkahkan kaki ke tempat maksiat itu, tangan mengungkapkan aku yang memegang atau menandatanganinya, tenggorokan mengatakan aku yang menelannya, perut berteriak aku yang menampungnya, dan seterusnya. Ini menggambarkan kepada kita bahwa tidak ada kemungkinan kita bisa menyembunyikan kesalahan di hari kiamat. Ada ulama yang mengatakan jangan sampai darah yang mengalir dalam tubuh kita tidak lain adalah tinta yang mencatat semua perbuatan kita, karena begitu seseorang meninggal maka darah tubuhnya lenyap entah kemana.
Hal tersebut membuktikan bahwa Allah SWT selalu mengintai dan mengawasi secara aktif seluruh perbuatan hamba-Nya. Ini sesuai dengan hadis Nabi ketika suatu saat ia bertanya kepada malaikat Jibril tentang pengertian ihsan. Jibril menjawab: “Engkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Kalau engkau tidak melihat-Nya, yakinlah bahwa engkau dilihat oleh-Nya.” Dalam hadis lain disebutkan: “Kalau engkau tidak melihat Allah, yakinlah engkau dilihat oleh-Nya”. Ini menunjukkan tentang mur,qabah.
Menurut bahasa, muraqabah berarti murshadah yaitu mengintai, hampir sama maknanya dengan pengawasan dan pengintaian. Menurut istilah para ahli hakekat, muraqabah ialah seorang hamba senantiasa menyadari bahwa segala gerak-geriknya berada dalam pengawasan Allah SWT. Muraqabah juga sering diartikan dengan memelihara rahasia (hati) untuk selalu merasa diawasi oleh al-Haqq (Tuhan) dalam setiap gerak-gerik, sebagaimana firman-Nya: “Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (Q.S. An-Nisa’/4:1).
Muraqabah merupakan sumber segala kebaikan. Seseorang tidak akan sampai pada derajat muraqabah kecuali setelah mengadakan muhasabah (evaluasi) terhadap dirinya mengenai apa yang telah dilakukan pada masa lalu dan bagaimana memperbaiki ke depannya.
Nah, dari sini dapat disimpulkan bahwa mawas diri ialah sikap yang sangat berguna bagi kita, karena selain bisa bercermin terhadap semua yang kita lakukan, kita juga dihargai oleh orang lain. Jadi, kita harus bisa menerapkan perilaku Mawas Diri dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana sobat pio? Sudah kah kalian mawas diri hari ini? Sekian dulu ya sobat pio, semoga artikel ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Sumber : www.madaniyah.com