Hai, Sobat Pio! Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan istilah toxic relationship dan toxic friends, namun masih banyak dari kita belum mengetahui apa itu toxic positivity. Toxic sendiri merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut sifat buruk yang membawa dampak tidak baik dan selalu bermakna negatif. Toxic positivity merupakan perilaku yang mendorong seseorang berusaha keras atau mempertahankan untuk memiliki pola pikir positif setiap saat hingga menekan emosi negatif keluar. Ini tidak bagus untuk kehidupan kita, karena jika seseorang menekan habis-habisan emosi buruk yang keluar mampu menyebabkan stres berlebihan. Berikut tanda-tanda dan cara mengatasi Toxic positivity.
Tanda-tanda toxic positivity :
1. Menyingkirkan masalah dan tidak menghadapinya.
2. Tidak mengelola emosi negatif.
3. Tidak jujur terhadap perasaan sendiri.
4. Motivasi yang cenderung menghakimi.
5. Menyepelekan pengalaman buruk seseorang.
Cara mengatasi toxic positivity :
1. Kelola emosi negatif, emosi yang sedang dirasakan bukanlah hal yang perlu disimpan atau disangkal. Mengeluarkan rasa marah, khawatir, antusias, sedih yang selama ini tertahan dapat membuat pikiran lebih rileks.
2. Berdamai dengan diri sendiri, sebelum mulai memahami orang lain pahamilah diri sendiri. Hal ini merupakan proses penting yang perlu disadari. Mencintai dan menghargai diri sendiri mulai dari hal yang paling sederhana yakni mendengarkan isi hati.
3. Mengurangi penggunaan media sosial, karena media sosial dapat memicu atau memperparah toxic positivity, alangkah baiknya coba kurangi penggunaannya. Kelola juga akun sosial mediamu, singkirkan orang-orang yang selalu membuat postingan kurang bermanfaat atau dapat memprovokasi emosimu.
4. Pahami orang lain, ketika sedang berbincang atau menyampaikan curahan hati, kamu juga perlu memahami orang lain atau setidaknya mendengarkan cerita mereka. Jangan mengeluarkan kata-kata yang bersifat menghakimi. Dan jangan memberikan saran yang bersifat terlalu positif, karena dari saran tersebut akan membuat orang berpikir dirinya lebih unggul dan tidak memikirkan kekurangannya.
Setelah mengenal tentang toxic positivity, mungkin kamu sekarang sudah paham bagaimana tanda-tandanya dan cara mengatasinya. Maka dari itu sebisa mungkin kamu harus bisa menghindari hal tersebut, jika kamu merasa sudah masuk ke dalam toxic positivity kamu harus segera mengubah pola pikir kamu, karena jika kamu sudah masuk kedalamnya akan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. (RED_ILA)
Sumber: https://www.alodokter.com/