Hai Sobat Pio! Dalam kondisi pandemi seperti ini pemerintah Indonesia memberi kebijakan yang mengharuskan segala kegiatan dilakukan dari rumah, mengubah aktivitas yang asal mulanya tatap muka berganti dengan menggunakan media berbasis online. Sehingga, banyak orang yang memanfaatkan teknologi seperti handphone, komputer, laptop, dan lain lain.
Kemajuan teknologi saat ini merupakan suatu kemudahan yang memfasilitasi kegiatan sehari-hari, terutama untuk generasi muda saat ini. Namun di sisi lain, kemajuan tersebut menjadi tantangan bagi orang tua. Ketergantungan generasi saat ini dengan teknologi menyebabkan adanya perubahan gaya hidup, tingkah laku, dan pergeseran norma umum. Bahkan dalam berkomunikasi saat ini, komunikasi tanpa tatap muka menjadi hal yang lumrah terjadi. Bila menilik dari kenyataan tersebut, penggunaan teknologi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan remaja saat ini. Dengan begitu, peran orang tua sangat diperlukan di dalamnya. Peran tersebut meliputi:
1. Orang tua perlu menerima adanya perubahan zaman
Perkembangan zaman mendorong juga pengembangan ilmu pengetahuan dan temuan yang memudahkan hidup manusia. Sehingga orang tua perlu menyadari bahwa era mereka tidaklah sama dengan anak mereka saat ini. Orang tua perlu menerima adanya perbedaan. Lebih baik lagi bila orang tua memahami penggunaan teknologi walaupun tidak selalu harus mengikuti setiap trend. Setidaknya menjadi orang tua yang berpikiran terbuka dan fleksibel terhadap perbedaan tersebut. Orang tua akan memahami apa yang terjadi pada anak bila memahami juga bagaimana dunia remaja saat ini.
2. Perhatikan komunikasi anak
Sering terdengar istilah “teknologi mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat”, sering terlihat juga di area umum orang asyik dengan gadget nya masing-masing. Tidak menutup kemungkinan saat kumpul bersama keluarga, remaja asyik bermain dengan gadgetnya. Mereka lebih memilih update status atau berbincang via chat dengan teman-temannya dibandingkan berdiskusi dengan orang tua. Semakin berkurangnya komunikasi antara orang tua dan anak mendorong anak tidak memiliki media sebagai tempat untuk mengeluarkan ketidaknyaman emosionalnya. Sehingga, anak akan cenderung lebih banyak mencurahkan isi hatinya pada media sosial. Namun anak tidak mendapatkan umpan balik sehingga ia tidak memahami cara menyelesaikan permasalahan tersebut.
Orang tua perlu menyadari bahwa anak mulai memiliki pola komunikasi tertutup dengan orang tua. Orang tua pada akhirnya bukan menjadi pilihan untuk meluapkan perasaan atau berdiskusi masalah lagi. Oleh karena itu, orang tua tetap perlu memiliki peran sebagai orang yang berperan besar dalam perkembangan anak. Kemajuan teknologi bukan merupakan momok yang perlu ditakuti maupun dihindari keberadaannya melainkan perlu disikapi secara bijak.
Jadi Sobat Pio, peran orang tua tidak akan pernah selesai hingga akhir hayat mereka, maka tugasnyalah untuk tetap mengasuh anak mereka sesuai dengan tuntutan usia perkembangan dan perubahan zaman. Jadi bijaklah dalam menggunakan sosial media. (RED_PIN)
Sumber : https://binus.ac.id