Tak mungkin akan terjadi bila mimpi ini tak datang, tak mungkin akan terjadi bila cinta ku ke kamu tak muncul walaupun itu sebutir padi. Penuh rintangan dan penghambat untuk mrndapatkan cinta yang tulus dari kamu.
“Apa mungkin cintaku ke kamu bertahan lama?” tanyaku kepada Indra sembari membuka buku dengan mata yang melirik ke arahnya.
“Aku cinta kamu dan aku sayang kamu karena Allah.” Jawabnya penuh lantang, menoleh ke arahku.
Binar-binar ketulusan terpancar begitu jelas di hadapanku, mata yang memperlihatkan itu semua. Dulu awal aku mencintai Indra karena rasa benci yang amat dalam padanya, namun kini rasa itu pindah ke rasa sayang dan tak ingin ku kehilangan dirinya.
“Udahlah, jika memang kita jodoh pasti Sang Maha Kuasa akan menyatukan kita dalam keadaan apapun.” Serunya membubarkan semua lamunanku.
“Iya, cinta ini ku landasi dengan kejujuran dan ketulusan” kataku mempertegas kalimatnya.
Mentari yang semakin menghilang, dan awan yang berubah warna membuat Indra segera pergi dari rumahku. Tak diizinkan, bila mentari sudah hilang Indra menginjakkan kaki di rumahku.
Setelah Indra tak kelihatan di mataku, aku berusaha memperdalam kalimat yamg keluar lewat mulut Indra sang kekasihku. Memperdalam kalimat cinta dan sayang, apakah ada makna tersembunyi di dalam namanya cinta?
Kriiiing… kriiiiingg….!!
Bunyi handphone yang menandakan sms masuk.
Tercengang dan tak ada pikiran sedikitpun akan peristiwa di hadapanku, seketika membuat retak dan hancur hatiku. Namun, kebenaran akan semua itu harus ku cari.
Tak menyangka dan tak ku percaya, kamu telah berbohong padaku.
Apakah semua yang kamu lakukan hanya palsu belakang??
Apakah semua kata-katamu tak dapat ku percaya??
Apakah semua tingkah laku yang kamu perbuat hanya setting??
Sungguh remuk Indra, kamu tahu itukan??
Kamu jahat, memang aku di mata kamu sebagai apa sih??
Kamu pengecut, kenapa kamu nggak bilang jujur ke aku aja??
Kamu penipu, kata yang keluar dari mulutmu hanya ranyuan yang membuat hatiku sakit.
Aku hanya minta kejujuran dan ketulusan, bukan apa-apa Indra??
Aku hanya minta kamu sayang sama aku seperti Allah menyayangi aku.
Hanya itu, nggak susahkan?? Dan nggak ribetkan???
Goresan bolpoin tertera indah di atas selembar kertas yang memiliki makna dalam buatku, namun sedih kalimat yang tertera didalamnya. Ku tak dapat membiarkan air mata ini jatuh hanya untuk seorang lelaki yang telah melukai hatiku.
“Kamu harus tegar, air mata ini nggak boleh sampai jatuh.” Kataku pada diriku sendiri sambil memasukkan kertas di dalam amplop.
Dengan kejadian yang membuatku sedih, lama-kelamaan mata ini tak dapat menahan tangisan dan ngantuk yang menyerangku. Mataku menutup member petunjuk bahwa diriku sudah tertidur.
Kukuruyuuk………..
Terdengar jelas ayam berkokok melewati telingaku, membangunkanku untuk segara membuka mata. Ku beranjak bersiap-siap untuk memberi surat itu kepada Indra bahwa semua yang tertera pada foto itu hanyalah editing seseorang.
“Indra semoga ini palsu dan bohongan.” Kata hatiku.
Melangkahkan kaki hanya untuk meletakkan sepucuk surat dan kertas yang berisi perjanjian akan pertemuan yang telah ku rencanakan.
“Itu Indra!” kataku pelan dengan posisi yang jauh dari Indra yang mengibaratkanku sedang memantaunya.
Disisi lain…
“ Apa ini semua? Maksud kamu apa?” Tanya Indra yang membuka surat pemberian dariku. ”Nggak mungkin aku bohong padamu!” tambahnya.
Beranjak pergi menjauh dari tempat bukan dari suasana ataupun kejadian yang dialami, memperjelas semua apa yang telah terjadi padaku.
“Aku harus ikuti dia?” seruku dengan posisi yang sama. Berjalan dan mengendari motor di belakang Indra. “ Loh mau kemana Indra? Aku ngajaknya ke tempat biasa!’ lanjutnya.
Tak mampu mengikuti arah Indra karena bensin motor yang tak tersisa sedikitpun, Langsung ku belok arah ke tempat yang telah ku tentukan.
Cukup lama ku menunggu dengan segelas jus jeruk yang menemaniku,pada akhirnya Indra datang dengan cewek yang berada di belakangnya.
“Tapi, foto itu cukup kuat buat bukti! Jika kamu nggan cinta sama aku nggak apa-apa kok, aku nggak marah kalau kamu mau jujur.” Jawabku panjang lebar.
“Cewek inikan?”
“Iya, kenapa dia bisa disini?” tanyaku kebingungan.
“Hahah… Cewek ini adek sepupu aku, jadi kamu nggak perlu cemburu. Aku itu hanya sayang sama kamu, seperti sayangku kepada Sang Maha Kuasa” penjelasan Indra sembarimenahan tawa.
“Iya, bener kamu nggak perlu cemburu Indra ini kakak sepupu aku. Dan kak Indra juga sering cerita kok sama aku kalau dia sayang banget sama kamu dan katanya hanya mau yang bisa memisahkan.” Kata Dewi adek sepupu Indra.
“Jadi aku yang salah dong, aku minta maaf ya? Soalnya aku langsung percaya aja gitu sama foto itu.”
“Maafin aku juga ya, aku mau bilang jujur ke kamu tentang sesuatu hal!” ucapnya memandangku penuh makna.
“Apa?” tanyaku untuk menjawab pertanyaan Indra.
“Sebenarnya…” lama untuk berucap. “I LOVE YOU, aku nggak ingin kehilangan kamu.” Tambahnya.
Semua kejadian yang memberi makna tersendiri dan kejadiaan itulah yang membuat diriku mengerti akan makna cinta sesungguhnya.
“Cinta tak akan bohong” kata hatiku tersenyum ke arah Indra.
Semua masalah yang terjadi memiliki makna dan timbulnya masalah akan jadi pelangi dalam kehidupan. Semua sudah diatur oleh Sang Maha Kuasa, tinggal kita mau merubahnya atau tidak. Do’a dan usahalah pengobatnya!. (Nur Lailatul Farida)