Ingatkah Kalian Hari Buku Nasional?


Hai Sobat Pio. Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga Sobat Pio selalu diberi kesehatan ya. Sobat Pio ingat tidak tanggal 17 Mei kemarin adalah Hari Buku Nasional (Harbuknas)? Sobat Pio tau gak sih apa itu Hari Buku Nasional? Hari Buku Nasional merupakan perayaan untuk memperingati pentingnya budaya membaca. Perayaan tersebut juga sebagai pemicu agar minat baca masyarakat Indonesia semakin meningkat dan menaikkan penjualan buku.

Tepat 18 tahun yang lalu, 17 Mei 2002 merupakan pertama kalinya diperingati Hari Buku Nasional (Harbuknas). Peringatan ini sekaligus untuk memperingati peresmian Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tanggal 17 Mei 1980. Tujuan utama diperingatinya Hari Buku Nasional adalah untuk menumbuhkan budaya minat baca di kalangan masyarakat Indonesia. Karena menurut survey UNESCO, pada tahun 2011 minat baca masyarakat Indonesia tergolong rendah. Oleh karena itu, pemerintah terus berusaha untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui sejumlah kebijakan yang dikeluarkan.

Nah Sobat Pio, maka dari itu mulai sekarang kita sebaiknya lebih meningkatkan minat membaca. Sobat Pio tau gak kalau membaca itu penting dan dengan membaca dapat membuat kita lebih merasa tenang? Misalnya, saat kita banyak pikiran/stres kita lebih baik membaca novel karena dengan membaca novel pikiran dan perasaan kita menjadi lebih tenang. Tetapi, sebagian orang menganggap membaca merupakan kegiatan yang sangat membosankan. Namun pemikiran seperti itu harus dihilangkan, karena membaca itu memiliki banyak manfaat. Kalian tau nggak sih apa manfaat lainnya dari membaca? Berikut adalah manfaat dari membaca buku yaitu :

  1. Dapat meningkatkan kemampuan seseorang untuk memahami berbagai konsep dengan mudah.
  2. Dapat meningkatkan kemampuan komunikasi seseorang.
  3. Dapat mengembangkan kreativitas.

Itulah beberapa manfaat dari membaca buku. Sekian dulu artikel kali ini. Semoga artikel kali ini bermanfaat dan semoga dengan membaca artikel ini Sobat Pio bisa lebih meningkatkan minat membaca. Yuk budayakan membaca buku karena buku adalah jendela dunia! (RED_NLS)

Sumber : https://tirto.id

Pandemi COVID-19 Berdampak Besar Pada Dunia Pendidikan


Hai sobat pio, apa kabar? Semoga sehat selalu ya. Kalian tahu tidak kalau di masa pandemi COVID-19 ini hampir seluruh sekolah di dunia diliburkan. UNESCO mencatat, hingga 4 Maret, 22 negara telah mengumumkan penutupan sekolah sementara demi mencegah penyebaran COVID-19. Sebelumnya, hanya Tiongkok yang menerapkan kebijakan tersebut. Tapi sekarang hampir semua negara melakukan penutupan sekolah sementara.

Mereka mengungkapkan sudah ada sembilan negara yang menerapkan penutupan sekolah secara lokal untuk mencegah penyebaran virus corona. Apabila ini diperluas menjadi kebijakan nasional, sekitar 180 juta anak dan remaja pelajar lain akan terdampak. UNESCO menyatakan bahwa meski bersifat sementara, penutupan sekolah berdampak pada berkurangnya waktu pengajaran dan bisa berdampak pada prestasi. Selain itu, kerugian lain yang akan muncul adalah rasa tidak nyaman pada keluarga serta turunnya produktivitas ekonomi karena orangtua harus mengurus anak sekaligus bekerja. UNESCO mencatat, COVID-19 berdampak pada pendidikan sekitar 290,5 juta pelajar di seluruh dunia.

Maka dari itu, UNESCO mendukung implementasi program pembelajaran jarak jauh dalam skala besar serta merekomendasikan aplikasi dan platform pendidikan yang terguna serta dapat digunakan sekolah dan guru untuk menjangkau peserta didik dari jarak jauh.

Nah itu saja informasi untuk hari ini, semoga informasi ini bisa menambah wawasan sobat pio. Dan semoga saja wabah ini segera berakhir agar kita dapat beraktifitas seperti biasanya. (RED_ADS)

Sumber : htpps://m.liputan6.com

Tips Belajar Online Tanpa Bosan


Hai Sobat Pio, gimana kabarnya? Semoga sehat selalu ya. Dalam situasi pandemi Corona ini pemerintah membuat kebijakan untuk melakukan phsychal distancing atau menjaga jarak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran virus Corona. Kebijakan ini berdampak terhadap bidang ekonomi, selain itu juga berdampak pada bidang pendidikan dimana kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah diberhentikan sementara oleh pemerintah. Sebagai gantinya, semua siswa akan melakukan kegiatan belajar di rumah secara online.

Pembelajaran dirumah biasa diakses dengan e-learning, google classroom, whatsapp, email, dan media lainnya. Pembelajaran di rumah ini bisa dikatakan lebih santai dibandingkan di sekolah, namun sayangnya tugas yang banyak dan sulit membuat mereka malas untuk mengerjakan tapi tetap menyelesaikan sesuai deadline. Selain itu, monotonnya proses pembelajaran membuat mereka menjadi bosan.

Sobat Pio mau tau cara menciptakan suasana belajar di rumah agar tidak bosan? Berikut adalah tips menciptakan suasana menyenangkan saat belajar di rumah :

  1. Sediakan tempat yang nyaman saat belajar.
  2. Sediakan cemilan secukupnya agar kita tetap semangat dan tidak mudah lelah saat belajar.
  3. Jauhkan benda–benda yang membuatmu kurang fokus atau merasa terganggu.
  4. Pastikan koneksi internet karena koneksi internet yang baik dapat memudahkan kita untuk berdiskusi dengan teman saat kita kesulitan untuk mengerjakan tugas.
  5. Pastikan ruangan belajarmu mempunyai pencahayaan yang maksimal supaya mata dan kepala kita tidak pusing saat belajar.
  6. Mendengarkan musik. Biasanya dengan mendengarkan musik kita bisa bisa lebih santai dan tidak stres saat mengerjakan tugas.
  7. Jika sudah selesai mengerjakan lakukan hal yang bisa membuatmu senang. Misalnya, main game, menonton tv, atau membaca buku/novel.

Nah Sobat Pio, itulah tips menciptakan suasana belajar di rumah agar tidak bosan. Dan jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan untuk mencegah penularan virus Corona ya Sobat Pio! (RED_NLS)

Sumber : https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com

Mencari Merdeka Belajar Pada Zaman Kolonial


Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Mendikbud Nadiem ingin menciptakan suasana belajar yang bahagia. Gagasan Merdeka Belajar mengingatkan saya ketika menyusun paper untuk diterbitkan di salah satu jurnal nasional mengenai “merdeka belajar” zaman kolonial, yakni lebih jelasnya mengenai ‘Akses Pendidikan bagi Pribumi pada Periode Etis (1901-1930)’.
Empat programnya yaitu:
1. USBN diganti ujian (asesmen)
2. 2021 UN diganti
3. RPP dipersingkat
4.Zonasi PPDB lebih fleksibel
Merdeka Belajar pada zaman kolonial ditandai dengan pendidikan di Nusantara memulai tahapan baru yang lebih progresif ketika memasuki awal abad ke-20, yakni dengan dimulainya zaman Etis dengan semboyan “kemajuan”. Kemunculan artikel Een Eereschuld (Utang Kehormatan) yang dimuat dalam majalah De Gids tahun 1899 dan ditulis C. Th van Deventer, telah mendorong lahirnya Politik Etis atau Politik Balas Budi yang secara resmi dicanangkan oleh Ratu Belanda tahun 1901 (Leirissa, 1985: 21-23). Hal ini didasari bahwa pemerintah Belanda mempunyai utang budi dan tanggung jawab moral untuk menyejahterakan masyarakat pribumi. Politik Etis mempunyai tiga program, antara lain mengenai irigasi, transmigrasi, dan pendidikan. Shiraishi (1997: 37) menuturkan bahwa perluasan pendidikan gaya Barat adalah tanda resmi dari Politik Etis.
Jadi seperti itulah merdeka belajar di zaman kolonial sobat pio. Sekian artikel kali ini mohon maaf bila ada kesalahan terimakasih. (RED_IS)
Sumber : tempo.co & www.kompasiana.com

School Contest 2020


School Contest, pasti kalian tidak asing lagi dengan acara tahunan yang diadakan oleh Radar Kediri ini. School Contest tahun ini diselenggarakan pada tanggal 27-29 Februari di Convention Hall Simpang Lima Gumul. School Contest XIII mengambil tema “Save Planet, Without Plastic”, ada yang tau nggak kenapa? Supaya bisa menjadi kampanye kepada sesama pelajar untuk lebih menjaga lingkungan yang terkait dengan plastik.

School Contest dapat diikuti oleh pelajar SMP/MTs dan SMA/SMK/MAN se-karesidenan Kediri. Di School Contest XIII ada lomba Perang Mading 2D dan 3D, Jaka & Gadis Batik, School Choir Fest, Photography Comp, Band Competition, Tourism Video Comp, Business Plan, Journalist Blog, Masak Asik, Miniature wisata Kabupaten Kediri, dan masih banyak lagi.

School Contest tahun ini terbilang cukup ramai, apalagi saat acara puncak. Tepatnya tanggal 29 Februari 2020. Bagaimana tidak? Dihari itu ada pengumuman juara setiap lomba. Asal kalian tahu sobat, untuk School Contes XIII tahun ini untuk  juara umum kembali diraih oleh MAN 1 Kota Kediri, dengan meraih 7 juara. Sedangkan dari pihak Kiloe Journalist berhasil meraih juara 3 jurnalis blog, juara 3 videogram, juara 3 video tourism, dan the most creative 2D. Wah, padahal cuman beda 3 juara saja ya, sobat.

Harapan kedepannya, semoga School Contest tahun depan lebih baik lagi dan lebih banyak peminatnya serta lomba – lomba lain yang tidak kalah menarik dari School Contest tahun ini.(RED_PAN)

Sumber : https://schoolcontes.greatevent.com

Kuliah Saat Usia Tak Lagi Muda, Kenapa Tidak?


Menimba ilmu memang tidak mengenal batas usia. Meski umur sudah tidak lagi muda, mengejar pendidikan tetap penting dilakukan. Baik untuk meningkatkan status kepegawaian atau menggali lebih banyak pengetahuan, jadi tak perlu ragu untuk kembali ke bangku kuliah. Namun untuk sebagian orang, langkah ini memang tidak mudah. Mereka harus memikirkan cara demi menyeimbangkan keluarga dan pekerjaan agar tidak terlantar.
Tempat pendidikan saat ini, sudah banyak yang tidak memberi batasan usia dalam menerima calon mahasiswanya. Sehingga, ada orang yang memiliki keinginan kuliah dan ingin melanjutkan meski usia mereka sudah diatas 30 tahun atau 40 tahun. Pendidikan dirasa perlu terutama untuk setingkat S1 atau S2, hal ini untuk menunjang prestise atau bisa juga untuk menunjang karir.
Selain itu, pergaulan dengan rekan kuliah yang tidak sebaya juga akan menambah wawasan yang sudah ada. Disamping itu, bisa sharing atau berbagi pengalaman dengan mereka dalam menghadapi persoalan hidup.
Ada peribahasa yang mengatakan “Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang lahat” yang artinya adalah “Jangan pernah berhenti menuntut ilmu sampai akhir hayat”. Jadi, tidak ada salahnya jika kita memiliki peluang dan kemampuan melanjutkan kuliah. Selebihnya, kita yang masih muda lebih baik jika melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Banyak sekali di zaman sekarang ini perempuan yang telah berpendidikan, karena memang peran dari pendidikan itu sendiri sangat penting. (RED_HDF)
Sumber: https://www-kompasiana-com.

Hari Anak Internasional


Dalam rangka memperingati Hari Anak Internasional, pada tanggal 7 November kemarin  Sekretariat Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan surat pemberitahuan agar para siswa melaksanakan kegiatan belajar sehari di luar kelas yang dilakukan seluruh Indonesia. Setelah menerima surat dari sekretaris daerah pemerintah Provinsi Jawa Timur, sekolah mulai mempersiapkan kegiatan dengan melakukan rapat yang terdiri dari wakil kepala sekolah, pokja dan wali kelas. Dengan tujuan  mengembangkan Sekolah  Ramah Anak (SRA),  sehingga anak-anak tidak merasa tegang dan bosan ketika berada di dalam kelas terus-menerus. Kegiatan tersebut baru pertama kali dilakukan di Indonesia.

Seluruh pelajar mulai dari PAUD, TK, SD/RA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/MA, dan SLB ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Kegiatan belajar satu hari di luar kelas ini juga sebagai sarana melatih pendidikan karakter para siswa. Tempat pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kesepakatan perkelas. Ada yang di taman, gunung klotok, gor, instansi/dan lain-lain. Acara ini dimulai pukul 07.00 – 10.00 WIB. Wali setiap kelas menjadi  fasilitator dalam kegiatan ini. Rundown kegiatan yang pertama yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya, yang kedua adalah Doa, yang ketiga Yel Ramah Anak, keempat Yel SMK (Yel sekolah masing-masing), kelima mendeklarasikan Sekolah Ramah Anak (SRA), yang keenam merupakan Inti dari kegiatan ini siswa diberi beberapa pilihan yaitu :

  1. Kewirausahaan / kunjungan
  2. Bermain/senam/ olahraga ringan
  3. Kesenian/gambar/puisi/tari/drama
  4. Religius
  5. Penumbuhan karakter

Siswa menyanyikan lagu maju tak gentar sebagai penutupan. Fasilitator diharapkan mendownload aplikasi Pentas Anak di play store. “Harapan untuk acara ini di tahun  depan semoga persiapanya dapat lebih maksimal dan lebih menarik untuk kedepannya” tutur pak Hasan Kanuni WAKA Kesiswaan SMKN 2 Kediri. Dengan diadakannya kegiatan tersebut siswa diharapkan tidak merasa jenuh dan bisa lebih bersemangat lagi dalam menerima proses pembelajaran di sekolah.(RED_SN& IS)

Narasumber : Pak Hasan Kanuni

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)


Hai sobat pio, apa kabar? Pastinya baik kan.. Kalian pasti sudah nggak asing lagi kan dengan pendidikan karakter, nah kali ini kita akan membahas mengenai kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter atau yang disingkat PPK. Simak baik baik yaa 
Pendidikan karater sendiri adalah pendidikan yang dilakukan bagi anak anak yang masih dalam dunia pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang agar menjadi pribadi yang baik. Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia yang bermoral, membentuk manusia Indonesia yang cerdas dan rasional, membentuk manusia yang inovatif dan suka bekerja keras, optimis dan percaya, dan berjiwa patriot.
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan kebijakan pendidikan yang tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasikan Nawacita Presiden Joko Widodo – Jusuf Kalla dalam sistem pendidikan nasional. Kebijakan PPK ini terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Nilai-nilai utama PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas. Nilai-nilai ini  ingin  ditanamkan  dan dipraktikkan melalui sistem pendidikan nasional agar diketahui, dipahami, dan diterapkan di seluruh sendi kehidupan di sekolah dan di masyarakat. PPK lahir karena kesadaran akan tantangan ke depan yang semakin kompleks dan tidak pasti, namun sekaligus melihat ada banyak harapan bagi masa depan bangsa. Hal ini menuntut lembaga pendidikan untuk mempersiapkan peserta didik secara keilmuan dan kepribadian, berupa individu-individu yang kokoh dalam nilai-nilai moral, spiritual dan keilmuan. Memahami latar belakang, urgensi, dan konsep dasar PPK menjadi sangat penting bagi kepala sekolah agar dapat menerapkannya sesuai dengan konteks pendidikan di daerah masing-masing.
Baiklah sobat, itu tadi merupakan pembahasan mengenai seberapa pentingnya pendidikan karakter bagi anak bangsa ini. Semoga saja pendidikan karakter di bangsa ini semakin baik sehingga bisa melahirkan seorang pemimpin yang baik dimasa mendatang karena kualitas karakter merupakan salah satu aspek untuk membangun Generasi Emas. Semoga bermanfaat..(RED_NA)
Sumber: cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id

Tips Belajar Orang Jenius


Perlu sobat pio ketahui, belajar dapat diartikan sebagai perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar itu mudah dilakukan, jika memiliki cara dalam mengorganisir pikiran, sikap, dan perbuatan secara bertahap-tahap dan terus-menerus untuk memahami makna dalam proses belajar. Semua orang harus memiliki konsep dalam belajar untuk membuat belajar menjadi mudah. Tentunya, setiap orang memiliki konsep dalam belajar yang berbeda-beda. Seperti:
1. Bagaimana Thomas Alva Edison yang hanya belajar secara autodidak mampu menemukan berbagai penemuan baru yang mampu mengubah peradaban manusia.
2. James watt si penemu mesin uap dan mengawali revolusi industri.

Banyak orang yang mengalami kesulitan untuk memulai belajar disebabkan karena tidak mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam menyusun jalan pikiran dalam belajar masing-masing. Oleh karena itu, diperlukannya keterampilan belajar yang harus dimiliki masing-masing orang.

Otak itu membutuhkan rangsangan dan pengendalian agar energi penalaran atau pemikiran dapat berlangsung secara total, hingga dapat memudahkan menangkap sebuah makna dan hasil memori pengetahuan yang tersimpan di dalam otak secara optimal. Untuk itu, perlu adanya cara dalam mengembangkan keterampilan berpikir, yaitu dengan cara menguasai dan membiasakan mempergunakan hal-hsl seperti berikut:

1.Berpikir Taktis
Berpikir taktis merupakan upaya mengarahkan proses berpikir, bertindak cepat dan efektif secara terfokus, terukur dan terarah langusng menuju objek sasaran usaha. Taktis ini menunjukkan kecekatan dan keterampilan mengelola pemikiran untuk bertindak cepat dan tepat dalam memproses suatu rangsangan yang dihadapi.
Cara melatih berpikir taktis yaitu dengan cara bertanya, agar partisispasi intelektual-emosional terlatih mengamati suatu objek sasaran.

2.Berpikir Metodologis
Berpikir metodologis mengandung arti kemampuan menyusun kerangka berpikir secara step by step, atau menyusun prosedur kerja otak bagaimana cara menggerakkan proses penalaran dan tindakan efektif dalam memproses pokok masalah, sehingga dapat mengurai, menyusun, menimbang, dan memecahkan pokok masalah dalam bentuk pola tindakan.

3.Berpikir Kreatif-Imajinatif
Yaitu cara berpikir kreatif dalam menelaah dan memecahkan pokok permasalahn dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang mungkin dapat dimunculkan mengatasi permasalahan atau menciptakan ide/gagasan kreatif.

Nah sobat pio, melalui ketiga keterampilan berpikir tersebut akan menciptakan keterampilan belajar yang baik. Dimana cara mengelola dan memahami suatu objek akan secara cepat dan tepat, sehingga dapat lebih efektif dan efisien dan memudahkan dalam belajar. Semoga bermanfaat untuk para sobat pio.(RED_RMA)

Sumber: https://www.kompasiana.com

SPP Gratis untuk Kita


Hai sobat pio! Apa kabar? Pastinya baik kan, kalian pasti udah pada tau soal rencana SPP gratis untuk SMA dan SMK di Jawa Timur. Rencananya SPP gratis ini sudah bisa digunakan mulai bulan Juli, tahun ajaran 2019/2020. Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa SPP gratis ini tidak berikan kepada seluruh SMA dan SMK di Jatim, melainkan hanya untuk SMA dan SMK Negeri saja. Jadi Gubernur Khofifah tidak sepenuhnya memberikan SPP gratis untuk semua SMA dan SMK yang ada di Jatim. 
Gubernur Khofifah harus memilah-milah antara berbagai SMA dan SMK di Jatim barangkali ada sekolah yang sekiranya tidak terlalu membutuhkan bantuan dana, maka bantuan dana tersebut akan diberikan kepada sekolah lain yang lebih membutuhkan. Namun jika nantinya SPP untuk SMA dan SMK swasta juga diberikan, maka bantuan yang diberikan tidak sepenuhnya. Misalnya pembayaran SPP per bulannya adalah 200ribu, namun bantuan dana yang diberikan hanya 150ribu, jadi sisa atau kekurangan dana masih menjadi tanggungjawab orangtuanya.
Selain SPP gratis, Gubernur Khofifah juga berencana untuk memberikan seragam gratis untuk SMA dan SMK di Jawa Timur. Untuk anggarannya pun telah tersedia loh sobat. Jadi kita doakan saja ya, semoga rencana baik Gubernur Khofifah Indar Parawansa dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Baiklah sobat, itu tadi merupakan ulasan mengenai rencana SPP gratis untuk SMA dan SMK di Jawa Timur.  Semoga bermanfaat.. (RED_NA)
Sumber : https://m.detik.com