Tanggapan Siswa Mengenai PAS Online dan Offline


Hai, Sobat Pio!  Gimana tanggapan kalian mengenai PAS online atau offline? Menurut kalian lebih mudah PAS online atau offline? Minggu ini sedang berlangsung penilaian evaluasi siswa melalui Penilaian Akhir Semester (PAS). Berbeda dengan tahun sebelumnya, di tahun ini kegiatan PAS dilakukan secara offline. Sejak pertengahan semester ini, sekolah sudah mulai menyelenggarakan Pertemuan Tatap Muka (PTM). Kondisi yang berangsur stabil dari pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar mulai normal kembali, meskipun dengan tahap 25% dan sekarang sudah 50% dari  jumlah seluruh siswa.

Pada penilaian akhir semester ini antara satu sekolah dengan yang lainnya berbeda dalam sistem penilaiannya. Hal ini mengacu pada kondisi masing-masing sekolah dan ada pula yang berdasarkan kesepakatan para kepala sekolah pada tingkatan regional. Maka saya melihat ada beberapa bentuk sistem PAS yang diterapkan pada semester. Pertama, menggunakan full sistem online dari rumah. Walaupun sudah menerapkan PTM bertahap, namun saat PAS menerapkan sistem online. Siswa mengerjakan seluruh soal dari rumah melalui gadget masing-masing. Cara pengerjaan ada yang lewat aplikasi pembelajaran yang biasa digunakan saat daring, ada juga yang mengirimkan soal melalui link googleform, tergantung kebijaksanaan dari pihak sekolah. Kedua, PAS online di sekolah. Settingan ruang tes dibuat seperti saat PAS biasanya, namun siswa mengerjakan soal lewat gadget. Para siswa mengerjakan soal pada satu wadah aplikasi yang disediakan sekolah. Sistem ini rawan masalah juga jika sinyal putus atau aplikasi sedang eror, apalagi jika jawaban siswa tidak tersimpan dan harus mengulang dari awal.

Ketiga, PAS offline di sekolah. Ini dilakukan seperti biasanya. Perbedaannya satu ruang hanya diisi setengah dari kapasitas seperti ketika pembelajaran tatap muka 50%. Ini mengakibatkan kebutuhan ruang ujian cukup banyak dan bisa disiasati dengan menerapkan dua shift atau sesi dalam satu hari. Pelaksanaannya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker serta menjaga jarak. Sekali lagi, cara apapun yang dipakai pihak sekolah tentu sudah melalui pertimbangan matang dengan memperhatikan kondisi lingkungan dan siswa. Nah, itu dia tanggapan mengenai PAS online atau offline. Menurut kalian gimana lebih enak online atau offline nih? Pastinya lebih lebih enak offline kan? Selain bisa bertemu dengan teman-teman di sekolah pastinya kita lebih memahami materi. Nah, itu tadi pembahasan mengenai penyelenggaraan PAS secara offline. Sekian dulu artikel kali ini semoga bermanfaat, sampai bertemu di edisi selanjutnya. (RED_FND)

Sumber : https://www.kompasiana.com

 

Gangguan Psikomatik Pada Siswa


Hai, Sobat Pio! Di masa pandemi ini sangatlah rentan dengan adanya gangguan psikomatik pada siswa. Sobat Pio tau gangguan psikomatik itu apa? Jadi gangguan psikomatik adalah keluhan fisik yang timbul atau dipengaruhi oleh pikiran atau emosi, bukan disebabkan oleh fisik yang jelas seperti luka atau infeksi. Kunci utama menghadapi pandemi adalah adaptasi dan perubahan. Namun, situasi ketidakpastian berpengaruh pada kondisi psikologis anak-anak, baik dari aspek sosial, emosi, maupun kesehatannya secara menyeluruh. Gangguan psikomatik membuat siswa merasa cemas terhadap prestasinya. Ada juga anak-anak yang sangat menutup diri karena fokus dengan kegiatan online, Kondisi itu yang dicemaskan para orang tua.

Apa Sobat Pio tau, bagaimana cara menenangkan psikomatik? Caranya ialah dengan mengatur nafas untuk relaksasi dan membiasakan diri, jika dilakukan secara rutin dapat mengurangi stres. Kemudian jauhkan pikiran stres dengan melakukan kegiatan yang rileks, seperti menjalankan hobi dan mencoba hal baru di luar kegiatan rutin sehari-hari bersama keluarga. “Atur nafas, tarik nafas untuk relaksasi. Karena itu bisa membuat kita jadi tenang. Kemudian cari aktivitas baru yang positif bersama keluarga”. Aktivitas seperti menjalankan hobi atau mengerjakan sesuatu hal baru tersebut secara tidak langsung juga dapat mempererat hubungan keluarga saat menjalankan Work From Home (WFH) dan kegiatan belajar di rumah bagi anak-anak. Psikosomatis adalah kondisi yang menggambarkan saat munculnya penyakit fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh kondisi mental. Beberapa gangguan kecemasan tersebut meliputi stres dan kecemasan.

Penyakit fungsional adalah kondisi yang menyebabkan pengidapnya merasa sakit atau mengalami gangguan fungsi tubuh. Namun, saat dilakukan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lain tidak ada keanehan yang terjadi dalam tubuh. Nah, itu tadi penjelasan tentang gangguan psikomatik pada siswa. Jadi, Sobat Pio jangan terlalu banyak pikiran sehingga dapat menyebabkan gangguan psikomatik, jika sudah merasa ada ganggu psikomatik segara diredamkan ya! Jangan lupa jaga kesehatan dan pikiran. Tetap semangat dan sampai jumpa diedisi selanjutnya. (RED_FND)

Sumber : www.liputan6.com

Pendidikan Kesehatan yang Harus Diterapkan di Sekolah


Hai Sobat Pio! Kini, sudah banyak sekolah yang mulai menyelenggarakan PTM terbatas. Hal ini mengingat kasus Covid-19 yang mulai menurun. Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk mendukung pelaksanaan PTM adalah menanamkan prinsip dan pola hidup sehat. Adapun tiga program pokok UKS, seperti pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat perlu dijalankan dengan tepat. Pasalnya, pendidikan kesehatan adalah hal fundamental untuk memulai hidup sehat di sekolah. Tujuan yang ingin dicapai dari pendidikan kesehatan ialah para siswa bisa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. Selain itu, mereka juga diharapkan memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan. Ada beberapa pendidikan kesehatan yang bisa dilakukan oleh sekolah untuk mengedukasi dan membina siswa atau peserta didiknya. Berikut pendidikan kesehatan yang bisa diterapkan di sekolah di masa pandemi ini.
Pendidikan dan literasi gizi
Pendidikan dan literasi gizi dilakukan sebagai upaya untuk mengubah sikap dan perilaku dalam mendukung pemenuhan gizi seimbang pada peserta didik. Dalam pendidikan gizi, peserta didik diedukasi mengenai menu makanan yang sehat dan bergizi cukup. Sarapan bersama juga bisa dilakukan dengan membawa bekal yang bergizi seimbang.
Optimalisasi aktivitas fisik
Selain gizi yang cukup, pendidikan kesehatan juga terdapat di kegiatan intrakurikuler dalam mata pelajaran PJOK. Aktivitas fisik dalam mata pelajaran PJOK harus dimaksimalkan, didukung juga dengan kegiatan ekstrakurikuler fisik, seperti futsal, basket, voli, pencak silat, dan sebagainya. Siswa dapat juga diimbau untuk melakukan peregangan pada pergantian jam pelajaran, minimal satu kali per hari. Peregangan bisa me-refresh para peserta didik setelah jenuh belajar.
Pembinaan kader kesehatan sekolah
Sekolah perlu mengadakan kegiatan pembinaan kader kesehatan sekolah bagi para peserta didiknya. Kader kesehatan sekolah adalah peserta didik yang terpilih untuk membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan UKS dengan menyebarkan informasi kesehatan bagi teman sebayanya, mengajak, dan memberikan teladan pelaksanaan. Idealnya, setiap kelas memiliki satu kader kesehatan sekolah agar penyebarannya merata. Pembinaan kader-kader kesehatan ini menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler yang bisa meningkatkan pengetahuan peserta didik terkait bidang kesehatan.
Nah Sobat Pio, itu tadi pendidikan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PTM di sekolah-sekolah. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa di edisi selanjutnya. (RED_ASA)
Sumber: HYPERLINK “http://www.kompas.com” \o “http://www.kompas.com”www.kompas.com

Generasi Tanpa Sejarah


Hai Sobat Pio! Indonesia patut bersyukur untuk seluruh sejarah yang dimilikinya. Oleh karena itu, Indonesia mendapat banyak pelajaran yang menjadi acuan untuk kehidupan masa sekarang dan masa depan. Perjuangan masyarakat Nusantara dalam mempertahankan tanah air seharusnya selalu diingat agar Bhinneka Tunggal Ika tetap terjaga. Pemikiran para tokoh terdahulu di zaman yang belum canggih seperti sekarang, ternyata bisa menyatukan Indonesia yang tidak satu daratan. Bahkan saat pendidikan tidak semudah saat ini, pahlawan tanah air mampu menumbuhkan semangat juang pada generasi muda. Salah satu contohnya adalah Tuanku Imam Bonjol yang membangkitkan rasa semangat juang kepada Mohammad Hatta untuk ikut campur tangan memerdekakan tanah air.

Roeslan Abdul Ghani mengatakan, “Bahwa ilmu sejarah ibarat penglihatan terhadap tiga dimensi, terdiri dari penglihatan masa lalu, masa sekarang, dan masa depan”. Dengan demikian, mempelajari peristiwa sejarah akan selalu terkait oleh waktu yang terus bergerak dari masa lalu ke masa depan, serta melahirkan peristiwa baru dengan perjalanan sejarah yang tidak pernah berhenti. Peranan sejarah tentunya sangat penting dalam kehidupan manusia. Tanpa sejarah, manusia tidak mempunyai pengetahuan tentang dirinya, terutama dalam proses ada dan mengada, sehingga mereka tidak mempunyai memori atau ingatan dan tidak bisa dituntut oleh suatu tanggung jawab. Untuk itu, manusia yang mempunyai rasa tanggung jawab harus menyadari kedudukan sejarah sebagai sesuatu yang penting dalam kehidupan, terutama dalam bermasyarakat dan bernegara.

Perubahan kehidupan dari berbagai hal mengubah cara pandang masyarakat tentang sejarah. Tidak bisa dipungkiri, perkembangan zaman yang semakin maju membuat manusia enggan melihat ke belakang. Hal ini menjadi penyebab kurangnya pengetahuan tentang sejarah pada generasi muda. Sebagai negara berkembang, Indonesia seharusnya menekankan aspek sejarah pada kehidupan bermasyarakat, khususnya pada generasi muda. Terlebih saat ini sudah dikembangkan kurikulum yang berasaskan karakter siswa. Memang sebaiknya pengetahuan tentang sejarah dipelajari pada siswa SD, SMP, dan SMA/SMK. Untuk itu, menumbuhkan kesadaran tentang sejarah pada generasi muda lebih dari sekadar retorika yang dimulai dari hulu ke hilir. Sistem evaluasi dapat menjadi aspek yang berperan penting dalam pengajaran sejarah pada siswa.

Nah, di era globalisasi yang semakin canggih akan teknologi yang futuristik ini, tidak menjadikan generasi muda lupa akan pentingnya memahami perjalanan sejarah. Pendekatan yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan semangat juang yaitu dengan memanfaatkan daya kreativitas di media sosial. Dari sanalah, muncul kesadaran sejarah bagi anak-anak muda sebagai calon pemimpin bangsa. Semoga artikel kali ini bermanfaat dan sampai bertemu di edisi selanjutnya, ya Sobat Pio. (RED_SSS)

Sumber : https://radarkudus.jawapos.com

Pentingnya Inovasi Pendidikan di Indonesia


Hai Sobat Pio! Apakah kalian tahu tentang inovasi pendidikan? Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil intervensi (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang) yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah pendidikan nasional.
Tahun ini merupakan saat yang tepat untuk berbagai macam inovasi berkembang. Perkembangan inovasi dapat menguatkan kebutuhan inovasi dalam berbagai macam sektor, salah satunya sektor pendidikan memiliki potensi besar dalam perkembangan inovasi pendidikan yang metode pembelajarannya dapat memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Kolaborasi antara inovasi dan teknologi dapat sangat membantu untuk belajar lebih banyak dan lebih baik tentang banyak hal. Misalnya, belajar bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, dan bahasa asing lainnya. Dengan bantuan teknologi, kamu bisa mendengarkan cara pengucapan kosakata kamus bahasa Inggris atau bahasa lain yang sedang dipelajari.
Salah satu komponen yang paling berperan dalam memberikan inovasi pendidikan di Indonesia adalah pemerintah. Pemerintah Indonesia harus mengetahui segala permasalahan yang ada di dunia pendidikan dengan menciptakan inovasi berdasarkan masalah yang ada di lapangan, karena pemerintah punya wewenang dalam memberikan keputusan hingga pembuatan sistem pendidikan. Hal ini akan lebih mudah dalam penerapan inovasi pendidikan, karena setiap instansi sekolah akan mengikuti setiap arahan dan keputusan dari pemerintah pusat. Cara ini disebut dengan top down innovation, di mana keputusan pemerintah adalah hal yang mutlak dan harus diikuti semua instansi.
Selain itu, dalam inovasi pendidikan terkadang tidak harus menunggu keputusan dari pemerintah. Pihak sekolah bisa memulai dengan hal kecil agar inovasi pendidikan dapat terwujud. Demi memecahkan masalah pendidikan yang ada di lingkungannya, jajaran petinggi sekolah terkadang mencari cara agar permasalahan sekolah mereka bisa terselesaikan, tanpa harus menunggu keputusan dari pemerintah. Seperti dalam hal memberikan materi pelajaran, tak sedikit instansi sekolah mengubah metode mereka dalam mengajar, tentunya tetap dengan tujuan yang sama dan tidak menyalahi aturan pemerintah. Cara seperti ini disebut bottom up innovation. Karena terlalu lama menunggu keputusan dari pemerintah pusat, pihak sekolah mengambil keputusan untuk merubah metode pembelajaran tentunya dengan kesepakatan semua elemen yang ada di sekolah.
Nah, itu tadi sedikit penjelasan mengenai inovasi pendidikan. Pada intinya, inovasi pendidikan diperlukan untuk mengurangi masalah yang ada di sekolah. Pastinya sekolah dan pendidik harus siap dengan segala kemungkinan, dan selalu berinovasi mencari solusi di setiap permasalahan pendidikan. Sekian artikel hari ini, semoga bermanfaat. Sampai jumpa di edisi selanjutnya. (RED_RSK)
Sumber: HYPERLINK “https://pintek.id” https://pintek.id

Bersiap Menyambut Tahun Pelajaran Baru 2021/2022


Hai Sobat Pio! Wah sebentar lagi memasuki tahun ajaran baru. Dunia pendidikan Indonesia memasuki tahun pelajaran 2021/2022. Akan tetapi, situasi yang belum dapat dipastikan terkait pandemi yang cukup membuat pusing lembaga pendidikan. Hanya untuk zona hijau dan kuning, bulan Juli ini sekolah didorong melaksanakan PTM Terbatas 2 Juli 2021. Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di pulau Jawa dan Bali dilarang seiring diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di wilayah tersebut pada tanggal 3 sampai 20 Juli 2021. Lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mendorong pemerintah memberlakukan pengetatan aturan di tujuh provinsi di Jawa dan Bali. Sementara itu, untuk daerah lain yang masuk zona hijau dan kuning Covid-19, pemerintah tetap mendorong pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas pada tahun ajaran baru 2021/2022 yang dimulai bulan Juli ini.

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah, Kemendikbud Ristek, Jumeri S.T.P, dan M.Si mengatakan pemerintah mengambil langkah terbaik untuk tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, agar tidak terjadi learning loss pada peserta didik yang sudah 3 semester melakukan pembelajaran jarak jauh. Peserta didik harus diselamatkan dari pembelajaran yang kurang efektif, harus diselamatkan psikologinya, melalui pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan kesehatan seluruh warga sekolah, kata Jumeri saat memberikan sambutan pada webinar dengan tema ‘Kebijakan PTM Terbatas Menyambut Tahun Ajaran Baru 2021/2022′.

Selain membuka opsi pembelajaran tatap muka, lanjut Jumeri, sekolah juga masih boleh membuka opsi pembelajaran jarak jauh. Sedangkan keputusan apakah seorang anak boleh berangkat ke sekolah atau tetap belajar di rumah ada di tangan orang tua masing-masing.   Agar tidak ada salah pemahaman terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara terbatas di tengah peningkatan kasus Covid-19, para pemangku kepentingan diharapkan melakukan sosialisasi yang masif kepada orang tua.

Nah, apakah Sobat Pio sudah siap untuk melaksakan pembelajaran tahun ajaran baru secara tatap muka untuk wilayah yang sudah berzona hijau dan secara online/daring untuk wilayah Jawa dan Bali. Apapun metode pembelajarannya kita harus tetap semangat untuk mengerjakan tugas-tugas dari bapak ibu guru. Tetap patuhi protokol kesehatan ya, sampai jumpa di edisi selanjutnya. (RED_PIN)

Sumber: www.studentoneislamicschool.sch.id

Kenali Jenis Pendidikan Tinggi di Indonesia


Hai Sobat Pio! Sebagian besar dari kalian pasti berencana melanjutkan kuliah setelah lulus dari tingkat pendidikan menengah atas. Apakah kalian sudah menentukan pilihan kampus yang tepat? Cukup banyak orang yang berpikir jika jenjang pendidikan tinggi itu sama. Padahal perguruan tinggi itu beragam jenisnya lho. Mengenal jenis lembaga pendidikan tinggi di Indonesia sangat penting, karena dapat memengaruhi arah atau tujuan studi kalian kelak.

Sebelum membahas berbagai jenis perguruan tinggi, kita harus tahu dulu ragam pendidikan tinggi. Di Indonesia, pendidikan tinggi umumnya dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu pendidikan akademik dan pendidikan vokasi. Bedanya, pendidikan akademik berfokus pada penguasaan ilmu pengetahuan untuk para lulusannya. Sedangkan pendidikan vokasi lebih mempersiapkan agar lulusan dapat mengaplikasikan keahliannya.

Nah, sekarang kita bisa langsung membahas jenis-jenis perguruan tinggi, di antaranya:

1. Universitas

Universitas adalah jenis perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Universitas merupakan perguruan tinggi dengan rumpun ilmu yang terluas. Dengan kata lain, hampir semua jenis ilmu pengetahuan ada di universitas.

2. Institut

Institut merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dengan sejumlah rumpun ilmu pengetahuan atau teknologi tertentu. Bisa dibilang rumpun ilmu yang ada di institut lebih terbatas dibanding universitas. Contohnya adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), di mana semua rumpun ilmu di ITB berfokus pada unsur teknik dan teknologi.

3. Sekolah Tinggi

Beda dengan universitas dan institut, sekolah tinggi merupakan perguruan tinggi yang hanya menyelenggarakan pendidikan di satu rumpun ilmu pengetahuan atau teknologi tertentu. Misalnya, STIKes (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan), STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara), STTD (Sekolah Tinggi Transportasi Darat), dan banyak lainnya.

4. Politeknik

Jika yang lainnya adalah perguruan tinggi dalam bidang akademik, politeknik adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, politeknik akan fokus agar lulusan bisa mempraktikkan keahliannya. Politeknik yang cukup sering dilihat berfokus pada bidang pertanian, manufaktur, dan kesehatan atau tenaga medis.

5. Akademi

Jika politeknik adalah pendidikan vokasi yang cakupannya luas, maka akademi adalah perguruan tinggi dalam pendidikan vokasi yang hanya menjalankan program pendidikan pada satu atau beberapa cabang bidang ilmu. Beberapa contoh akademi misalnya, akademi kebidanan, akademi keperawatan, dan akademi kepolisian.

Semoga ulasan ini menambah wawasan kalian mengenai apa itu perguruan tinggi. Jadi, perguruan tinggi mana yang akan Sobat Pio pilih nih? Apa pun pilihan kalian, selalu lakukan persiapan maksimal agar peluang masuk kampus impian semakin besar. Sampai jumpa di edisi selanjutnya. (RED_RSK)

Sumber: https://kampusyuk.com

Teknologi yang Akan Ada di Sekolah Masa Depan


Hai Sobat Pio! Tahukah kalian jika sekolah mengalami perubahan menuju ke arah modernitas? Dulu kita masih sering menjumpai papan tulis dan kapur, kini benda tersebut sudah berganti menjadi white board dan spidol. Tak hanya itu, sekarang sudah banyak dijumpai komputer-komputer di perpustakaan atau bahkan ruang-ruang kelas. Membayangkan sekolah 50 tahun ke depan, kira-kira apa yang bakal terjadi ya? Sudah pasti akan banyak sekali implementasi teknologi yang keren. Nah, berikut adalah beberapa hal super canggih yang mungkin bisa kita lihat di sekolah masa depan.

  1. Digitally Personalized Desks

Di sekolah masa depan mungkin peran meja tidak hanya sebatas tempat menulis atau tidur saja, tapi menjadi peralatan belajar yang sangat penting. Nantinya meja-meja ini bisa digunakan para murid untuk mengakses berbagai literatur online ketika pelajaran tengah berlangsung atau bahkan berkomunikasi dengan murid-murid di belahan bumi lain untuk saling berdiskusi. Board besar seperti ini memang sudah ada dan sepertinya hanya tinggal menunggu waktu untuk diimplementasikan.

  1. Robot Teacher

Percaya atau tidak, kita sudah memasuki era di mana robot-robot telah menggantikan peran para guru. Pemanfaatan teknologi robotik di sekolah tidak hanya menempatkan sebuah robot di sana, tapi juga bisa digunakan sebagai media pengajaran. Mereka menggunakan robot untuk menggantikan fungsi guru secara fisik, jadi pergerakan robot di kelas dikontrol penuh oleh si guru dari jarak jauh. Hal ini memungkinkan guru untuk selalu bisa mengajar di manapun berada.

  1. Cognitive Hardrive

Nantinya pengetahuan bukan hanya bisa didapat dari membaca saja, tapi lewat transfer data ke dalam hardrive yang akan langsung dibaca otak. Teknologi ini berguna bagi guru agar selalu bisa mengupdate sumber bahan ajar untuk disampaikan ke murid.

  1. Haptic Technology

Lewat teknologi ini para murid bisa mengeksplorasi apa pun lewat sentuhan tapi virtual. Haptic Technology bisa membuat pengguna merasakan pengalaman seperti memegang benda aslinya, lantaran juga dibekali sensor gerakan dan juga getaran. Tidak akan ada lagi kelas-kelas biologi mengerikan saat para murid harus membedah hewan-hewan praktik. Cukup gunakan teknologi ini, mereka sudah mendapatkan pengajaran yang sama.

  1. Virtual Reality Googles

Berbekal peralatan kacamata virtual ini, para murid akan benar-benar merasakan pengalaman belajar yang berbeda. Tidak hanya pasif menonton, mereka juga bisa terlibat secara langsung dalam simulasi yang disematkan ke alat canggih ini. Metode pembelajaran yang lebih mengedepankan visual seperti ini akan lebih bisa diserap para murid.

Nah, saat peralatan canggih di atas sudah mulai diproduksi dan diterapkan, pasti murid-murid masa depan akan luar biasa pintarnya. Jika anak-anak sekarang diumur 5-6 tahun baru belajar membaca dan menghitung, mungkin saja anak-anak masa depan diumur yang sama sudah bisa memprogram robot atau bahkan sudah bisa meretas suatu sistem. Teknologi memungkinkan apa pun terjadi. (RED_ASA)

Sumber: https://lintaseradigital.com

Cara Belajar Online yang Efektif


Hai Sobat Pio! Gimana kabarnya hari ini? Masih sehat bukan? Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimana cara melakukan belajar online yang efektif. Saat pandemi seperti sekarang ini, bukan hanya orang tua saja yang melakukan work from home, namun para pelajar pun juga melakukannya. Tentunya dengan metode belajar di rumah, kita memerlukan cara belajar yang efektif dan efisien. Sebab, tidak menutup kemungkinan setiap pelajar akan memiliki rasa malas maupun bosan jika metode pembelajarannya seperti ini. Bahkan pada saat kondisi masih normal, kegiatan belajar mengajar masih sering tidak kondusif. Kegiatan belajar dari rumah tentunya akan lebih tidak kondusif lagi karena tidak ada seseorang seperti guru yang mengontrol kegiatan belajar secara langsung.

Meskipun kegiatan belajar dilakukan di rumah masing-masing, para pelajar harus sanggup memposisikan dirinya untuk tetap belajar online secara efektif dan efisien. Melihat perbedaan mendasar pembelajaran berbasis online dan offline atau tatap muka di kelas, bagaimana agar pembelajaran sistem daring dapat memberikan hasil yang optimal? “Efektifitas belajar online dapat dilihat dari berbagai sisi, salah satunya dari “gaya belajar siswa sendiri,” Tri Nuraini, PR dan manager marketing Quipper Indonesia. Tri memberikan tips agar proses pembelajaran secara online dapat lebih efektif, yaitu:

  1. Cari waktu dan tempat nyaman

Pemilihan waktu dan tempat dapat disesuaikan dengan kepribadian. Misalnya, ada yang senang belajar sendirian di kamar malam hari atau belajar di luar seperti di cafe maupun taman bersama teman. Tujuannya untuk membangun minat dalam belajar. Semakin minat dalam belajar maka akan lebih mudah diserap, jelas Tri.

  1. Membangun support system selain belajar mandiri secara online

Tri menyarankan agar pembelajaran digital tetap memiliki sistem pendukung. Hal ini untuk membangun interaksi dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan seperti siswa yang membentuk kelompok belajar. Dengan sistem pendukung ini, siswa dapat melakukan diskusi untuk memperdalam atau menguji materi pelajaran. Kalau memang merasa belum paham bisa  ditanyakan kepada guru di sekolah.

  1. Pengulangan materi

Repetisi banyak mengulang agar proses pengendapan hasil belajar dapat optimal. Misalnya mengulang kembali melihat video pembelajaran atau juga mengerjakan soal-soal yang tersedia. Dengan cara yang satu ini, pemahaman siswa akan bertambah dan menjadi mudah untuk mengingat suatu materi pelajaran.

  1. Dukungan orang tua

Dukungan orang tua tetap menjadi hal penting dalam pembelajaran online. Dukungan orang tua selalu menjadi penyemangat anak dalam belajar. Orang tua dapat menjelaskan pemanfaatan teknologi kepada anak untuk mendukung proses belajar mereka.

Jadi Sobat Pio, meski sekarang kita mengikuti pembelajaran secara online jangan sampai kalian merasa bosan ya. Jangan lupa juga untuk menerapkan beberapa tips di atas agar lebih efektif. Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat. (RED_TNZ)

Sumber : https://sertifikasiku.com

Simulasi Tatap Muka untuk Persiapan Tahun Ajaran Baru 2021


Hai Sobat Pio! Kalian tahu nggak sih? Bahwa pembelajaran tatap muka
saat ini, perlahan sudah mulai diterapkan di seluruh kalangan sekolah di Jawa Timur loh. Meski demikian, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tetap melihat situasi dan kesiapannya sendiri sebelum memutuskan penerapan sekolah tatap muka. Termasuk menggelar uji coba berupa simulasi pembelajaran di tiap sekolah jelang tahun ajaran baru 2021. Bila belum siap, pembelajaran tatap muka tidak akan dilaksanakan.

Karena saat ini simulasi pembelajaran tatap muka sudah dimulai di beberapa sekolah, jadi seluruh guru dan tenaga non kependidikan yang datang
ke sekolah dipastikan sudah disuntik dengan vaksin agar dapat meyakinkan para orang tua bahwa rencana sekolah tatap muka berlangsung sesuai dengan
protokol kesehatan yang ketat. Penerapan protokol kesehatan saat
pembelajaran tatap muka wajib dilakukan, di antaranya adalah pembatasan jumlah siswa yang mengikuti belajar di kelas dengan kuota 25 hingga 50 persen. Pembelajaran tatap muka hanya digelar selama tiga jam. Setelah proses pembelajaran selesai, siswa diharuskan untuk segera pulang. Selain itu, kantin sekolah harus tetap tutup dan waktu istirahat ditiadakan untuk menghindari siswa yang berkerumun.

Uji coba sebagai persiapan penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tahun ajaran baru 2021/2022, tepatnya pada Mei 2021 diharapkan berjalan dengan lancar serta mematuhi protokol kesehatan. Terlebih, Jawa Timur dulu pernah memulai simulasi pembelajaran tatap muka pada November 2020 yang diakui berjalan dengan sangat lancar. Sosialisasi protokol kesehatan juga harus ditingkatkan agar membudaya dalam perilaku keseharian pelajar. Seluruh sekolah harus diawasi agar melengkapi diri dengan sarana penunjang protokol kesehatan. Dengan demikian,
pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan pada tahun ajaran baru dengan tetap menerapkan pembatasan.

Dikarenakan pembelajaran online, kompetensi dan nilai ujian siswa
menurun hingga 25 persen. Sebab, tidak semua kecakapan dan keterampilan
dapat dipelajari secara online. Maka dari itu, pembelajaran tatap muka di tahun
ajaran baru 2021/2022 diharapkan dapat meningkatkan nilai serta kompetensi
pelajar yang sempat menurun akibat pandemi ini.

Nah, itu tadi informasi tentang simulasi yang diterapkan untuk menyambut tahun ajaran baru 2021. Jangan lupa untuk mematuhi protokol kesehatan ya Sobat Pio! Sampai ketemu di edisi selanjutnya. (RED_FBA)

Sumber: https://www.suarasurabaya.net