Bulan Suci Ramadhan

Menyambut Bulan Suci Ramadhan

Hai Sobat Pio! Bulan Ramadhan adalah bulan di mana umat Islam diwajibkan untuk menjalankan puasa. Puasa Ramadhan bukan hanya menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari, tetapi juga menahan hawa nafsu. Bulan Ramadhan memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk membersihkan diri secara spiritual, meningkatkan ibadah, meningkatkan kesabaran, dan menumbuhkan rasa empati terhadap orang-orang yang kurang beruntung. Setiap perbuatan baik yang dilakukan pada bulan ini akan menerima pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, kita sangat dianjurkan untuk meninggalkan kemaksiatan dan memperbanyak amal kebajikan. Semua umat muslim diperintahkan untuk berpuasa pada bulan ini, berusaha untuk menahan diri dari syahwat perut dan hawa nafsu. Selama puasa Ramadhan selama 30 hari, ada 3 fase yang berbeda: 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari ketiga. Setiap fase tersebut memiliki keutamaannya sendiri. 10 hari pertama adalah fase Rahmat.     Menghadapi tahap perubahan kebiasaan. Ini adalah ujian yang paling sulit untuk mencapai ketaqwaannya, tetapi juga yang paling banyak mendapatkan pahala. Pada fase ini, dibukakan pintu rahmat yang seluas-luasnya. Sehingga kita harus berlomba-lomba untuk melakukan kebaikan. Umat Islam dianjurkan memperbanyak sholat sunnah, diantara lain seperti tarawih, witir, dhuha, shalat sunnah rawatib dan qiyamul lail (tahajjud). 10 hari kedua adalah fase Maghfiroh (ampunan)       Di sepuluh hari kedua Ramadhan, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa kita harus mengejar ampunan dari Allah SWT dalam fase maghfiroh atau pengampunan. Ini adalah kesempatan yang diberikan Allah SWT untuk mengurangi dosa-dosa yang telah kita perbuat, hal ini sebagai bukti kasih sayang Allah SWT kepada kita. Pada fase ini kita dapat memperbanyak melakukan ibadah malam, tilawah Qur’an dan berdzikir. 10 hari terakhir adalah fase Nijat (pembebasan dari api neraka)      Setiap umat Muslim hendaknya mengakhiri Ramadhan dengan kebaikan, yaitu dengan meningkatkan amaliyah ibadah selama sepuluh hari terakhir. Memperbanyak ibadah sunnah, tadarus, sedekah dan iktikaf. Iktikaf disarankan pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, berdiam diri di masjid dengan tujuan beribadah kepada Allah SWT dapat mendatangkan pahala. Apabila beruntung, kita dapat menyaksikan malam Lailatul Qadar satu malam yang nilainya lebih utama dari seribu bulan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ramadhan adalah bulan penuh berkah karena mengandung malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan, wajibnya puasa bagi umat Islam, pintu-pintu surga yang dibuka, serta nilai-nilai dan pelajaran yang terkandung di dalamnya. (RED_NVI&RED_IFI)Sumber: https://baznas.jogjakota.comhttps://www.cnnindonesia.com