Hai, Sobat Pio! Dunia pendidikan saat ini sedang diuji oleh gelombang kehadiran pandemi. Sebuah kondisi yang sebelumnya tidak pernah terprediksi. Peristiwa ini membawa konsekuensi sosial di seluruh penjuru negeri. Pada masa di mana lembaga pendidikan menghadapi tantangan untuk melindungi keberlanjutan pembelajaran akibat musibah dari corona. Melihat gambaran dan situasi yang tengah dihadapi pendidikan saat ini, kita patut bersyukur karena perkembangan teknologi komunikasi yang pesat telah membantu kita melanjutkan proses pembelajaran yang terancam terhenti. Lewat media komunikasi yang telah menawarkan alternatif kemudahan belajar ditengah mewabahnya virus berbahaya ini.
Saat ini kita telah beranjak menuju fase masyarakat digital. Perubahan teknologi yang begitu cepat dan merambat ke berbagai hal seperti sosial, ekonomi, dan politik membuat lingkungan aktivitas kita berubah amat cepat dan terjadi dalam skala besar. Hal ini berdampak juga terhadap dunia pendidikan. Aktivitas belajar dan mengajar di negara-negara maju mulai beralih ke pembelajaran online. Di Indonesia sendiri terutama di kota-kota besar juga sudah mulai beralih ke aplikasi-aplikasi alternatif belajar. Hal tersebut semakin memudahkan para siswa termasuk para mahasiswa dalam belajar. Sebab, pembelajaran daring yang di dalamnya terdapat media transfer ilmu pengetahuan, telah digandrungi generasi saat ini. Yang terlihat dari boomingnya aplikasi Ruang Guru, Google Classroom, Zoom, Google Meet, YouTube dan aplikasi lainnya sebagai media belajar.
Setelah seluruh aspek-aspek kehidupan kita dipukul mundur oleh pandemi corona, institusi pendidikan kita secara total mengubah pola-pola lama. Pemerintah telah mengambil langkah lebih besar dengan mengubah model belajar pertemuan muka selama ini. Mengubah suasana belajar dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran online, setelah diterapkannya kebijakan belajar dari rumah. Para siswa mulai dari tingkatan Sekolah Dasar, Menengah hingga Pendidikan Tinggi, melanjutkan proses belajar mengajar mengikuti alternatif ruang virtual tersebut agar tidak tertinggal jauh semasa swakarantina. Namun, dalam masa ini pula di sebagian tempat nyatanya lembaga-lembaga pendidikan kita kewalahan dalam menghadapi situasi ini. Meski telah ditopang dengan kehadiran alternatif belajar, kondisi di lapangan nyatanya sangat kompleks. Belajar dengan pembelajaran online ternyata tidak selamanya bisa menjadi alternatif pilihan saat ini.
Itu berkaitan dengan banyaknya sekolah (terutama sekolah dasar dan menengah pertama) yang tidak mampu melanjutkan pengajaran karena ketiadaan akses belajar untuk menerapkan anjuran Work From Home (WFH). Di daerah-daerah pelosok atau pedalaman, misalnya, tidak ada pilihan lain kecuali meliburkan sekolah secara total (tidak ada interaksi guru dan siswa selama libur) dan guru hanya memberikan tugas kepada siswa seadanya. Selebihnya guru yang mendatangi para siswa. Ini dikarenakan penerapan WFH sangat tidak mendukung untuk dilaksanakan. Sobat Pio! semoga era pandemi ini cepat berakhir agar kita dapat segera melakukan pembelajaran tatap muka. (RED_AMA)
Sumber : https://fuad.iainpare.ac.id/