Hai Sobat Pio! Tahukah kalian jika Tari Saman mendapat pengakuan dari UNESCO? Jadi, pada tanggal 11 November 2011, Tari Saman diakui dan ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya oleh UNESCO karena telah memenuhi beberapa syarat yang ditetapkan. Syarat yang pertama adalah orginilitas, menyangkut tentang keaslian tarian yang dihasilkan tidak pernah diciptakan oleh orang lain. Syarat yang kedua yaitu keunikan, sedangkan syarat ketiga adalah mempunyai nilai-nilai filosofi yang universal serta daya tular ke masyarakat Indonesia secara luas.
Tari Saman sendiri adalah salah satu dari banyaknya jenis tarian daerah di Indonesia yang berasal dari Gayo, Nanggroe Aceh Darussalam. Kata Saman berasal dari salah seorang ulama yang mengembangkan ajaran islam di daerah Gayo, saat itu beliau tertarik dengan kesenian dari masyarakat Gayo yaitu Pok-pok Ane (yang sekarang disebut Tari Saman) karena gerakannya yang sangat luwes dan lantunan dari syairnya mirip dengan pantun. Tarian ini umumnya dimainkan oleh sebelas orang atau lebih, dengan dua orang sebagai pemberi aba-aba dan lainnya sebagai penari. Keunikan dari Tari Saman yaitu gerakannya yang sangat kompak dan harmonis, serta tidak membutuhkan musik pengiring karena para penari akan melantunkan syair yang penuh dengan makna. Syair yang dilantunkan adalah Rengum, Dering, Redet, Syek, dan Saur. Kostum yang digunakan para penari umumnya berwarna dasar hitam, sebab warna tersebut mencerminkan kekompakan, keberanian, kebijaksanaan, serta kepercayaan diri.
Ada beberapa pola lantai yang harus ditunjukkan oleh penari Saman, yaitu pola lantai menyamping, pola lantai lurus, pola lantai diagonal, pola lantai garis zigzag, dan pola lantai melengkung. Saat penari berbaris lurus ke arah samping, penari menyimbolkan manusia sebagai makhluk sosial serta gerakannya mengandung simbol perghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Sobat Pio pasti bingung, kenapa ada hubungannya dengan agama? Pada zaman dahulu, tari ini digunakan sebagai media dakwah, karena mencerminkan nilai keagamaan seperti sopan santun, pendidikan, kebersamaan, kepahlawanan, dan kekompakan.
Nah, seharusnya kita bangga memiliki warisan budaya yang telah diakui oleh UNESCO. Banyak keindahan dari budaya kita yang bahkan belum kita lihat bagaimana keindahannya, karena ada ribuan warisan budaya kita yang terancam punah. Jadi, ayo tetap lestarikan budaya lokal walau dengan mempelajarinya sedikit demi sedikit itu akan membantu kelestarian budaya kita. Sudah dulu ya pembahasan kita tentang Tari Saman kali ini. Sampai bertemu diedisi selanjutnya. (RED_SHF)
Sumber : https://www.bbc.com