Hidup adalah pilihan !
Sukses atau tidaknya kita nanti tergantung dari niat kita.
Aku berharap kita semua memiliki niat yang sama.
Niat untuk menjadi orang yang SUKSES !
Namaku Ria, aku berasal dari keluarga sederhana yang sangat bahagia, hidupku serba pas-pasan. Rusmi nama ibuku, ibuku adalah wanita yang sangat istimewa.
Menurutku ibuku adalah ibu yang paling sempurna di dunia ini. Aku sangat bangga pada ibuku.
Ibuku bekerja keras untuk menghidupiku, ibuku pantang menyerah, ibuku tak kenal lelah.
Sardi nama ayahku, ayahku bekerja sebagai PNS di sebuah kantor UPTD di daerahku.
Aku bangga dengan kedua orang tuaku. Meskipun mereka tidak mampu memberikan apa yang aku mau, tapi aku cukup bahagia dengan apa yang telah mereka berikan selama ini.
Aku merasa berdosa melihat kerja keras mereka, melihat mereka susah payah mencari uang untuk sekolahku dan kebutuhanku.
Aku merasa berdosa belum bisa membahagiakan mereka. Bodohnya aku telah durhaka pada orang tuaku.
Ya tuhan maafkan aku ! Mereka ingin aku menjadi orang SUKSES !
Mulai dari TK, SD, SMP, hingga sekarang aku bisa sekolah di SMA faforit. Berapa banyak biaya yang telah dikeluarkan orang tuaku tidak sebanding dengan apa yang aku berikan pada mereka selama ini.
Ayah dan ibuku tidak pernah menganggap hidup ini sulit. Mereka selalu optimis sabar dan bersukur.
Aku ingin seperti mereka, selalu merasa cukup dengan apa yang telah ALLAH berikan. Tapi sulit, sulit sekali ! Kadang aku merasa iri hati dengan teman-temanku yang hidupnya serba ada.
Saat mereka bercerita tentang keluarga dan hidupnya, apa yang bisa aku ceritakan ? Mereka membanggakan kedua orang tuanya yang punya segalanya, bisa memberikan apa yang mereka inginkan.
“Apa yang ibumu belikan, berapa mahal harganya ?”. Pertanyaan itu terceletus kepadaku, dengan rasa sangat bangga aku katakan “Mahal sekali yang ibuku berikan, sebuah kasih sayang yang tak terhingga harganya ! Yang tak semua orang bisa mendapatkannya. Aku bangga dengan kerja keras mereka.”
“Ayah ibu, aku janji aku akan menjadi orang SUKSES untuk kalian ! Dan nanti kalian tidak lagi memberikan apa yang aku butuhkan, tapi aku yang akan memberikan apa yang kalian ingin dan kalian butuhkan !”
Maafkan aku yang hadir dalam hidup kalian dan telah menyusahkan kalian.
Dan mulai sekarang aku janji, aku akan memulai kesuksesanku dengan ilmu dasar yang telah aku miliki dan dengan doa kalian. Aku janji aku yang akan merawat tua kalian nanti.
Ayah ibu maafkan aku belum bisa membuat kalian bahagia.
Dengan doa kalian aku yakin, aku akan berhasil menjalani ujian hidup ini.
Terimakasih ayah.
Terimakasih ibu.
Kalian telah merawatku dengan penuh kasih sayang hingga aku menjadi seperti sekarang ini.
(Evi.A)