Judul Future Reads : adalah keyakinan bahwa setiap halaman yang dibaca hari ini akan menulis masa depan kita esok.
Patung Mbah Semar : Menggambarkan wisata yang ada di kabupaten kediri tepatnya di pura Mpu Baradha desa menang, kecamatan pagu kabupaten Kediri
Kereta perpustakaan yang berjalan memutari buku : perjalanan hidup manusia yang selalu berputar di sekitar pengetahuan. Buku adalah pusat semesta ilmu, sedangkan kereta adalah langkah-langkah kita untuk mendekatinya, terus bergerak, tanpa pernah selesai
Buku yang pup-up : bahwa ilmu bukan sekadar tulisan, tetapi kehidupan yang bisa melompat keluar, menghadirkan keajaiban, membuka mata, dan menghidupkan imajinasi.
Eskalator sebelah kanan : Eskalator sebelah kanan bergerak keatas yang menggambarkan perubahan dari masa lampau ke masa depan menuju kesuksesan
Eskalator sebelah kiri : Eskalator sebelah kiri bergerak kebawah, menunjukkan disaat kita sudah sukses, kita tetap mengenang masa lampau, perjuangan yang dilalui agar selalu bersyukur
Pohon yang berada di ujung Mading : simbol ilmu yang tumbuh, menyebar menjadi banyak gagasan, lalu dituangkan melalui alat sederhana menjadi karya yang bermanfaat dan menginspirasi.
Tiang logo berbentuk pensil : Filosofi pensil untuk literasi adalah sebuah metafora yang dalam dan inspiratif. Pensil, alat yang tampak sederhana, sebenarnya menyimpan banyak pelajaran berharga tentang proses belajar, menulis, dan hakikat literasi itu sendiri.
Pohon buku : Bahwa pengetahuan tumbuh layaknya pohon, berakar pada rasa ingin tahu, bertumbuh lewat proses belajar, bercabang menjadi banyak ilmu, dan berbuah menjadi kebijaksanaan yang meneduhkan kehidupan.
Peradaban zaman purba : Di zaman purba, manusia mulai menyalakan api, menggoreskan tanda di batu, dan menulis jejak di daun lontar. Dari sanalah cahaya pengetahuan lahir. Literasi menjadi nyawa peradaban, yang menjaga cerita masa lalu, menuntun langkah hari ini, dan menyalakan harapan untuk masa depan.
Isi Buku Pop Up : menyiratkan bahwa pengetahuan tidaklah datar atau pasif. Ketika kita membaca (dan merenungkan), dunia baru (ide, konsep, pemahaman) “muncul” atau menjadi nyata dalam pikiran kita. Ini menekankan bahwa filsafat dan pembelajaran adalah pengalaman yang dinamis dan multidimensional.