Hai sobat, apa kabar hari ini? Semoga sobat dalam keadaan baik dan selalu bersemangat dalam menjalankan aktivitas. Kali ini kita akan membahas mengenai Lamtoro. Ada apa dengan lamtoro? Mari kita simak uraian berikut ini.
Lamtoro, Petai Cina, atau Petai Selong adalah sejenis perdu dari suku Fabaceae (Leguminosae, polong-polongan) yang seringkali digunakan untuk penghijauan lahan atau pencegahan erosi. Berasal dari Amerika Tropis, tumbuhan ini sudah ratusan tahun masuk ke Jawa untuk kepentingan pertanian dan kehutanan, kemudian menyebar ke pulau-pulau lain di seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, di Malaysia sendiri tanaman ini dinamakan Petai Jawa.
Tumbuhan ini dikenal pula dengan aneka sebutan yang lain seperti pĕlĕnding, peuteuy sélong (Sunda); kemlandingan, mètir, lamtoro dan lamtoro gung (lamtoro besar; untuk varietas yang bertubuh lebih besar) (Jawa); serta kalandhingan (Madura). Nama-namanya dalam pelbagai bahasa asing, di antaranya: petai belalang, petai jawa (Mly.); lamandro (PNG); ipil-ipil, elena, kariskis (Fil.); krathin (Thai); leucaena, white leadtree (Ingg.); dan leucaene, faux mimosa (Prc.).Nama ilmiahnya, Leucaena leucocephala (’lamtoro berkepala putih’) mengacu kepada bongkol-bongkol bunganya yang berwarna keputihan.
Rasa buah tanaman lamtoro ini agak pahit dan bersifat netral. Ada beberapa kandungan kimia yang terdapat dalam lamtoro atau petai cina ini, antara lain : kalsium, lemak, fosfor, besi. protein, serta vitamin A, B1, dan C. Sementara dalam biji lamtoro terkandungan mimosin, leukanin, protein, dan leukanol. Metode pengembangbiakan tanaman lamtoro ini terbilang cukup mudah, kita hanya perlu menyebarkan bijinya saja. Cara merawatnyapun relatif mudah. Pastikan tanaman ini mendapatkan pasokan air yang cukup, dan jaga kelembaban tanahnya serta berilah pupuk organik agar pertumbuhannya berlangsung baik.
Sobat, sekian dulu informasi yang dapat disampaikan semoga bermanfaat.