Ekstrakulikuler selalu diterapkan dalam tiap sekolah manapun diberbagai tingkatan, dari SD, SMP, hingga SMA/sederajat. Ekstrakilikuler tersebut di adakan memang untuk mengembangkan bakat dan minat dari para siswa nya. SMKN 2 KEDIRI memiliki berbagai ekstrakulikuler yang bisa di ikuti semua siswa SMKN 2 KEDIRI. Dalam artikel ini, kita akan mengulas ekstakulikuler yang beraliran olah raga beladiri yaitu jiujitsu di SMKN 2 Kediri.
Teknik-teknik Jiujitsu itu terdiri atas beberapa teknik yaitu atemiwaza (menyerang bagian yang lemah dari tubuh lawan), kansetsuwaza/gyakudori (mengunci persendian lawan) dan nagewaza (menjatuhkan lawan). Setiap aliran Jujutsu memiliki caranya sendiri untuk melakukan teknik-teknik tersebut diatas. Teknik-teknik tersebut lahir dari metode pembelaan diri kaum Samurai (prajurit perang zaman dahulu) di saat mereka kehilangan pedangnya, atau tidak ingin menggunakan pedangnya (misalnya karena tidak ingin melukai atau membunuh lawan).
Jiujitsu juga terdiri atas bermacam-macam aliran (Ryuha), namun pada garis besarnya terbagi atas dua “gaya”, yaitu tradisional dan modern. Gerakan dari kedua macam “gaya” Jujutsu ini adalah hampir sama, namun jurus-jurus Jujutsu modern sudah disesuaikan dengan situasi pembelaan diri di zaman modern, sedangkan jurus-jurus Jujutsu tradisional biasanya mencerminkan situasi pembelaan diri di saat aliran Jujutsu yang bersangkutan diciptakan. Ciri khas Jujutsu tradisional antara lain adalah tidak memiliki format pertandingan/kompetisi, serta masih menjalin hubungan dengan hombu dojo (dojo induk) yang ada di Negara asal Jujutsu, yaitu Jepang. Sebagai contoh, Jujutsu yang diciptakan di zaman Sengoku Jidai (sebelum Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada pertarungan di medan perang dengan memakai baju besi (disebut Yoroi Kumi Uchi), sedangkan yang diciptakan di zaman Edo (sesudah Shogun Tokugawa berkuasa) menekankan pada beladiri dengan memakai pakaian sehari-hari (Suhada Jujutsu).
Aliran Jiujitsu yang tertua di Jepang adalah Takenouchi-ryu yang didirikan tahun 1532 oleh Pangeran Takenouchi Hisamori. Aliran-aliran lain yang terkenal antara lain adalah Shindo Yoshin-ryu yang didirikan oleh Matsuoka Katsunosu kepada tahun 1864, Daito-ryu yang didirikan oleh Takeda Sokaku pada tahun 1892, Hakko-ryu yang didirikan Okuyama Ryuho pada tahun 1942, dan banyak aliran lainnya. Sedangkan ciri khas dari Jujutsu modern (seperti Gracie Jiu-Jitsu dari Brazil) biasanya menekankan pada pertandingan/kompetisi dan sudah tidak memiliki hubungan keorganisasian dengan negara asalnya (Jepang). Beberapa orang ahli Jujutsu di luar Jepang ada yang mengembangkan aliran seni beladirinya sendiri, yang kemudian diberi nama Jujutsu untuk menjelaskan bahwa walaupun aliran tersebut diciptakan diluar Jepang, namun awalnya berasal dari beladiri Jepang. Beladiri Ketsugo Ju-Jitsu ( Jujutsu) misalnya, diciptakan sendiri oleh Prof. Harold Brosious dari USA setelah mempelajari Jujutsu Jepang dan melakukan berbagai pengembangan. Demikian juga dengan Small Circle Ju-Jitsu yang diciptakan oleh Prof. Wally Jay.dan I-kyu Shin Ryu yang ada di Indonesia dibawa oleh tentara Jepang Bernama Ishikawa. Adalah lazim bagi perguruan-perguruan Jujutsu yang independen untuk membuat peraturan pertandingan sendiri, karena belum ada badan dunia yang secara aklamasi dipilih oleh semua perguruan Jujutsu untuk mensyahkan peraturan yang disepakati bersama. Bahkan di negara-negara besar di dunia Internasional menggunakan standar nasionalnya masing-masing, misalnya di Amerika antara lain menggunakan standar American Jujutsu Association. Sedangkan di Eropa antara lain menggunakan standard European Budo Council. Namun sejak tahun 1998 sudah mulai ada kemajuan yang signifikan dengan berdirinya Ju-Jitsu International Federation (JJIF).
Warna sabuk atau ikat pinggang yang menunjukan tingkat keahlian dalam Jiu-Jitsu sebagai berikut:
· Sabuk Putih = Kyu VI (Roku-Kyu)
· Sabuk Kuning = Kyu V (Go-Kyu)
· Sabuk Hijau = Kyu IV (Yon-Kyu)
· Sabuk Oranye = Kyu III (San-Kyu)
· Sabuk Biru = Kyu II (Ni-Kyu)
· Sabuk Coklat = Kyu I (Ik-Kyu)
· Sabuk Hitam = Dan I (Sho-Dan)
· Sabuk Hitam = Dan II (Ni-Dan)
· Sabuk Hitam = Dan III (San-Dan)
· Sabuk Hitam = Dan IV (Yon-Dan)
· Sabuk Hitam = Dan V (Go-Dan)
· Sabuk Merah-Putih = Dan VI (Roku-Dan)
· Sabuk Merah-Putih = Dan VII (Shichi-Dan)
· Sabuk Merah-Putih = Dan VIII (Hachi-Dan)
· Sabuk Merah = Dan IX (Kyu-Dan)
· Sabuk Merah = Dan X (Ju-Dan)
Pergantian sabuk dari yang satu kesabuk yang lebih tinggi harus terlebih dahulu menempuh proses ujian-ujian Ju-Jitsu baik ujian teknik Ju-Jitsu maupun fisik serta ujian teori tentang Ju-Jitsu.