Halo sobat pio, pasti kalian belum banyak yang tahu kan wisata di Kecamatan Banyakan tepatnya berada di Desa Parang yang asli masih asri dan jarang dijamah oleh manusia???
Pasti kalian penasaran kan, yuukkk berikut tempat wisata yang indah namun juga banyak menyimpan misteri yang mungkin tidak banyak orang tahu.
Ternyata di Kecamatan Banyakan selain terkenal mangga podangnya, di kecamatan tersebut juga terkenal dengan wisata air terjun yang sangat terpencil dan berada di tengah hutan, di balik jajaran Gunung Wilis yang membentang sangat luas. Air Terjun tersebut adalah Air Terjun Ngleyangan tepatnya di Dusun Goliman, Desa Parang,Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Perjalanan menuju air terjun tersebut sangatlah sulit, butuh waktu kurang lebih 3-4jam lamanya berjalan kaki, karena jaraknya yang sangat jauh dari pemukiman sampai tak percaya di tempat tersebut terdapat air terjun yang sangat indah. Kami para anggota Kiloe Journalistpun menyebutnya “ Surga di balik awan” karena jarak yang sangat jauh maka kamipun menduga bahwa air terjun tersebut berada di balik awan yang menyelimuti pegunungan yang mengelilingi Air Terjun Ngleyangan. Air terjun tersebut pertama kali di temukan oleh seorang pendaki yang bernama Bapak Yuli yang berasal dari Prambon,Nganjuk yang sekarang bertempat tinggal di Ambon. Di warga sekitar air terjun tersebut lebih dikenal dengan nama “Banyu Anjlok” yang artinya air yang jatuh dari atas. Pak Suro Gledek itulah nama seorang pendaki yang memberi nama air terjun tersebut dengan nama “Ngleyangan” karena pendaki itu merasa setelah dari sana tubuhnya ngleyang atau kepalanya kliyengan. Orang tersebut setiap hari pergi ke air terjun menggunakan motor sehingga air terjun tersebut mulai dikenal oleh warga lain desa, pendaki dari luar kota maupun turis mancanegara.
Tahun 1993 di Ngleyangan terjadi peristiwa yang sangat memilukan yaitu peristiwa pembunuhan yang sangat tragis. Ditemukan sesosok wanita yang sudah menjadi mayat namun tanpa kepala di aliran sungai dan yang menemukan adalah seseorang pencari madu. Di duga sesosok wanita itu adalah seorang pendaki namun tidak melewati jalur resmi yang sudah dibuka, namun melewati jalur lain dan tidak terdafpar pada buku tamu yang mengunjungi Air Terjun Ngleyangan. Kami para anggota Kiloe Journalist mencoba menelusuri peristiwa tersebut dan mengorek keterangan pada seorang ibu penjaga warung yang sudah berjualan bertahun-tahun. Ibu itu bernama Ibu Minah, ia berkata bahwa sebelum diketemukannya mayat banyak warga yang melihat ada 4 pendaki yang tidak diketahui asalnya, namun setelah dari air terjun hanya tinggal 3 pendaki, warga tidak berani bertanya karena mereka orang asing, berselang hari kemudian di temukan mayat tanpa kepala warga yang melihat menduga bahwa mayat tersebut dibunuh oleh rekannya sendiri yang sesama pendaki. Setelah peristiwa tersebut Air Terjun Ngleyangan menjadi sepi dan hanya ada beberapa orang saja yang berani mendaki. Sampai sekarang pembunuhan tersebut masih menjadi misteri dan kepala mayat tersebut sampai sekarang juga belum ditemukan.
Warga sekitar berharap pemerintah segera membangun jalan menuju ke Air Terjun Ngleyangan agar lebih mudah. Manfaatnya untuk warga sekitar sangat banyak selain desa menjadi terkenal juga bisa menambah penghasilan warga, dan membuat Air Terjun Ngleyangan kembali ramai, karena banyak turis mancanegara yang ingin melihat keindahan air terjun tersebut.
Nah, semoga artikel yang kami posting kali ini bermanfaat ya buat sobat pio, menambah pengetahuan juga tentang wisata-wisata yang indah di sekitar Kab. Kediri/Kota Kediri yang kita cintai.Maaf foto yang kita ambil langsung lupa gak ke bawa.Sekian^^
foto by http://0173cahbangkerep.blogspot.com/2013/06/air-terjun-ngeleyangan.html